Kulkas
inkubator suhu ruang
Pendingin
perlakuan 21.775 16.2 19.1
kontrol 20.1 21 22.5
0.0054
0.0052
0.005
0.0048
0.0046
kulkas
inkubator suhu ruang
pendingin
perlakuan 0.00504625 0.0059104 0.0054383
kontrol 0.00505 0.005494 0.005244
Column1
Laju respirasi dari kecambah kacang hijau pada kulkas pendingin lebih
besar dibanding dengan pada suhu ruangan dan pada perlakuan inkubator respirasi
paling kecil dibanding pada suhu kamar dan pada kulkas pendingin. Hal ini berarti
bahwa respirasi pada tumbuhan lebih efektif jika diletakkan pada suhu dingin.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sunu dan Wartoyo (2006) bahwa
penyimpanan dalam suhu rendah mampu mempertahankan kualitas tanaman,
memperpanjang masa simpan hasil pertanian karena dapat menurunkan proses
respirasi, memperkecil transisi, menghambat perkembangan mikrobia. Aktivitas
suatu enzim itu sangat dipengaruhi oleh temperatur. Kebanyakan enzim telah
binasa pada temperatur jauh di bawah titik didih air. Banyak pula enzim yang
menjadi non aktif jika berada dalam larutan yang temperaturnya naik sampai 60oC
atau 70oC (Dwijoseputro, 1985).
Dilakukan dua kali titrasi. Volume CO2 respirasi tiap jam kecambah kacang
hijau dalam perhitungannya didapatkan nilai tertinggi untuk perlakuan pada suhu
kamar adalah 0,0054383 liter dan untuk kontrol nilai tertinggi adalah 0,005244
liter. Pada suhu incubator nilai tertinggi untuk perlakuan ini adalah 0,0059104
liter dan untuk kontrol nilainya adalah 0,005494 liter. Pada suhu kulkas pendingin
nilai tertinggi untuk perlakuan ini adalah 0,00504625 liter dan untuk kontrol
nilainya adalah 0,00505 liter. Dari praktikum yang dilakukan peneliti, diketahui
hasil yang didapatkan dari perhitungan volume rata-rata HCl berbanding dengan
perhitungan volume CO2 hasil respirasi. Hal ini kemungkinan HCl untuk penitrasi
yang dibutuhkan harusnya lebih sedikit sehingga jumlah CO2 dalam larutan dapat
banyak karena semakin banyak CO2 yang dilepaskan maka KOH yang terikat
dengan CO2 semakin banyak yang dapat menyebabkan KOH tersisa sedikit dan
titrasi yang dihasilkan HCl juga sedikit.
KESIMPULAN
1. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan saling berkaitan, karena
semakin tinggi suhu maka laju respirasi juga akan semakin meningkat dan
CO2 yang dilepaskan juga akan bertambah jumlahnya.
2. Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa suhu turut berpengaruh
terhadap laju respirasi aerob. Rangkaian praktikum respirasi yang
diletakkan di suhu kamar, inkubator dan pendingin yang memiliki suhu
yang berbeda dapat dihitung jumlah CO2 yang dilepaskan.
3. Diketahui hasil perhitungan volume rata-rata HCl berbanding dengan
perhitungan volume CO2 hasil respirasi. HCl untuk penitrasi yang
dibutuhkan harusnya lebih sedikit sehingga jumlah CO2 dalam larutan
dapat banyak karena semakin banyak CO2 yang dilepaskan maka KOH
yang terikat dengan CO2 semakin banyak yang dapat menyebabkan KOH
tersisa sedikit dan titrasi yang dihasilkan HCl juga sedikit.
RUJUKAN
Burhan, Walyati dkk. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Universitas Andalas.
Padang.