Oleh:
Putu Ayu Deasynta P. S. (140810301052)
Dewi Ayu Hartinah (150810301035)
Triana Novitasari (150810301044)
Tiara Primavika Bestari (150810301135)
Topik ini penting untuk dibahas karena auditor sebagai pihak yang independen
harus familiar dengan istilah-istilah dan kegiatan yang berkaitan degan proses
transaksi dan pelaporan keuangan berbasis sistem informasi. Dengan demikian,
auditor dapat mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam suatu
sistem, memahami bagaimana berjalannya suatu sistem, sehingga dapat melakukan
audit pada perusahaan tersebut.
PEMBAHASAN
TEKNIK DOKUMENTASI
Sebuah studi mengatakan bahwa sebuah gambar visual dianggap lebih efektif
dan efisien dibandingkan dengan kata-kata. Akuntan menggunakan dokumentasi
system secara transparan, baik sebagai perancang system dan auditor. Kemampuan
untuk mendokumentasikan system dalam bentuk grafik dengan demikian merupakan
keterampilan penting untuk dikuasai bagi para akuntan. Lima dokumen dasar teknik
dokumentasi diperkenalkan di bagian ini: diagram aliran data, hubungan entitas
diagram, flowchart 6ystem, program diagram alur, dan diagram tata letak rekam.
Diagram Aliran Data dan Diagram Hubungan Perusahaan
Dua desain sistem yang umum digunakan dan teknik dokumentasi adalah
diagram hubungan entitas dan diagram aliran data. Bagian ini memperkenalkan
prinsipal fitur teknik ini, menggambarkan penggunaannya, dan menunjukkan
bagaimana mereka terkait.
Diagram Aliran Data
Diagram alur data (DFD) menggunakan simbol untuk mewakili entitas, proses,
aliran data, dan menyimpan data yang berhubungan dengan sistem. IWD digunakan
untuk mewakili sistem pada tingkat detail yang berbeda dari yang sangat umum hingga
sangat detail. Entitas dalam IWD adalah objek eksternal pada batas sistem yang
dimodelkan. Mereka mewakili sumber dan tujuan untuk data. Entitas dapat saling
berinteraksi dengan sistem atau fungsi, atau dengan bagian yang berada di luar
perusahaan. Entitas harus selalu diberi label sebagai nomina pada IWD, seperti
pelanggan atau pemasok.
Proses dalam IWI harus diberi label dengan kata kerja deskriptif seperti Barang
Kapal, Perbarui Rekaman, atau Terima Pesanan Pelanggan. Objek proses tidak boleh
diwakili sebagai kata benda seperti Warehouse, Account Receive Dept, atau Sales
Dept. Panah berlabel menghubungkan objek proses mewakili arus data seperti Sales
Order, Invoice, atau Pemberitahuan Pengiriman. Setiap label aliran data harus unik
yang sama tidak seharusnya melekat pada dua garis aliran yang berbeda di DFD yang
sama. Ketika data mengalir ke suatu proses dan keluar lagi (ke proses lain), mereka,
entah bagaimana, telah berubah. Ini benar bahkan jika data belum diubah secara fisik.
Diagram Hubungan Entitas
Diagram hubungan entitas (ER) adalah teknik dokumentasi yang digunakan
untuk mewakili hubungan antar entitas. Entitas adalah sumber daya fisik (mobil, uang
tunai, atau inventaris), proses (memesan inventaris, menerima uang tunai, pengiriman
barang), dan agen (tenaga penjual, pelanggan, atau vendor) tentang apa yang
organisasi inginkan untuk mendapatkan data. Satu penggunaan umum untuk diagram
ER adalah memodelkan basis data organisasi.
Hubungan Antara Diagram
ER dan Data Flow Diagram DFD dan diagram ER menggambarkan aspek yang
berbeda dari sistem yang sama, tetapi keduanya saling terkait dan dapat direkonsiliasi.
DFD adalah model proses sistem, dan diagram ER model data yang digunakan dalam
atau dipengaruhi oleh sistem. Kedua diagram tersebut terkait melalui data; setiap
penyimpanan data dalam DFD mewakili entitas data yang terkait dalam diagram ER.
4. Garis harus memiliki kepala panah untuk menunjukkan aliran proses dan urutan
kejadian,
1. Voucher Jurnal.
Basis data GLS terdiri dari berbagai file. File-file ini bervariasi antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya, yaitu sebagai berikut: (a) File master buku
besar umum (general ledger master file), untuk menghasilkan laporan keuangan
perusahaan yang digunakan oleh FRS serta untuk mendukung kebutuhan informasi
internal yang digunakan oleh MRS. Basis dari file ini adalah kode bagan akun
perusahaan. (b) File sejarah buku besar umum (general ledger history file), untuk
mewakili laporan keuangan komparatif dengan basis historis. (c) File voucher jurnal,
adalah total voucher jurnal yang diproses pada periode saat ini. (d) File sejarah
voucher jurnal (journal voucher history file), berisi voucher jurnal untuk periode masa
lalu untuk audit perusahaan. (e) File pusat pertanggungjawaban (responsibility
center file), berisi data keuangan oleh setiap pusat pertanggungjawaban dalam
organisasi yang digunakan oleh MRS. (f) File master anggaran (budget master file),
berisi data anggaran oleh setiap pusat pertanggungjawaban dalam organisasi yang
digunakan oleh MRS.
3. Prosedur GLS.
Voucher jurnal mengalir dari sistem pemrosesan transaksi dan sumber lainnya
ke departemen buku besar umum. Secara rutin, ini semua merupakan rangkuman
transaksi dari akun-akun buku besar pembantu dan jurnal-jurnal khusus yang
berada di siklus transaksi.
Aktivitas FRS
Sumber-sumber input untuk FRS terdiri atas file master buku besar umum saat
ini, filesejarah buku besar umum, dan input langsung (jurnal penyesuaian dari jurnal
penutup) dari kelompok pelaporan keuangan. Output yang paling umum dari FRS
adalah laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
FRS juga menghasilkan laporan analisis keuangan, laporan keuangan komparatif,
pengembalian pajak, dan laporan khusus untuk badan penetap undang-undang,
seperti Komisi Perdagangan dan Sekuritas (Securities and Exchange Commision).
Proses Akuntansi Keuangan
Dimulai dari status bersih di awal tahun fiskal yang baru. Hanya akun-akun
(permanen) neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Kemudian
proses di lanjut dengan langkah-langkah berikut :
1. Mencacat transaksi,
KESIMPULAN