Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Posyandu Lansia


Posyandu atau pos pelayanan terpadu adalah upaya kesehatan yang bersumber
daya masyarakat (UKBM) (Depkes, 2011). Posyandu lansia atau kelompok usia
lanjut merupakan bentuk pelayanan kesehatan berbasis masyarakat, bersumber
daya masyarakat, dibentuk masyarakat untuk kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan
dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehtan bagi lansia, sebagai suatu
forum komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga,
tokoh masyarakat, dan organisasi social dalam penyelenggaraannya , dalam upaya
peningkatan tingkat kesehatan secara optimal. Posyandu lansia adalah pos
pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang
sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan (Ismawati, 2010).
Menurut Ma’rifatul (2011) posyandu lansia merupakan pusat kegiatan
masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai
wadah kegiatan yang bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik
dan optimal apabila proses kepemimpinan, terjadi proses pengorganisasian,
adanya anggota kelompok dan kader serta tersedianya pendanaan.
2. Tujuan Posyandu Lansia
a. Tujuan umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan lansia dalam masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup lansia yang
bahagia dan berguna. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk lebih
mandiri dalam pelayanan kesehatan lansia dan mengoptimalkan komunikasi
antar lansia.
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari posyandu lansia adalah untuk meningkatkan kesadaran
lansia, meningkatkan kesehatan untuk diri lansia itu sendiri, meningkatkan
derajat kesehatan lansia, dan meningkatkan pelayanan kesehatan lansia
(Ismawati, 2010).
3. Pelaksanaan Sistem 5 Meja Posyandu Lansia
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan system 5 meja yaitu :
1) Meja 1 : Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia
yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2) Meja 2
Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah
3) Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa
Tubuh, tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
4) Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan.
5) Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari
Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan
ringan.
Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut dengan Sistem 5 meja/ tahapan.
Tahap Kegiatan Sarana yang dibutuhkan Pelaksana
I Pendaftaran  Meja, kursi Kader
 Alat tulis
 Buku register &
buku pencatatan
kegiatan
 KMS, BPPK Usia
Lanjut
II  Pencatatan kegiatan  Meja, kursi Kader (IMT
 Alat tulis perlu bantuan
sehari-hari
 Buku register &
 Penimbangan berat petugas)
buku pencatatan
dan pengukuran
kegiatan
tinggi badan
 KMS, BPPK Usia
Lanjut
III  Pengukuran tekanan  Meja, kursi Petugas
 Alat tulis kesehatan (bisa
darah
 KMS
 Pemeriksaan dibantu kader)
 BPPK Usia Lanjut
kesehatan ,  Timbangan
pemeriksaan status
mental
IV  Pemeriksaan  HB Tslquist, Petugas kesehata
hemoglobin Coprisulfat
 Pemeriksaan urine  Combur test
V  Penyuluhan  Meja, kursi Petugas
 konseling  KMS kesehatan
 Leaflet
 Poster
 BPPK Usia Lanjut

4. Kader Lansia
a. Pengertian
Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Arti cadre
secara luas adalah orang yang mampu bekerja, menjalankan amanat, memiliki
kapasitas, memiliki kemampuan pengetahuan dan keahlian, membingkai
keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi. Kesimpulannya kader adalah
seseorang yang telah mengikuti pengkaderan, teruji dan memiliki bekal melalui
pengkaderan non formal. Kader diharapkan mampu membawa misi organisasi
hingga paripurna. Kader kesehatan merupakan promotor kesehatan desa yang
dipilih oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan desa melalui
masyarakatnya (Fadli, 2013).
b. Tugas Kader
Tugas kader posyandu lansia secara garis besar adalah sebagai berikut :
1) Tugas sebelum posyandu :
 Kader mempersiapkan pelaksanaan posyandu pada H- atau saat
persiapan hari buka posyandu seperti menyiapkan alat dan bahan,
yaitu alat penimbangan, KMS, alat peraga, alat pengukur, bahan atau
materi penyuluhan.
 Kader mengundang dan menggerakkan masyarakat dengan
memberitahu para lansia untuk datang ke posyandu. kader juga
menghubungi pokja posyandu, yaitu menyampaikan rencana
kegiatan kepada kantor desa dan meminta mereka untuk memastikan
apakah petugas dari kantor desa bisa hadir pada hari buka posyandu.
Kader melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian
tugas antara kader posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksaan
kegiatan
2) Tugas kader pada saat posyandu adalah melaksanakan tugas 5 meja.

3) Tugas kader setelah posyandu


Tugas-tugas kader setelah posyandu adalah pertama, memindahkan
catatan-catatan dalam kartu menuju sehat (KMS) ke dalam buku register
atau buku bantu kader. Kedua, menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan
merencanakan kegiatan hari posyandu pada bulan berikutnya. Ketiga,
kader melakukan kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan)
merupakan tindak lanjut dan mengajak para lansia dating ke posyandu
pada bulan berikutnya (Dep Kes RI, 2011).
c. Organisasi Kader Lansia

1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening, pasien


kesehatan gizi, jiwa, lab, pengobatan sederhana, pemberian sulemen
vitamin, PMT.

2) Peningkatan olahraga

3) Pengembangan keterampilan : kesenian, bina usaha

4) Bimbingan pendalaman agama

5) Pengelolaan dana sehat

6) Pendanaan kader lansia

Anda mungkin juga menyukai