Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semangka (Citrullus vulgaris Schrad) termasuk salah satu tanaman buah-buahan


yang tumbuh merambat dan termasuk dalam family buah labu-labuan
(Cucurbitaceae).Daging buah semangka berwarna kuning sampai merah dan
mengandung biji yang bentuknya memanjang.Warna daging buah disebabkan oleh
adanya kandungan pigmen terutama pigmen dari kelompok karotenoid, yakni
likopen (Suhanda, 2009).

Likopen atau yang sering disebut sebagai α-karoten adalah suatu karotenoid
pigmen merah terang.Likopen merupakan karotenoid yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh yang merupakan salah satu antioksidan yang sangat kuat.Kemampuannya
mengendalikan radikal bebas 100 kali lebih efisien dari pada vitamin E atau
12500 kali dari pada gluthation. Selain sebagai anti skin aging, likopen juga
memiliki manfaat untuk mencegah penyakit cardiovascular, kencing manis,
osteoporosis, infertility, dan kanker terutama kanker prostat (Maulida, 2010).

1.2 Tujuan Percobaan

Mempelajari cara mengisolasi likopen dari buah semangka.


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Semangka (Citrullus vulgaris Schrad)

Menurut Sharma (1993), tanaman semangka tergolong tanaman labu-labuan,


seperti melon, dan blewah. Taksonomi tanaman semangka dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :

Gambar 2.1 Buah Semangka (Citrullus vulgaris Schard)

Kindom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida/Dicotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Family : Cucurbitaceae

Genus : Citrulus

Spesies : Citrulus lanatus

Semangka (Citrullus vulgaris Schrad) termasuk salah satu tanaman buah-buahan


yang tumbuh merambat dan termasuk dalam family buah labu-labuan
(Cucurbitaceae).Daging buah semangka berwarna kuning sampai merah dan
mengandung biji yang bentuknya memanjang.Warna daging buah disebabkan oleh
adanya kandungan pigmen terutama pigmen dari kelompok karotenoid, yakni
likopen.Buah semangka mengandung likopen relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan buah tomat, bahkan terindikasi merupakan buah penghasil likopen
tertinggi. Semangka mengandung likopen 6 ppm, sedangkan tomat mengandung
likopen antara 3 – 5 ppm (Suhanda, 2009).

Buah semangka banyak mengandung air. Kandungan lainnya adalah protein,


karbohidrat, lemak, serat, abu dan vitamin (A,B dan C) juga mengandung asam
amino, sirulin, asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat, arginine, betain,
likopen, karoten, bromine, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa dan
sukrosa. Warna merah pada semangka menandakan tingginya kadar likopen, salah
satu komponen karotenoid seperti halnya betakaroten (Septiati, 2008).

2.2 Likopen

Likopen termasuk salah satu kelompok senyawa karotenoid.Oleh karena itu


karotenoid termasuk terpenoid, maka likopen juga termasuk terpenoid.Likopen
ditemukan pada buah-buahan, yakni pemberi warna merah pada buah.Buah
semangka termasuk buah yang mengandung likopen cukup tinggi. Buah lain yang
juga mengandung likopen adalah buah tomat, papaya dan jambu biji (Mappiratu,
2017).

Likopen atau yang sering disebut sebagai α-karoten adalah suatu karotenoid
pigmen merah terang.Likopen merupakan karotenoid yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh yang merupakan salah satu antioksidan yang sangat kuat.Kemampuannya
mengendalikan radikal bebas 100 kali lebih efisien dari pada vitamin E atau
12500 kali dari pada gluthation. Selain sebagai anti skin aging, likopen juga
memiliki manfaat untuk mencegah penyakit cardiovascular, kencing manis,
osteoporosis, infertility, dan kanker terutama kanker prostat (Maulida, 2010).

Likopen merupakan salah satu senyawa fitokimia atau fitonutrien yang


bermanfaat bagi kesehatan, seperti senyawa karotenoid lainnya mialnya xatin,
lutein dan lain-lain.Likopen memiliki rumus molekul C40H56 dengan berat
molekul 536,875 Da dan titik leburnya adalah 172-175 oC. Bentuknya yang kristal
seperti jarum, panjang, dalam bentuk tepung berwarna merah kecoklatan. Likopen
larut dalam kloroform, benzena, n-heksana dan pelarut organik lainnya dan
bersifat hirofobik kuat. Likopen dapat mengalami degradasi melalui proses
isomerisasi dan oksidasi karena cahaya, oksigen, suhu tinggi, teknik pengeringan,
proses pengelupasan, penyimpanan dan asam. Likopen merupakan senyawa
karotenoid asiklis dengan 13 ikatan rangkap.Sebelas diantaranya merupakan
ikatan rangkap terkonjugasi (Shriner, 1980).

Likopen di alam terdapat dalam bentuk all-trans tetapi dapat berubah menjadi
isomer mono atau poli cis.Beberapa penelitian menyatakan bahwa all-trans
likopen dan mono-cis isomer, seperti 5-cis, 9-cis, 13-cis, dan 15-cis likopen,
terdapat dalam produk yang mengandung tomat dan serum manusia. Likopen
terdapat secara alami dalam bentuk trans dalam produk makanan, pembentukan
bentuk cis dari likopen kemungkinan dikarenakan proses pembuatan atau
penyimpanan. Likopen di dalam serum dan jaringan manusia lebih dari 50 %
berada dalam isomer cis. Secara umum isomer cis bersifat lebih polar, mempunyai
kecenderungan yang lebih rendah untuk menjadik kristal, lebih larut dalam
minyak dan pelarut hidrokarbon, lebih mudah bergabung dengan lipoprotein
maupun struktur lipid subseluler, lebih mudah masuk ke dalam sel namun bersifat
kurang stabil dibanding isomer trans. Likopen dengan strukturnya yang khas
menunjukkan sifat yang unik sebagai antioksidan yang telah dikenal dewasa ini,
likopen adalah antioksidan yang paling potensial dengan urutan : likopen > α-
tokoferol > α-karoten > α-kriptozantin > zeasantin > α-karoten > lutein (Shriner,
1980).

Likopen bersifat antioksidan dengan cara melindungi sel dari kerusakan akibat
reaksi oksidasi oleh oksigen singlet dan oksidator lain. Oksigen singlet adalah
molekul oksigen yang sangat reaktif karena berada pada tingkat energi yang
tinggi.Spesi tersebut terbentuk dalam sistem biologi (sel) dan memiliki waktu
hidup pendek.Spesi ini berasal dari oksigen di udara (yaitu oksigen triplet dengan
spin elektron sejajar dan bersifat para magnetik, lebih stabil daripada oksigen
singlet dengan spin berpasangan), yang masuk kedalam tubuh manusia melalui
jalur pernapasan. Oleh enzim dalam sel, oksigen diubah menjadi radikal hidroksi,
peroksida dan senyawa reaktif yang lain. Diperkirakan dalam sistem biologi,
reaksi dengan spesi oksigen reaktif ini memegang peran penting dalam etiologi
beberapa penyakit kronis, termasuk diantaranya penyakit jantung koroner.Likopen
sangat baik untuk perokok ringan ataupun perokok pasif.Asap rokok diketahui
mengandung nitrogen oksida cukup tinggi. Nitrogen oksida dapat bereaksi dengan
oksigen membentuk radikal nitrogen dioksida yang sangat berbahaya.Kemunculan
likopen secara in vitro sangat efektif untuk melindungi limfosit dari radikal bebas
nitrogen dioksida.Efektivitas likopen pada tomat maupun buah-buahan lain yang
berwarna merah, jauh lebih baih daripada suplemen likopen.Hal ini disebabkan
oleh mekanisme sinergi dengan komponen-komponen lain pada buah-buahan,
seperti vitamin A dan vitamin C (Wiryowidagdo, 2007).

Likopen mengandung 40 karbon dimana 11 terkonjugasi dan 2 ikatan rangkap


yang tak terkonjugasi diatur dalam suatu konfigurasi trans asiklik, yang paling
stabil secara termodinamika. Struktur asiklik likopen membuatnya lebih larut
dalam pelarut organik seperti kloroform, heksana, benzene, metilen, klorida,
aseton dan petroleum eter (Anggraini, 2011).

Gambar 2.2. Struktur Likopen

2.3 N-Heksana

N-heksan adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14.
Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan
akhiran ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang
menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Senyawa dalam keadaan standar
merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air (Israwaty, 2009).

Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14
(isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks- merujuk
pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal dari
alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom
karbon tersebut.Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan
sebagai pelarut organik yang inert.Heksana juga umum terdapat pada bensin dan
lem sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan
cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air (Suhanda, 2009).

Gambar. 2.3. Struktur N-Heksana

N-heksana atau caproyl hydride atau hexyl hydride memiliki rumus molekul
CH3(CH2)4CH3 dan berat molekul 86,17 kg/mol. N-heksana merupakan senyawa
yang berwarna, memilik titik leleh -94 °C, titik didih 69 (P = 1 atm). Nilai
kelarutan n-heksana dalam 100 bagian air yakni 0,014 (15 °C). Heksana dapat
digunakan untuk mengekstraksi nilam, karotenoid, dan minyak dari kopra. Selain
itu, solven campuran antara heksana dan isopropanol dapat digunakan dalam
penurunan kadar air limbah sintesis asam fosfat dengan ekstraksi cair-cair
(Mahmudi, 1997).

2.4 Ekstraksi

Ekstraksi adalah penyaringan zat-zat aktif dari bagian tanaman obat.Tujuan


ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat
ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka,
kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut (Howard, 2008).

Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman adalah pelarut


organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka
larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus
sampai terjadi keseimbangan Antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di
luar sel (Adrian, 2000).
2.4 Spektrofotometer

Gambar 2.3. Spektofotometer

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran


serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi
difraksi dan tabung foton hampa. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer,
yaitu sutu alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara
kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun absorban dari
suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi.Spektrometer menghasilkan sinar
dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi (Khopkar, 1990).

Metode spektrofotometri merupakan salah satu metode yang cukup sensitif untuk
mendeteksi analitfenol dalam konsentrasi yang rendah. Akan tetapi, metode
spektrofotometri ini memiliki kelemahan pada pendeteksianan alit jika analit
berada pada sampel air yang mengandung banyak ion pengganggu. Interferensi
ion dan senyawa pengganggu dalam sampel dapat menyebabkan kesalahan
deteksi, sehingga serapan radiasi dapat berasal dari pengganggu. Hal ini tentu
akan menyebabkan kesalahananalisis, terutama untuk analisis kuantitatif
(Fatimah, 2003).

Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi perpindahan elektron dari tingkat
energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak
diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi singlet
(Khopkar, 1990).
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 31 Maret - 1 April 2017 pukul 12.00
WITA - selesai bertempat di Laboratorium Kimia Bahan Alam Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Palu.

3.2 Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitun-heksan, buah semangka,
kertas saring, dan tisu.

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu pisau, neraca analitik,
wadah, gelas ukur 50 mL, erlenmeyer 1000 mL, gelas kimia 500 mL, pipet tetes,
corong kaca, blender, termometer, batang pengaduk, kuvet, rak tabung, hot plate,
spektronik-20, kain saring, talang, stopwatch, statif dan klem.

3.3 Prosedur Kerja

Menyiapkan buah semangka, kemudian belah dan ambil daging yang berwarna
merah, pisahkan biji dari daging semangkalalumenimbang.Selanjutnya,
menghancurkan daging buah semangka menggunakan blender, lalu memasukkan
ke dalam gelas kimia500 mL. Kemudian memanaskan daging buah semangka
yang telah hancur pada suhu 70°C selama 15 menit. Menyaring bagian yang tidak
larut dengan kain saring dan mengeringkan dengan sinar matahari hingga kering
(menghasilkan likopen kering). Selanjutnya, menimbang likopen kering kemudian
mengekstrak dengan pelarut n-heksan dan mengukur serapan pada panjang
gelombang 472 nm.Menghitung konsentrasi menggunakan persamaan berikut:
A
C = 3,45 ×b

Dimana:
C = Konsentrasi (g/100ml)
A = Absorbans
b = Tebal kuvet (0.1 cm)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No. Perlakuan Hasil Pengamatan

Diperoleh daging buah semangka


1. Daging buah semangka dipisahkan dari
bijinya dan ditimbang sebanyak 503,76 gram

Daging buah semangka diblender, Diperoleh likopen kering sebanyak


2.
dipanaskan pada suhu 70°C selama 15 2,268 gram
menit, lalu disaring dan dikeringkan
Likopen kering diekstrak menggunakan Ekstrak berwarna orange
3. n-heksan sebanyak 24 mL

Diukur absorbansi likopen pada A= 1,886


4.
panjang gelombang 472 nm

4.2 Analisa Data

Dik.
C = konsentrasi (g/100 ml)
A = Absorbansi pada panjang gelombang maksimum
b = Tebar kuvet 0,1 cm
Peny.
A
C=
3,45 ×b
1,886
=
3,45 x 0,1
= 5,4666 g/100 mL
4.3 Pembahasan

Likopen atau yang sering disebut sebagai α-karoten adalah suatu karotenoid
pigmen merah terang.Likopen merupakan karotenoid yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh yang merupakan salah satu antioksidan yang sangat kuat.Buah semangka
termasuk buah yang mengandung likopen yang cukup tinggi (Anwar, 1994).

Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi likopen dari buah semangka dengan
menggunakan metode ekstraksi pelarut heksan. Penghancuran buah semangka
bertujuan untuk mendapatkan terkstur daging buah semangka yang lebih halus
dan memperbesar luas permukaan sampel. Menurut Anwar (1994) semakin besar
luas permukaan sampel maka semakin mudah terjadinya proses
ekstraksi.Pemanasan yang dilakukan berfungsi untuk melepaskan likopen dari
struktur sel semangka. Selain itu dengan pemanasan ini juga akanmelepaskan
sebagian air yang terkandung dalam semangka. Menurut Israwati (2009), derajat
kemurnian likopen dipengaruhi oleh waktu dan suhu perebusan.Digunakan suhu
70oC karena merupakan kondisi optimal untuk dapat melepaskan likopen dari
struktur sel semangka. Menurut Septiati (2008), kondisi suhu ekstraksi yang baik
pada suhu 70oC. Menurut Harris (1989), senyawa karoten akan mengalami
degradasi atau mengalami kerusakan yang nyata pada pemanasan di atas 80 °C,
baik dengan pengukusan, perebusan, maupun penggorengan dengan tingkat
kerusakan hingga 40-50%.

Penyaringanyang dilakukan untuk memisahkan filtrat dari residunya. Selanjutnya


pengeringan residu dibawah sinar matahari. Pengeringan bertujuan untuk
mengurangi kadar air yang masih terdapat dalam semangka sehingga dapat
diperoleh likopen dalam bentuk kering. Sedangkan fungsi sinar matahari yaitu
untuk mendegradasi senyawa likopen melalui proses isomerisasi dan oksidasi.

Ekstraksi likopen yang dilakukan memiliki prinsip yaitu pemisahan komponen


dari zat terlarut didalam dua campuran pelarut yang tidak saling bercampur.
Pelarut yang digunakan yaitu n-heksan karena n-heksan merupakan pelarut
hidrofobik kuat, bersifat non polar dan juga mudah menguap sehingga akan lebih
mudah melarutkan likopen yang bersofat non polar.Menurut Septiati (2008),
likopen larut dalam pelarut organik seperti n-heksana yang bersifat hidrofobik
(tidak suka air) yang kuat. Penyaringan yang dilakukan berfungsi untuk
mendapatkan filtrat yang murni. Pengukuran absorbansi yang dilakukan
menggunakan metode spektrofotometer. Prinsip kerja spektrofotometer adalah
bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium
homogen, sebagian dari sinar masuk akan di pantulkan, sebagian diserap dalam
medium itu, dan sisanya di teruskan. Hasil yang diperoleh pada pengukuran
absorbansi dengan panjang gelombang 472 nm adalah 1,886. Sedangkan
konsentrasi likopen yang diperoleh yaitu 5,46 g/100 mL.Menurut Suhanda (2009),
kandungan likopen pada buah semangka relatif lebih tinggi dari buah tomat
bahkan terindikasi buah dengan penghasil likopen tertinggi. Menurut Tadmor
(2005), semangka mengandung likopen sebanyak 6 pp, sedangkan tomat
mengandung likopen sebanyak 3-5 ppm. Buah semangka tergolong mengandung
banyak air (sekitar 92 %) dan mengandung likopen sebesar 48,8 %.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini yaitu :


1. Isolasi likopen dari buah semangka dapat dilakukan dengan menggunakan
metode ekstraksi dengan pelarut n-heksan.
2. Nilai absorbansi yang diperoleh yaitu 1,886 dan dengan konsentrasi sebesar
5,46 g/100 mL.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya melengkapi alat dan bahan
yang digunakan untuk percobaan ini pada praktikum selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, peyne, 2000.Analisa Ekstraktif Tumbuhan Sebagai Sumber Bahan


Obat. Pusat Penelitian. Universitas Negeri Andalas.

Anggraini M. 2011. Penerapan Model Kinetika Reaksi Untuk Menduga


Umum Likopen dari Buah Semangka Dalam Kemasan Kapsul.Skripsi.
Universitas Tadulako. Palu

Anwar, C. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Universitas Gaja Mada.


Yogyakarta.

Fatimah. 2003. Penambahan Tepung Wortel dan Karagenan Untuk


Meningkatkan Kadar Serat Pangan pada Nugget Ikan Nila
(Oreochromis sp.).Institut Pertanian Bogor. Bogor:

Harris. 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan. ITB Press.
Bandung.

Howard. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. UI Press. Jakarta.

Israwaty, I. 2009. Kajian Ekstraksi Likopen Dari Tomat Afkiran. Skrisi.


Universitas Tadulako. Palu.

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta.

Mahmudi, M. 1997. Penurunan Kadar Limbah Sintesis Asam Fosfat


Menggunakan Cara Ekstraksi Cair-Cair dengan Solven Campuran
Isopropanol dan n-Heksan. Universitas Diponegoro. Semarang.

Mappiratu, 2017.Penuntun Praktikum Kimia Bahan Alam. FMIPA UNTAD.

Maulida. D. Zulkarnaen. N. 2010. Ekstraksi Antioksidan (likopen) dari Buah


Tomat Dengan Menggunakan Solven Campuran N-Heksana, Aseton
dan Etanol. Teknik Kimia FATEK UNDIP. Semarang.

Septiati, Eatin. 2008. Ekstraksi Asam Lemak Omega -3 Dari Limbah Ikan
Tuna.CV. YRIAMA WIDYA. Bandung.
Sharma, 1993.Plant Taxonomi.Mc Graw-Hill Publishing.Company limited.

Shrine. 1980. The Systematic Identification of Organic Compounds 6th


Edition. John Wiley and Sons Inc. Singapore.

Suhanda.2009. Biology University Kuantitatif Anorganik.EGC. Jakarta.

Tadmor. 2005. Comparative Fruit Colouration in Watermelon and Tomato. J.


Food Int. 38 hal. 837-841.

Wiryawidagdo.2007. Kimia dan Farmakologi Bahan Alam.Buku Kedokteran


EGC. Jakarta.
LEMBAR ASISTENSI

Nama : Nur Azizah Naz

Stambuk : G 301 15 007

Kelompok : IV (Empat)

Asisten : Nur Pita Ashari

No. Hari/Tanggal Koreksi Paraf


LAPORAN LENGKAP

KIMIA BAHAN ALAM

PERCOBAAN II

ISOLASI LIKOPEN DARI BUAH SEMANGKA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NUR AZIZAH NAZ

STAMBUK : G 301 15 007

KELOMPOK : IV (Empat)

ASISTEN : NUR PITA ASHARI

LABORATORIUM KIMIA BAHAN ALAM

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU, 2017

Anda mungkin juga menyukai