Skripsi Kanti Oke Sist
Skripsi Kanti Oke Sist
TOLAN TIGA
SKRIPSI
Disusun Oleh:
KANTI RAHAYU
130905010
MEDAN
2018
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PERNYATAAN ORIGINALITAS
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya
nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan
gelar kesarjaanaan saya.
Kanti Rahayu
ABSTRAK
Kanti Rahayu 130905010 (2018), Keselamatan Kerja Karyawan Pada PT. Tolan
Tiga Indonesia ( Tolan Estate ) ( Studi Etnografi di Desa Perkebunan
Perlabian, Kec. Kampung Rakyat, Kab. Labuhan Batu Selatan ). Skripsi ini
terdiri dari 5 Bab, 109 halaman, 6 tabel, foto, , daftar pustaka, dan lampiran
penelitian
Penelitian ini membahas tentang kesemalatan kerja karyawan pada PT. Tolan
Tiga Indonesia ( Tolan Estate ) di Desa Perkebunan Perlabian, Kec. Kampung
Rakyat, Kab. Labuhan Batu selatan. Peneliti memilih Perkebunan Tolan Estate
dikarenakan lokasi perkebunan tersebut bersebelahan dengan desa tempat tinggal
si peneliti dan juga ada kerabat dekat peneliti yang juga bekerja diperkebunan
tersebut. Sehingga dapat memudahkan peneliti untuk memperoleh data-data
penelitian. Metode Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan
pendekatan kualitatif, serta menggunakan teknik observasi lapangan dan
wawancara serta analisis data. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi lapangan terlebih dahulu, karena sebelum melakukan sebuah
penelitian, peneliti terlebih dahulu melihat dan mengamati dan terjun langsung
kelapangan demi melihat dan mengamati keadaan lingkungan yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada 12 informan yang
berperan serta dalam menjaga keselamatan kerja karyawan di perkebunan milik
PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
dengan menjaga keselamatan kerja karyawan yang sangat penting yaitu tentang
pengetahuan dari masing-masing karyawan demi menjaga keselamatan kerjanya.
Pengetahuan tersebut tentang penggunaan Alat Pelindung Diri serta pengetahuan
karyawan dalam menjalankan pekerjannya. Selain itu juga yang menjadikan
seorang karyawan lebih mengutamakan keselamatan kerjanya yaitu pertama
faktor keamanan diri, faktor pekerjaan, faktor pengahasilan dan faktor keluarga.
Dari beberapa faktor tersebut tentunya memiliki keterikatan satu sama lain
sehingga karyawan lebih berhati-hati dalam menjaga keselamatannya. Selain itu
juga, beberapa karyawan percaya dan yakin bahwa demi menjaga keselamatan
agar senantiasa selamat juga memiliki ajimat-ajimat atau amalan-amalan yang
mereka yakini guna menjaga jiwa dan raganya agar senantiasa selamat pada saat
bekerja. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dalam menjaga keselamatan kerja
bagi karyawan senantiasa selalu ada yang patuh dengan peraturan dan adanya juga
yang tidak patuh dengan alasan memperusulit dan memperlama jalannya proses
suatu pekerjaan.
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Perlabian, Kec. Kampung Rakyat, Kab. Labuhan Batu Selatan ). Penelitian ini
serta motivasi dari dosen pembimbing dan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis
yaitu kepada ayahanda tercinta Sugiman, Serta Ibunda tercinta Sutiyah. Terima
kasih untuk semua doa, dukungan,didikan, nasehat, materi serta kasih sayang.
penulis yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, materi, dan pikiran untuk
proposal sampai pada tahap akhir skripsi ini selesai. Segala ilmu dan dukungan
yang bergharga disampaikan dengan tulus, sabar dan canda tawa yang mampu
yang berharga dan semua bimbingan serta dukungan dibalaskan dengan kebaikan
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, atas semua fasilitas dan
Utara. Bapak Dr. Fikarwin, M. Ant selaku ketua Departemen Antroplogi Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Bapak Drs. Agustrisno, M.S.P
Sumatera Utara. Bapak Drs. Lister Berutu, MA selaku dosen penasehat akademik
menempuh gelar sarjana Antropologi Sosial. Bapak Dr. Zulkifli Lubis selaku
dosen dan juga sebagai ketua penguji ujian komprehensif. Bapak Drs. Zulkifli,
M.A selaku dosen dan juga sebagai penguji 1. Terima kasih atas ilmu dan waktu
Kepada kak Nur, kak Sri, dan kak Sofi yang telah membantu administrasi
surat menyurat penulis selama masa perkuliahan saya ucapkan terima kasih.
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera yang telah mendidik dan mengajar
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada Abang saya Supriatno, Sugiyanto dan kakak Sulaseh, Sujiwati yang telah
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang penulis
sayangi, telah menjadai teman dalam suka duka menjalani perkuliahan terkhusus
kepada Desi, Aria, Ike, Angga, Ucok, Dewantara, Andira, Freny, Yusria, Andika,
Nurul Hakiki, Intan, Pandu, Rizky Yuwidarma, Firman, Febriyanti, Siwa, Ahmad
M P Berutu dan juga kerabat-kerabat lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Terima kasih untuk persahabatan selama perkuliahan semoga kita semua
Kepada Abang dan kakak stambuk 2011/2012 yang tidak dapat disebutkan
dalam perkuliahan. Ucapan terima kasih kepada teman-teman kos 448 A, Tia
Audina, Eke Nanda Isniani, Aminah Sari, Sahara, dan yang lainnya yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas semua dukungan, serta motivasi
kalian semua. Semoga kita sama-sama sukses. Kepada Rudi Irama Terima kasih
selalu setia memberikan dukungan, motivasi, dan selalu bersama dalam suka dan
seluruh informan para karyawan perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan
Estate ) serta staff pegawai yang bersedia memberikan izin untuk melakukan
Penulis
Kanti Rahayu
RIWAYAT SINGKAT PENULIS
Atas di SMA Negeri 1 Bilah Hulu N-6 Aek Nabara tahun 2013. .
Perkemahan Sibolangit.
Anggota Ikatan Dongan Sabutuha ( INSAN ) Antroplogi Sosial
oleh Putra Gara dan Mayoko Aiko” di Ruang Sidang Fakultas Ilmu
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir atau skripsi ini
Selatan).
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Skripsi ini disusun oleh penulis
menjadi sumber informasi dalam skripsi ini. Lokasi yang menjadi tempat
penelitian dalam skripsi ini adalah di Desa Perkebunan Perlabian yaitu tepatnya
pada PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ). Skripsi ini mengkaji tentang
keselamatan kerja. Untuk kesempatan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
ataupun nasihat yang bersifat membangun guna perbaikan skripsi ini ke depanya.
Penulis
Kanti Rahayu
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN ORIGINALITAS .................................................................. i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
UCAPAN TERIMA KASIH................................................................. iii
RIWAYAT SINGKAT PENULIS ................................................................... vi
KATA PENGANTAR.......................................................................... viii
DAFTAR ISI.......................................................................................... ix
DAFTAR FOTO.................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................ xiii
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
Daftar Foto
Foto 3.1. Karyawan Pemanen…………......................................... 55
Foto 3.2 ............ Karyawan Pemupuk……………………….................... 59
Foto 3.3 ................. Karyawan Penyemprot…………………....................... 62 Fot
Foto 3.3.2. Kacamata ( Googles )………………………….............. 71
Foto 3.3.3. Masker ( Respirator )………………………………...... 72
Foto 3.3.4. Sepatu Karet ( Boots )……………………………......... 74
Foto 3.3.5. Baju Pelindung ( Apron )…………………………......... 75
Foto 3.3.6. Sarung Tangan Karet ( Hand Glove )…………….......... 77
Foto 3.3.7. Sarung Tangan Kain………………………………........ 78
............................................................................................................................. Daftar
Tabel 2.4 Jumlah Karyawan Lapangan dan Staff………………..... 36
Tabel 2.5 Jadwal Jam Kerja Karyawan Lapangan……………........ 38
Tabel 2.6 Jumlah Gaji Pokok Karyawan………………………........ 39
Tabel 2.7.1 Jumlah Karyawan Berdasarkan Latar Belakang Budaya . 41
Tabel 2.7.2 Jumlah Karyawan Berdasarkan Agama…………….......... 41
Tabel 2.7.3 Jumlah Karyawan Berdasarkan Gender………………...... 42
BAB I
PENDAHULUAN
pada PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ). Menurut Keputusan Menteri
Tenaga Kerja R.I No. Kep. 463/MEN/1993. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yaitu upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di
tempat kerja atau perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta setiap
sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Maka dalam hal ini
peneliti sangat tertarik ingin mengkaji mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
bagi karyawan PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ). Untuk itu, peneliti ingin
Dari ketiga jenis pekerjaan tersebut tentunya sangat berpengaruh dalam produksi
buah kelapa sawit milik perusahaan PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ).
seorang karyawan dalam menjaga keselamatan kerja. Budaya bersasal dari kata
Culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan
kebudayaan.
tidak dibiasakannya dengan belajar yaitu tindakan naluri, atau refleks. Salah satu
wujud dari kebudayaan adalah sistem mata pencaharian hidup dan dari wujud
nyata aktifitas tersebut adalah dengan menggunakan peralatan. Dari sistem mata
pencaharian dapat berupa seperti; berladang, berburu, berkebun, bertani, dan lain-
Maka dalam hal ini, dengan mengutamakan keselamatan kerja, maka dapat
kecelakaan kerja, maka diperlukan sikap atau prilaku dari karyawan itu sendiri
merupakan aplikasi dari perilaku tugas yang ada di tempat kerja ( Griffin dan
Neal,2000). Selain itu harus adanya pematuhan serta partisipasi dari setiap
di tempat kerja.
Maka dalam hal ini pematuhan dan partisipasi individu pada aktivitas-
Organisasi Sosial; yaitu perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, yang
berfungsi sebagai sarana partisipasi masyakat, selain itu juga sebagai makhluk
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri, (4) Sistem
Peralatan Hidup dan Teknologi; yaitu upaya manusia yang selalu berusaha untuk
aktivitas, (5) Sistem Mata Pencaharian Hidup; upaya manusia untuk memenuhi
berladang dan lain-lain, (6) Sistem Religi; upaya manusia dalam meyakini suatu
kekuatan yang melebihi manusia, seperti dengan gagasan meyakini adanya Tuhan,
Dewa-dewa, ruh-ruh halus, surga, neraka serta adat istiadat yang mereka percayai,
dalam jiwa manusia, yang berupa tari-tarian, candi-candi, kain tenun, dan lain-
lain.
Dari ketujuh unsur kebudayaan tersebut yang menjadi kajian penelitian ini
seseorang itu sangat penting untuk bertahan hidup. Bagi seorang pekerja yang
bekerja di perkebunan bahaya akan kecelakaan kerja mudah saja menghantui para
karyawan. Baik itu kecelakaan akibat dari kejatuhan pelepah atau daun kelapa
sawit, kejatuhan berondolan ( buah sawit yang rontok ), kejatuhan alat kerja
upaya yang dilakukan adalah pencegahan kecelakaan kerja atau yang seiring
untuk pencegahan kecelakaan saat bekerja , cacat dan kematian sebagai akibat
kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja memiliki latar belakang sosial-ekonomis dan kultural
yang sangat luas. Tingkat pendidikan, latar belakang kehidupan yang luas, seperti
“Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
manusiawi yang memungkinkan pekerja berada dalam kondisi selamat dan sehat,
bebas dari kecelakaan kerja. Keselamatan kerja baik sekarang maupun di masa
yang akan datang merupakan sarana menciptakan situasi kerja yang aman,
nyaman dan sehat sehingga mendorong efisiensi1 serta juga dapat meningkatkan
kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-
kejadian lain yang berbahaya, (e) Memberi pertolongan pada kecelekaan, (f)
Memberi alat-alat pelindung diri pada para pekerja, (g) Mencegah dan
1
Pengertian Efisiensi, Efektivitas, Produktivitas Kerja. ... Menurut Lubis,
Pengertian Efisiensi adalah suatu proses internal atau sumber daya yang diperlukan oleh
organisasi untuk menghasilkan satu satuan output. Oleh sebab itu efisiensi dapat diukur
sebagai ratio output terhadap input.
www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-efisiensi-efektivitas-dan.html. diakses jam
20.58wib tanggal 5 maret 2017
mengedalikan timbul dan menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran,
asap,uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar dan radiasi, suara dan getaran, (h)
Mencegah dan mgendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik, maupun
praktis, peracunan, infeksi dan penularan, (i) Memperoleh penerapan yang cukup
dan sesuai, (j) Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik, (k)
ketertiban, (m) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
orang, binatang, tanaman atau barang, (o) Mengamankan dan memelihara segala
perlakuan dan penyimpanan barang, (q) Mencegah terkena aliran listrik yang
Jadi, dalam hal ini bagi para pemilik perusahaan yang bergerak di bidang
tingkat resiko yang sangat tinggi, perusahaan juga turut berperan dalam
kecelakaan saat bekerja. Upaya menjaga keselamatan kerja bagi para pekerja
bertanggung jawab, dan antar keduanya perlu adanya koordinasi serta pembagian
penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan kerja tidak hanya merugikan
karyawan, akan tetapi, perusahaan juga harus menanggung biaya pengobatan dan
biaya rumah sakit serta sanksi lainnya (UU RI No. 23 Tahun 1992). Seperti yang
kepada buruh yang mendapat kecelakaan berhubungan kerja pada perusahaan itu,
yang timbul karena hubungan kerja dipandang sebagai kecelakaan ( pasal 1 ayat 2
, (3) Jikalau buruh meninggal dunia karena akibat kecelakaan yang demikian,
ditinggalkan, ( pasal 1 ayat 3 ), (4) Jikalau hak atas perusahaan yang diwajibkan
memberi tunjangan itu beralih kepada majikan lain, buruh dan keluarga buruh
keselamatan kerja, para pekerja khususnya pekerja di perkebunan PT. Tolan Tiga
keselamatan kerjanya, yaitu dengan penggunaan alat pelingdung diri saat bekerja
atau ( APD ) secara benar. Penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) tersebut dapat
rentan dengan resiko terkena/terpapar dari bahaya kecelakaan mulai dari kepala
sampai ujung kaki. Berikut Alat Pelindung Diri ( APD ) yang dapat menghindari
dari bahaya kecelakaan kerja yaitu meliputi ; (1) Perlindungan Kepala; alat yang
dapat digunakan adalah Helm ( Safety Helmet ) yang berfungsi melindungi kepala
dari jatuhnya benda-benda yang tidak diinginkan, (2) Mata ; alat yang dapat
mata dari terpaparnya benda – benda yang tidak diinginkan, seperti; debu-debu,
serbuk – serbuk halus dari jatuhnya pelepah/ daun sawit , atau serbuk – serbuk
halus dari jatuhnya tandan buah sawit, (3) Hidung ; alat yang dapat digunakan
adalah masker yang berfungsi menghindari masuknya debu – debu kecil yang
dapat mengganggu pernafasan, atau masker yang dapat melindungi hidung dari
terpaparnya uap/udara dari bahan – bahan kimia yang mengagngu pernafasan, (4)
Tangan ; alat yang dapat digunakan adalah berupa sarung tangan yang terbuat dari
bahan yang mudah menyerap keringat, sehingga kondisi tangan tidak mudah
lembab dan fungsinya yaitu dapat melindungi tangan dari tergesek/terkena kulit
tangan pada saat bekerja atau pada saat sedang membawa peralatan kerja, (5) Kaki
; alat yang dapat digunakan adalah sepatu boot/sepatu yang tidak mudah robek
apabila tertimpa benda yang tidak diinginkan, atau terkena gigitan hewan – hewan
seperti ular, pacet/lintah dan lain – lain, (6) Baju Pelindung ; yaitu alat yang
berupa Apron yang terbuat dari bahan plastik yang tidak mudah terkena percikan
bahan kimia, misalnya pada saat penyemprotan rumput sehingga pada saat
kiman tersebut.
Dengan adanya Alat Pelindung Diri ( APD ) tersebut, maka para pekerja
kecelakaan pada saat bekerja. Selanjutnya, hal-hal yang telah disebutkan diatas
Pada PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ). Maka dalam hal ini dapat
keselamatan kerja ?
Rakyat, Kab. Labuhan Batu Selatan. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan
mengambil data. Selain itu juga, alasan penulis memilih Desa tersebut
dengan Desa sang peneliti. Selain itu juga, sebagian teman dekat peneliti juga
data.
ahli yang sesuai dengan kajian yang akan diteliti, yaitu meliputi;
kehidupan yang aman, sehat dan terhindar dari segala penyakit akibat kerja,
berasal dari bahasa Inggris yaitu kata ‘safety’’ dan biasanya selalu dikaitkan
2
Celaka
3
Hampir celaka
sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari faktor-faktor yang dapat
kebebasan dari penyakit fisik maupun emosional (R. Wayne Mondy. 2008:82).
resiko keselamatan dan resiko kesehatan. Kedua istilah tersebut dibedakan, yaitu
Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan,
aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,
dalam hubungannya dengan perlindungan tenaga kerja adalah salah satu segi
lingkungan yang aman dan tenang dalam bekerja sehingga membantu hubungan
merupakan kondisi yang prima yang terbebas dari penyakit. Kesehatan kerja
merupakan suatu keadaan dimana para pekerja dalam kondisi yang terbebas dari
gangguan penyakit baik fisik maupun psikologi yang disebabkan oleh faktor
kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua
dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta
dan kesehatan. Hubungan itu dapat terjadi dua arah. Arah pertama adalah
4
( Bahasa Yunani Kuno: physis=asal-usul dan logia=hakikat ) adalah yang
mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan.
5
( Bahasa Yunani: psyche=jiwa dan logos=ilmu ) adalah ilmu jiwa atau mempelajari
perilaku/tingkah laku manusia
23 Tahun 1992 Bagian 6 Tentang Kesehatan Kerja, pada Pasal 23 berisi: (1)
penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja, (3) Setiap tempat kerja wajib
kerja (perusahaan, pabrik, kantor, dan sebagainya) dan yang menjadi pasien dari
ialah: “ penyakit dan kecelakaan akibat kerja dapat dicegah”, maka upaya pokok
Hal ini berarti kesehatan kerja dalam suatu perusahaan, meskipun upaya
pengobatan penyakit atau kecelakaan yang terjadi pada pekerja atau keluarganya.
tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarkat pekerja dan masyaakat
lingkungan perusahaan.
Maka dalam hal ini, bahwa kesehatan kerja mencakup dua hal yaitu, (1)
Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-
tingginya. Tenaga kerja disini mencakup antara lain : buruh atau karyawan,
efisiensi dan produktifitas ( Sum’maur : 1991 ). Selain itu juga kesehatan kerja
dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja, (3) Perawatan dan mempertinggi
efisensi dan produktifitas tenaga kerja, (4) Perlindungan bagi masyarkat sekitar
1.3.3. Karyawan
jasa kepada perusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja,
yang mana dari jasa tersebut karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa gaji.
orang yang menyediakan jasa ( baik dalam bentuk pikiran maupun dalam bentuk
statusya, karyawan dalam perusahaan dapat dibagi menjadi dua jenis kelompok
memiliki hak yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan karyawan
tidak tetap. Selain itu juga karyawan tetap juuga cenderung jauh lebiih
jauh lebih sedikit dan juga cenderung tidak aman ( dalam hal kepastian
lapangan pekerjaan ).
dicapai serta manfaat yang dicapai dari penelitian tersebut, adapun yang menjadi
tujuan dan manfaaat dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui
Selain itu juga dapat dipergunakan sebagai referensi bagi penelitian sejenisnya.
yang lainnya dalam memahami arti penting keselematan kerja. Selain itu dapat
adalah memahami pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli ( native’s
dunia orang lain dan belajar berbagai hal dari mereka (Spradley, 1997:3).
Oleh karena itu, dalam penelitian etnografi melibatkan aktivitas belajar
mengenai dunia orang yang telah belajar melihat, mendengar, berbicara, berfikir,
Sebagai seorang peneliti ketika akan meneliti suatu objek yang menjadi
perilaku karyawan pada saat bekerja, interaksi karyawan dengan karyawan yang
lainnya yang juga bekerja di perkebunan milik PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan
Estate ).
hendak kita teliti. Proses wawancara tersebut dapat difenisikan sebagai proses
memperoleh keterangan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua orang pihak, yaitu pewawancara
mereka percakapan dari informan, nantinya hasil percakapan tersebut dikaji dan
akan tetapi juga dapat dijadikan sebagai guru bagi sang peneliti. Langkah yang
kunci ( key informan ). Informan Kunci ialah seseorang yang lengkap dan
penelitian. Yang menjadi informan pangkal yaitu ( Kak Elmiati ) yang juga
bekerja sebagai karyawan di perkebunan. Kak Elmi adalah anak tetangga sang
peneliti yang bekerja di perkebunan tersebut. Dari informan kunci tersebut penulis
bisa mendapatkan informasi sesuai dengan kajian yang akan diteliti, kemudian
informan kunci mengarahkan untuk mendapatkan data – data dari informan yang
Meskipun hampir setiap orang dapat menjadi informan, namun tidak setiap orang
dapat mejadi informan yang baik. Informan yang baik adalah informan yang dapat
dan penetapan informan yang tepat dapat membantu dan mempermudah proses
penelitian.
yang menjadi informan pangkal si peneliti yaitu kerabat dekat dari peneliti,
beliau adalah Kak Elmiati. Beliau adalah kerabat dekat, rumah orang tua
kak Elmiati yaitu bersebelahan dengan rumah si peneliti. Dari beliaulah
salah satu staff kantor untuk memberikan suart izin melakukan penelitian
lapangan.
ini, peneliti memilih staff KTU. Karena dari staff tersebut, peneliti
izin untuk peneliti. Dalam hal ini, meskipun bebas memilihi informan,
ini, peneliti juga menggunakan metode tambahan seperti studi dokumentasi yang
berupa catatan lapangan yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan pribadi,
berupa mencatat hal-hal menarik yang diperoleh dari penjelasan para informan,
kepustakaan yang peneliti gunakan yaitu buku, jurnal, artikel, skripsi, media
penelitian. Analisis data dilakukan utnuk menganalisis makna yang ada dibalik
data dan informasi yang telah diperoleh dari informan. Analisis data bertujuan
untuk menyusun data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Proses
analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya (Moleong, 1990:
190).
melakukan pengecekan ulang terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara
dan observasi.
Keseluruhan data yang diperolehdari lapangan kemudian diolah secara
berkaitan. Kemudian diuraikan ke dlam bagian-bagian sub judul pada bab sesuai
Penelitian ini saya lakukan sendiri di perkebunan milik PT. Tolan Tiga
penelitian, terlebih dahulu saya menjumpai kerabat dekat saya yang kebetulan
perkebunan tersebut tidak jauh dari rumah saya, maka dengan mudah saya
perkebunan tersebut, saya menjumpai salah seorang karyawan bernama bapak Zul
salah satu staff kantor tersebut, kemudian menghadap ke bapak Yoga staf KTU
tersebut. Setalah sudah mendapatkan izin dari pihak perusahaan, kemudian saya
Ketika sudah mendapat surat izin lapangan dari fakultas , kemudian saya
pulang kampung dan datang ke Kantor perkebuna Tolan Estate untuk memberikan
Hari pertama penelitian, 6 juli 2017, saya ditemani dengan Rudi Irama
yang tugasnya hanya memfoto serta merekam situasi dan kondisi di lapangan,
serta mengantarkan saya ke lokasi yang dikerjakan oleh para karyawan, dan
karyawan harvest. Pada saat itu kebetulan sedang waktu berkumpul di TPH (
untuk bertanya mengenai topik penelitian saya. Kemudian beliau menjawab sesuai
Pada tanggal 7 juli 2017 pukul 11.00 wib, peneliti kembali melakukan
penelitian , akan tetapi kali ini saya hanya datang kekantor untuk meminta data-
data karyawan yang bekerja di perkebunan. Dan melihat serta memfoto data-data
meminta izin untuk melihat,mengati dan mewawancara para pekerja yang berada
digudang tempat penyimpanan pupuk abu. Pada saat itu ada beberapa orang
karyawan yang pekerjannya perempuan semua, pada saat itu pekerjaan yang
mereka lakukan adalah mengemas pupuk abu kedalam plastik putih yang diisi
pupuk abu dengan takaran 1 kg. Di bungkus seperti itu gunanya mempermudah
karyawan yang bekerja menebar pupuk tersebut pada pohon kelapa sawit yang
kemudian peneliti meminta izin kepada salah satu informan yaitu bernama
Dahniar br Ritonga, beliau bersedia menjawab atas apa yang peneliti wawancarai.
Sepanjang melakukan wawancara, sikap dan respon yang diberikan oleh informan
kepada peneliti, membuat peneliti dengan senang mendengar dari apa yang
infroman berikan. Beliau selalu menjawab pertanyaan yang saya berikan. Setelah
dirasa cukup atas informasi tersebut. Peneliti pun meminta izin untuk kembali
pulang.
ada kegiatan memupuk. Saya beserta Rudi sang assisten yang selalu setia
tanggapan karyawan ada yang merespon, dan ada yang biasa-biasa saja. Ketika
saya akan melakukan wawancara mengenai topik saya, terdapat penolakan dari
karyawan bahwa mereka tidak mampu untuk menjawab dari pertanyaan saya.
Kemudian tercetus dari ucapan salah seorang karyawan, “jumpain saya buk,
bapak Assisten yang pakai baju putih itu, tanya-tanya saja tentang topik yang akan
celana hitam dan mengenakan sepatu AP dengan mengendarai sepeda motor merk
Honda Mega Pro. Setibanya beliau datang ke lokasi tersebut, kemudian saya
memperkenalkan nama serta maksud dan tujuan saya datang ke lokasi tersebut.
Hari itu lokasi penelitian saya di Divisi 2. Dan kebutulan, yang bertanggung
jawab atas lapangan di Divisi 2 yaitu bapak Ade. Pada saat itu, langsung saja
bertanya seputar topik saya. Dan pada saat proses wawancara sedikit ada
karyawan. Pada saat itu, sebelumnya peneliti belum meminta ijin untuk mengikuti
kegiatan manuring di Divisi 2, jadi perdebatan tersebut soal aturan masuk serta
peraturan perkebunan. Memang sebelumnya sudah ada himbauan bagi tamu yang
diwajibkan memakai sepatu AP. Agar para tamu terhindar dari gangguan-
gangguan kecelakaan yang dapat melukai kaki. Dan atas kesalahan dan
ketidaktahuan peneliti atas prosedur yang ditetapkan oleh pihak perusahaan bagi
tamu, maka peneliti pun langsung meminta maaf. Setelah perdebatan atas
prosedur penggunaan APD selesai, kemudian saya pun langsung meminta izin
Keesokan harinya tanggal 11 juli 2017 jam 10.00 wib, peneliti melakukan
mendapatkan izin, penelitian diberikan lokasi mana yang akan dituju ketika akan
mengamati proses pemupukan secara manual. Pada saat itu pemupukan dilakukan
di Blok F/31 yang lokasi berbatasan dengan perkebunan PTPN III Desa S-6.
Jaraknya lumayan cukup jauh, pada saat itu, di penghujung musim hujan.
Perjalanan untuk menuju di blok tersebut sangatlah sulit, kondisi jalanan yang
dipenuhi lumpur basah, dan lengket. Membuat peneliti tidak patah semagat demi
pada saat itu sangat disayangkan, jadi perjalanan menuju lokasi penelitian
lelaki yang membawa angkong yang berisi pupuk. Karyawan laki-laki tersebut
kg. Dan dikumpulkan pada titik tertentu yang sulit dijangkau ketika malas
kembali ke blok lain untuk menagmbil pupuk tersebut. Peneliti pun kemudian
bertanya, dimana lagi karaywan yang lainnya. Kemudia beliau pun memberikan
tempat dimana karyawan lain yang bekerja menyebar pupuk. Peneliti pun
didepan beliau, karena jika dibelakang beliau, saya kan terkena debu dari
penyebaran pupuk abu tersebut. Sepanjang perjalan mengikuti kegiatan
bertanya seputar penggunaan apd dan yang lainnya sesuai dengan daftar
jauh, karena debu dari pupuknya sangat tebal dan mengganggu pernafasan apabila
terhirup. Pada saat itu, saya mengikuti kegiatan mempuk kurang lebih waktu 2
jam sampai di jam pulangnya karyawan. Setibanya waktu pulang, para karyawan
terlebih dahulu di parit-parit dengan aliran sungai yang cukup deras. Dengan
membersihkan sepatu, kaos kaki, baju atau celana yang terkena dari pupuk abu
tersebut. karena pada saat itu dimusim penghujan, yang buat rumput-rumput
tinggi disekitaran jalan membuat celana, maupun baju terkena lengketan dari
penelitian hari itu cukup, peneliti pun juga bergegas pulang kerumah.
serangkaian proses pencarian data lapangan. Pada saat itu, peneliti merencanakan
spraying bekerja.
Setelah mendapatkan izin, saya pun mulai melihat, mengamati salah
seorang informan yang usia sudah cukup berumur jika dibandingkan dengan
mengikuti kegiatan menyemprot tersebut, karena takut akan terhirup atas bahan
kimia pada saat penyemprotan berlangsung. Peneliti hanya mengati dari kejauhan
saja. Setelah di jam istirahat sekitar 15 menit untuk menghilangkan rasa lelah,
Kemudian dengan cerita yang santai, sambil duduk di tanah yang sedikit lembab
pengalaman beliau, bahwa dalam menjaga keselamatan kerja pada saat kerja, hal
utama penggunaan apd yang lengkap. Dalam menyemprot ini yang sangat-sangat
ramah , dan baik dalam menjawab dari beberapa pertanyaan peneliti. Setalah
dirasa cukup dan mendapatkan hasil dari wawancara tersebut, peneliti pun
mengucapkan terima kasih karena sudah diberi izin untuk melakukan wawancara.
Kemudian tak jauh dari lokasi waktu mewancarai bapak sutikno, terlihat
Smartphone salah seorang informan, canda tawa terjadi ketika ada salah seorang
karyawan, yang tidak berhasil dalam memecahkan misi dalam permainan ludho
tersebut, karyawan yang lainnya pun mengejek si karyawan tersebut karena tidak
berhasil keluar dari kandang, karena pemain yang lainnya saja sudah hampir
selesai. Pada saat bermain game ludho tersebut, Assisten lapangan pun juuga ikut
sangat-sangat perlu diterapkan bagi asisten yang lainnya. Agar kesan seorang
asisten yang kejam, sekan luntur jika berbaur dan bergaul dengan para karyawan
yang lainnya. Pada saat itu, tak lupa peneliti meminta izin untuk foto bareng
di lapangan.
untuk mengikuti kegiatan apel pagi yang dilakukan di Divisi 2. Pada saat itu, yang
mengikuti apel pagi yaitu karyawan spraying dan karyawan harvest. Kegiatan apel
pagi dilakukan pada pukul 06.15 – 07.00 wib. Peneliti berangkat dari rumah
sekitar jam 05.30 pagi hari ditemani dengan saudara sepupu peneliti untuk
yang baru datang, kemudian setalah menunggu waktu sekitar 30 menit dan semua
karyawan sudah hadir, maka serangkaian kegiatan apel pagi pun dilakukan.
Pertama yaitu, mandor Spraying membuka acara apel pagi dengan mengabsen
pengarahan atas menjaga keselamatan pada saat bekerja, dan penutupan dari
kegiatan apel pagi tersebut adalah doa bersama yang dipimpin oleh mandor
spraying. Pada doa tersebut, tentunya mengharapakan rido dari Tuhan Yang Maha
untuk meracik bahan kimia untuk penyemprotan. Pada saat itu, melihat bagaimana
yang dilakukan mandor ketika sedang melakukan pencampuran bahan kimia. Pada
tahap inilah, hal sangat diperhatikan. Karena jika salah memberikan dosis pada
cairan bahan kimia tersebut, maka sama saja penyemprotan tidak ada hasilnya.
Dan tidak lupa, mandor spraying pun langsung menggunakan APD yang sesuai
Pada hari itu, merupakan hari dimana sudah merasa cukup mendapatkan
data-data yang dibutuhkan, maka peneliti pun meminta izin untuk kemali pulang
dan megucapkan terima kasih karena sudah bersedia diberikan izin untuk
fotocopy BPJS, Kartu Asuransi Wana Green Life, dan Kartu Tanda Penduduk.
Sebelumnya peneliti tidak memiliki kartu Asuransi Wana Green Life, dan BPJS,
maka peneliti langsung pergi ke Kota Pusat yaitu Kota Rantau Prapat untuk
Mengurus Kartu Asuransi Wana Green Life bisa siap dalam satu hari, akan
tetapi dalam mengurus surat Kartu BPJS membutuhkan waktu 14 hari. Waktu
medan untuk mengerjakan skripsi ini. Dalam mengerjakannya tentu banyak suka
dan duka. Timbullah rasa jenuh dan malas ketika akan memulai mengerjakan
skripsi ini. Kejenuhan itu membuat peneliti fakum dalam mengerjakannya. Dalam
penulisan skripsi ini, penulis sempat fakum dalam beberapa bulan karena bingung
beberapa kendala pun dihadapi oleh peulis. Laptop pun mengulah, dengan tiba-
tiba laptop kondisi padam. Tidak mau dihidupkan sama sekali. Tiba hidup,
bertahan hanya beberapa menit saja. Pada saat itu semua file-file, dokumen
Akhirnya pun laptop dibiarkan begitu saja dengan kondisi padam dan di charger,
setelah semalam di cas akhirnya mau hidup 5 menit, itupun digunakan untuk
kondisi laptop padam seperti itu. Keesokan harinya, akhirnya laptop pun hidup
kembali. Jadi dengan itu, penulis memulai kembali mengerjakan skripsi hingga
sampai selesai.
BAB II
dengan status usaha Penanaman Modal Asing ( PMA ) yang didirikan pada tahun
1921, memiliki lingkup usaha bidang komoditas perkebunan antara lain, kelapa
sawit, karet, dan kakao. Kemudian pada tahun yang sama berdiri juga perusahaan
asing bernama PT. ANGLO yang didirikan oleh Kebangsaan English Dutch
Pada tahun 1964 terjadi kerja sama antara Indonesia dengan Inggris, dan
menjadi PT. PP DULU KARYA TIGA. Pada tahun 1971 di bulan Desember
terjadi lagi penggantian nama yakni PT. SIPEF MEDAN INDONESIA, dan
kemudian mengganti nama lagi di bulan Desember 1978 nama tersebut menjadi
karena perusahaan ini mempunyai pabrik sendiri dan tidak menerima buah atau
hasil dari pihak ketiga. Perusahaan ini mempunyai kantor pusat di Jl. Imam
Bonjol No. 18 Medan. Lokasi perkebunan PT. SIPEF- TOLAN ESTATE berada
guna yaitu 3.672 Ha yang terbagi menjadi V divisi untuk lapangan dan Tiga lokasi
daerah perumahan. Div I terdiri dari 702,31 Ha, Div II terdiri dari 737,66 Ha, Div
III terdiri dari 745,27 Ha, Div IV terdiri dari 662,96 Ha, dan DIV V terdiri dari
765,95 Ha.
Kami, pihak manajemen dan karyawan berjanji dengan sepenuh hati untuk
kegiatan-kegiatan perusahaan;
Estate Manager
Askep ( FHA )
Karyawan
2.4. Tenaga Kerja
Tabel 2.4
Jumlah Karyawan Kerja Lapangan dan Staff di PT. Tolan Tiga
Indonesia ( Tolan Estate ) berdasarkan Tingkat Jabatan tahun 2017
yang paling banyak adalah Harvester sebanyak 149 orang atau sekitar 48 %,
sedangkan yang paling sedikit adalah Mandor Spraying, Mandor Transport, Krani
Divisi, Operator JCB, Helper JCB, Operator MF 03, Operator MF 04, Operator
Greader, Helper Greader, Driver Bus Sekolah, Payroll, Krani Produksi, Opr.
Sakai, Act. OA, Bidan, Mudin, dan Mantri yaitu masing-masing hanya 1 orang
Setiap perusahaan tentu perlu untuk mengatur waktu kerja untuk para
karyawan sehingga target kerja yang telah ditentukan dapat tercapai secara tepat
waktu. Waktu kerja juga diperlukan untuk menjaga kedispilinan para karyawan
para karyawan.
Tabel 2.5
Minggu Libur
Sumber; Soft Copy data milik Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate )
tersebut diterapkan pada perusahaan PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ) ini
daftar gaji pokok karyawan perkebunan PT.Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate )
Dapat diketahui dari daftar tabel diatas bahwa daftar gaji bulanan karyawan yang
paling tinggi adalah karyawan dengan jabatan sebagai karyawan spraying dengan
gaji pokok mencapai Rp 2.348.500/ bulan, sedangkan gaji pokok karyawan yang
merupakan suatu kondisi pada kehidupan masyarakat. Perbedaan seperti itu ada
pada suku bangsa, ras, agama budaya dan gender. Maka dalam hal ini, dapat
berdasarakan persentasi dari data karyawan PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan
budaya.
2.7.1. Jumlah Karyawan Berdasarkan Latar Belakang Budaya
Tabel 2.7.1
Jumlah Karyawan pada PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ) berdasarkan
karyawan perkebunan pada PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ) yang paling
besar adalah suku Jawa sebanyak 255 orang atau sekitar 82,5 %. Dan yang paling
sedikit adalah suku Nias dengan jumlah 1 orang atau sekitar 0,3 %. Dengan latar
belakang budaya berbeda maka para karyawan tentu juga memiliki pandangan
Tabel 2.7.2
perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ) yang paling banyak adalah
beragama Islam yaitu mencapai 284 orang atau sekitar 92 % sedangkan yang
tersebut, maka agama Islam yang paling banyak pada perkebunan PT. Tolan Tiga
Tabel 2.7.3
Jumlah Karyawan pada PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ) berdasarkan
karyawan perkebunan pada PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ) yang paling
banyak adalah jenis kelamin Laki-laki yaitu mencapai 275 orang atau sekitar 89 %
Dengan persentasi tersebut, maka jenis kelamin Laki-laki adalah yang paling
untuk menunjang pada saat bekerja yaitu demi menjaga keselamatan dan
Pelindung Diri. Alat Pelindung Diri tersebut berupa; Sepatu AP, Sarung
Tangan Kain dan Sarung Tangan Karet, Masker, Baju Pelindung ( Clemet
), Kacamata.
2. Rumah Karyawan
Apabila masa bekerja para karyawan habis, wajib meninggalkan dan harus
perkebunan lagi.
5. Mesjid
perkebunan.
perhatian khusus.
7. Bus Sekolah
9. Poliklinik
dari kecelakaan kerja yang ringan seperti , gatal-gatal karena iritasi pada
kerja yang paling parah yaitu Kesetrum Listrik pada saat bekerja, yang
Sumber: Goggle.com
2.10. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Pada Perusahaan
PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate )
jawab atas pengelolaan K3 didalam ruang lingkup usaha PT. Tolan Tiga
bentuk uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang personil pengurus P2K3. PT.
Tolan Tiga Indonesia mensyaratkan kepada seluruh pekerja pada seluruh unit
usaha dibawah manajemen PT. Tolan Tiga Indoenesia dan orang lain yang berada
ulang secara berkala, bertujuan untuk melakukan landasan yang kokoh bagi
eksternal, serta perubahan perundanggan dan peraturan K3. Tinjauan ulang dan
baiknya. Maka dalam hal ini perusahaan juga memberikan tentang komunikasi
a. Sosialisasi mengenai K3
b. Pelatihan mengenai K3
karyawan.
didalam struktur organisasi P2K3 Perusahaan. Perubahan atas tanggung jawab dan
dan pelatihan terhadap seluruh elemen pekerja maupun pihak yang terkait.
relevan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan jabatan karyawan. Karyawan
tersebut.
Kerja
di seluruh aktifitas, bahan dan peralatan, serta lokasi kerja, dan pemakaian alat
pelindung diri, untuk meniadakan atau mengurangi bahaya dan penyakit akibat
kerja ditempat kerja, korban nyawa, kerusakan properti, dan terganggunya proses
bekerja, seluruh Assisten dan mandor masing-masing divisi / bagian / stasiun juga
pelaksanaan pekerjaan dalam kondisi aman dan menjamin bahwa pekerjaan yang
beresiko tinggi dilaksanakan setelah mendapat izin kerja khusus dan diawasi
mengacu pada prosedur dan intruksi kerja yang telah ditetapkan agar terhindar
dilaksanakan apabila dinilai mempunyai resiko bahaya yang tinggi sampai resiko
kerja tersebut dapat dikendalikan sampai kepada tingkat yang dapat ditoleransi.
Selain itu juga setiap karyawan bertanggung jawab untuk memberikan saran
tentang kondisi dan proses kerja yang berkaitan dengan potensi bahaya yang
terdapat di areal kerjanya serta mematuhi seluruh langkah kerja yang aman sesuai
Maka dalam hal ini, untuk menciptakan rendahnya resiko kecelakaan kerja
PT. Tolan Tiga Indonesia menetapkan suatu prosedur saat bekerja, yaitu dengan
pemakaian alat pelindung diri pada saat bekerja ( APD ). Pemakaian alat
pelindung diri yang standar oleh pekerja, pengunjung, dan kontraktor, ditetapkan
sebagai prasyarat dalam setiap kontrak pekerjaan dan apabila memasuki areal
kerja.
Alat pelindung diri yang disediakan menurut standar atau peraturan yang
berlaku, dan senantiasa dipelihara dalam keadaan baik dan layak dipakai. Alat
pelindung diri dipelihara keberadaannya pada tempat yang aman dan mudah
dijangkau, agar senantiasa ada pada saat diperlukan. Jika terjadi kerusakan atau
Assisten terhadap kepatuhan para pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri
Pelindung Diri harus sesuai dengan jenis pekerjaan masing- masing dan resiko
KESEHATAN KERJA
menjadi lebih baik dan sukses dalam menjalankannya, tentunya memiliki aturan-
aturan yang dimiliki oleh pihak perusahaan yang harus wajib di patuhi oleh semua
tanggung jawab yang harus diterapkan bagi seluruh karyawan. Lembaga atau
masing perusahaan memiliki aturan yang berbeda satu sama lain, maka dalam hal
ini perlu adanya budaya organisasi yang mengatur suatu perusahaan tersebut.
Budaya organisasi yaitu sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para
Maka dalam hal ini dengan adanya norma-norma yang dimiliki oleh pihak
yang lain.
sikap dan tingkah laku karyawan dapat terarah demi menjalankan suatu
aktifitasnya guna menjaga keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan. Guna
Pengetahuan sendiri memiliki artian yaitu hasil “tahu” seseorang dan ini terjadi
diperoleh melalui mata dan telinga. Maka dalam hal ini demi suatu pengetahuan
tentang Keselamatan kerja merupakan kunci utama bagi para karyawan yang jenis
Kedua istilah tersebut dibedakan menjadi dua bagian, yang pertama yaitu
Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan,
kerusakan atau kerugian ditempat kerja, sedangkan yang kedua yaitu Resiko
kesehatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,
Maka dalam hal ini dengan mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja
yang paling diperlukan adalah pengetahuan yang kuat tentang keselamatan kerja
karyawan yang bekerja di perkebunan kelapa sawit milik PT. Tolan Tiga
tentunya dapat dipengaruhi oleh faktor dari pola pikir atau cara pandang dari
setiap masing-masing karyawan yang bekerja, selain itu juga pengalaman para
saat bekerja sangat diperlukan, agar terhindar dari keadaan atau kecelakaan kerja
Maka dalam hal ini penulis melihat dari beberapa karyawan perkebunan,
Spraying ). Dalam menghindari suatu kejadian kecelakaan pada saat bekerja hal
yang paling utama yang perlu dilakukan para karyawan ialah dengan adanya
kesadaran dari diri sendiri tentang pentingnya atas penggunaan Alat Pelindung
Diri. Seperti yang telah dikemukakan oleh salah seorang informan yaitu karyawan
Menurut bapak Raswin bahwa hal yang terpenting atau yang paling utama
penggunaan Alat Pelindung Diri. Dengan langkah awal tersebut, sebagai seorang
suatu kecelakaan yang diakibatkan dari kecelakaan kerja secara tidak langsung.
kematian sebagai bentuk akibat kecelakaan kerja. Bagi para pekerja, keselamatan
kerja merupakan hal yang paling utama ketika akan melakukan suatu pekerjaan.
kelompok. Maka dalam hal ini lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa
aman dan memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan tenang. Selain itu juga
antara karyawan satu dengan karyawan yang lain. Beberapa karyawan perkebunan
PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ) mengartikan bahwa keselamatan kerja
merupakan selamat dalam bekerja dengan upaya tidak adanya kecelakaan pada
saat bekerja. Hal tersebut sesuai dengan beberapa pendapat yang diungkapan oleh
informan.
demi menjaga keselamatan kerja ialah hal yang paling utama adalah dengan
menggunkaan Alat Pelindung Diri dulu, dengan penggunaan Alat Pelindiri Diri
maka dapat terhindar secara tidak langsung apabila terjadi suatu kejadian atau
kecelakaan kerja yang tidak diinginkan. Selain itu juga bapak Sutikno juga
mengungkapan bahwa selain APD yang digunakan juga harus pandai melihat
situasi buah yang akan dipanen, dengan menjaga jarak antara pemanen dengan
pohon kira-kira 1 meter dari pohon yang akan di panen. Maka dalam hal ini dapat
yang dilakukan:
1 Dodos Kecil Lebar mata 8 cm, lebar tengah 7 Potong buah tanaman
cm, tebal tengah 0,5 cm, tebal umur 3-4 tahun
pangkal 0,7 cm, diameter gagang
4,5 cm, panjang total 18 cm
2 Dodos Besar Lebar mata 14 cm, lebar tengah Potong buah tanaman
12 cm, tebal tengah 0,5 cm, tebal umur 5-8 tahun
pangkal 0,7 cm, diamter gagang
4,5 cm, panjang total 18 cm
3 Pisau Egrek Berat 0,5 kg, panjang pangkal 20 Potong buah tanaman
cm, panjang pisau 45 cm. umur > 9 tahun
4 Goni Bekas Wadah transport TBS
Pupuk ke TPH, memuat
brondolan ke alat
transpor
pemanen
Pagi hari diadakan apel pagi sekitar 06.15, dimana mandor panen
memiliki.
(Ibu Irusiana usia 31 tahun ) mulai bekerja sebagai karyawan Manuring
Dari Pernyataan diatas, bahwa tidak lain dan tidak bukan memang
penggunaan alat pelindung diri lah yang penting saat bekerja demi menjaga
keselamatan pada saat bekerja, bahwa mereka juga takut apabila terkena suatu
menjaga keselamatan dan kesehatan diri mereka pada saat bekerja. Kesadaran
langsung.
pupuk.
divisi lima wajib mengikuti apel pagi. Pada kegaiatan apel pagi
dan siap ketika akan melakukan pekerjaan. Kegiatan apel pagi ini
ancak yang akan dikerjakan. Seperti yang telah diungkapkan dari kasus ancak
yang bersebelahan dengan kawasan hutan lindung, atau warga sekitar memberi
kawasan tersebut tidak boleh dimasukin oleh siapa pun, bahkan mengambil kayu,
mengharusnkan setiap individu karyawan yang bekerja berdoa serta meminta izin
divisi lima wajib mengikuti apel pagi. Pada kegaiatan apel pagi
dan siap ketika akan melakukan pekerjaan. Kegiatan apel pagi ini
suatu tempat kerja ( perusahaan, pabrik, kantor, dan sebagainya) dan yang
menjadi pasien dari kesehatan kerja ialah masyarakat pekerja dan masyarakat
Hal ini berarti kesehatan kerja dalam suatu perusahaan, meskipun upaya
pengobatan penyakit atau kecelakaan yang terjadi pada pekerja atau keluarganya.
penyakit dan kecelakaan kerja serta peningkatan kesehatan kerja. Kesehatan kerja
mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyaakat lingkungan perusahaan.
Berbicara mengenai kesehatan kerja karyawan, kesehatan itu sendiri jika
dilihat dari segi Antropologi dapat dilihat daris segi aspek-aspek biologis dan
sosiologis budaya dari tingkah laku manusia. Tingkah laku seseorang tersebut
pada seorang karyawan, hal yang utama adalah menyiapkan bekal buat diri
mereka agar dalam menjalankan suatu pekerjaan lebih semangat dan tidak
merasakan sakit apabila tidak mengutamakan kesehatan mereka. Selain dari bekal
tersebut, selalu berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT, bahwa segala sesuatu
Keadaan fisik yang prima membuat seorang karyawan akan percaya diri
pekerjaan, seorang karyawan padaa saat bekerja tiba-tiba sakit mendadak pada
seorang karyawan yang merasakan sakit tersebut. Setalah diperiksa dan dirasa
cukup, kemudian bidan memberikan obat dan surat izin bahwanya sedang sakit,
yang mengalami gangguan kesehatan baik itu gangguan kesehatan pada saat
membantu meringankan sakit para karyawan dengan biaya gratis yang difasilitasi
perusahaan, senantiasa diberikan fasilitas kesehatan gratis bagi karyawan, istri dan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan yaitu bahwa keselamatan kerja bagi
seorang karyawan adalah keadaan selamat saat bekerja. Dalam artian selamat dari
lahir dan batin ketika akan melaksanakan suatu pekerjaan. Sehat tersebut dalam
artian, tidak sakit jika akan melakukan pekerjaan. Maka dalam hal ini, seorang
dalam diri meraka ketika akan berangkat bekerja, dengan sarapan atau minum teh
atau yang lainnya yang dapat menambah energi mereka ketika akan menjalankan
pekerjaan. Dan tidak lupa pula, seorang karyawan yang beragama, baik agama
islam, kristen, budha, hindu dan katolik, senatiasa selalu berdoa dan berserah diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa segala sesuatu yang mereka kerjakan
Diri
resiko yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja mereka, yaitu
hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah pengetahuan akan alat pelindung
diri tersebut. Maka dalam hal ini terlebih dahulu akan diperkenalkan alat-alat
Penggunannya
kepala yang dapat melindungi dari terkenanya benda keras, pukulan, serta
benturan, terjatuh dan terkena sengatan arus listrik. Pada penggunaan Safety
Helmet tersebut digunakan bagi karyawan yang bekerja sebagai karyawan Harvest
dan Mandor Spaying. Dari kedua karyawan tersebut tentunya memiliki tingkat
berwarna kuning tersebut. Seperti yang sudah diamati sesuai dengan kenyataan
dilapangan, maka penulis mengukutip dari hasil pengamatan serta pernyataan dari
informan mengenai penggunaan APD pada saat bekerja yang menyangkut dengan
Keselamatan dan Kesehatan Pada Saat Bekerja. Berikut adalah kutipan dari
informan, beliau adalah Bapak Suprianto usia 34 tahun bekerja sebagai Mandor
melindungi mata dari terkenanya sesuatu benda kecil seperti debu, dan yang
lainnya yang dapat melukai cedera pada mata, terkena cahaya, percikan cairan
berbahaya. Kacamata yang digunakan yaitu dengan jenis kacamata yang menutupi
seluruh permukaan pada mata dan kacamata anti pecah ketika jatuh dan
menghindari mata ketika suatu saat terjadi dari kejatuhan butiran-butiran buah (
membuat kacamat tersebut pecah dan aman bagi mata. Pada penggunaan
Karena dari kedua karyawan tersebut memiliki resiko cedera yang dapat merusak
dapat dijelaskan dari berbagai pendapat beberapa informan, beliau yaitu bapak
3. Masker ( Respirator )
Foto 3.3.3
tekenanya atau masuknya udara yang buruk seperti misalnya : debu pupuk pada
saat pemupukan, penguapan dari obat racun pada saat penyemprotan dan
karyawan pada saat memakainya. Dipilihnya masker berwarna hitam ini, karena
warna hitam itu sendiri membuat kesan tidak terlihat jorok apabila terkena noda.
memiliki resiko cedera yang dapat melukai saluran pernafasan apabila tidak
Seperti yang dikutip dari hasil wawancara dengan salah seorang informan
bahwa;
Sepatu Karet ( Boots ) yaitu berguna untuk melindungi kaki dari bahaya
yang dapat melukai kaki, seperti terkena duri, terkena serangan hewan, terkenanya
benda tajam dan yang lainnya. Selain dapat melindungi kaki dari terkenanya
benda-benda tajam yang dapat melukai kaki, juga dapat mempermudah para
karyawan pada saat bekerja dengan kondisi tempat kerja yang becek maupun
berlumpur. Sepatu AP tersebut terbuat dari jenis karet yang bersifat anti dengan
segala gangguan yang dapat melukai kaki. Sepatu jenis AP ini sangat awet dan
berwarna hijau seperti ini, digunakan bagi karyawan, baik mandor serta assisten
kemungkinan percikan dari bahan kimia pada saat pencampuran pestisida atau
tubuh. Baju apron ini terbuat dari bahan plastik yang tebal yang berfungsi apabila
terkena percikan atau tumpahan dari bahan kimia, tidak lengket pada permukaan
baju. Atas penggunaan Baju Pelindung ( Apron ) ini dapat dijelaskan dari kutipan
Sarung tangan ( glove ) yaitu berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada
saat bekerja dengan tempat atau kondisi yang dapat mengakibatkan cedera pada
tangan. Seperti misalnya, terkena cairan pestisida pada saat pencampuran, atau
Yaitu sarung tangan yang terbuat dari bahan karet atau kulit dan kain katun.
kegunaannya untuk bekerja. Berikut beberapa kegunaan dari kedua jenis sarung
tangan tersebut.
tangan dari benda-benda tajam dan mencegah cidera saat bekerja. Sarung tangan
jenis kulit ini sangat membantu untuk para karyawan yang bekerja sebagai
dari cairan bahan kimia tersebut, sehingga jika terkena di tangan dapat
menghindari tangan terkena langsung oleh cairan bahan kimia pada saat
penyemprotan. Dalam penggunaan sarung tangan jenis karet seperti ini dapat
dikutip dari hasil wawancara oleh informan, atas penggunaan sarung tangan karet,
dapat merusak tangan. Sarung tangan jenis kain ini bersifat tebal, berserat tebal,
dan mudah menyerap keringat ditangan. Sarung tangan ini digunakan karyawan
tangan mereka, seperti pada saat pemupukan, pengangukutan pupuk, dan yang
lainnya. Maka dalam hal ini, penggunaan sarung tangan kain ini dapat
dapat disimpulkan bahwa, sejatinya setiap karyawan sudah sadar diri akan
penggunan APD tersebut yaitu demi menjaga keselamatan dan kesehatan mereka
pada saat bekerja. Meskipun pada kenyataannya, para karyawan merasa sedikit
prakteknya masih ada karyawan yang tidak mau menggunakannya dengan alasan
lakukan.
Harvest ( pemanen )
dalam hal memanen buah. Keahlian tersebut sangat diperlukan bagi perusahaan
pihak perusahaan yang diwakili oleh Field Asssisten juga memberikan pengarahan
Maka dalam hal ini, dapat dijelaskan cara atau kegiatan yang harus dilakukan oleh
Pada saat memanen, para pekerja sudah mendapatkan bagian ancak yang
akan diambil buahya. Ancak dibagikan pada pemanen setiap pagi sesuai
dengan sistem ancak panen. Sistem ancak panen terdiri dari ancak giring,
sambil mencari buah yang masak dengan menggabungkan dua cara yaitu
melihat warna buah dan jumlah brondolan di tanah. Untuk jenis tanah
yang berbukit 5 brondolan yang jatuh ke tanah baru buah tersebut layak
untuk dipanen, tanah yang gambut 3 brondolan yang jatuh di tanah, untuk
Jika interval panen tidak dapat dihindari lebih dari 14 hari, buah harus
panen.
Untuk areal berbukit berteras, pekerja bekerja dari teras yang paling
bawah menuju teras yang diatasnya, agar tidak adanya tertinggah buah
Atur jarak antara pohon yang diambil buahnya kepada seorang pemanen,
jarak pemanen dengan pohon minimal 1 meter. Agar buah yang dipanen
Tandan buah segar ( TBS ) hasil panen di angkat ke TPH secara berangsur
benar memperhatikan apa yang semestinya mereka lakukan sebelum atau pada
saat bekerja, guna mendapatkan hasil panen yang baik serta juga demi menjaga
keselamatan kerjanya, hal ini juga dapat diungkapkan oleh bapak Edi Suraten usia
bahwa;
Dari pernyataan tersebut, bahwa untuk memanen buah kelapa sawit yang
tesebut. Hal pertama yaitu, jatuhnya butiran buah yang jatuh dari tandan buah
Selain ditandai bahwa adanya butir buah sudah jatuh, selain itu jika buah
sudah berwarna merah keemasan, maka dapat dikatakan buah sudah layak untuk
dipanen. Sikap seorang pemanen dalam memanen juga harus diperhatikan, jarak
antara orang yang memanen terhadap pohon yang akan dipanen buahnya, kira-
kira memberikan jarak antara 1 meter dari pohon tersebut. Dengan memberikan
jarak terdapat buah yang akan dipanen, diharapkan orang yang memanen buah
terhindar dari tersambarnya dari pelepah daun sawit, terkena jatuhnya butiran-
butiran dari sisa pemotongan pelepah, terjatuhya butiran buah sawit, atau
kejatuhan tandan buah sawit. Selain itu juga, seorang pemanen harus
yang bertugas membasmi hama maupun mematikan rumput-rumput liar, hal yang
perlu diperhatikan yaitu harus benar-benar memahami bagian mana yang akan
disemprotkan bahan pestisida. Hal ini harus sejalan dengan harapan perusahaan
Dapat dijelaskan ke dalam poin-poin hal yang harus dihindari oleh seorang
Sepatu AP Boots.
masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang luka atau sela-sela kuku
jari.
kepakaian atau bagian tubuh segera bilas dengan air bersih yang
seperti serbuk gergaji, pasir, atau kain pel, dan kemudian bilas
atau segera setelah hujan, saat angin bertiup kencang, cuaca panas
dan terik.
terhadap pestisida lebih dari 5 jam per hari dan 30 jam seminggu.
sedang digunakan.
Bersihkan segera tangan dan muka dengan air bersih dan sabun
Hal ini seperti yang sedang dikemukakan oleh salah seorang karyawan
spraying, beliau adalah bapak Nunung Bastiar usia 27 tahun bekerja sebagai
Dari penjelasan diatas, sikap serta tingkah laku karyawan dalam bekerja
sangat mempengaruhi kualitas keselamatan serta kesehatan kerja mereka. Hal ini
dihindari agar terhindar dari terkena atau keracunan dari bahan pestisida tersebut.
memahami beberapa teknik yang harus mereka lakukan pada saat pemupukan
agar pupuk yang mereka sebar dapat memberikan hasil yang bagus buat tanaman
kelapa sawit. Pupuk yang disebarkan sudah sesuai dosis yang ditentukan oleh
pihak perusahaan, maka dalam hal ini karyawan manuring diharapkan benar-benar
memahami bagian mana saja yang diberi pupuk. Hal ini dapat dijelaskan berupa
Dari poin-poin diatas juga dapat dijelaskan dari salah seorang informan, beliau
mengungkapkan bahwa;
bayangan manusia tentang sifat-sifat Tuhan serta tentang wujud dari alam gaib.
membayangkan Tuhan, dewa, roh atau lainnya yang merupakan wujud keyakinan
religius. Sistem kepercayaan dalam suatu religi dijiwai oleh emosi keagamaan,
yang membutuhkan suatu objek. Objek yang menjadi tujuan emosi keagamaan itu
Tolan Estate ) yang memiliki latar belakang agama dan budaya yang berbeda-beda
dijelaskan oleh informan yang tidak mau disebut identitasnya. Beliau percaya dan
memiliki amalan ( rapalan ) yang akan dibaca ketika akan berangkat bekerja.
Amalan tersebut berupa tulisan arab yang dibaca ketika akan berangkat
kerja dengan tujuan agar selalu terjaga keselamatannya dan ketika bekerja tidak
akan merasakan lelah. Hal ini dapat dijelaskan oleh salah seorang informan, beliau
mengungkapkan bahwa:
ritual-ritual sebelum berangkat bekerja dari informan, beliau percaya dan yakin
rapalan tersebut dengan harapan terjaga keselamatan pada saat bekerja dan tidak
benda keramat yang berupa rapalan ( amalan ) yang mereka percayai dapat
gaib lainnya.
BAB IV
itu, langkah awal dalam pencegahan atas resiko kecelakaan kerja yaitu dengan
memperhatikan keselamatan serta kesehatan pada saat bekerja. Hal yang paling
Dalam hal ini hal yang utama mesti dilakukan ialah tentang penggunaan
alat pelindung diri yang benar. Dengan langkah awal tentang penggunaan Alat
Pelindung Diri tersebut dapat mengurangi cedera secara tidak langsung yang
Selain atas penggunaan alat pelindung diri yang benar, hal yang paling
penting adalah pengetahuan lokal karyawan pada saat menghadapi situasi kondisi
keselamatan kerja.
Tentunya dalam menyikapi hal tersebut, ada beberapa faktor yang
saat bekerja. Berikut akan penulis jelaskan faktor-faktor seorang karyawan harus
pekerja adalah rasa aman dan nyaman ketika sedang bekerja. Baik jenis pekerjaan,
tepat kerja, lingkungan kerja, antara sesama teman kerja dan yang lainnya.
gelisah atau resah dari suatu gangguan atau suatu kecelakaan secara fisik maupun
non fisik. Rasa aman tersebut menjadikan seorang bekerja menjadi percaya diri
Maka dalam hal ini, seorang karyawan dalam menciptakan rasa aman dan
nyaman pada saat bekerja ialah dengan penggunaan perlengkapan APD ( Alat
Pelindung Diri ) yang digunakan pada semua karyawan ketika akan bekerja.
seperti yang dikemukanan oleh salah seorang karyawan ketika sedang bekerja
yang telah menggunakan APD saat pekerjaan sedang berlangsung, beliau adalah
yaitu adanya faktor rasa keamanan pada saat bekerja, ketika telah merasa aman,
seorang pekerja akan lebih percaya diri dalam menjalankan suatu pekerjaannya.
Serta pekerjaan tersebut akan lebih cepat terselasaikan. Maka dalam hal ini, rasa
keamanan tersebut bisa kita ciptakan dengan menaati segala perlengakapan yang
dapat melindungi diri dari gangguan atau kecelakaan pada saat bekerja. Jika sudah
menaanti penggunaan APD dan masih terjadi kecelakaan kerja, meraka pasrah
karena sudah apes atau nasib nya tidak baik pada saat itu.
suatu pekerjaan menjadi hal yang paling mereka inginkan demi mendapatkan
suatu imbalan/ uang yang dapat dihasilkan dari pekerjaan tersebut. Pekerjaan
merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang demi
hidupnya. Pekerjaan juga merupakan kegiatan yang harus dilakukan orang untuk
merupakan kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan tidak bisa ditunda-tunda.
Kebutuhan pokok tersebut merupakan, kebutuhan sandang, pangan dan
Kepuasan dari bekerja tersebut ialah mendapatkan gaji yang sesuai dengan jenis
Selain itu juga, dalam menjalankan suatu pekerjaan juga harus berhati-hati
kesehatan pada saat bekerja merupakan hal penting demi lancarnya suatau
kerjanya, maka dengan otomatis pekerjaan tersebut akan menjadi terkendala bagi
karyawan. Kendala tersebut bukan hanya terjadi secara fisik dan materi saja, akan
memperhatikannya secara benar. Seperti yang dikutip dari hasil wawancara dari
salah seorang informan, yaitu ibu Dahniar br Ritonga, usia 34 tahun bekerja
Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa hal yang mendasari seorang
keamanan pada saat bekerja, juga faktor pekerjaanlah yang membuat para
kesemalatan dan kesehatan kerja itu sendiri. Dengan otomatis mereka akan
tidaklah mudah. Maka dalam hal itu menghargai suatu pekerjaan akan lebih baik
jika memperhatikan segala sesuatu yang tidak ingin terjadi yang dapat melukai
satu, dua atau tiga hari saja, melainkan seumur hidup. Jika masih bisa mampu
dicapai oleh semua orang pasti adalah penghasilan dari pekerjaan tersebut atau
yang sering disebut gaji atau upah. Penghasilan merupakan tambahan pemasukan
atau keungan yang diterima oleh seseorang dalam suatu pekerjaannya yang telah
lembaga dan yang lainnya. Dari adanya hubungan kerja tersebut diharapkan para
pekerja mendapatkan imbalan berupa gaji atau upah yang dapat menambah
Dari hasil gaji tersebut, nantinya para karyawan dapat memenuhi segala
pakaian, sekolah anak dan yang lainnya. Bekerja di dalam suatu perusahaan
tentunya gaji atau upah para karyawan sudah di tentukan bagi masing-masing
karyawan sesuai dengan jenis pekerjannya. Hasil tersebut akan sesuai dengan
yang ditentukan apabila para karyawan senantiasa selalu hadir dalam waktu
Waktu bekerja para karyawan perkebunan adalah dari hari Senin- Sabtu.
Dan liburnya para karyawan yaitu tanggal merah dan libur nasional. Dengan
dalam bekerja agar hasil dari pekerjannya dapat diberikan secara utuh sesuai
ditetapkan.
Dalam hal ini, para karyawan akan merasa rugi jiika tidak hadir dalam
berkurang. Maka dalam hal ini, para karyawan dalam mengutamakan keselamatan
dan kesehatan mereka selain faktor keamanan, faktor pekerjaan, juga faktor
kesehatan kerja itu sendiri. Dalam hal ini telah dikutip dari hasil wawancara dari
salah seorang karyawan, beliau yaitu ibu Elmiati usia 34 tahun bekerja sebagai
diri dari gangguan kecelakaan akibat pekerjaan, faktor takut kehilangan suatu
pekerjaan karena lalai dalam bekerja, juga faktor pengahasilan atau gaji juga
bulan dan seterusnya, dengan otomatis gaji yang didapatkan seorang karyawan
akan berkurang seiiring panjangnya masa cuti tersebut. Maka dalam hal ini, demi
menjaga keselamatan kerja mereka saat bekerja, baik secara jasmani maupun
rohani demi keberlangsungnya suatu keamanan diri pada saat bekerja, berhasilnya
sutau pekerjaan dan tetap utuhnya suatu pengahasilan atau gaji tersebut.
Hidup di dunia ini tidak terlepas dengan adanya dorongan untuk hidup
lebih maju yang didapatkan dari sebuah keluarga. Keluarga merupakan adanya
suatu ikatan yang melekat dari susunan ayah, ibu, anak dan saudara. Peran
keluarga paling berpengaruh dan membutuhkan satu sama lain. Didalam sebuah
keluarga juga memiliki fungsi yang sangat berarti didalam kehidupan sebagai
keluarga
memiliki satu sama lain didalam kehidupan berkeluarga. Maka dalam hal ini, hal
peran seorang ayah maupun ibu. Peran ayah dan ibu yaitu mencari nafkah untuk
menghidupi kebutuhan hidup keluarganya. Maka dalam hal ini, sebagai seorang
ayah maupun ibu yang bekerja senantiasa memikirkan satu sama lain. Bukan
hanya memikirkan pekerjaannya saja, juga memikirkan keluarga yang sedang ada
dirumah.
Keluarga yang menunggu di rumah adalah istri serta anak yang tidak
senantiasa sehat lahir dan batin. Sehat lahir dan batin tersebut adalah tidak
terjadinya suatu kecelekaan yang dapat melukai fisik dan hatinya. Kecelakaan
fisik tersebut adalah kecelakaan yang dapat terjadi ketika sedang melakukan suatu
keselamatan dan kesehatan bekerja, selain demi menjaga keamanan diri pada saat
berkurangnya pendapatan dari hasil bekerja atau gaji, juga faktor keluargalah
pekerjaan.
Keluarga yang sedang dirumah mengharapkan baik ayah maupun ibu yang
keadaan sehat dan tidak terjadi suatu kecelekaan akibat pekerjaan. Maka dalam
hal ini akan di kutip dari pernyataan salah seorang informan, beliu adalah bapak
Sutikno usia 35 tahun bekerja sebagai karyawan Harvest ( pemanen ) sejak 2008,
keselamatan dan kesehatan pada saat bekerja, selain karena rasa keamanan buat
pendapatan atau pengasilan, selain itu juga karena memikirkan keluarga yang
bekerja hanya sebagai tuntutan untuk perusahaan saja, juga bekerja demi
menghidupi dan membahagiakan istri serta anak-anak mereka. Maka dalam hal
ini, demi terjaganya suatu keadaan dimana sang ayah maupun ibu yang bekerja
senantiasa mengutamakan keselamtan dan kesehatan diri mereka pada sat bekerja,
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
kerja karyawan pada PT. Tolan Tiga Indonesia ( Tolan Estate ), maka terjawablah
menjaga keselamatan kerja karyawan pada saat bekerja yaitu dengan adanya
langkah awal atas penggunaan Alat Pelindung Diri pada saat bekerja. Jenis alat
pelindung diri yang disediakan oleh pihak perusahaan berupa Helm Pelindung (
Safety Helmet ), Sepatu AP, Kacamata, Sarung tangan berbahan Jenis Karet dan
Sarung Tangan kain, Masker, Baju Pelindung ( Apron ). Pada penggunaan alat
pelindung diri tersebut karyawan dapat terhindar dari kecelakaan yang dapat
ini tentunya jarak antara karyawan pemananen dengan pohon kelapa sawit yang
akan dipanen buahnya dengan jarak aman 1 meter dari pohon. Dari jarak tersebut
diharapkan karyawan pemanen terhindar dari kejatuhan dari tandan buah segar
pada saat mengeeggrek pelepah sawit, dan terhindar dari tersambarnya dari
agar terhindar dari kecelakaan kerja akibat terkena racun pada saat penyemprotan.
Teknik yang dilakukan yaitu, pada saat penyemprotan hindari menyemprot ketika
melawan dari arah angin berhembus, karena jika melawan arah angin dengan
teknik ini yang dilakukan karyawan dalam menjaga keselamatan kerjanya agar
terhindar dari kecelakaan kerja akibat dari terhirupnya abu pada saat proses
penyebaran pupuk. Teknik yang dilakukan yaitu, pada saat pemupukan, karyawan
manuring dilarang melintasi areal pohon yang diberi pupuk abu, karena pada saat
pemupukan abu yang terurai masih menguap dan dapat membahayan karyawan
tersebut ialah dengan adanya kesadaran diri tersebut terlihat atas adanya
kesadaran karyawan atas penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja, dan
memahami teknik-teknik bekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja. Hal ini
sejalan dengan kutipan yang dikutip ( Griffin dan Neal, 2000) bahwa Perilaku
pada saat bekerja juga sejalan dengan yang dikutip dari pendapat pendapat ( Leon
kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian
terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan,
dan pendengaran.
a. Saran
b. Bagi para Assiten Lapangan di setiap Divisi hendaknya lebih tegas dalam
mengalami suatu kendala atau terjadi kecelakaan pada saat bekerja. Usahan
sedang berlangsung
dan Manuring senantiasa selalu menjaga keselamtan dan kesehatan pada saat
www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-efiseinsi-efektivitas-dan.html.
Diakses pada 22 desember 2017
Perbandingan Antara Pengetahuan Perusahaan Dengan Pengetahuan Karyawan Tentang Keselamatan Kerja
No Pengetahuan Perusahaan Tentang Keselamatan Kerja Pengetahuan Karyawan Tentang Keselamatan Kerja
1 Demi menjaga keselamatan kerja karyawan hal yang perlu Untuk menjaga keselamatan kerja karyawan agar terhindar dari
diperhatikan dan diterapkan dalam melakukan pekerjaan yaitu kecelakan kerja perlu adanya pengetahuan yang dimiliki oleh masing-
dengan menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai yang masing karyawan. Pengetahuan tersebut, tentunya berbeda-beda
sudah menjadi peraturan dari pihak perusahaan. Alat pelindung sesuai dengan pengalaman pribadi para karyawan.
diri tersebut yaitu; helm, kacamata, masker, apron ( baju
pelindung ), sarung tangan dan sepatu boot. Selain itu juga, para
karyawan pemanen ( Harvest ), Penyemprot ( Spraying ), dan
Pemupuk ( Manuring ) senantiasa memperhatikan hal-hal yang
perlu dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan yang
diakibatkan dari kelalaian para pekerja.
- Hal yang perlu dilakukan karyawan pemanen guna - Hal ini dapat dijelaskan dari pengetahuan karyawan
menjaga keselamatan kerjanya yaitu; pemanen tentang keselamatan kerjanya;
Gunakan alat pelindung diri seperti kacamata, dan Atur jarak antara pemanen dengan pohon yang akan di
sepatu ap boot pada saat bekerja, ambil buahnya, jaraknya yaitu minimal 1 meter pada
Para pemanen berjalan di areal yang di panen pohon.
sambil mencari buah yang masak dengan Hindari posisi membelakangi pelepah buah yang akan
menggabungkan dua cara yaitu melihat warna dipanen.
buah dan jumlah brondolan di tanah. Pada saat memanen buah, jangan sembarangan
Untuk areal berbukit non teras, pemanen harus mengambil langkah sendiri dengan menggunakan
bekerja dari pohon yang paling bawah menuju insting yang tidak tepat atau menebak-nebak buah
diatasnya. Karena akan memudahkan pekerja agar jatuhnya ke arah mana.
tidak mudah kelelahan pada saat memanen Pada saat mengambil buah yang sudah jatuh, pastikan
buahnya. saat mengambilnya harus memastikan tojok atau gancu
Untuk areal berbukit berteras, pekerja bekerja dari sudah tertancap dalam agar tidak jatuh pada saat
teras yang paling bawah menuju teras yang dibawa dan tidak melukai kaki.
diatasnya, agar tidak adanya tertinggah buah yang
akan di panen.
Atur jarak antara pohon yang diambil buahnya
pada orang yang memanen.
- Hal yang perlu diperhatikan bagi karyawan - Pengetahuan karyawan menyemprot guna menjaga
penyemprot guna menjaga keselamatan kerjanya keselamatan kerjaya yaitu;
yaitu; Sebelum melakukan penyemprotan, terlebih dahulu
Gunakan alat pelindung diri seperti kacamata, amati terlebih dahulu kondisi cuaca. Jangan
masker, sarung tangan, baju pelindung ( apron ), menyemprot jika aka turun hujan atau segera setelah
dan sepatu boot. hujan, saat angin bertiup kencang, cuaca panas dan
Sebelum memulai kerja, periksa alat kerja terlebih terik.
dahulu agar tidak ada kebocoran pada saat Jangan menyemprot berlawanan dengan arah angin,
penyemprotan. jika melawan arah angin maka hasil yang kita
Sebelum bekerja dengan pestisida, jika terdapat semprotkan ke tanaman akan balik mengenai orang
luka di kulit tutup terlebih dahulu luka tersebut yang menyemprot.
dengan baik. Pestisida akan mudah masuk ke Hindari melewati tanaman yang telah disemprot untuk
dalam tubuh melalui kulit yang luka atau sela-sela menghindari kontak atau sentuhan yang terkena
kuku jari. dengan larutan pestisida.
Pilih pestisida yang sesuai dengan hama atau
penyakit tanaman serta jasad sasaran yang akan
dikenakan.
Pekerjaan menakar, mengencerkan, atau
mencampur pestisida harus dilakukan di tempat
pencampuran pestisida atau di gudang
penyimpnana pestisida yang mempunyai lokasi
pencampuran dan mempunyai ventilasi yang baik.
- Hal yang perlu diperhatikan bagi karyawan pemupuk - Pengetahuan karyawan pemupuk guna menjaga
guna menjaga keselamatan kerjanya yaitu; keselamatan kerjanya yaitu;
Gunakan alat pelindung diri seperti masker, Ketika akan melakukan pemupukan, para pekerja
sarung tangan kain, dan sepatu boot. mengguakan sarung tangan kain, jika tidak apabila
Hindari menumpang truk pengangkut pupuk pada saat memupuk, tangan akan merasa gatal-gatal
untuk pergi ke tempat kerja. dan iritasi karena terkena dengan bahan kimia dari
pupuk tersebut.
Pada saat pemupukan abu, hindari melewati bagian
tanaman yang sudah diberi pupuk.
Pada saat pemupukan abu, usahakan jalan secepat
mungkin agar menghindari terhirupnya debu pupuk
tersebut.
Kegiatan Menyemprot
Bermain Game saat istirahat sejenak
Pencampuran Pestisida
Pengemasan pupuk ab
Kegiatan Memanen