Anda di halaman 1dari 1

1) Mengapa pasien mengalami keluhan susah tidur, hanya berdurasi 2 jam, tidak nyenyak, dan sering

terbangun?
Siklus tidur dipengaruhi oleh keseimbangan neurotransmitter dan hormone dalam tubuh. Neurotransmitter
yang sangat berpengaruh adalah norepinefrin dan serotonin. Serotonin mampu merangsang terbentuknya
sleep-induce peptide yang kemudian menyebabkan terbentuk sleep pressure sehingga seseorang bisa
merasa mengantuk. Serotonin juga akan diubah menjadi melatonin ketika dalam kondisi gelap. Melatonin
ini adalah hormone yang mengatur irama sirkadian dan dapat menyebabkan seseorang bisa tidur pulas.
Rendahnya kadar serotonin dan norepinefrin menyebabkan pasien tetap dalam kondisi terjaga dan tidur
tidak nyenyak. Hormone kortisol yang dilepaskan tubuh untuk menghadapi stress juga ikut berperan
mengatur tidur seseorang. Kortisol yang rendah di malam hari menyebabkan seseorang dapat tertidur dan
kadar yang tinggi di pagi hari menyebabkan seseorang dapat merasa segar saat bangun. Pada pasien ini
kadar kortisol sangat tinggi bahkan di malam hari sehingga ia kesulitan untuk tidur.

Anda mungkin juga menyukai