Anda di halaman 1dari 5

Saya akan selalu ingat pertama kali saya bertemu dengan gadis berseragam biru.

Saat
itu saya berusia delapan tahun, tinggal di desa bersama nenek saya, yang
membesarkan saya dan anak lainnya. Kelaparan melanda negara saya, Zimbabwe, dan
kami tak punya cukup makanan. Kami lapar. Dan saat itulah gadis berseragam biru itu
datang ke desa saya bersama PBB untuk memberi makan anak-anak.

00:52

Ketika ia memberikan bubur pada saya, saya bertanya mengapa ia berada di sana, dan
tanpa keraguan, ia berkata, "Sebagai orang Afrika, kita harus mengangkat harkat
semua orang Afrika." Saya sungguh tak mengerti maksudnya.

01:13

(Tawa)

01:15

Tapi saya tak pernah lupa perkataannya.

01:19

Dua tahun kemudian, kelaparan melanda negara saya untuk kedua kalinya. Nenek saya
tak punya pilihan selain mengirim saya ke kota untuk tinggal bersama bibi yang tak
pernah saya temui.

01:34

Sehingga di usia 10 tahun, saya bersekolah untuk pertama kalinya. Dan di sana, di
sekolah kota, saya mengalami apa artinya tidak setara. Anda tahu, di desa, kami
semua setara. Tetapi di mata dan pikiran anak-anak lainnya, saya tak setara dengan
mereka. Saya tak bisa berbahasa Inggris, dan saya tertinggal jauh dalam baca tulis.
Namun perasaan tidak setara ini menjadi lebih rumit lagi. Setiap liburan sekolah
yang saya habiskan di desa bersama nenek saya membuka mata saya akan ketidak-
setaraan yang tercipta dari kesempatan yang luar biasa ini di dalam keluarga saya
sendiri. Tiba-tiba, saya memiliki sesuatu yang lebih daripada orang lain di desa.
Dan di mata mereka, saya tak lagi setara.

02:40

Saya merasa bersalah. Namun saya teringat akan gadis berseragam biru, dan saya
ingat berpikir, "Saya ingin menjadi dia -- seseorang seperti dia, seseorang yang
mengangkat harkat orang lain." Pengalaman masa kecil ini menuntun saya ke PBB, dan
pada peran saya saat ini di UN Women, di mana kami menangani salah satu masalah
ketidak-setaraan terbesar yang mempengaruhi lebih dari separuh populasi dunia --
wanita dan anak-anak perempuan.
03:17

Hari ini, saya ingin berbagi sebuah ide sederhana untuk mengangkat harkat kita
bersama. Delapan bulan yang lalu, di bawah kepemimpinan visioner Phumzile Mlambo-
Ngcuka, kepala UN Women, kami meluncurkan sebuah inisiatif baru bernama HeForShe,
mengundang para pria dan anak laki-laki di seluruh dunia untuk membangun
solidaritas dengan sesama dan juga dengan perempuan, menciptakan visi bersama untuk
kesetaraan gender. Ini adalah ajakan bagi mereka yang percaya akan kesetaraan
antara wanita dan pria, dan juga bagi yang belum tahu bahwa mereka juga
meyakininya.

04:04

Inisiatif itu didasarkan pada ide sederhana: bahwa yang kita miliki bersama jauh
lebih kuat daripada yang memisahkan kita. Kita semua merasakan hal yang sama. Kita
semua menginginkan hal yang sama, bahkan ketika hal itu kadang tak diucapkan.
HeForShe bekerja untuk mengangkat harkat kita semua, wanita dan pria bersama-sama.
Ia mengarahkan kita pada titik balik kesetaraan gender.

04:37

Bayangkan selembar kertas kosong dengan sebuah garis horizontal yang membagi kertas
menjadi dua. Sekarang bayangkan wanita digambarkan di sini, dan pria digambarkan di
sini. Dalam populasi kita saat ini, HeForShe bertujuan menggerakkan 3,2 milyar
pria, satu per satu, melintasi garis tersebut, sehingga pada akhirnya, pria dapat
berdiri di samping wanita, dan berada pada sisi yang benar dalam sejarah,
menjadikan kesetaraan gender sebuah kenyataan di abad ke-21.

05:18

Bagaimana pun, melibatkan pria pada per- gerakan ini ternyata cukup kontroversial.
Mengapa harus melibatkan pria? Merekalah masalahnya.

05:26

(Tawa)

05:28

Kenyataannya, pria tidak peduli, katanya.

05:32

Namun sesuatu yang luar biasa terjadi ketika kami meluncurkan HeForShe. Hanya dalam
tiga hari, lebih dari 100.000 pria mendaftarkan diri dan berkomitmen menjadi agen
perubahan untuk kesetaraan. Dalam seminggu pertama, sedikitnya ada satu pria di
setiap negara di dunia yang mengajukan diri untuk bergabung, dan dalam minggu yang
sama, HeForShe menumbuhkan lebih dari 1,2 milyar percakapan di media sosial. Ketika
itulah, kami mulai kebanjiran e-mail, kadang sampai seribu e-mail sehari. Kami
mendengar dari seorang pria di luar Zimbabwe, yang setelah mendengar tentang
HeForShe, mendirikan "sekolah suami."

06:26

(Tawa)

06:28

Ia benar-benar berkeliling desa, memilih semua pria yang kasar terhadap


pasangannya, dan berkomitmen untuk mengubah mereka menjadi suami dan ayah yang
lebih baik. Di Pune, India, seorang advokat muda mengadakan perlombaan sepeda
inovatif, mengerahkan 700 pengendara sepeda untuk menyebarkan pesan HeForShe di
komunitas mereka.

06:56

Kisah lainnya, seorang pria mengirim sebuah pesan pribadi tentang sesuatu yang
terjadi di lingkungannya. Ia menulis, "Ibu yang terhormat, saya menjalani seumur
hidup saya di sebelah rumah seorang pria yang selalu memukili istrinya. Dua minggu
yang lalu, saya sedang mendengarkan radio, dan suara Anda muncul, dan Anda bicara
tentang sesuatu yang disebut HeForShe, dan perlunya pria untuk melakukan peran
kami. Beberapa jam setelah itu, saya mendengar wanita di sebelah rumah menangis
lagi, namun untuk pertama kalinya, saya tidak hanya duduk diam. Saya merasa
terdorong untuk melakukan sesuatu, jadi saya datang dan menantang suaminya. Sudah
dua minggu berlalu, dan wanita itu tak lagi menangis. Terima kasih telah memberiku
dorongan.

08:01

(Tepuk tangan)

08:07

Cerita pribadi yang berdampak seperti ini menunjukkan bahwa kami mengetuk nurani
pria, namun mewujudkan sebuah dunia di mana wanita dan pria adalah setara bukan
hanya soal mengajak pria kepada akar permasalahannya. Kami ingin perubahan konkret,
sistematis, dan terstruktur, yang mampu menyetarakan realitas politik, ekonomi, dan
sosial antara wanita dan pria. Kami meminta pria untuk mengambil tindakan konkret,
menghimbau mereka untuk campur tangan hingga ke taraf personal, untuk mengubah
perilaku mereka, Kami menghimbau pemerintah, bisnis, dan universitas, untuk
mengubah kebijakan mereka. Kami ingin pemimpin pria menjadi panutan dan agen
perubahan dalam institusi mereka.
09:02

Sudah ada beberapa pemimpin pria dan orang terkemuka yang maju dan membuat komitmen
HeForShe yang konkret. Dalam beberapa kisah awal yang berhasil sebuah perusahaan
perhotelan terdepan di Perancis, Accord, berkomitmen untuk menghapus perbedaan upah
bagi keseluruhan 180.000 pegawainya hingga tahun 2020.

09:26

(Tepuk tangan)

09:30

Pemerintah Swedia, di bawah pemerintahan feminis saat ini, telah berkomitmen untuk
menghapus perbedaan kepegawaian dan perbedaan upah bagi seluruh rakyat Swedia,
dalam masa pemerintahan saat ini. Di Jepang, sebagai bentuk komitmen HeForShe
Universitas Nagoya sedang membangun yang nantinya akan menjadi salah satu pusat
riset gender terdepan di Jepang.

09:59

Kini, delapan bulan kemudian, pergerakan sedang terjadi. Kita melihat pria bergerak
di segala bidang kehidupan, dan dari seluruh penjuru dunia, dari Sekjen PBB Ban Ki-
moon sampai Sekjen NATO dan Dewan Uni Eropa, dari Perdana Menteri Bhutan sampai
Presiden Sierra Leone.

10:29

Di Eropa saja, seluruh Komisaris pria Uni Eropa dan anggota Parlemen Swedia dan
Islandia telah mendaftar menjadi anggota HeForShe. Bahkan, satu dari 20 pria di
Islandia telah bergabung dalam pergerakan ini. Ajakan tanpa lelah dari Duta
Persahabatan kami yang penuh pengabdian, Emma Watson, telah menghasilkan lebih dari
lima milyar tayangan media, menggerakan ratusan dan ribuan pelajar di seluruh dunia
untuk mendirikan lebih dari seratus asosiasi pelajar HeForShe.

11:07

Inilah awal dari visi HeForShe bagi dunia yang ingin kita lihat. Einstein pernah
mengatakan, "Seorang manusia adalah bagian dari keseluruhan ... tapi pengalamannya
sendiri, juga pemikiran dan perasaannya, adalah sesuatu yang terpisah dari yang
lainnya .. Ilusi ini seperti penjara bagi kita ... Tugas kita harusnya adalah untuk
membebaskan diri dari penjara ini dengan memperluas rasa belas kasih."

11:45
Jika wanita dan pria adalah bagian dari kesatuan yang lebih besar, seperti yang
dikatakan Einstein, adalah harapan saya bahwa HeForShe dapat membebaskan kita agar
dapat menyadari bahwa bukan gender yang membentuk diri kita, melainkan rasa
kemanusiaan kita bersama. HeForShe mengetuk ke dalam mimpi wanita dan pria, mimpi
kita untuk diri kita sendiri, dan mimpi kita untuk keluarga kita, anak-anak kita,
teman, dan masyarakat kita.

12:22

Jadi itulah HeForShe, untuk mengangkat martabat kita semua bersama-sama.

12:33

Terima kasih.

12:34

(Tepuk tangan)

Anda mungkin juga menyukai