METODE PENSKALAAN
Jenis Tugas :
Mendeskripsikan Kelebihan dan Kekurangan
Setiap Teknik Penskalaan
Dosen Pengampu:
Dr. Samsul Hadi, M.Pd.,M.T
Dr. Ir. Bastari
Oleh:
CITRA NURMALITA
NIM. 16701261014
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Pustaka
3
stimulus yang sama-sama diminati, subjek tetap harus memilih salah satu darinya
yang lebih diminati. Begitu pula jika ada stimulus yang tidak diminat, maka subjek
tetap harus memilih salah satu yang lebih diminati. Karena ada kewajiban subjek
untuk memilih, metode ini dikenal dengan forced-choice (Mc Donald, 1999:24).
Instrumen tipe paired comparison merupakan dasar pengukuran forced choice.
Model instrumen ini juga mengharuskan subjek untuk memilih satu pernyataan dari
beberapa pernyataan yang disediakan. Pilihan subjek didasarkan pada kesesuaian
dirinya, namun dalam model ini subjek tetap harus memilih satu pernyataan
meskipun pernyataan yang dipilih kurang menggambarkan keadaan dirinya atau
semua pernyataan sesuai dengan keadaaan subjek. Instrumen tipe paied
comparison digunakan dengan meminta responden memilih satu dari sepasang
stimulus atau pernyataan yang disediakan. Contoh lain model instrumen tipe ini
adalah instrumen tipe ranking, dinama responden diminta untuk meranking atau
mengurutkan beberapa pernyataan dari yang paling sesuai hingga tidak sesuai.
Dalam analisisnya instrumen tipe ranking didasari dengan metode paired
comparison dari Thurstone.
Kelebihan :
Olivares & Böckenholt (2005:285) menjelaskan beberapa kelebihan metode
paired comparison adalah memaksa minimal constrain pada perilaku responden
terutama pada pilihan alternative yang sedikit. Metode ini dapat memberikan
informasi lebih terkait perbedaan individu dibandingkan dengan metode rating,
disamping itu, metode ini juga memiliki kelebihan karena adanya pengecekan
konsistensi internal.
Kelemahan :
beban kerjanya yang banyak disebabkan karena item yang digunakan berjumlah
cukup banyak akibat dari setiap item yang harus mendapat kesempatan untuk
berpasangan dengan item dari aspek lain (Kwan & Chiu,2007:433). Kelemahan
lain model ini menurut McIver & Carmines (1986: 21) adalah dipengaruhi oleh
karakteristik judgment. Hal ini disebabkan karena proses penskalaan model ini
terkait dengan orang yang akan memberikan judgment, maka karakteristik
judgment juga akan mempengaruhi hasil penskalaan.
1.2 Rank Order
Skala Order Rank memberi responden seperangkat item dan meminta mereka
untuk meletakkan barang-barang itu dalam beberapa bentuk order. Responden
disajikan dengan beberapa benda secara bersamaan dan diminta untuk
mengurutkan atau memberikan peringkat sesuai dengan beberapa kriteria.
Ukuran 'urutan‟ dapat mencakup seperti preferensi, kepentingan, keinginan,
efektivitas dan sebagainya.
Urutannya seringkali merupakan struktur ordinal sederhana (A lebih tinggi dari
B). Hal ini juga dapat dilakukan dengan posisi relatif (Skor A adalah 10 sementara
skor B adalah 6).
5
Kelebihan :
Memerlukan sedikit waktu untuk estimasi, karena menghilangkan semua
respons intransitive (bukan objek yang diarahkan). Seperto, jika terdapat benda
„n‟, maka hanya keputusan skala „n-1‟ yang harus dibuat jika terjadi pendkalaan
rank order.
Metode mudah dipahami peneliti
Kelemahan :
Memiliki keterbatasan yang utama yait proses rank order hanya menghasilkan
data ordinal.
1.3 Constant Sum
Teknik penskalaan dimana responden diminta untuk mengalokasikan jumlah
unit konstan, seperti poin, rupiah, unit diantara objek stimulus sesuai dengan
beberapa kriteria yang ditentukan. Penskalaan jumlah konstan dianggap sebagai
skala ordinal karena sifatnya komparatif dan tidak adanya generalisasi.
Responden diminta untuk mengalkasikan sejumlah angka (misal 100) ke dalam
beberapa atribut untuk merefleksikan tingkat kepentingan atribut tersebut. Total
tingkat kepentingan dari semua atribut harus sama dengan sejumlah angka yang
ditetapkan sesuai contoh adalah 100.
Kelebihan :
Memungkinkan diskrimisasi yang tepat diantara unit stimulus tanpa menghabiskan
banyak waktu.
Kelemahan :
Responden mungkin mengalokasikan lebih banyak atau lebih sedikit unit
daripada yang ditentukan dan memungkinkan adanya kesalahan pembulatan
seandainya terlalu sedikit unit yang dianalisis.
Jika unit yang digunakan besar maka akan memberatkan responden dan
menyebabkan kebingungan dan kelelahan analisis.
Kelebihan :
Mudah dikembangkan karena meningkatnya popularitas wawancara pribadi
dengan bantuan komputer (CAPI), sebuah teknik dimana responden dan
pewawancara memberikan jawaban melalui komputer, penggunaan teknik
penskalaan terus menerus telah meningkat. Skala penilaian terus menerus
dapat diterapkan dengan baik di CAPI atau di internet yang memungkinkan
kursor bergerak secara terus menerus untuk memilih posisi yang sesuai dalam
skala yang paling tepat menggambarkan evaluasi kandidat.
Kelemahan :
Skornya membebani dan sembrono. Selain itu, skala penilaian ini hanya
memberikan sedikit informasi. Oleh karena itu, skala pemeringkatan terus
menerus terbatas penggunaannya dalam riset pemasaran
2.2 Itemized Rating Scales
Skala Penilaian Itemized adalah Skala Ordinal yang memiliki deskripsi atau
angka singkat yang terkait dengan setiap kategori, diurutkan berdasarkan posisi
skala. Responden diminta untuk memilih kategori yang paling menggambarkan nilai
stimulus yang dianalisis. Responden diberikan skala yang memiliki nomor atau
deskripsi singkat yang terkait dengan masing-masing kategori. Kategori durutkan
berdasarkan posisi skala, dan responden diminta untuk memilih karegori tertentu
7
yang paling menggambarkan objek yang diberikan nilai. Skala penilaian itemized
yang umum digunakan dalam skala penilaian likert, skala deferensial semantik, dan
skala staple.
2.2.1 Likert Scale
Skala respons psikometri terutama digunakan dalam kuesioner untuk
mendapatkan peserta. Preferensi atau tingkat kesepakatan dengan pernyataan atau
kumpulan pernyataan. Skala likert adalah teknik penskalaan non-komparatif dan
bersifat unidimensional (hanya mengukur sifat tunggal) di alam. Responden diminta
untuk menunjukkan tingkat kesepakatan mereka dengan pernyataan yang diberikan
dengan cara skala ordinal.
Paling sering dilihat sebagai skala 5 poin mulai dari "Sangat Tidak Setuju" di
satu sisi "Sangat Setuju" di sisi lain dengan "Tidak Setuju atau Tidak Setuju" di
tengah; Namun, beberapa Praktisi menganjurkan penggunaan sisik 7 dan 9 poin
yang menambahkan granularitas tambahan.Kadang-kadang skala 4 titik (atau nomor
genap lainnya) digunakan untuk menghasilkan ipsatif (paksa Pilihan) mengukur
dimana tidak ada pilihan yang acuh tak acuh. Setiap tingkat pada skala ditugaskan
Nilai numerik atau coding, biasanya dimulai pada 1 dan bertambah satu untuk setiap
level. Untuk contoh:
Kelebihan :
Mudah pengembangan analisis
Cenderung menghasilkan skala yang sangat handal
Mudah dibaca dan lengkap untuk responden
Kelemahan :
Kecenderungan menghasilkan data yang bias. Respo mungkin setuju dengan
pernyataan seperti yang disajikan untuk menolong jalannya eksperimen.
Keingan sosial yang bias. Menggambarkan diri mereka dalam posisi yang lebih
menguntungkan secara sosial daripada bersikap jujur.
Reproduktifitas kurang
Validitas sulit ditunjukkan.
kata sifat bi-polar (seperti “jahat” atau “baik”, “hangat” atau “dingin”) untuk
memperoleh sikap responden terhadap objek stimulus.
Responden akan menempatkan tanda di antara dua kata sifat ekstrem, yang
mewakili sikapnya terhadap objek. Seperti contoh di atas, pembelanja berhenti
dievaluasi secara terorganisir, dingin, modern, andal dan sederhana.
Terkadang kata sifat negatif diletakkan di sebelah kanan dan terkadang di sisi
kiri berskala. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan kecenderungan responden,
terutama mereka yang memiliki sikap positif atau negatif, untuk menandai sisi kanan
atau kiri skala tanpa membaca labelnya.
Item pada skala diferensial semantik dapat dinilai pada rentang numerik -3
sampai +3 atau 1 sampai 7. Data yang diperoleh dianalisis melalui analisis profil.
Dalam analisis profil, mean dan median nilai skala ditemukan dan kemudian
dibandingkan dengan analisis plot atau statistik. Melalui metode ini, adalah mungkin
untuk membandingkan keseluruhan kesamaan dan perbedaan di antara objek.
Kelebihan :
Item pada skala diferensial semantik dapat dinilai pada rentang numerik -3
sampai +3 atau 1 sampai 7.
Dapat membandingkan keseluruhan kesamaan dan perbedaan di antara objek.
Fleksibilitas dari skala diferensial semantik meningkatkan penerapannya dalam
riset pemasaran
Membantu dalam mengembangkan kampanye iklan dan strategi promosi dalam
studi pengembangan produk baru.
Kelemahan :
Bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu
garis continue yang jawabannya „sangat positif‟ dibagian kanan, dan jawaban
„negatif‟ disebelah kiri, dengan demikian jika skala pengukuran ini diberikan
kepada orang awam yang belum diberikan penjelasan terkait pengisian skala
semantic differential masih membingungkan untuk mengisi.
2.2.3 Stapel Scale
Stapel Scale adalah skala penilaian unipolar (satu kata sifat) yang dirancang
untuk mengukur sikap responden terhadap objek atau peristiwa. Skala ini terdiri dari
10 kategori mulai dari -5 sampai +5 tanpa titik netral (nol). Skala stapel mendapat
namanya setelah pengembangnya Jan Stapel. Skala biasanya dibangun secara
vertikal dengan satu kata sifat di tengah rentang nilai (-5 sampai +5). Responden
diminta untuk memilih kategori tanggapan numerik yang tepat yang menggambarkan
sejauh mana kata sifat yang terkait dengan objek akurat atau tidak akurat. Semakin
tinggi skor positif yang dipilih oleh responden, maka kata sifat yang lebih tepat
menggambarkan objek dan sebaliknya. Misalnya, responden diminta untuk
9
menentukan peringkat kualitas makanan, dan layanan awak kapal dari sebuah
maskapai penerbangan dalam skala mulai dari -5 sampai +5, seperti sebagai
berikut,
Dari contoh di atas, maskapai ini dievaluasi memiliki kualitas makanan yang
tinggi namun agak layanan awak kabin yang buruk. Skala stapel seperti skala
diferensial semantik dengan sedikit modifikasi. Hal ini sering digunakan dalam
situasi ketika dua kata sifat bi-polar sulit untuk diketahui. Data yang diperoleh adalah
interval dan dianalisis dengan cara yang sama seperti data diferensial semantik.
Kelebihan :
Skala stapel tidak memerlukan pra-pengujian kata sifat untuk memastikan
bipolaritas pada analisisnya.
Dapat dilakukan dengan mudah, seperti contoh analisis dengan skala stapel
dengan komunikasi melalui telepon.
Kelemahan :
Skala stapel dapat dipengaruhi oleh metode administrasi jika dilakukan pada
penelitian pada proses marketing (Hawkins el, 1974).
10
Daftar Pustaka
Agus, Farida Setiawati. Paired Comparison sebagai sebuah model instrument untuk
menggali karakteristik non-kognitif siswa. UNY: International Smeinar on
guidance and conseling
BussinessJargon. http://businessjargons.com/semantic-differential-scale.html
Diakses tanggal 20 Mei 2017
Hawkins, Del I; Albaum, Gerald, Best Roger. 1974. Stapel Sacel or Semantic
Differential in Marketing Research. Journal of Marketing Research (JMR) Aug
1974, Vol. 11 Issue 3, p318. http://connection.
ebscohost.com/c/articles/5002178/stapel-scale-semantic-differential-marketing-
research . Diakses tanggal 20 Mei 2017