“Peusan poma”
TOKOH:
1. Sayed Abdul Azis(taleb)
2. Ridha Wahyudie(Rama)
3. Muhammad Afdhal(evendi)
4. M. Haris Asrari ( ucup)
5. Dibyo Widodo(erlangga)
6. Badriatul Husna( buk kechik )
7. Dara Zia Husna(putri)
8. Desri Intan Sari (buk salsa, guru bk)
9. Fauza Erliza (Narator)
10.Intan Sari(Selingkuhan ayah, kirana)
11.Maisarah (ketua genk kejora, meisya)
12.Nita Irsalina(Ibu, halimah)
13.Nuzul Arifa(aisyah)
14.Syifaul Fauzia (guru gaul, buk mona)
15.M. Teguh Karya .S (Toke judi dan satpam, max soni)
Pada suatu waktu, Ridha, Dara, dan Nuzul berjumpa, mereka bertiga
adalah kembar, tapi bukan kembar wajah mereka lahir dalam waktu yang
bersamaan dari rahim seorang ibu. Mereka dari kecil selalu bersama, di
sekolah satu kelas dan sampai sekarang saat mereka kuliah mereka juga satu
jurusan.
Tepat di hari yang spesial hari raya idul fitri..mereka berkumpul diruang
keluarga.
Lagu assalamualaikum ya akhi ya ukti
(sambil bersalam-salaman)
ayah angkat: nak apa yang kamu sembunyikan selama ini, ayah tau meski kau
diam seribu bahasa.
Nuzul: ayah..., mungkin ini sudah saatnya untuk aku berterus terang.
Ayah dan saudara ku tersayang, dulu ibu pernah menetipkan kotak padaku dan
sampai saat ini pun aku belum pernah membukanya.
Ridha : kenapa kau myembunyikan semua ini?
Ayah angkat: sabar nak, nuzul ambillah kotak itu.
Nuzul : ini dia ayah.
Ayah angkat membuka kotak itu dan iya menemukan sepucuk surat dan dan
album yang penuh debu dan kusam. Lalu tak lama ayah mengambil surat itu
dan membacanya.
FLASHBACK ON
Hidup yang penuh penderitaan, miskin tak punya apa-apa namun, Kasih
sayang tak pernah luput darinya.
Seorang pria setengah tua membuka tudung saji yang ada di dapur.Tak
satupun makanan yang dia temukan disana yang ada hanya wadah bahan
plastik yang tak berisi.Dengan marahnya, pria itu melempar wadah itu. Dengan
terkejutnya sang istri berlari kecil menuju dapur dan ingin melihat kejadian apa
yang terjadi disana.
Ibu : Ayah, apa yang terjadi?
Ayah : Heh, aku lapar..Kenapa kamu nggak masak apa-apa? Hah?
Ibu : Beras sudah habis yah. Uang pun juga tidak ada untuk membeli beras
dan keperluan lainnya.
Ayah : Alah, banyak omong. Pokoknya aku tidak mau tau, makanan harus ada
dia atas meja.. sekarang juga.
Ibu : Tapi…
Ayah : Oh iya, aku ingat kau punya kalung emas kan? Mana kalung itu?Aku
ingin menjualnya.
Ibu : Jangan yah, itu satu-satunya harta yang kita punya.
Ayah : Alah, emang aku pikirin. Mana kalungnya.
Ibu : Jangan yah.
Ayah pun meninggalkan ibu yang tergeletak tak berdaya, ayah pun pergi
bersenang-senang dengan wanita lain yang lebih mudah dari istrinya.
Sementara ibu menghadapi semua masalah dengan kesedihan mengurus
ketiga anaknya yang suci tak berdosa.
Ibu menunggu ayah pulang ke rumah. Namun tak ada kabar yang datang
menghampirinya. Lelah sudah ibu menunggu sesuatu yang tak pasti.
Suatu pagi, ibu berencana untuk mencari sesuatu yang bisa dimasak di
hutan.Ibu pergi dengan menggendong ketiga anaknya.Tiba di hutan, ibu
mencari umbi-umbian dan kayu bakar untuk memasak.Tiba-tiba ibu
tersandung dan jatuh.Tanpa disadari matanya tertusuk oleh ranting-ranting
pohon yang sudah menjadi kayu bakar.Ibu berusaha meminta tolong kepada
siapa pun yang ada di sekitarnya.Namun, tak satu pun orang disana.
Akhirnya, ada seseorang gadis yang datang menolong ibu yang jatuh itu.
Badriatul : Masya Allah, ibu kenapa? Mata ibu berdarah.Ayo saya antarkan
ke rumah sakit.
Setelah kejadian itu mata ibu menjadi buta dan tidak bisa melihat lagi seperti
semula…
15 TAHUN KEMUDIAN….
Ridha, Dara, dan Nuzul beranjak dewasa dan hari ini adalah hari pertama
masuk sekolah menjadi anak SMA.
Mereka, pun beranjak dari tempat tidur dengan terpaksa dan bersiap-
siap setelah itu, mereka berdua pamit pada ibunya. mereka terlambat sampai
ke sekolah.Dengan wajah panik, mereka melihat pagar sekolah sudah ditutup
oleh satpam sekolah.
Setelah lolos dari tantangan pak satpam, mereka pun masuk ke dalam
pekarangan sekolah dan langsung ke dalam kelas.Di dalam kelas sudah ada
guru yang mengajar yaitu bu Syifa yang mengajar mata pelajaran
Matematika.Bu Syifa juga sebagai wali kelas mereka kelas XII-IA 6.
Bu Syifa : Jadi matriks itu susunan angka yang terdiri (Terpotong karena
ada yang mengetuk pintu.
Dara dan Ridha mengetuk pintu dan mencoba untuk masuk, tapi
dihalangi oleh Bu Syifa.
Karena kelakuan mereka yang nakal, akhirnya mereka dipanggil keruang bk.
Tepat hari rabu ibunya pergi kesekolah dengan membawa bekal untuk ketiga
anaknya, dibantu oleh badriatul, dengan segala keterbatasan yang ada.
Sesampainya disekolah.
Ibu pun berjumpa dengan guru bk
Guru bk: ibu, anak tidak pernah didik ya.., sampai seperti itu kelakuannya.
Ibu : ya allah, maafkan anak saya bu, mungkin karena keterbatasan yang saya
miliki, saya tidak mampu mendidik anak saya dengan baik, maaf bu saya
memang tidak berguna.
Guru bk: sudah, sudah bu, saya sedih melihat ibu seperti ini. ini hanya sekedar
peringatan saja..
Ibu: terima kasih bu, saya permisi.
Diluar ternyata ada genk kejora, yang jalan berpas-pasan dengan ibu
Keesokan harinya dara dan ridha ingin pergi bersama teman-teman genknya,
sebelum mereka pergi, dengan sangat lancangnya mereka memarahi ibu.
Ridha: puas bu, puaskan sudah bikin kami malu didepan teman-teman kami
Dara: sungguh tega, apalagi yang ibu mau ha.., ibu kira mudah cari popularitas
disekolah?
Ibu: nak, ibu tak bermaksud ...(terpotong, sambil mengurut dada)
Ridha: alah, banyak omong, ibu tau kami malu punya ibu buta seperti ibu.
Dara: ngaca, ngaca bu, apapun itu tidak bisa merubah kenyataan bahwa ibu
butaa , aku maluuuu, maluuu, punya ibu buta (sambil menangis).
Ridha: sudah dara, sekarang juga ambil uang tabungan dia, kita butuh untuk
bersenang –senang.
Ibu: jangan nak, jangan, itu tabungan untuk kalian sekolah nanti, ibu sengaja..
Dara: ahhh....(sambil mendorong ibu)
Mai: sudahlah mari kita pergi buruan. Untuk apa memperdulikan gembel yang
tidak berguna itu.
Dibiyo: mai, tapi kasian ibu itu
Mai: loe mau gue gibas alai juga, sok kasian, yuks coy kita berangkat.
Ibu: tunggu nak,tunggu dengarkan ibu dulu, dengar nak..(sambil menangis)
Nuzul: ya allah, sabar bu.
Tak sadar waktu berlalu, ujian telah dilalui, dan esok adalah hari yang
menegangkan, karena besok adalah pembagian rapor. Nuzul dan haris tak
sabar untuk melihatnya. Dan esokpun tiba.
Siswa-siswi: yeeee.
Dibyo: pasti aku donk yang dapat rangking satu, secara aku anak yang paling
ganteng dan beken disini.
Siswa-siswa: huuuuuuuuuuuuuuuuu
Mai: aku donk, kan aku selena gomes.
Siswa-siswi: ihhhhhhhhhhhhhhhhhh
Bu syifa: semua salah., ranking satu adalah nu zul, dan dua adalah ha ris..
Nuzul dan hariss: yeeee,alhamdulillah.
Haris: asyik, kasian deh.., belajar donk.
Dengan sangat senang haris dan nuzul pulang bersama karena rumah mereka
satu arah, nuzul ingin memberikan kejutan kepada ibunya. sesampainya
dirumah.., rumah penuh dan ramai sekali orang-orang.
Namun semua telah terlambat ibu sudah tiada dan tak akan pernah kembali
lagi, tak kan pernah kembali lagi.
Mereka terus menangis, tak henti-hentinya. Disaat semua orang meninggalkan
mereka, tiba-tiba seorang pria paruh baya menghampiri mereka.
Ayah angkat: nak, tak perlu bersedih hati, saya tau kalian hanya tinggal
sebatang kara, jadi sekarang anggaplah saya ayah kalian. Saya punya dua orang
anak yang sebaya dengan kalian.
Kehidupan nyata
Ayah angkat: berarti kalian harus memenuhi peusan ibu kalian nak.
Ridha: tidak ayah, tidak akan pernah ada dibenakku untuk mencari ayah.
Nuzul: apalagi yang kakak katakan, bagaimanapun kita harus memenuhi peusan ibu kak.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. (tok,tok,tok) ternyata itu adalah anak ayah angkat dara,
ridhadan nuzul.
Mai: assalamualaikum ayah, maaf kan kami baru sekarang bisa menjenguk ayah.
Dibyo: iya, ayah kami rindu sekali pada ayah (berpelukan)
Ayah angkat: iya sayang, ayah juga sangat rindu pada kalian, kenalkan ini adalah saudara
angkat kalian ridha, dara dan nuzul yang pernah ayah ceritakan dulu.
Dara: mai kan, ya allah kita berarti..
Bersama: saudara..
Ayah angkat: dulu, ayah pernah berhutang budi pada ibu mereka, bahkan ayah bisa sukses
begini karena bantuan dan dukungan dari ibu mereka.
Dibyo: ya allah, sungguh mulia ya, ibu mereka.
Mai: maafkan aku ya, dar dulu sering kali aku menyakiti ibu mu dan menjurumuskan kamu
kedalam maksiat.
Ridha dan dara: iya sama-sama saudara ku.
Nuzul: saudara ku, ayo kita pergi ziarah kekuburan ibu.
Ridha: ayo....
Sementara, kehidupan ayah saat ini berbanding terbalik dengan kehidupan anaknya,
semenjak hartanya habis terpakai main judi, istri mudanya tak pernah peduli lagi padanya,
bahkan kini dia hanya dijadikan pembantu dirumahnya sendiri.
Intan: woi kamu itu gimana sih?, suami gak becus, uang gak punya, kerjapun gak beres.
Ayah: apalagi, aku sudah mengerjakan semuanya.
Intan: banyak omong...( sambil menyiramkan air keras kewajah ayah)
Ayah: aaaa, allah.., perih mataku, gelap, gelap....., aku tidak bisa melihat.
Intan: sudahlah, aku tak mau melihat tampang mu lagi disini, sudah buta tak berguna. Pergi
kamu dari rumah ku, pergi..................
Ayah: tapi, aku ini masih suamimu.
Intan: gak peduli. Pergi...... (sambil mendorong ayah)
Ayah diusir dari rumah istri mudanya. Sedih, kini nasib ayah luntang lantung, ia mencari
anak dan istrinya yang dahulu ia tinggal. tak ada orang yang peduli, tak ada yang mau
membantunya, bahkan disaat ia laparpun ia, harus mencari makanan disampah. kini ia baru
sadar atas kesalahan yang pernah ia perbuat dahulu pada anak dan istrinya.
Ayah: ya allah betapa hinanya hamba dimatamu, inikah balasan untuk ku. Kumohon
pertemukanlah aku dengan istri dan anakku. Ku mohon.., hamba lemah, hamba berdosa,
hamba salah ya allah, hamba tau hamba salah.... (sambil menangis)
Tak lama datanglah 3 bersaudara, yang ingin berziarah kekuburan ibu mereka. Namun
mereka terkejut melihat orang asing yang tak mereka kenal.
Flash back
Merekapun hidup bahagia , penderitaan kini dibalas dengan kebahagiaan, mereka saling
melengkapi satu sama lain, meski waktu tak akan pernah bisa kembali lagi.
Kesimpulan:
Demikianlah kisah operet
Setiap manusia tidak ada yang sempurna, meski terkadang banyak kata yang menyakiti hati,
penyesalan datangnya tak pernah diawal tapi selalu hadir diakhir. Jika kita berbuat baik
maka yakinlah allah akan membalasnya dengan kebaikan yang melimpah dan sebaliknya .
Ingat, ibu adalah anugerah allah, yang kasih sayangnya sepanjang masa, tulus, cintanya
lembut menyentuh hati, rela berkorban demi kita anaknya. Maka selagi masih ada ibu dan
ayah, berbaktilah kepadanya sebelum terlambat, Untuk semua hal. Karena cintanya takkan
pernah tergantikan sampai kapanpun.