Proposal Cadangan Bauksit
Proposal Cadangan Bauksit
PENDAHULUAN
Penambangan bahan galian merupakan kegiatan dari penyediaan bahan baku untuk
kegiatan pembangunan dan kelangsungan hidup disegala bidang. Oleh karena itu usaha
pertambangan tidak lepas dari pekerjaan dalam mencari bahan tambang. Estimasi atau
perkiraan cadangan merupakan salah satu pekerjaan yang penting dalam mengevaluasi
suatu proyek pertambangan, dimana diperlukan suatu perkiraan mengenai keadaan suatu
kemudahan dalam menentukan daerah-daerah yang bias ditambang. Sebab dari itu
perhitungan cadangan yang baik dan akurat yang sesuai denga keberadaannya di
lapangan dapat menetukan investasi yang akan ditanam oleh investor sebagai
penambangan yang akan dilakukan, bahkan dalam memperkirakan waktu yang akan
Bauksit merupakan salah satu bahan galian tambang yang saat ini digunakan dalam
berbagai bidang kehidupan, dimana kebutuhan akan Bauksit semakin besar seiring
yang merupakan sumber daya alam yang tidak terbaharukan harus dikelola dengan baik
dan semaksimal mungkin, maka dari itu menyelidiki cadangan bijih Bauksit yang lebih
banyak, diperlukan suatu metode eksplorasi yang lebih akurat dan sesuai, sehingga
Untuk menentukan estimasi cadangan bijih bauksit diperlukan metode estimasi yang
sesuai dengan kondisi geologi,genesa dan mineralisasi pada daerah penelitian, maka
1
penulis mencoba untuk menghitung nilai evaluasi cadangan bijih Bauksit di PT. X,
pengaruh.
1) Berapa besar jumlah cadangan bijih Bauksit terukur yang sesuai cut of grade
pengaruh?
pengaruh?
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:
1) Mengetahuin jumlah cadangan bijih bauksit terukur sesuai cut of grade pada
metode tersebut.
Batasan masalah pada penelitian ini yaitu mengarah pada perhitungan cadangan
bijih Bauksit dengan menggunakan metode penampang tegak dan metode daerah
pengaruh, menguji persen kesalahan antara kedua metode tersebut dan mengetahui
penyebaran endapan bijih Bauksit dari hasil analisa conto dan hasil channel sampling
2
BAB II
LANDASAN TEORI
atau kekuningan dalam keadan murni. Bauksit relative sangat lunak (kekerasan 1-3),
relative ringan dengan berat jenis 2,3-2,7, mudah patah tidak larut dalm air dan tidak
terbakar.
Bijih Bauksit terjadi di daerah tropis dan subtropis serta membentuk perbukitan
landai. Bauksit dapat terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar almunium relative
tinggi, kadar Fe rendah dan sedikit kadar kuarsa (SiO2) bebas. Bauksit apabila dicampur
dengan bahan mineral lain seperti nikel, baja atau tembaga akan menghasilkan alloy
(almunium yang kuat, tahan panas tapi lentur). Alloy ini banyak digunakan untuk
Tahap kegiatan eksplorasi biasanya dilakukan berbeda untuk setiap jenis endapan
mineralnya dan bahkan untuk endapan mineral yang sama sekalipun. Ini dikarekan
adanya perbedaan penekanan pada tahap-tahap eksplorasi yang dilakukan pada endapan
jenis tertentu, kepentingan masing-masing serta kondisi geologi dan endapan mineral itu
sendiri.
Menurut Mc. Kinstry H.E dan Alan M. Bateman (ore deposit 1987),
3
geologis berupa endapan mineral yang bernilai ekonomis. Selain itu eksplorasi dapat
letak (posisi), kadar rata-rata, dan jumlah cadangan dari endapan tersebut (Nurhakim,
A. Studi Literatur
B. Tahap Pengamatan
Analisa data sekunder dan peninjauan lapangan untuk menetukan layak atau
C. Penyelidikan Pendahuluan
geofisika udara untuk sasaran eksplorasi. Hasil yang di dapat adalah endapan
D. Eksplorasi Detil
E. Eksplorasi Lanjut
4
Prospeksi
Tidak ada
Ada
Eksplorasi
pendahuluaan, eksplorasi stop
Eksplorasi detil,
Eksplorasi lanjut
Evaluasi
Studi kelayakan
Tidak layak
Layak
Stop Development
Analisis Penambangan
Pengolahan
Pemasaran
5
2.3. Analisa Dan Perhitungan Cadangan
Menurut Mc. Kelvey yang dimaksud dengan cadangan (reserve) adalah bagian
dari sumber daya terindikasi dari suatu komoditas mineral yang dapat diperoleh
pemerintah pada saat itu. Suatu cadangan dengan mineral biasanya digolongkan
Survey (USBM and USGS) dan usulan Mc. Kelvey, 1973 sebagai berikut:
A. Cadangan Terukur
kadarnya diperoleh dari hasil analisa contoh. Jarak titik-titik pengambilan contoh
dan pengukuran sangat dekat dan terperinci, sehingga model geologi endpan
serta batas penyebarannya belum dapat dihitung secara tepat dan baru
6
disimpulkan/dinyatakan berdasar indikasi. Batas kesalahan baik kuantitas maupun
dari penyebaran. Ini diperhitungkan dari beberapa titik contoh, sebagian besar
mineral yang meliputi ukuran, bentuk, sebaran, kuantitasnya sesuai dengan tahap
layak atau tidaknya berdasarkan kondisi ekonomi pada saat itu. Tingkat
tujuan dari perhitungan cadangan yaitu agar dapat menentukan jumlah dan mutu
7
kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan untuk dieksploitasi sesuai dengan
sebagai berikut:
A. Observasi Lapangan
B. Pemetaan
lereng awal jika peta telah tersedia maka hanya dilakukan ploting.
C. Pengambilan Contoh
E. Pengolahan Data
Untuk Estimasi cadangan tidak lepas dari metode yang akan digunakan, adapun
1. Metode Konvesional
8
d. Kelemahannya sering menghasilkan perkiraan salah, karena
secara matematika.
1) Metoda triangular
3) Metoda penampang
4) Metoda isoline
a. kadar bijih
(yang sangat penting) yang digunakan di dalam perhitungan (hal ini) adalah
penyebaran bijih.
9
th
ts
tv
en
da
pa
n
Keterangan :
ts = th sin β = tv cos β
Sv = Ss sin β
Sv = Ss cos β
Sh = luas horisontal
Sv = luas vertikal
d. berat jenis
10
Gd
Gm
(1 P)
Gd Gm 1- P
Gd
P 1
Gm
Gd Gn 1- M
Gd
Gn
(1 M)
Gm 1- P
Gn
(1 M)
Gn 1- M
Gm
(1 P)
Gm = berat jenis dari mineral tanpa pori, tanpa kandungan air (moisture)
Gd = berat jenis dari rock (kering) - tanpa kandungan air, hanya pori
Gn = berat jenis dari rock (natural) dengan pori dan kandungan air
P = porositas
Cut off grade adalah kadar rata-rata minimum dari bijih yang dapat ditambang
Harga pasaran
Kemajuan teknologi
Keadaan politik
Cut off grade merupakan suatu kriteria operasional untuk menambang. Bijih yang
ditambang adalah bijih yang mempunyai kadar yang lebih tinggi dari cut off grade.
11
Dengan demikian maka bagian dari endapan yang mempunyai kadar lebih tinggi dari
Untuk suatu bijih tertentu umpamanya tembaga dengan lokasi yang berbeda tetapi
genesa sama cut off grade berbeda. Kadar rata-rata minimum bijih dapat dinyatakan
Kandungan metal rata-rata minimum yang dapat diolah secara ekonomis dapat
Cmin + pr
nmin = x 100%
Vm Rf 1 - y
dimana :
Rf = recovery
y = dilution
cepat dalam pengerjaan dan dapat dipercaya sesuai dengan keperluan dan
12
digunakan untuk menginterprestasikan variabel-veriabel pada batas-batas endapan
metode penampang.
berikut:
S2
L
S1
(𝑆1+𝑆2)
Rumus mean area : 𝑉 = 𝐿 2
V = volume
13
b. Rumus Prismoida
(𝑆1+4𝑚+𝑆2)
Rumus prismoida: 𝑉 = 𝐿 6
V = volume
(𝑆1+𝑆2+√𝑆1𝑆2)
Rumus kerucut terpancung: 𝑉 = 𝐿 3
V = volume
14
2.4.2. Metode Daerah Pengaruh
dengan luas daerah pengaruh dari titik-titik contoh terdekat. Dalam hal ini
pola luasan yang dibentuk segi empat sama sisi dengan luas 625m2.
daerah pengaruh setiap titik dihitung dengan membagi jarak antara dua
letak, dan ruang titik contoh di sekelilingnya. Pada metode daerah pengaruh
ini semua faktor ditentukan untuk titik tertentu pada endapan mineral,
yang membentuk daerah pengaruh. Ukuran blok yang ditentukan oleh tiap-
tiap titik contoh dipengaruhi langsung oleh spasi contoh. Jika spasi rapat
maka ukuran blok akan semakin kecil begitu juga sebaliknya, maka
dilakukan sebelumnya.
suatu poligon tertutup, dimana bagian dari endapan yang akan diestimasi
15
Dengan demikian untuk mengestimasi volume daerah pengaruh tiap-tiap
tiap poligon dengan tebal bijih pada daerah pengaruh tersebut (tebal pada
tiap-tiap poligon).
V=axt
Keterangan:
= a1 x t1 + a2 x t2 + a3 x t3 + … + an x tn
Keterangan:
a1, a2, a3, … an = Luas daerah pengaruh dari masing-masing poligon (m2)
t1, t2, t3, … tn = Tebal bijih dari masing-masing poligon (m) Untuk
T = T1 + T2 + T3 + … + Tn
16
Sedangkan rata-rata diestimasi dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:
CAV = C1V1+C2V2+C3V3+…+CnVn
V1 + V2 + V3 + … Vn
Keterangan:
T1, T2, T3,… ,Tn = Tonase bijih dari masing-masing poligon (WMT)
V1, V2, V3, …,Vn = Volume dari masing-masing poligon (m3) C1, C2,
Keterangan: Berprospek
Tidak Berprospek
17
2.5. Penentuan Batas Cadangan
cadangan.
batas cadangan.
didalam bijih.
2.6. Hipotesa
Berdasarkan dasar teori yang ada, maka hipotesa yang dapat diambil yaitu:
hasil kedua metode dan diharapkan kurang dari 20% untuk cadangan bijih
Bauksit terukur. Jika tidak maka hasil perhitungan cadangan harus diuji
ditambang.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan di PT. X ini merupakan metode kuantitatif. Tahapan
berpotensi untuk diambil sampel dari sumur uji, berdasarkan data survey awal.
pengambilan data.
1. Data Primer
b. Cara penambangan
c. Pengambilan conto
2. Data Sekunder
Data sekunder didapat dari mengumpulkan data dari instansi terkait, berupa data
analisis kadar, peta topografi, peta geologi, dan peta sebaran endapan bauksit.
Pengolahan dan analisis data yang ada untuk mendapatkan alternative pemecahan
dibahas.
19
Diagram Alir Penelitian
Mulai
Masalah
Studi
Literatur
Penelitian di
Lapangan
Hasil
Selesai
20