Agus Miranto 302 2015 251 Tugas PTMK
Agus Miranto 302 2015 251 Tugas PTMK
KELAS : TAMBANG 3 A
1. Cone Peetrometer
Sebuah alat yang membentuk batang silinder dengan ujung berbentuk kerucut,
dirancang untuk melakukan penetrasi terhadap tanah dan batuan lunak dan untuk
pengukuran komponen tahanan ujung sebagai bentuk perlawanan penetrasi
https://en.wikipedia.org/wiki/Cone_penetration_test 2011-09-26
2. Cycle Time Dan Contoh Perhitungan
Pengertian secara umum efesiensi kerja adalah suatu perbanding terbaik antar
suatu perkerjaan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan, sesuai target terbaik
dalam hal mutu.
EK adalah penilaian terhadap suatu pelaksanaan pekerjaan yang merupakan perbandingan antara
waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu yang tersedia yang dinyatakan dalam
(%). Keterangan : Ek = Efisiensi Kerja % We = Waktu kerja efektif, menit Wt =
Waktu kerja tersedia, menit.
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-efisiensi-kerja.htm
3. Difinisi Efesiensi Kerja Contoh Perhitungan Dalam Tambang
Secara umum pengertian efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu
pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut
sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya.
𝑤𝑒
Ek = 𝑤𝑡 100%
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-efisiensi-kerja.htm
4. Pengertian Amblesan ( Surface Subsidence ) dan contoh
Amblesan tanah merupakan suatu proses gerakan penurunan muka tanah yang
didasarkan atas suatu datum tertentu dimana terdapat berbagai macam variabel
penyebabnya. Penurunan muka tanah ini di akibatkan oleh banyak hal seperti
hilangnya air tanah akibat eksploitasi berlebihan, pembebanan di atas permukaan,
gempa yang mengakibatkan rusaknya struktur tanah.
Contoh Ambesan :
Contoh peristiwa tanah amblas di Jl Krapyak yang menuju arah bandara adi
sucipto, yogyakarta dari terminal ambawang hingga bandara amblas sepanjang
450 meter, jumat (16/9) pukul 01.350 WIB.
http://onowuy.blogspot.co.id/2011/02/amblesan-subsidence.html
5. Pengertian Faktor Pengisian ( FILL FAKTOR )
http://www.academia.edu/10355360/fill_factor 2016
6. Pengertian Fektor Pengembangan ( SWELL FAKTOR ) Dan Contoh
Jadi 1,00 cu yd tanah liat dialam bila telah digali dapat memiliki volume kira-
kira 1,25 cu yd. ini berarti terjadi penambahan volume sebesar 25% dan dikatakan
material tersebut mempunyai faktor pengembangan (swell factor) sebesar 0,80
atau 80%. Sebaliknya bila bank yard ini dipindahkan lalu dipadatkan ditempat lain
dengan alat gilas (roller) mungkin volumenya berkurang, karena betul-betul padat
sehingga menjadi berkurang dari 1,00 cu yd. tanah sesudah dipadatkan hanya
memiliki volume 0,90 cu yd, ini berarti susut 10%, dan dikatakan shrinkage factor
nya 10 %.
Contoh :
V loose
V undisturbed
V undisturbed
Swell Factor = ( ———————- ) x 100%
V loose
V compacted
V undisturbed
Sumber : https://miningundana07.wordpress.com/2010/01/16/faktor-produksi/
7. Pengertian Overhead Cost, Macam Overhead
Bahan penolong yang dimaksud dalam hal ini adalah bahan yang tidak menjadi
bagian dari hasil produksi atau bahan yang nilainya relatif kecil dibandingkan
harga keseluruhan produk.
Tenaga kerja tak langsung yang dimaksud dalam biaya overhead pabrik adalah
tenaga kerja perusahaan yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung
kepada produk.
Biaya reparasi dan pemeliharaan yang dimaksud dalam biaya overhead pabrik
adalah biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies),
dan harga jasa yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk keperluan perbaikan dan
pemeliharaan mesin produksi, kendaraan, dan alat-alat perusahaan lainnya.
a. Biaya overhead pabrik tetap, yakni biaya overhead pabrik yang tidak berubah
meskipun terjadi perubahan dalam volume produksi.
b. Biaya overhead pabrik variabel, yakni biaya overhead pabrik yang berubah
sebanding dengan perubahan volume produksi.
c. Biaya overhead pabrik semivariabel, yakni biaya overhead pabrik yang berubah
namun tidak sebanding dengan perubahan volume produksi. Untuk memudahkan
penentuan tarif biaya overhead pabrik, biasanya biaya overhead pabrik
semivariabel akan dipecah menjadi dua unsur yakni biaya tetap dan biaya
variabel.
Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap tahapan atau
departemen produksi yang ada di perusahaan. Jumlah tarif biaya overhead pabrik
tergantung dari tahapan atau departemen produksi yang ada.
Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap aktivitas yang
terjadi dalam pembuatan produknya. Cara ini dikenal dengan Activity Based
Costing (ABC).
http://ciputrauceo.net/blog/2015/12/17/pengertian-biaya-overhead-pabrik-dan-
cara-menghitung-biaya-overhead-pabrik