MAKALAH
Fenomena Fisik dan Spasial
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud fenomena fisik?
2. Apa yang dimaksud fenomena spasial?
3. Bagaimana hubungan timbal balik antara manusia dengan alam?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian IPS
2. Untuk mengetahui apa itu fenomena fisik
3. Untuk mengetahui apa itu fenomena spasial
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan timbal balik antara manusia dengan alam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fenomena Fisik
Fenomena fisik yaitu fenomena yang hanya membahas unsur-unsur geosfer yang
bersifat fisik antara lain meliputi tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya. Aspek
fisik yang dibahas dalam makalah ini yaitu morfologi tanah, hidrologi, cuaca, dan iklim.
1. Morfologi Tanah
Morfologi tanah adalah ilmu yang mengamati sifat tanah dalam berbagai lapisan
tanah dan susunannya di dalam lapisan tersebut. Morfologi tanah berbeda dengan klasifikasi
tanah dalam teori pedogenesis karena pembentukan tanah bersifat dinamis dan tidak tetap
sehingga berubah seiring waktu.
Sifat yang diamati dalam morfologi tanah mencakup komposisi, bentuk, struktur dan
susunan tanah, sifat dari tanah dasar, persebaran akar tumbuhan dan pori-pori tanah,
translokasi ion dan mineral, dan konsistensi tanah. Pengamatan biasanya dilakukan
pada profil tanah yang dipotong secara vertikal dua dimensi dengan luas permukaan tanah
tidak lebih dari satu meter persegi namun kedalaman dapat bervariasi.
Jenis tanah menurut Dudal dan Suparaptoharjo (1957) terdiri dari:
1) Latosol: adalah tanah yang telah mengalami pelapukan lanjut dengan kandungan bahan
organik, mineral primer dan unsur hara rendah, bereaksi masam (pH 4.5 – 5.5), terjadi
akumulasi seskuioksida, tanah berwarna merah, coklat kemerahan hingga coklat kekuningan
atau kuning. Tanah terdapat mulai dari daerah pantai hingga 900 m dengan curah hujan
antara 2500 – 7000 mm per tahun.
2) Andosol: adalah tanah yang berwarna hitam sampai coklat tua dengan kandungan bahan
organik tinggi, remah dan porous, licin (smeary) dan reaksi tanah antara 4.5 – 6.5. Horison
bawah-permukaan berwarna coklat sampai coklat kekuningan dan kadang dijumpai padas
tipis akibat semenatsi silika. Tanah ini dijumpai pada daerah dengan bahan induk vulkanis
mulai dari pinggiran pantai sampai 3000 m diatas permukaan laut dengan curah hujan yang
tinggi serta suhu rendah pada daerah dataran tinggi.
3) Podsolik Merah Kuning: merupakan tanah sangat tercuci yang berwarna abu-abu muda
sampai kekuningan pada horison permukaan sedang lapisan bawah berwarna merah atau
kuning dengan kadar bahan organik dan kejenuhan basa yang rendah serta reaksi tanah yang
masam sampai sangat masam (pH 4.2 – 4.8). Pada horison bawah permukaan terjadi
akumulasi liat dengan struktur tanah gumpal dengan permeabilitas rendah. Tanah mempunyai
bahan induk batu endapan bersilika, napal, batu pasir dan batu liat. Tanah ini dijumpai pada
ketinggian antara 50 – 350 m dengan curah hujan antara 2500 – 3500 mm/tahun.
4) Mediteran Merah Kuning: merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk batu kapur
dengan kadar bahan organik rendah, kejenuhan basa sedang sampai tinggi, tekstur berat
dengan struktur tanah gumpal, reaksi tanah dari agam masam sampai sedikit alkalis (pH 6.0 –
7.5). Dijumpai pada daerah mulai dari muka laut sampai 400 m pada iklim tropis basah
dengan bulan kering nyata dan curah hujan tahunan antara 800 – 2500 mm.
5) Regur: merupakan tanah yang berwarna kelabu tua sampai hitam, kadar bahan organik
rendah, tekstur liat berat, reaksi tanah netral sampai alkalis. Tanah akan retak-retak jika
kering dan lekat jika basah. Bahan induk tanah dari marl, shale (napal), berkapur, endapan
alluvial atau volkanik. Ditemukan mulai dari muka laut sampai 200 m dengan iklim tropis
basah sampai subtropics dengan curah hujan tahunan antara 800 – 2000 mm.
5)Podsol: merupakan tanah dengan bahan organik cukup tinggi yang terdapat diatas lapisan
6) Berpasir yang mengalami pencucian dan berawrna kelabu pucat atau terang. Dibawah
horison berpasir terdapat horison iluviasi berwarna coklat tua sampai kemerahan akibat
adanya iluviasi bahan organik dengan oksida besi dan alumunium. Tanah ini berkembang
dari bahan induk endapan yang mengandung silika , batu pasir atau tufa volkanik masam.
Tanah dijumpai mulai dari permukaan laut sampai 2000 m dengan curah hujan 2500 – 3500
mm/tahun.
7) Tanah Sawah: disebut juga sebagai ‘paddy soil’ yang mempunyai horison permukaan
berwarna pucat karena terjadi reduksi Fe dan Mn akibat genangan air sawah. Senyawa Fe dan
Mn akan mengendap dibawah lapisan reduski dan membentuk konkresi dan horison agak
memadas. Sifat tanah sawah beragam tergantung dari bahan induk penyusunnya. Oleh sebab
itu istilah tanah sawah tidak digunakan lagi pada sistem klasifikasi tanah selanjutnya
8) Hidrosol: merupakan tanah yang banyak dipengaruhi oleh kadar air tanah. Nama Hidrosol
terlalu umum maka nama ini tidak lagi digunakan. Tanah yang termasuk Hidrosol ini dapat
dibedakan atas glei humus, hidromorf kelabu, planosol, glei humus rendah dan laterit air
tanah. Dasar pembeda dari jenis-jenis tanah ini adalah tinggi rendahnya kadar air tanah.
9) Calcisol: merupakan nama kelompok tanah yang kaya akan kalsium. Tanah dapat dibedakan
menjadi: rendzina, brown forest soil, mediteran kalsimorfik.
10) Regosol: merupakan tanah muda yang berkembang dari bahan induk lepas (unconsolidated)
yang bukan dari bahan endapan alluvial dengan perkembangan profil tanah lemah atau tanpa
perkembangan profil tanah.
11) Litosol: merupakan tanah yang dangkal yang berkembang diatas batuan keras dan belum
mengalami perkembangan profil akibat dari erosi. Dijumpai pada daerah dengan lereng yang
curam.
12) Aluvial: merupakan tanah yang berasal dari endapan alluvial atau koluvial muda dengan
perkembangan profil tanah lemah sampai tidak ada. Sifat tanah beragam tergantung dari
bahan induk yang diendapkannya serta penyebarannya tidak dipengaruhi oleh ketinggian
maupun iklim.
13) Tanah Organik: merupakan tanah dengan kadar bahan organik tinggi dan lapisan gambut
yang tebal. Tanah jenuh air sepanjang tahun dengan reaksi tanah masam, dranase sangat
buruk dan curah hujan yang tinggi.
13)
2. Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya peredaran dan
agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk
hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup (Internatinal Glossary of Hidrology, 1974)
[ErsinSeyhan,1990]. Karena perkembangan yang ada maka ilmu hidrologi telah berkembang
menjadi ilmu yang mempelajari sirkulasi air. Jadi dapat dikatakan, hidrologi adalah ilmu
untuk mempelajari; presipitasi (precipitation), evaporasi dan transpirasi (evaporation), aliran
permukaan (surface stream flow), dan air tanah (groun water).
SIKLUS HIDROLOGI
Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang
dinamakan “siklus hidrologi”. Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana
air diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali Hujan yang jatuh ke bumi
baik langsung menjadi aliran maupun tidak langsung yaitu melalui vegetasi atau media
lainnnya akan membentuk siklus aliran air mulai dari tempat yang tinggi (gunung,
pegunungan) menuju ke tempat yang rendah baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah
yang berakhir di laut.Dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada
dipermukaan bumi akan berubah wujud berupa gas/uap akibat panas matahari dan disebut
dengan penguapan atau evaporasi dan transpirasi. Uap ini bergerak di atmosfer (udara)
kemudian akibat perbedaan temperatur di atmosfer dari panas menjadi dingin maka air akan
terbentuk akibat kondensasi dari uap menjadi cairan (from air to liquid state). Bila tempertur
berada di bawah titik beku (freezing point) kristal-kristal es terbentuk. Tetesan air kecil (tiny
droplet) umbuh oleh kondensasi dan berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh
gerakan udara turbulen sampai pada kondisi yang cukup besar menjadi butir-butir air.
Apabila jumlah butir sir sudah cukup banyak dan akibat berat sendiri (pengaruh gravitasi)
butir-butir air itu akan turun ke bumi dan proses turunnya butiran air ini disebut dengan hujan
atau presipitasi. Bila temperatur udara turun sampai dibawah 0º Celcius, maka butiran air
akan berubah menjadi salju [Chow dkk., 1988].
Salju jadi persoalan yang penting di tempat atau negara yang mempunyai
perbedaan temperatur yang besar pada waktu musim panas (summer) temperatur bisa
mencapai + 35ºC, namun pada waktu musim dingin (winter) temperatur bisa mencapai - 35º
(bahkan lebih).
Hujan jatuh ke bumi baik secara langsung maupun melalui media misalnya
melalui tanaman (vegetasi). Di bumi air mengalir dan bergerak dengan berbagai cara. Pada
retensi (tempat penyimpanan) air akan menetap untuk beberapa waktu. Retensi dapat berupa
retensi alam seperti darah-daerah cekungan, danau tempat-tempat yang rendah dll., maupun
retensi buatan seperti tampungan, sumur, embung, waduk dll.
Secara gravitasi (alami) air mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang
rendah, dari gunung-gunung, pegunungan ke lembah, lalu ke daerah yang lebih rendah,
sampai ke daerah pantai dan akhirnya akan bermuara ke laut. Aliran air ini disebut aliran
permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini biasanya akan memasuki
daerah tangkapan atau daerah aliran menuju kesistem jaringan sungai, sistem danau atau
waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai
yang besar dan akhirnya menuju mulut sungai atau sering disebut estuary yaitu tempat
bertemunya sungai dengan laut.
Air hujan sebagian mengalir meresap kedalam tanah atau yang sering disebut
dengan Infiltrasi, dan bergerak terus kebawah. Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian
menguap (evaporasi dan transpirasi) dan membentuk uap air. Sebagian lagi mengalir masuk
kedalam tanah (infiltrasi, perkolasi, kapiler). Air tanah adalah air yang bergerak di dalam
tanah yang terdapat di dalam ruang – ruang antara butir – butir tanah dan di dalam retak –
retak dari batuan. Dahulu disebut air lapisan danyang terakhir disebut air celah (fissure
water). Aliran air tanah dapat dibedakan menjadi aliran tanah dangkal, aliran tanah antara dan
aliran dasar (base flow). Disebut aliran dasar karena aliran ini merupakan aliran yang mengisi
sistem jaringan sungai. Hal ini dapat dilihat pada musim kemarau, ketika hujan tidak turun
untuk beberapa waktu, pada suatu sistem sungai tertentu aliran masih tetap dan kontinyu.
Sebagian air yang tersimpan sebagai air tanah (groundwater) yang akan keluar ke permukaan
tanah sebagai limpasan, yakni limpasan permukaan (surface runoff), aliran intra (interflow)
dan limpasan air tanah (groundwater runoff) yang terkumpul di sungai yang akhirnya akan
mengalir ke laut kembali terjadi penguapan dan begitu seterusnya mengikuti siklus hidrogi.
Penyimpanan air tanah besarnya tergantung dari kondisi geologi setempat dan waktu. Kondisi
tata guna lahan juga berpengaruh terhadap tampungan air tanah, misalnya lahan hutan yang
beralih fungsi mejadi daerah pemukiman dan curah hujan daerah tersebut. Sebagai permulaan
dari simulasi harus ditentukan penyimpangan awal ( initial storage ). Hujan jatuh ke bumi
baik secara langsung maupun melalui media misalnya melalui tanaman (vegetasi), masuk ke
tanah begitu juga hujan yang terinfiltrasi. Sedangkan air yang tidak terinfiltrasi yang
merupakan limpasan mengalir ke tempat yang lebih rendah, mengalir ke danau dan
tertampung. Dan hujan yang langsung jatuh di atas sebuah danau (reservoir) air hujan
(presipitasi) yang langsung jatuh diatas danau menjadi tampungan langsung. Air yang
tertahan di danau akan mengalir melalui sistem jaringan sungai, permukaan tanah (akibat
debit banjir) dan merembes melalui tanah. Dalam hal ini air yang tertampung di danau adalah
inflowsedangkan yang mengalir atau merembes adalah outflow.
Akibat panas matahari air dipermukaan bumi juga akan berubah wujud menjadi
gas/ uap dalam proses evaporasi dan bila melalui tanaman disebut transpirasi. Air akan di
ambil oleh tanaman melalui akar-akarnya yang dipakai untuk kebutuhan hidup dari tanaman
trsebut, lalu air di dalam tanaman juga akan keluar berupa uap akibat energi panas matahari
(evaporasi). Proses pengambilan air oleh akar tanaman kemudian terjadinya penguapan dari
dalam tanaman disebut transpirasi.Evaporasi yang lain dapat terjadi pada sistem sungai,
embung, reservoir, waduk maupun air laut yang merupakan sumber air terbesar. Walaupun
laut adalah tempat dengan sumber air terbesar namun tidak bisa langsung di manfaatkan
sebagai sumber kehidupan karena mengandung garam atau air asin (salt water).Siklus
Hidrologi Tertutup Uap dan gas bergerak di atmosfer. Proses selanjutnya sama seperti yang
diuraikan di atas dan terus berulang. Kejadian inilah akan membentuk pergerakan suatu
siklus hidrologi. Siklus hidrologi juga menunjukkan semua hal yang berhubungan dengan air.
Bila dilihat keseimbangan air secara menyeluruh maka air tanah dan aliran permukaan:
sungai, danau, penguapan dll. merupakan bagian-bagian dari beberapa aspek yang
menjadikan siklus hidrologi menjadi seimbang sehingga disebut dengan siklus hidrologi yang
tertutup (closed system diagram of the global hydrologycal cycle).
2) Temperatur Udara
Temperatur udara adalah derajat panas udara. Alat untuk mengukur temperature udara
adalah termometer. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara suatu daerah adalah :
a. Sudut datang sinar matahari
b. Cerah tidaknya cuaca
c. Lama penyinaran matahari
d. Letak lintang
e. Ketinggian tempat
3) Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh setiap satuan luas bidang datar dari
permukaan bumi sampai batas atmosfer. Alat untuk mengukur tekanan udara
disebut barometer. Faktor utama yang mempengaruhi perbedaan tekenan udara adalah
temperature udara. Daerah yang mendapat panas terus-menerus merupakan daerah yang
mempunyai tekanan udara minimum sedangkan daerah yang pemanasannya kurang,
bertekanan maksimum.
4) Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum
ke daerah yang bertekanan minimum. Angin terjadi akibat adanya perbedaan tekanan udara.
Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer.
Jenis-jenis angin dapat dibedakan :
a. Angin tetap yang meliputi angin barat, angin timur, angin pasat, angin anti pasat.
b. Angin periodik yang meliputi angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun
bertiupnya berganti arah. Angin muson dapat dibedakan menjadi angin muson laut dan angin
muson darat selain angin muson ada angin darat dan angin laut, angin gunung, dan angin
lembah.
Proses terjadinya angin lembah dan angin gunung
c. Angin lokal yang meliputi angin siklon yaitu angin di daerah depresi yang memiliki
barometris minimum dan di kelilingi barometris maksimum. Angin antisiklon adalah angin di
daerah kompresi yang memiliki barometris maksimum dan dikelilingi barometris
minimum.Angin fohn angin yang bersifat panas dan kerin yang turun di daerah pegunungan.
Angin siklon
5) Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya kandungan uap air di dalam udara.
6) Awan
Awan terjadi akibat adanya proses kondensasi dari uap air. Awan yang mencapai permukaan
bumi disebut kabut.
B. Fenomena Spasial
Fenomena spasial yaitu fenomena yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Yang
termasuk fenomena spasial yaitu keadaan sosial, ekonomi dan budaya. Dalam makalah ini,
Sebagai contoh fenomena sosial, yaitu pola kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia.
Pola Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Indonesia adalah salah satu bangsa yang terdapat di Asia. Kehidupan di Indonesia
memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehingga Indonesia tidak hanya
dikenal dalam hal budaya dan potensi alam saja melainkan juga dalam hal pola kehidupan
semua masyarakatnya.
Masyarakat Indonesia hampir menempati seluruh kepulauan yang ada di Indonesia
yang menjadi satu kesatuan. Oleh karena pengaruh emigrasi, ada juga masyarakat Indonesia
yang menetap di wilayah luar Indonesia. Selain itu, diimbangi pula dengan keadaan
perhubungan yang sangat baik dan lancar, baik darat, laut, maupun udara.
Bangsa Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, dimana wilayah
tersebut dapat dikatakan sebagai tempat yang sangat strategis. Hal ini jugalah yang
menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Indonesia merupakan satu-satunya negara di
dunia yang memiliki beribu-ribu kepulauan. Indonesia memiliki 17.504 pulau besar dan kecil,
sekitar 6000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar khatulistiwa. Posisi
Indonesia terletak pada koordinat 6°LU – 11°08′LS dan dari 97°’ – 141°45′BT. Wilayah
Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi 1,9 juta
mil². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia
hidup.
Kemajuan teknologi telah merambah ke pelosok-pelosok negeri . Satelit atau
parabola yang dapat menangkap banyak channel-channel televisi , mulai dari ujung timur
sampai dengan ujung barat. Internet sudah mulai memasuki di kafe-kafe, di warung-warung
bahkan di rumah-rumah. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari merebaknya internet
tersebut. Namun, tidak sedikit hal-hal negatif yang akan memperngaruhi kehidupan
masyarakat, terutama kalangan remaja.
Di samping itu maraknya sinetron-sinetron dan film-film layar lebar yang mengupas
tentang kehidupan remaja turut pula memberikan andil yang besar terhadap perkembangan
remaja dewasa ini. Hal itu disebabkan karena keingintahuan mereka yang sangat tinggi
terhadap apa yang mereka lihat. Karena itulah mereka cenderung ingin mengikuti apa yang
mereka lihat di televisi, film, dan internet. Padahal yang mereka lihat tidak lain adalah film-
film orang dewasa, yang kebanyakan mengajarkan untuk mengkonsumsi narkoba, rokok,
pergi ke diskotik, meminum minuman beralkohol, pulang sampai larut malam dan lain
sebagainya.
Kita dapat melihat dengan jelas bagaimana kehidupan remaja Indonesia sekarang.
Kehidupan remaja Indonesia sekarang sangat berbeda dengan kehidupan remaja pada masa
lalu. Kalau orang-orang tua kita mengatakan bahwa dahulu ketika remaja mereka masih tahu
bertata krama dan bersopan santun kepada kedua orangtuanya dan kepada orang lain yang
lebih tua maka hal itu sudah banyak yang bergeser.
Remaja sekarang banyak yang sudah tidak mengerti akan tata krama dan sopan
santun. Mereka cenderung lebih berani melanggar peraturan orang tua mereka. Dari cara
berpakaian pun antara remaja masa lalu dengan masa kini sudah sangat berbeda.
A. Simpulan
1. Fenomena fisik membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain meliputi tanah,
air, iklim dengan segala proses alamiahnya. Aspek fisik yang dibahas dalam makalah ini
yaitu morfologi tanah, hidrologi, cuaca, dan iklim.
2. Fenomena spasial berkenaan dengan ruang atau tempat. Yang termasuk fenomena spasial
yaitu keadaan sosial, ekonomi dan budaya.
3. Hubungan antara manusia dengan lingakungan alam ini sangat berkaitan dan
berkesinambungan terus menerus.
B. Saran
Mengingat keterbatasan sumber literatur penulis, maka untuk keakuratan data
tentang materi fenomena fisik, fenomena spasial, dan hubungan timbal balik anrtara manusia
dengan alam yang diperoleh, disarankan kepada pembaca juga memiliki sumber literatur lain
yang lebih valid, diluar sumber bacaan dari internet yang belum dapat divalidasi seluruhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Samlawi, Faqih dan Maftuh, Bunyamin. 2001. Konsep Dasar IPS. Bandung: CV. Maulana
http://pjjpgsd.dikti.go.id
http://younggeomorphologys.wordpress.com/2010/04/06/hubungan-timbal-balik-manusia-
dengan-alam/