Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN HbSAg

Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg) merupakan


material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya antigen ini dinamakan antigen Australia
karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari
serum orang Australia.
HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B pertama yang muncul di
dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului
munculnya gejala klinik serta meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya
petanda serologik selama 3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3
sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap terdeteksi sampai
lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai
pembawa (carrier).

Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik untuk
keperluan klinis maupun epidemiologik, skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta
digunakan pada evaluasi terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk
menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan
virus lain.

HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus
hepatitis B akut. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi
virus hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG anti HBc dan anti-HBe
positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B kronis dengan replikasi rendah.

Pemeriksaan HbsAg secara rutin dilakukan pada pendonor darah untuk mengidentifikasi
antigen hepatitis B. Transmisi hepatitis B melalui transfusi sudah hampir tidak terdapat lagi
berkat screening HbsAg pada darah pendonor. Namun, meskipun insiden hepatitis B terkait
transfusi sudah menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan transmisi
virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal, atau kontak seksual. Orang
yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B adalah orang yang bekerja di sarana kesehatan,
ketergatungan obat, suka berganti-ganti pasangan seksual, sering mendapat transfusi,
hemodialisa, bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B.

PROSEDUR

Metode

HBsAg dalam darah dapat dideteksi dengan tehnik enzyme immunoassay (EIA), enzyme linked
immunoassay (ELISA), enzyme linked fluorescent assay (ELFA), atau immunochromatography
test (ICT).

Spesimen

Spesimen yang digunakan untuk deteksi HBsAg adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan
darah vena 3-5 ml dalam tabung tutup merah atau tutup kuning dengan gel separator, atau dalam
tabung tutup hijau (lithium heparin). Pusingkan sampel darah, lalu pisahkan serum atau plasma
untuk diperiksa laboratorium.

Spesimen yang ikterik (hiperbilirubin sampai dengan 500 µmol/l), hemolisis (kadar hemoglobin
sampai dengan 270 µmol/l), dan lipemik (sampai dengan 30 mg/dl) dapat mempengaruhi hasil
pembacaan. Sampel dapat disimpan pada suhu 2-8oC selama 5 hari, atau -25 ±6oC sampai
dengan 2 bulan.

NILAI RUJUKAN

Dewasa dan Anak-anak : Negatif

MASALAH KLINIS

HBsAg positif dijumpai pada : Hepatitis B, Hepatitis B kronis. Kurang Umum: Hemofilia,
sindrom Down, penyakit Hodgkin, leukemia. Pengaruh obat : ketergantungan obat.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium


• Serum atau plasma ikterik, hemolisis, atau lipemik dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai