Anda di halaman 1dari 6

RESUME JURNAL HIDROLOGI

Analysis of land use and cover changes in Ciliwung and


Cisadane Watershed in three decades

Disusun oleh :

1. Adam Yustin Amanullah (12.17.0075)


2. Ekky Amiral Faqi (12.17.0082)
3. Fatonaningtyas Wulandari (12.17.0084)
4. Nofrida Handayani Sodik (12.17.0094)
5. Riska Meilan Manurung (12.17.0096)
6. Sterly Juren Noverino Mustamu (12.17.0097)

Kelas Meteorologi 4D

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI


DAN GEOFISIKA
2017
Judul : Analysis of land use and cover changes in Ciliwung and
Cisadane Watershed in three decades
Penulis : Yuliana Arifasihati dan Kaswanto
Institusi : Departement of Landscape Architecture, Faculty of Agriculture,
Bogor Agricultural University, Meranti St. Dramaga, Bogor
16680, Indonesia
Penerbit : Elsevier B.V.
Doi : 10.1016/j.proenv.2016.03.098
ISSN : 1878 - 0296
Diterbitkan : 10 Oktober 2016
Website : http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/ ,
www.sciencedirect.com
E-mail : arifasihati@gmail.com

Abstraksi

Globalisasi dan pengembangan teknologi menyebabkan meningkatnya kebutuhan


manusia, yang berdampak pada penggunaan lahan dan perubahan tutupan
(LUCC), terutama di daerah aliran sungai. Dua daerah aliran sungai telah
diselidiki, yaitu DAS Ciliwung dan Cisadane. LUCC di daerah aliran sungai
tersebut masih berlanjut sejak pertumbuhan masyarakat dan ekonomi semakin
meningkat. Oleh karena itu, diperlukan terobosan yang signifikan untuk
menganalisa faktor pendorong LUCC. Tujuan dari penelitian ini adalah 1)
memonitor dan menganalisa LUCC, dan 2) untuk mengetahui faktor pendorong
LUCC. Keluarannya adalah peta LUCC, diagram laba-laba dan faktor pendorong
perubahan selama tiga periode waktu, yaitu tahun 1978, 1995 dan 2012. LUCC
dan faktor pendorongnya dianalisis melalui citra satelit Landsat. Hasilnya
menunjukkan LUCC selalu berubah selama periode tersebut. LUCC di DAS
tersebut mengikuti beberapa proses dan pada akhirnya berubah menjadi
pemukiman dan lahan kering, terutama.
A. Pendahuluan

Pemenuhan kebutuhan masyarakat yang selalu meningkat menyebabkan


eksploitasi alam yang berlebihan. Salah satu dampaknya dapat ditemukan di DAS
Ciliwung dan Cisadane. Penggunaan lahan dan perubahan tutupan (Land Use and
Cover Changes / LUCC) berdampak pada hutan yang tersisa di DAS Ciliwung
hanya 12,0% dan 36,6% di Cisadane. Perubahan yang berlebihan mempengaruhi
kualitas air, penurunan kondisi ekologi, memberikan efek negatif ke generasi
berikutnya. Salah satu efek negatif dari LUCC adalah meningkatnya emisi jarbon
karena mengurangi daerah yang berfungsi sebagai daerah penyerapan karbon.
Efek-efek negatif tersebut dapat diminimalisir oleh penggunaan DAS secara
maksimal melalui Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Teknologi ini
memberikan informasi tentang terjadinya LUCC jarak jauh dari daerah yang akan
diamati.

Penelitian ini bertujuan untuk:

1) mengklasifikasikan perubahan besar dari LUCC dan

2) menentukan faktor pendorong berdampak pada LUCC.

B. Metodologi
1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di DAS Ciliwung dan Cisadane.
2. Metode penelitian

Data diperoleh dengan menyusun informasi spasial dan cek survei lapangan.
Informasi spasial diperoleh melalui citra landsat untuk tiga periode, 1978, 1995
dan 2012 yang digunakan untuk melakukan perbandingan LUCC tersebut. Cek
survey lapangan dilakukan dengan mengambil 15 sampel dari masing-masing
klasifikasi penggunaan lahan / tutupan.

Menganalisis daerah penelitian, deteksi perubahan penggunaan lahan / tutupan


dan penentuan faktor pendorong. analisis regresi bertahap: yang mengklarifikasi
korelasi dari enam variabel, yaitu curah hujan, jenis tanah, kemiringan, populasi,
kepadatan penduduk, dan jarak ke pusat kota.

C. Hasil

1) Identifikasi dan perubahan penggunaan lahan dan penutup selama tiga kali

Berdasarkan klasifikasi citra, semua tanah menggunakan dan mencakup


kelas di Ciliwung dan daerah aliran sungai Cisadane selalu berubah. Daerah aliran
Sungai Ciliwung didominasi oleh dibangun daerah dan daerah aliran sungai
Cisadane didominasi oleh daerah lahan kering.
2) Faktor Pendorong

Hasil LUCC yang terjadi selama tiga periode berkorelasi dengan enam
variabel. Persamaan regresi linear menggunakan regresi bertahap melalui metode
analisis (LRA) regresi logistik (Tabel 3). Ditunjukkan ada lima variabel yang
dipengaruhi Das LUCC Ciliwung, sementara ada tiga variabel itu efek LUCC di
daerah aliran sungai Cisadane (Tabel 4). Hal ini mengidentifikasikan variabel
kepadatan penduduk, jarak ke pusat kota dan curah hujan harus dipertimbangkan
dalam program-program pembangunan pemerintah untuk menahan akselerasi
LUCC. Selain itu, program-program tersebut harus mengetahui bahwa LUCC
adalah hasil dari interaksi kompleks antara perilaku dan faktor struktural terkait
dengan permintaan, kapasitas teknologi, hubungan sosial dan lingkungan.
Tabel 3. Hasil dari LRA metode untuk korelasi antara LUCC

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari klasifikasi penggunaan tutupan tanah pada tahun


1978, yang terbesar adalah semak-semak, sementara badan air terus menurun dari
tahun 1995 sampai 2012. Tahun 1978-1995 tercatat LUCC yang terjadi sebesar
64,83% sementara yang tidak berubah adalah 35,17%. Selain itu, LUCC yang
terjadi di tahun 1995-2012 adalah 56,04%, sementara yang tidak berubah sebesar
43.96%. Metode LRA dengan menggunakan regresi bertahap menghasilkan lima
variabel yang mempengaruhi LUCC. Lima variabel dampak LUCC Ciliwung
yaitu curah hujan, jenis tanah, lereng, kepadatan penduduk, dan jarak dari pusat
kota, sementara tiga variabel yang mempengaruhi Das Cisadane yaitu curah
hujan, kepadatan penduduk, dan jarak ke pusat kota.

Anda mungkin juga menyukai