Anda di halaman 1dari 5

UJIAN SEMESTER GENAP 2012/2013

PROG. D3 ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG


Mata Kuliah : Konstruksi Kayu

SOAL :
1. Dari segi manfaat, kayu masih dibutuhkan sebagai bahan konstruksi, namun disisi
lain keberadaan kayu semakin terbatas dan tergantikan oleh bahan lain seperti
baja atau beton. Jelaskan apa pendapat saudara tentang keberadaan bahan kayu
tersebut!
2. Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki sifat-sifat khas yang berbeda dengan
bahan lain seperti baja maupun beton. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat kayu
tersebut, sesuai yang saudara ketaui (baik sifat fisik maupun mekanik) !
3. Jelaskan sesuai pengertian saudara tentang perbedaan dalam perencanaan batang
tekan dan batang tarik dari suatu konstruksi rangka batang!
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis sambungan pada konstruksi kayu sesuai yang
ada ketahui dan apa peran/fungsi dari jenis-jenis sambungan tersebut !
5. Diantara jenis-jenis sambungan, terdapat jenis sambungan baut dan sambungan
gigi. Sebutkan dan jelaskaan peran/fungsi sambungan tersebut pada suatu
konstruksi kayu !
JAWABAN :
1. Bahan kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang telah lama
dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat Indonesia. Keberadaan kayu
dalam dunia bahan konstruksi sendiri bisa dibilang belum ‘turun pamor’ dan
masih sering dipakai. Kayu banyak dipilih orang sebagai bahan konstruksi
bangunan atas pertimbangan dari tampilan kayu yang tampak natural maupun dari
segi kekuatan. Dari segi kekuatan kayu cukup padat dan kuat meskipun tidak
sepadat beton dan baja. Kayu sendiri juga dapat dengan mudah dikerjakan dengan
alat sederhana (seperti gergaji, palu, dan sebagainya).
Selain memiliki kelebihan kayu juga memiliki kekurangan diantaranya
mudah terbakar, dapat dimakan rayap, dapat mengembang dan menyusut sesuai
kandungan air (hygroscopic), bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali
terbatas karena ukuran kayu di pasaran rata-rata 4 meter. Namun yang paling
memperihatinkan tentang keberadaan konstruksi kayu tersebut adalah semakin
berkurangnya stok kayu dari alam karena banyaknya penebangan illegal.
Sebaiknya demi mempertahankan kayu sebagai salah satu bahan
konstruksi yang terbilang sering digunakan, penanaman hutan kembali perlu
dilakukan dan pemeliharan pohon juga perlu diterapkan agar nantinya bahan
konstruksi kayu tidak punah dan dapat terus digunakan.

2. Pemakaian kayu sebagai bagian dari konstruksi bangunan kita harus dapat
mengetahui dan memahami sifat-sifat serta jenis-jenis kayu yang biasa digunakan
sebagai konstruksi bangunan itu sendiri.
 Berikut ini sifat-sifat kayu secara fisik :
 Jumlah zat kayu, rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif didalam mempengaruhi
berat suatu kayu dan berbanding lurus dengan berat jenisnya. Kayu memiliki berat
jenis yang berbeda-beda, berkisar antara minimum 0,2 (kayu balsa) sampai 1,28
(kayu nani). Umumnya makin tinggi berat jenis, kayu semakin berat dan kuat.
 Kayu memiliki beraneka warna disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu
berbeda-beda.
 Didalam kayu terkandung zat ekstraktif (unsur racun bagi perusak kayu) sehingga
kayu memiliki sifat keawetan.
 Kayu memiliki sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab udara
disekitarnya makin tinggi kelembaban kayu sampai tercapai keseimbangan
dengan lingkungannya. Dalam kondisi kelembaban kayu sama dengan
kelembaban udara disekelilingnya disebut kandungan air keseimbangan (EMC =
Equilibrium Moisture Content).
 Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam
keadaan kering.
 Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk
membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas. Dan
juga bahan hantar yang jelek untuk listrik.
 Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon. Arah
serat dapat dibedakan menjadi serat lurus, serat berpadu, serat berombak, serta
terpilin dan serat diagonal (serat miring).

 Sifat-sifat kayu secara mekanik :


 Kayu memiliki kekuatan tekan yang sejajar dengan arah serat. Dan pada
umumnya kekuatan tegak lurus serat lebih kecil daripada kekuatan kompresi
sejajar arah serat untuk semua kayu.
 Memiliki kekuatan tarik. Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik
sejajar arah serat.
 Memiliki kekuatan lentur, yang terdiri dari kekuatan lengkung statis (kekuatan
kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan) dan kekuatan
lengkung pukul (kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara
mendadak).
 Kayu memiliki sifat kekakuan yang berguna untuk menahan perubahan bentuk
atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam modulus elastisitas.
 Kayu memiliki sifat keuletan yang berguna untuk menyerap sejumlah tenaga yang
relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau tegangan-tegangan yang
berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan
perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian.
 Kayu memiliki sifat kekerasan untuk menahan gaya yang membuat takik atau
lekukan atau kikisan (abrasi). Bersama-sama dengan keuletan, kekerasan
merupakan suatu ukuran tentang ketahanan terhadap pengausan kayu.

3. Kakakakakaajdkjadakjkg

4. Dalam jenis-jenis sambungan kayu pada prinsipnya sambungan kayu dapat dibagi
menjadi tiga macam, diantaranya :
- Sambungan kayu arah memanjang
Yaitu sebuah konstruksi atau sambungan kayu yang berguna untuk
menyatukan dua batang atau lebih balok kayu/papan untuk memenuhi panjang
tertentu yang dibutuhkan. Sambungan kayu arah memanjang ada dua macam
yaitu memanjang kearah mendatar (sambungan bibir lurus, sambungan bibir
lurus berkait, sambungan bibir miring, dan sambungan bibir miring berkait)
dan arah memanjang tegak lurus (sambungan takikan lurus, sambungan mulut
ikan, sambungan takikan lurus rangkap, sambungan purus lurus).

- Sambungan kayu arah melebar


Yaitu sambungan dua batang kayu atau lebih menjadi satu batang
panjang untuk lantai, gording, balok tembok,dan dinding maupun untuk
keperluan lain. Ada beberapa macam sambungan kayu melebar yaitu
sambungan lidah dan alur, sambungan lidah lepas dan alur, sambungan lidah
bersponing dan alur, sambungan lidah miring, dan sambungan papan melebar
arah tegak.
- Sambungan kayu arah menyudut
Yaitu sambungan kayu yang membentuk sudut siku dan kedua yang
membentuk sudut miring. Biasa digunakan dalam pembuatan kusen pintu,
kusen jendela, daun pintu, daun jendela dan tangga. Bentuk sambungan kayu
menyudut ada tiga macam yaitu sambungan sudut, sambungan pertemuan,
dan sambungan persilangan.
Beberapa macam sambungan kayu menyudut yaitu sambungan
takikan lurus, sambungan purus dan lubang terbuka, sambungan purus dan
lubang dengan spatpen purus alur, sambungan takikan lurus ekor burung,
sambungan purus dan lubang terbuka, sambungan purus dan lubang tertutup,
sambungan purus dan lubang dengan gigi garis bagi, sambungan takikan
lurus ekor burung, sambungan raveling ekor burung, sambungan voor loef.

5.

Anda mungkin juga menyukai