Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN TN.

T DENGAN
MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
DI WISMA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA
PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

Disusun oleh :
Galuh Budi Putri Suci Utami (1502060)
Irma Fahriyani (1502061)
Irviana Purnamasari (1502062)
Isnaeni Maysuryanti (1502063)
Kiki Yuni Asri (1502064)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES ) MUHAMMADIYAH
KLATEN
2017
BAB II
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. T
b. Umur : 22 Tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Alamat : Kulonprogo
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Tidak Bekerja
h. Tanggal MRS : 16 November 2017
i. Tanggal pengkajian : 23 November 2017
j. Ruang rawat : Wisma Sadewa
k. No RM : 00142385
l. Diagnosa Medis : F 20.0 (Skizofrenia Paranoid)
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 60 Tahun
c. Alamat : Kulonprogo
d. Hubungan dgn klien : Ayah

B. Alasan Masuk Rumah Sakit


Tn. T dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. Dr. Soerojo
Magelang oleh ayahnya dikarenakan 1 minggu yang lalu, karena klien
sering melempar batu bata ke rumah tetangga, membuat kerusakan pada
genting dan kaca.
C. Faktor Predisposisi
Tn. T sudah pernah dirawat di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang
1 kali, pertama kali tahun 2016. Keluarga pasien mengatakan tidak ada
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti Tn. T.

D. Pengkajian Fisik
1. Keadan umum : Compos mentis
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 84 x/menit
c. Suhu : 37‫ﹾ‬C
d. Pernapasan : 20 x/menit
e. Tinggi badan : 153 cm
f. Berat badan : 60 kg
3. Tidak ada keluhan fisik

E. Pengkajian Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
: Laki – laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal bersama

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan bersyukur dengan semua anggota tubuhnya
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang laki – laki
c. Harga diri
Klien mengatakan merasa tidak berguna dan belum bisa
membahagiakan kedua orang tuanya
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat – cepat keluar dari rumah sakit jiwa
karena ingin membahagiakan ke dua orang tuanya selayaknya
orang sehat pada umumnya.
e. Peran
Klien di rumah berperan sebagai anak
f. Hubungan Sosial
Klien mengatakan orang terdekatnya adalah ibunya,
karena ibunya yang selalu bisa memberkan solusi saat
mempunyai masalah.Klien mengatakan merasa kehilangan ibunya
saat di Rumah Sakit Jiwa. klien suka menyendiri di rumah. Klien
tidak mau sosialisasi dengan masyarakat sekitar. Klien
mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di masyarakat,
karena klien malu dan minder dengan tetangga sekitarnya.
g. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Klien beragam islam
2) Kegiatan Ibadah
Klien tidak rutin sholat

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan pasien tidak rapi dan kancing bajunya tidak
dikancingkan
2. Pembicaraan
Cara bicara klien pelan, tidak mau memulai pembicaraan
3. Aktivitas Motorik
Tn. T tampak gelisah,lesu dan tegang
4. Alam Perasaan
Pasien tampak sedih dan khawatir
5. Afek
Pasien menunjukan afek tumpul
6. Interaksi selama wawancara
Saat diwawancara kontak mata kurang, dan menjawab pertanyaan
dengan singkat.
7. Persepsi
Klien mengatakan mendengar suara perempuan dan laki-laki, suara
nya tidak jelas muncul pada pagi dan malam hari sekitar 2 menit dan
klien sedih saat mendengar suara tersebut.
8. Proses pikir
Klien tidak bisa memulai pembicaraan. klien lebih suka menyendiri.
9. Isi Pikir
Klien mengatakan ingin cepat pulang agar bisa membahagiakan
kedua orang tuanya dan ingin bekerja seperti biasanya.
10. Tingkat kesadaran
Pasien sadar penuh ( compos mentis ), pasien kadang bingung saat
pertanyaan.
11. Memori
Daya ingat pasien jangka pendek. Tn. T saat diberi motivasi masih
terlihat cemas .
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi pasien mudah beralih dan pasien mampu
berhitung.
13. Kemampuan penilaian
Selama di rumah sakit pasien mengalami gangguan jiwa ringan.
14. Daya Tilik Diri
Pasien tidak mengikari penyakitnya saat ini, klien bercerita
mendengerkan suara bisikan laki- laki dan permpuan yang tidak
jelas.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi / menyediakan kebutuhan
Klien mampu memenuhi kebutuhan makan, minum, berpakaian
dan perawtan kesehatan sendiri.
2. Kegiatan kehidupan sehari – hari
Klien mampu menggunkan kamar mandi dan WC serta mampu
membersihkannya. Klien mandi 2 kali sehari, mampu mengganti,
mengambil dan meletakan baju ke tempatnya. Klien mengatakan
makan rutin 3 kali sehari dengan nasi, lauk, sayur dan nafsu makan
meningkat.
3. Kemampuan klien
Klien mengatakan tidak rutun minum obat dan sering menolak
untuk kontrol
4. Klien memiliki sistem pendukung dari keluarga dan teman –
temannya
H. KOPING MEKANISME
Koping pasien mal adadtif, klien sering mondar mandir dan
bingung apa yang harus klien lakukan.

I. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : shizofrenia ( F 20.0)
2. Terapi yang diberikan :
Lodomer 5 mg ( IM )
Diazepam 5 mg ( IM )
Haloperidol 5 mg ( 2x1 )
Thrihexypheridyl 2 mg ( 2x1 )
Clozarin 25 mg ( 1x1 )
3. Daftar masalah
a. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
J. ANALISA DATA

Tgl / Masalah Paraf


jam Data Fokus keperawatan

23/ DS : Isolasi sosial


11/ Klien mengatakan di rumah : menarik diri
2017 hanya menyendiri, dan tidak mau
10.50 bersosialisasi dengan masyarakat
sekitar
DO :
1. Klien tampak diam
2. Bicara klien tampak
lambat
3. Klien tampak tidak bisa
memulai pembicaraan
4. Afek tumpul
5. Malas
kegiatan berkelompok

DS : Gangguan
11,05 Klien mengatakan merasa Konsep Diri :
sedih karena diusiannya yang ke- Harga Diri
22 tahun, belum bisa Rendah
membahagiakan kedua orang
tuanya sehingga klien menyendiri
di rumah
DO :
1. Klien tampak diam
2. Bicara klien pelan
3. Kontak mata kurang
4. Klien tampak sedih
5. Klien tampak khawatir
DS : Gangguan
11.30 Klien mengatakan mendengar Perfusi
suara wanita dan perempuan, yang Sensori:
isinya tidak jelas, muncul setiap Halusinasi
pagi, kira – kira 2 menit. Pendengaran
DO :
1. Wajah tampak tegang
2. Malas aktivitas
3. Tidak bisa fokus dan
konsentrasi mudah beralih
4. Klien tampak melamun

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial : Menarik Diri
2. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Gangguan Perfusi Sensori : Halusinasi pendengaran
L. RENCANA KEPERAWATAN

Tgl / Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


jam
Isolasi TUM : Klien menunjukan 1. Bina hubungan
saling percaya
Sosial : Klien tanda-tanda percaya
dengan :
Menarik mampu kepada atau terhadap 2. beri salam setiap
berinteraksi
Diri berinterak perawat :
3. Perkenalkan nama,
si dengan 1. Wajah cerah, nama panggilan
perawat, dan
orang lain tersenyum
tujuan perawat
TUK : 2. Mau berkenalan berkrnalan
4. Tanyakan dan
Klien 3. Ada kontak mata
panggil nama
dapat 4. Bersedia kesukaan klien
5. Tunjukan sikap
membina menceritakan
jujur dan menepati
hubungan perasaan janji setiap kali
berinteraksi
saling 5. Berseddia
6. Tanyakan perasaan
percaya mengungkapkan dan masalah yang
dihadapi klien
masalahnya
7. Buat kontrak
interaksi yang
jelas
8. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
klien

Klien Klien dapat Tanyakan pada klien


mampu menyebutkan minimal tentang :
menyebut Satu penyebab 1. Orang yang
kan menarik diri : tinggal serumah
penyebab 1. Diri Sendiri atau dengan
2. Orang lain
menarik sekamar klien
3. Lingkungan
diri 2. Orang yang paling
dekat ddengan
klien dirumah
atau diruangan
perawatan
3. Apa yang
membuat klien
dekat dengan
orang tersebut
4. Orang yang tidak
dekat dengan
klien dirumah
atau diruangan
perawat
5. Apa yang
membuat klien
tidak dekat
dengan orang
tersebut
6. Upaya yang sudah
dilakukan agar
dekat dengan
orang tersebut
7. Diskusikan
dengan klien
penyebab menarik
diri / tidak mau
bergaul dengan
orang lain
8. Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya

Klien .Setelah 2 X interaksi 1.Tanyakan pada


mampu dengan klien dapat klien tentang :
menyebut menyebutkan - Manfaat hubungan
kan keuntungan sosiial
keuntunga berhubungan sosial, - Kerugian menarik
n misalnya : diri
berhubun -Banyak teman
gan sosial - Tidak kesepian 2.Diskusikan bersama
dan - bisa diskusi klien tentang manfaat
kerugian - Saling menolong berhubungan sosial
menarik dan kerugian menarik
diri Dean kerugian diri
menarik diri misalnya :
-Sendiri 3.Beri pujian terhadap
- Kesepian kemampuan klien
- Tidak bisa diskusi mengungkapkan
perasaannya

Klien Setelah 2 X interaksi 1.Observasi perilaku


dapat klien dapat klien tentang
melaksana melaksanakan berhubungan sosial
kan hubungan soosial
hubungan secara bertahaap 2.Beri motivasi dan
sosial dengan : bantuu klien untuk
secara -Perawat berkenalan /
bertahap - Perawat lain berkomunikasi
- Kelompok dengan perawat lain,
klien lain, kelompok
3.Libatkan klien
dalam terapi aktivitas
kelompok sosialisasi

4.Diskusikan jadwal
harian yang dilakukan
untuk meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi

5.Beri motivasi klien


untuk melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang telah
dibuat

6.Beri pujian terhadap


kemampuan klien
memperluas
pergaulanya melalui
aktifitas yang
dilaksanakan

Klien Setelah 2X interaksi 1.Diskusikan dengan


mampu klien dapat klien tentang
menjelask menyebutkan perasaanya setelah
an perasaanya setelah berhbungan sosial
perasaany berhubungan sosial dengan :
a setelh dengan : -Orang lain
berhubun -Orang lain - Kelompok
gan sosial - Kelompok
2.Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaaanya

Klien Setelah 2X kali Setelah 2X kali


mendapat pertemuan, keluarga pertemuan, keluarga
dukungan dapat menjelaskan : dapat menjelaskan :
keluarga -pengertian menarik -pengertian menarik
dalam diri diri
memperlu -tanda dan gejala -tanda dan gejala
as menarik diri menarik diri
hubyngan -penyebab dan akibat -penyebab dan akibat
sosial menarik diri menarik diri
-cara merawat klien -cara merawat klien
menarik diri menarik diri

Klien 1 Setelah 2X interaksi 1.Diskusikan dengan


dapat klien menyebutkan : klien tentang
memanfaa -manfaat minum obat manfaaat dan
tkan obat -kerugian tidak kerugian tidak minum
dengan meminum obat obat, nama, warna,
baik -nama, warna, dosis, dosis, cara, efek
efek terapi, efek terapi, dan efek
samping obat samping penggunaan
obat.
7.2.Setelah...kali
interaksi klien 2.Pantau klien saat
mendemonstrasikan penggunaan obat
penggunaan obat
dengan benar 3.Beri pujian jika
klien menggunakan
7.3.Setelah...kali obat dengan benar
interaksi klien dapt
menyebutkan akibat 4.Diskusikan berhenti
berhenti minum obat minum obat tanpa
tanpa konsultasi dokter konsultasi dengan
dokter

5.Anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada dokter atau
perawat jika terjadi
hal-hal yang tidak
diinginkan
M. IMPLEMENTASI

Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


/ Keperawatan
jam
23/ Isolasi 1. Mengindentifikasi S : klien mengatakan
11/ Sosial : penyebab isolasi tidak tahu tentang
17 Menarik Diri sosial pasien keuntungan dan
2. Mengidentifikasi kerugian berkenalan
keuntungan dengan orang lain
berinteraksi
dengan orang lain O:
3. Mengidentifikasi 1. Mata klien
kerugian tidak mudah beralih
berinteraksi 2. Klien tampak
dengan orang lain acuh
4. Melatih pasien 3. Klien tampak
berkenaln dengan menyendiri
satu orang
A : Isolasi Sosial
5. Membimbing
masih ada,
pasien memasukan
pasien mampu
dalam jadwal
berkenalan dengan
kegiatan harian
satu orang.

P : Lanjut melatih
berkenalan dengan
dua orang

S : pasien mengatakan
1. Memvalidasi bersedia berkenalan
masalah dengan orang lain.
dan O:
latihan 1. Pasien tampak
sebelumnya menyendiri
2. Melatih pasien 2. Afek tumpul
berkenalan 3. Wajah tampak
dengan dua orang tegang
atau lebih 4. Lebih banyak
3. Membimbing berdiam diri
pasien
memasukan A :Isolasi sosial masih
dalam jadwal ada, pasien belum
kegiatan harian mampu berkenalan
dengan dua orang atau
lebih
P : Ulangi melatih
berkenalan dengan
dua orang atau lebih

Anda mungkin juga menyukai