Presus Sadewa Baru
Presus Sadewa Baru
T DENGAN
MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
DI WISMA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA
PROF. DR. SOEROJO MAGELANG
Disusun oleh :
Galuh Budi Putri Suci Utami (1502060)
Irma Fahriyani (1502061)
Irviana Purnamasari (1502062)
Isnaeni Maysuryanti (1502063)
Kiki Yuni Asri (1502064)
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : Tn. T
b. Umur : 22 Tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Alamat : Kulonprogo
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Tidak Bekerja
h. Tanggal MRS : 16 November 2017
i. Tanggal pengkajian : 23 November 2017
j. Ruang rawat : Wisma Sadewa
k. No RM : 00142385
l. Diagnosa Medis : F 20.0 (Skizofrenia Paranoid)
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 60 Tahun
c. Alamat : Kulonprogo
d. Hubungan dgn klien : Ayah
D. Pengkajian Fisik
1. Keadan umum : Compos mentis
2. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 84 x/menit
c. Suhu : 37ﹾC
d. Pernapasan : 20 x/menit
e. Tinggi badan : 153 cm
f. Berat badan : 60 kg
3. Tidak ada keluhan fisik
E. Pengkajian Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal bersama
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan bersyukur dengan semua anggota tubuhnya
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang laki – laki
c. Harga diri
Klien mengatakan merasa tidak berguna dan belum bisa
membahagiakan kedua orang tuanya
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat – cepat keluar dari rumah sakit jiwa
karena ingin membahagiakan ke dua orang tuanya selayaknya
orang sehat pada umumnya.
e. Peran
Klien di rumah berperan sebagai anak
f. Hubungan Sosial
Klien mengatakan orang terdekatnya adalah ibunya,
karena ibunya yang selalu bisa memberkan solusi saat
mempunyai masalah.Klien mengatakan merasa kehilangan ibunya
saat di Rumah Sakit Jiwa. klien suka menyendiri di rumah. Klien
tidak mau sosialisasi dengan masyarakat sekitar. Klien
mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di masyarakat,
karena klien malu dan minder dengan tetangga sekitarnya.
g. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Klien beragam islam
2) Kegiatan Ibadah
Klien tidak rutin sholat
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan pasien tidak rapi dan kancing bajunya tidak
dikancingkan
2. Pembicaraan
Cara bicara klien pelan, tidak mau memulai pembicaraan
3. Aktivitas Motorik
Tn. T tampak gelisah,lesu dan tegang
4. Alam Perasaan
Pasien tampak sedih dan khawatir
5. Afek
Pasien menunjukan afek tumpul
6. Interaksi selama wawancara
Saat diwawancara kontak mata kurang, dan menjawab pertanyaan
dengan singkat.
7. Persepsi
Klien mengatakan mendengar suara perempuan dan laki-laki, suara
nya tidak jelas muncul pada pagi dan malam hari sekitar 2 menit dan
klien sedih saat mendengar suara tersebut.
8. Proses pikir
Klien tidak bisa memulai pembicaraan. klien lebih suka menyendiri.
9. Isi Pikir
Klien mengatakan ingin cepat pulang agar bisa membahagiakan
kedua orang tuanya dan ingin bekerja seperti biasanya.
10. Tingkat kesadaran
Pasien sadar penuh ( compos mentis ), pasien kadang bingung saat
pertanyaan.
11. Memori
Daya ingat pasien jangka pendek. Tn. T saat diberi motivasi masih
terlihat cemas .
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi pasien mudah beralih dan pasien mampu
berhitung.
13. Kemampuan penilaian
Selama di rumah sakit pasien mengalami gangguan jiwa ringan.
14. Daya Tilik Diri
Pasien tidak mengikari penyakitnya saat ini, klien bercerita
mendengerkan suara bisikan laki- laki dan permpuan yang tidak
jelas.
I. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : shizofrenia ( F 20.0)
2. Terapi yang diberikan :
Lodomer 5 mg ( IM )
Diazepam 5 mg ( IM )
Haloperidol 5 mg ( 2x1 )
Thrihexypheridyl 2 mg ( 2x1 )
Clozarin 25 mg ( 1x1 )
3. Daftar masalah
a. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
b. Isolasi sosial : menarik diri
c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
J. ANALISA DATA
DS : Gangguan
11,05 Klien mengatakan merasa Konsep Diri :
sedih karena diusiannya yang ke- Harga Diri
22 tahun, belum bisa Rendah
membahagiakan kedua orang
tuanya sehingga klien menyendiri
di rumah
DO :
1. Klien tampak diam
2. Bicara klien pelan
3. Kontak mata kurang
4. Klien tampak sedih
5. Klien tampak khawatir
DS : Gangguan
11.30 Klien mengatakan mendengar Perfusi
suara wanita dan perempuan, yang Sensori:
isinya tidak jelas, muncul setiap Halusinasi
pagi, kira – kira 2 menit. Pendengaran
DO :
1. Wajah tampak tegang
2. Malas aktivitas
3. Tidak bisa fokus dan
konsentrasi mudah beralih
4. Klien tampak melamun
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial : Menarik Diri
2. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
3. Gangguan Perfusi Sensori : Halusinasi pendengaran
L. RENCANA KEPERAWATAN
4.Diskusikan jadwal
harian yang dilakukan
untuk meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5.Anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada dokter atau
perawat jika terjadi
hal-hal yang tidak
diinginkan
M. IMPLEMENTASI
P : Lanjut melatih
berkenalan dengan
dua orang
S : pasien mengatakan
1. Memvalidasi bersedia berkenalan
masalah dengan orang lain.
dan O:
latihan 1. Pasien tampak
sebelumnya menyendiri
2. Melatih pasien 2. Afek tumpul
berkenalan 3. Wajah tampak
dengan dua orang tegang
atau lebih 4. Lebih banyak
3. Membimbing berdiam diri
pasien
memasukan A :Isolasi sosial masih
dalam jadwal ada, pasien belum
kegiatan harian mampu berkenalan
dengan dua orang atau
lebih
P : Ulangi melatih
berkenalan dengan
dua orang atau lebih