Tujuan-I-Menanggulangi-Kemiskinan-Dan-Kelaparan 20081122223513 942 2 PDF
Tujuan-I-Menanggulangi-Kemiskinan-Dan-Kelaparan 20081122223513 942 2 PDF
BAGIAN 2.
PERKEMBANGAN
PENCAPAIAN
25
TUJUAN 1: Menanggulagi Kemiskinan dan Kelaparan
TUJUAN 2: Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua
TUJUAN 3: Mendorong Kesetaraan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan
TUJUAN 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
TUJUAN 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
TUJUAN 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit
Menular Lainnya
TUJUAN 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
26
TUJUAN 1
Menanggulangi Kemiskinan
dan Kelaparan
27
Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia
a
Poverty gap didefinisikan sebagai hasil kali antara proporsi penduduk miskin dengan depth of poverty, dirumuskan sebagai:
di mana n= jumlah penduduk; q= jumlah penduduk miskin; z= garis kemiskinan; dan yi = pendapatan individual ke-i.
28
Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia
Standar kemiskinan yang digunakan BPS bersifat dinamis, disesuaikan dengan perubahan/pergeseran pola
konsumsi agar realistis. Proporsi penduduk di bawah garis kemiskinan pada 1996 memiliki dua angka untuk
menunjukkan berbedanya kriteria yang digunakan, yaitu standar 1996 dan standar 1998 (BPS, Statistik In-
donesia 2002). Perubahan standar terjadi bukan hanya karena pergeseran pola konsumsi tetapi juga karena
perluasan cakupan komoditas yang diperhitungkan dalam kebutuhan minimum, antara lain karena adanya
kewajiban belajar sembilan tahun.
29
Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia
Sumber: Susenas
Tantangan
Gambar 1.5. Sumbangan kuantil pertama
penduduk miskin terhadap konsumsi
nasional Disparitas. Masalah kemiskinan di Indonesia bukan
%
hanya jumlahnya yang besar tetapi juga disparitas
yang tinggi antar wilayah, provinsi, ataupun kabu-
paten dan kota, dan kemiskinan transien yang seri-
us, yaitu sejumlah besar penduduk akan tergolong
miskin bila terjadi sesuatu perubahan keadaan/kebi-
jakan. Disparitas antarwilayah terlihat, misalnya, dari
keadaan di DKI Jakarta dan di Papua. Hampir sete-
ngah dari penduduk Papua hidup di bawah garis ke-
miskinan nasional, sedangkan penduduk miskin di
Sumber: Susenas DKI Jakarta hanya 3,4 persen (Tabel 1.1).
Dalamnya kemiskinan (depth of povertya). Rata- Penduduk marjinal. Tantangan lain adalah terdapat
rata kekurangan pendapatan penduduk miskin ter- sejumlah besar penduduk yang pendapatannya/
hadap garis kemiskinan pada 1990–2002 bervariasi pengeluarannya sedikit di atas garis kemiskinan. Ke-
antara 10–18 persen. Pada 2002, rata-rata konsumsi lompok ini sangat rentan untuk masuk kategori pen-
penduduk miskin adalah 16,5 persen di bawah garis duduk miskin bila terdapat perubahan kebijakan.
kemiskinan nasional (Tabel 1.2b). Sebagai contoh, jumlah proporsi penduduk miskin
bertambah cukup besar jika garis kemiskinan dinaik-
kan sedikit saja (Boks 3).
Rupiah per bulan Juta persen Rupiah per bulan Juta persen
Urban 38.246 7,2 9,7 42.032 9,6 13,6
Rural 27.413 15,3 12,3 31.366 24,9 19,9
Total 22,5 11,3 34,5 17,6
a
Depth of Poverty, I, dihitung dengan: z , di mana yp menunjukkan rata rata konsumsi kelompok miskin.
30
Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia
31
Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia
32
Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia
33
Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia
34