TINJAUAN PUSTAKA
A.1 Pengertian
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi, yang terdiri dari Hipertensi primer
dan sekunder. Hipertensi Primer merupakan jenis tekanan darah tinggi yang paling
umum terjadi, tidak berkaitan dengan penyakit lain dan penyebabnya tidak diketahui.
Hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh suatu
termasuk operasi, obat-obatan, pengurangan berat badan atau diet makanan ataupun
kombinasi dari semua ini. (Gayatri, 1992). Definisi Hipertensi adalah tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥90 mmHg. (Mansjoer, 2001). Menurut
WHO tekanan darah dianggap normal bila kurang dari 135/85 mmHg dan dikatakan
Hipertensi bila lebih dari 140/90 mmHg. Seventh Report of The Joint national
High Blood Pressure memberikan klasifikasi tekanan darah bagi dewasa usia 18 tahun
keatas yang tidak sedang dalam pengobatan tekanan darah tinggi dan tidak menderita
Hipertensi. Pada Hipertensi berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala
antara lain sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, nafas pendek
marah, telinga berdengung, sulit tidur, rasa berat ditengkuk, nyeri didaerah kepala
bagian belakang dan dada, otot lemah, pembengkakan pada kaki dan pergelangan
kaki, keringat berlebih, kulit tampak pucat maupun kemerahan, denyut jantung yang
kuat cepat dan tidak teratur, impotensi, serta darah di urin. Kadang penderita
Hipertensi berta mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena adanya
A.3 Etiologi
Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak ditengah toraks dan
menempati rongga antara paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 gram, meskipun
berat dan ukurannya dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan, beratnya
latihan dan kebiasaan fisik dan penyakit jantung. Fungsi jantung adalah memompa
darah kejaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil mengangkut
yang terletak disebelah kanan dan kiri. Keluaran jantung kanan didistribusikan
seluruhnya keparu melalui arteri pulmonalis, dan keluaran jantung kiri seluruhnya
menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama. Kerja
pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot.
Selama kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah
disemburkan keluar. Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolik), kamar jantung
akan terisi darah sebagai persiapan untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa
normal berdetak sekitar 60-80 kali per menit, menyemburkan sekitar 70 ml darah dari
kedua ventrikel per detakan dan keluaran totalnya sekitar 5 liter per menit. (Smeltzer,
2002).
A.5 Patofisiologi
dan TPR yang apabila meningkat dapat menyebabkan Hipertensi. Peningkatan denyut
jantung dapat terjadi akibat rangsangan saraf simpatis atau hormonal yang abnormal
pada nodus SA. Peningkatan denyut jantung yang kronis seringkali menyertai kondisi
Hipertensi. Peningkatan volume sekuncup yang kronis dapat terjadi jika volume
plasma meningkat dalm waktu lama, karena peningkatan volume plasma direfleksikan
dengan peningkatan volume diastolik akhir sehingga volume sekuncup dan tekanan
darah meningkat. Peningkatan volume diastolik akhir dihubungkan dengan
sekuncup yang berlangsung lama dapat terjadi akibat gangguan penanganan garam
dan air oleh ginjal atau konsumsi garam yang berlebihan. Selain peningkatan asupan
diet garam, peningkatan abnormal kadar renin dan aldosteron atau penurunan aliran
darah ke ginjal juga dapat mengganggu pengendalian garam dan air. Peningkatan TPR
yang kronis dapat terjadi pada peningkatan rangsangan saraf simpatis atau hormone
pada arteriol, atau responsivitas yang berlebihan dari arteriol terhadap rangsangan
normal. Kedua hal tersebut akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pada
tingkat TPR jantung memompa lebih kuat, untuk mendorong darah melintasi
pembuluh darah yang menyempit. Hal ini disebut dengan peningkatan pada afterload
ventrikel akan semakin meningkat sehingga ventrikel harus memompa darah lebih
Hipertensi tersebut dapat terjadi akibat peningkatan aktivitas susunan saraf simpatis.
rangsangan simpatis normal, dapat ikut berperan menyebabkan Hipertensi. Hal ini
dapat terjadi akibat respons stres yang berkepanjangan. Dan kemudian melibatkan
pengaktifan sistem simpatis atau akibat dari kelebihan genetik reseptor norepinefrin di
B.1 Pengertian
berkobarnya Api Hati, diet yang salah menyebabkan defisiensi Limpa dan akumulasi
lembab dalam, penyakit kotor yang merusak Yin Ginjal sehingga Yang Hati
mengalami hyperaktivitas.
B.2 Klasifikasi
Berkobarnya Api Hati karena stagnasi Qi Hati yang berlangsung lama, stagnasi Qi
Hati karena emosi misalnya kemarahan yang terpendam lama. Ketika Api Hati
dizziness, merah dimuka, merah dimata dan tinnitus. Hati berpasangan dengan
Kandung Empedu, ketika Api menjalar ke Kandung Empedu maka akan naik
disepanjang meridian dan timbul rasa pahit dimulut. Api akan merusak cairan
tubuh sehingga timbul mulut kering, konstipasi, BAK kuning, mulut kering, dan
terasa pahit. Api Hati akan mengganggu aliran bebas Qi sehingga mengganggu
pikiran dan menyebabkan iritabilitas dan susah istirahat. Ciri-cirinya adalah sakit
kepala, kepala terasa berputar, muka merah, mata kemerahan, tinnitus, mulut
kering dan terasa pahit, susah istirahat, iritabilitas, konstipasi, BAK berwarna
kuning, lidah dengan selaput kuning dan otot merah, serta nadi seperti kawat dan
hiperaktivitas Yang Hati ke tubuh bagian atas. Insomnia, memori buruk, tidak bisa
Kelemahan daerah pinggang dan lutut akibat terganggunya nutrisi ke lutut dan
pinggang oleh hiperaktivitas Yang. Lidah kering dan otot merah dengan selaput
lidah yang tipis, nadi terasa seperti benang dan cepat atau terasa seperti kabel
(Xinghua, 1996).
Defisiensi Yin Hati dan Ginjal mengakibatkan insufisiensi nutrisi dan cairan
dalam pemeliharaan tubuh bagian atas. Ciri-cirinya adalah kepala terasa berputar,
palpitasi, mata kering, gangguan pendengaran, rasa nyeri dan lemah dipinggang
dan lutut karena lemahnya pemberian nutrisi ke pinggang dan lutut, sering
kencing dimalam hari, keringat dimalam hari, panas di 5 titik, lidah kemerahan
tanpa selaput, nadi terasa dalam dan halus atau lemah. Defisiensi Yin sewaktu-
meridian sehingga ada rasa berat dikepala, dan rasa penuh didada. Lidah gemuk
dengan tapak gigi pucat dan selaput lidah putih mengkilat, nadi licin seperti kawat
karena adanya retensi lembab. Kepala terasa berputar karena diawali dari
defisiensi Yin dalam jangka panjang akan bertransformasi menjadi Api. Ketika
(Xinghua, 1996).
B.3 Pathogenesis
Di tinjau secara TCM dengan teori Yin Yang, pergerakan 5 unsur, teori
fenomena organ dan teori meridian dapat dijelaskan karena adanya fungsi Yang Hati
berlebihan dengan pengaruhnya terhadap 4 organ Zang lainnya yang tercakup dalam
sindrom yang Se Hati atau Api Hati. Secara akupunktur pemeriksaan yang diperoleh
pada kelainan lidah yang berupa warna merah pada tepi otot lidah dan kelainan nadi
yang berupa kuat, tegang dan cepat. Sesuai dengan pergerakan 5 unsur bahwa
terjadinya sebuah keadaan patologik adalah karena organ tersebut sakit, akibat
B.4 Penatalaksanaan
Taizhong (LV.3), Renying (ST.9), Tai yang (Ex-HN 5). Baihui merupakan titik
pertemuan meridian Du, Hati, tangan dan kaki Yang berfungsi untuk mengendalikan
pikiran Angin Hati. Fengchi merupakan titik penting meridian Kandung Empedu
berfungsi untuk mengatur pikiran dan ketegangan. Taizhong merupakan titik sumber
Terapi Akupunktur pada Hipertensi oleh karena berkobarnya Api Hati yaitu dengan
mengusir Api dengan cara penusukkan pada titik Xingjian (LV.2), Quchi (LI.11),
Zulinqi (GB.41) dengan metode pelemahan dan penusukkan pada Taiyang (Ex.3)
dengan cara mengeluarkan darah serta cupping selama 10-15 menit. Terapi
Akupunktur pada Hipertensi oleh karena Hyperaktivitas Yang Hati yaitu dengan
penusukkan pada titik Taixi (KI.3), Yongquan (KI.1), Sanyinjiao (SP.6) dengan
metode penguatan pada Yin Ginjal yang disebabkan adanya Hyperaktivitas Yang
Hati. Terapi Akupunktur pada Hipertensi oleh karena Yin Hati dan Ginjal yaitu
dengan penusukkan pada titik Taixi (KI.3), Sanyinjiao (SP.6), Yanglingquan (GB.34),
Ganshu (BL.18), Shenshu (BL.23) dengan metode penguatan pada Ginjal dan Hati.
Terapi Akupunktur pada Hipertensi oleh karena Akumulasi Lembab di Jiao Tengah
yaitu dengan penusukkan pada titik Zhongwan (CV.12), Fenglong (ST.40), Zusanli
(ST.36), Neiguan (PC.6) dengan metode penguatan pada Limpa dan mengusir
Selain itu digunakan modalitas terapi berupa Elektro stimulator. Secara umum
listrik dengan bentuk gelombang, intensitas, dan frekuensi tertentu, dimana setiap
variable besarnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis terapi yang
dilakukan. Dosis energi dapat ditentukan melalui lama tidaknya waktu pemaparan.