Makalah Pendidikan Kesehatan Kel 1 P.supardi
Makalah Pendidikan Kesehatan Kel 1 P.supardi
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 KELAS KUDUS A
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berujudul “PENDIDIKAN
KESEHATAN SEBAGAI SEBUAH POTENSI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam ilmu tentang pendidikan
kesehatan. Dalam proses penulisan kami sampaikan ucapan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini. Semoga makalah
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
A. LATAR BELAKANG
Diera globalisasi sekarang ini bidang kesehatan banyak mengalami
pemuktahiran dan pekembangan-perkembangan ilmu yang mencuri perhatian
masyarakat. Seiring dengan itu banyak pula masalah-masalah yang tentunya
mampu membuat derajat kesehatan manusia menurun. Dengan adanya masalah-
masalah tersebut maka status kesehatan masyarakat juga mengalami degradasi.
Pada masa sekarang status kesehatan telah menjadi suatu keharusan untuk
dipertahankan bagi setiap anggota masyarakat yang bermukim dalam suatu
wilayah tertentu. Status kesehatan sekarang telah dianggap sesuatu yang berharga
dan menjadi suatu hal yang harus ditingkatkan oleh setiap manusia.
Keberhasilan program pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku
kesehatan dan domain kesehatan sangat besar peranannya guna mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan kesehatan yang meliputi
perilaku kesehatan dan domain kesehatan ini harus didukung oleh semua pihak
terutama masyarakatnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan tentunya menyadarkan mereka tentang pentingnya kesehatan itu
sendiri. Kesehatan sendiri adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
pendidikan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, maka
perlu dilakukan pendidikan, khususnya pendidikan yang ditujukan kepada
masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep pendidikan kesehatan dan keperawatan ?
2. Apa saja Tujuan pendidikan dalam keperawatan ?
3. Apa saja faktor yang berpengaruh terhadap pendidikan kesehatan ?
4. Apa saja bentuk-bentuk pendidikan kesehatan ?
5. Apa manfaat pendidikan kesehatan ?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas dari
mata kuliah dan juga sebagai referensi bagi pembaca dalam mendapatkan
informasi tentang pendidikan kesehatan sehingga pembaca dapat memahami
tentang pendidikan kesehatan dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan
kontrol dam memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang direncanakan
untuk individu, kelompok atau masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan
melakukan perubahan-perubahan secara suka rela dalam tingkah laku
individu (Entjang, 1991)
Pengertian pendidikan kesehatan merupakan sejumlah pengalaman yang
berpengaruh menguntungkan secara kebiasaan, sikap dan pengetahuan ada
hubungannya dengan kesehatan perseorangan, masyarakat, dan bangsa.
Kesemuanya ini, dipersiapkan dalam rangka mempermudah diterimanya secara
suka rela perilaku yang akan meninhkatkan dna memelihara kesehatan.Menurut
Wood dikutip dari Effendi (1997)
Unsur program ksehatan dan kedoktern yang didalamnya terkandung
rencana untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan
untuk membantu tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan. Menurut Stewart dikutip dari Effendi (1997)
Pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Sedang dalam
keperawatan, pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi
keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok,
maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan
pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik.
Menurut (Notoatmodjo. S, 2003: 20)
b. Pelaksanaan
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah
tersebut dapat menguasai sasaran ceramah. Untuk dapat menguasai
sasaran (dalam arti psikologis), penceramah dapat melakukan hal-hal
sebagai berikut :
Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-
ragu dan gelisah.
Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah
Berdiri di depan (di pertengahan), tidak boleh duduk.
Menggunakan alat-alat bantu (AVA) semaksimal mungkin.
2) Seminar
Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli atau
beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya
dianggap hangat di masyarakat. Metode ini hanya cocok untuk sasaran
kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas.
2) Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil antara lain :
1) Diskusi Kelompok
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas
berpartisipasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian
rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama
lain, misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat.
Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan berupa pertanyaan-pertanyaan atas kasus sehubungan dengan topik
yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup, pemimpin kelompok harus
mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat
kesempatan berbicara sehingga tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang
peserta.
2) Curah Pendapat (Brain Storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya
sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaannya pemimpin
kelompok memancing dengan satu masalah kemudian tiap peserta memberikan
jawaban-jawaban atau tanggapan (cara pendapat).
Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam
flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya,
tidak boleh diberi komentar oleh siapa pun. baru setelah semua anggota
mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari dan akhirnya
terjadilah diskusi.
3) Bola Salju (Snow Balling)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang, 2 orang).
Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah, setelah lebih kurang 5
menit, tiap 2 pasang bergabung menjadi 1. Mereka tetap mendiskusikan masalah
tersebut dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah
beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian
seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas.
4) Kelompok Kecil-Kecil (Bruzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok kecil-kecil (buzz group)
kemudian dilontarkan suatu permasalahan sama / tidak dengan kelompok lain dan
masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya
kesimpulan dari tiap kelompok tersebut dan dicari kesimpulannya.
5) Memainkan Peranan (Role Play)
Dalam metode ini, beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai dokter
puskesmas, sebagai perawat atau bidan dan sebagainya, sedangkan anggota yang
lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka meragakan misalnya
bagaimana interaksi / komunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
6) Permainan Simulasi (Simulation Game)
Metode ini adalah merupakan gambaran antara role play dengan diskusi
kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan
seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli
dengan menggunakan dadu, gaco (penunjuk arah), selain beberan atau papan
main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi berperan sebagai nama
sumber.
A. KESIMPULAN
Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang
mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang
didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik.
Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku
sehingga perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan nila-nilai
kesehatan
Konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu,
kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi
tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi
mampu dan lain sebagainya.
B. SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan
itu perlu untuk diteapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya pendidikan
kesehatan masyarakat Indonesia dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam
kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang
membahayakan diri sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun
pendidikan ini baik adanya untuk membantu masyarakat Indonesia terlepas dari
serangan penyakit serta terhindar dari tindakan pencegahan yang membahayakan.
DAFTAR PUSTAKA
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .....................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................
C. TUJUAN ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KESEHATAN ..............................................
B. TuJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN ........................................................
C. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN ......................................
D. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN ........................................
E. PERAN PENDIDIKAN KESEHATAN ..........................................................
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
PENDIDIKAN KESEHATAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA :
NIM :
DOSEN PEMBIMBING :