NIM : 160342606252 Hari, Tanggal : Senin dan Rabu, 2 April 2018 dan 4 April 20118 Topik : Morfologi dan Anatomi, Mikrosporogenesis dan Makrosporogenesis, Polinasi dan Mega Gametogenesis, Perkecambahan, Fertilisasi, Pembentukan Embrio, dan Daur Hidup Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka).
No. Konsep yang dipelajari pertanyaan Solusi Refleksi diri
Morfologi dan anatomi. Pada strobilus cycas pada 1. Apakah perbedaan dari leaf Pemahaman konsep Kurang memahami tumbuhan yang bebeda Strobilus betina bentuk scar dan scale leaf scar dengan cara membuat anatomi dan meruncing, strobilus terdapat mikrosporofil yang pada batang Cycas? ringkasan dengan morfologi pada didalamnya terdapat sori. Daun Pinus memiliki 2. Apa fungsi kanal mengacu pada literature. tumbuhan biji struktur long shoot, drawf shoot dan cataphylls. mucilaginous? terbuka. anatomi, pada Cycas memiliki kanal mucilaginous . trakeid pada cycas dan tersusun multiseriate. Gnetum punya floem dan xylem primer sekunder, pada akarnya xylem dan floem primer dan sekunder. Pada batang pinus berkas pengangkutnya floem dan protoxylem yang ditengahnya terdapat cambium. Strobilus pembentukn bakal biji Pada pinus strobilus jantan dan betina dalam satu rumh dengan adanya dwarf shoot, prophylls dan daun katafil, sisik pada pinus terdiri atas apofisis dengan 2 sayap dan 2 biji. Pada Gnetum strobilus jantan dan betina bisa berumah satu atau berumah dua, strobilus jantan dengan susunan melingkar terdapat antera dan bunga jantan sedangkan pada betina, strobilus terbentuk aborting ovules yang nantinya akan membasar membentuk “seed”. Pada pinus ovule tersembuni didalam ditutupi oleh sisik ovuliferous yang nantinya ketika masak akan pecah. Pembentukan sel induk megaspore berawal dari sel arkheosporial yang akan membentuk coenomegaspore dan membentuk binukleat gametofit betina. Pada ovule cycas yang matang integument terbentuk 3 lapisan, lapisan dalam dan luar lunak sedangkan lapisan tengah keras, terdapat mikropil, terdapat polen tube dan polen chamber yang berfungsi untuk jalan masuk anteridium masuk dalam 2 akntung arkegonium. Polinasi megagametogenesis Pada Gnetum perkembangan gametofit betina dari pembelahan inti bebas dan pembesaran vakuola akan membentuk sel telur dan tube yang akan terus berkembang diikuti endosperm yang melakukan pemelahan secara kompleks. Pembentukan protalus betina dari sel initial arkegonial yang akan mementuk sel kanal dan ventral sehingga berkemang menjadi arkegonia. Perkembangan mikrospora dengan pemanjangan pollen tube dengan sel protalial dan generative sel akan tetap diujung sel agar terus mengalami pembelahan. Perkecambahan Pada Cycas perkecambahan biji diawali dengan pelindung biji yang pecah dan munculnya plumula dengan tipe perkecambahan epigeal. Biji pinus dengan tipe perkecamahan epigeal akan membentuk hypokotil, radikula, daun kotiledon dan prophylls. Biji pinus bagian pucuk akan mengalami perubahan ukuran dengan integument untuk membentuk testa, bagian tengahnya terdapat inti dan embrio. Biji Gnetum tipe perkecmbahan epigeal, ketika berkecambah akan membentuk feeder san endosperm untuk cadangan makanan, munculnya hipokotil, akar, terus berkembang dengan kotiledon membentuk daun. Perkecambahan biji karena menembus integument bagian luar (berdaging dan terdiri atas parenkim), tengah (terdapat parenkim, palisade dan areavibrosa) dan dalam (parenkim). Fertilisasi dan pembentukan embrio Pada Gnetum, Polen tube menempel pada gametofit betina kemudian polen tube masuk ke megagametofit kemudian mengalami fusi dengan melakukan fertilisasi dan sperma bergabung membentuk endosperm. Zigot akan membentuk 2 sel proembryo dan tubenya akan terus berkembang menjadi suspensor, Pada Cycas sperma bergerak mencapai arkegonium kemudian ujung arkegonium pecah dan mengeluarkan materi genetic dan melakukan fusi untuk fertilisasi dan inti lain mengalami degenerasi. Setalah melakukan fusi terjadi pemeblahan inti ebas dan mengalami proliferasi mementuk inti bebbas proembryo terus berkembang menjadi proembryo seluler, sehingga terbentuk embryo dengan suspensor dan terdapat jaringan nutritive. Pada pinus perkembangan embryo diawali dengan pembelahan inti bebas proembrio dan pembentukan dinding proembryo primary, 4 sel primary akan berkembang mejadi secondary proembryo dan internal division, keempat sel akan terus berkembang membentuk 3 segmen embrional dan membentuk kotiledon. Daur hidup Daur hidup pada Cycas yaitu, pohon jantan memiliki mikrosporofil terdapat mikrosporangium dan menjadi sel induk mikrospora mengalami pebelahan meiosis membentuk mikrospora tedrad, membentuk microspore dan menjadi gametofit jantan yang mature, pohon betina memiliki megasporofil terdapat ovule dan terdapat sel induk megaspore terus berkembang menjadi gametofit betina yang mature. Sel sperma akan masuk ke arkegonium kemudian mengalami fertilisasi membentuk zigot, embrio pembentuk biji dan menjadi tumbuhan jantan atau betina. Pada Gnetum sama dengan Cycas hanya saja terjadinya fertilisasi pada gametofit jantan dan metina dengan terjadinya fusi antara polen tube dengan gametofit betina kemudian memgalami fertilisasi dan membentuk zigot, embryo dalam biji, biji akan mengalami perkecambahan membentuk tumbuhan sporofit. Pada Pinus perkembangan sama dengan Cycas dan Gnetum hingga perekmbangan gametofit jantan dan gametrofit betina dari megasporofil dan mikrosporofil, pada microspore membentuk polen grain yang akan menghasilkan sperma dan sperma akan berfusi dengan sel telur terjadi fertilisasi membentu zigot, embrio dan perkembangan dengan germinasi biji untuk membentuk tumbuhan sporofit. Mikrosporogenesis dan makrosporogenesis Mikrosporogenesis pada pinus dengan perkembangan sel akeosporial yang akan terus berkembang menjadi sel induk microspore dan mementuk tabung mikroporangium dalam mikrosporofil. Pada Cycas diawali oleh sel initial sporangial membelah menjadi dinding sel primer dan sel sporogenous primer, sel sporogenous primer akan membelah menjadi sel sporogenous dan menjadi sel induk mikrospora yang nantinya akna mengalami pembelahan meiosis membentuk tetrad microspore, dinding mikropsorangium akan membentuk tapentum untuk membentukan nutrisi. Perkembangan pada Gnetum hampir sama dengan Cycas hanya saja memiliki sel binucleat tapetal yang nantinya juga akan membentuk lapisan tapetum. Pada Gnetum, pada tabung terdapat mikropsore dan terdapat dinding dan unilocular antera yang nantinya akan muncul bunga atau anther. Perkembangan gametofit jantan dengan adanya single sel kemudian membelah menjadi 2 sel prothalial dengan satu sel generative, kemudian 2 sel prothalial akan berada dalam sel yang berbeda kerana adanya meiosis. Perkembangan gametofit jantan pada pinus yaitu dengan adanya serbuk sari yang memiliki eksin dan intine dengan 2 sayap atau saccus, sel prothalial akan membelah menjadi 2 dan terbentuk sel anteridial dan akan menjadi sel tube, sel protalial akan menjadi sel generative kemudian akan melakukan elongasi dengan terbentuk sel tangkai sel tubuh san sel tube yang berada di sebelah posterior. Perkembangan akan membentuk sel spermatogenous di anterior, terdapat sel steril (sel tangkai), sel tube dan adanya nukleus dibagian dalam.