Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MOTOR LISTRIK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini tanpa ada halangan yang berarti sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dari Sekolah. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menjadi pemacu semangat belajar dan
peningkatan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK yang nantinya merupakan modal
utama dalam menghadapi era globalisasi yang lebih kompetitif.
Demikian kiranya makalah ini kami buat, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan. Untuk itu saran dan koreksi sangat kami harapkan, dan atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.

Penyusun
PENDAHULUAN

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang
berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau
dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas
angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Motor listrik yang umum digunakan di
dunia Industri adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan
NEMA.

Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter ), sedangkan motor listrik NEMA berbasis
imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horse power (hp) maupun
kiloWatt (kW). Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi
yangdimilikinya, sebagai standar diEU, pembagian kelas ini menjadi EFF1, EFF2 dan EFF3.
EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit memboroskan tenaga,
sedangkan EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam lingkungan
EU,sebabmemboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan
menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari lingkungan.
Standar IEC yang berlaku adalah IEC 34-1, ini adalah sebuah standar yang
mengatur rotating equipment bertenaga listrik. Ada banyak pabrik elektrik motor, tetapi
hanya sebagian saja yang benar-benar mengikuti arahan IEC 34-1 dan juga mengikuti arahan
level efisiensi dari EU.Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC
dan EU supaya produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara
berkembang menjadi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan
keuangan pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya. Lembaga yang
mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah konsorsium di Eropa yang
didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama, dengan tujuan untuk
menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran karbon secara global, karena
banyak daya diboroskan dalam pemakaian beban listrik. Sebagai contoh, dalam sebuah
industri rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik adalah sekitar 65-70% dari total biaya
listrik, jadi memakai elektrik motor yang efisien akan mengurangi biaya overhead produksi,
sehingga menaikkan daya saing produk, apalagi dengan kenaikan tarif listrik setiap tahun,
maka pemakaian motor listrik EFF1 sudah waktunya menjadi keharusan.

A. PENGERTIAN MOTOR LISTRIK

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator
atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi
tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet
yang disebut sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari
magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka
kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.

Gambar elektrik motor

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik
kadangkala disebut kuda kerjanya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

B. JENIS – JENIS MOTOR LISTRIK

Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan tipenya. Semua
jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah
bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang bergerak
(berputar). Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja yang
digunakan. Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
1. Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)
2. Motor listrik arus searah DC (Direct Current)
Dari dua jenis motor listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor listrik berdasarkan
prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya. Dari berbagai jenis motor listrik yang
ada dapat dibuat suatu gambar klasifikasi motor listrik sebagai berikut.
Klasifikasi Jenis Motor Listrik

Dari gambar klasifikasi motor listrik diatas dapat dijelaskan secara singkat pengertian dari
setiap jenis motor listrik pada gambar klasifikasi diatas sebagai berikut.
1. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current). Motor listrik arus bolak-
balik AC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut :
a. Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi
tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki
torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal
dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor.
Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan
pada sistim yang menggunakan banyak listrik.

Gambar. Motor sinkron


Komponen utama motor sinkron adalah :
Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor
mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini
memungkinkan sebab medan magnet rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet
permanen atau arus DC excited, yang dipaksa
untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang
dipasok. Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut :

Dimana :
F = frekuensi
P = Jumlah kutub
Ns = Putaran stator
b. Motor asinkron (induksi), merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi
meda magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok utama sebagai berikut :
Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan
pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat
untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling
umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering
pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase
yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki
kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan
penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini,
sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia
dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

2. Motor Listrik Arus Searah DC adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber
tegangan arus listrik searah (Direct Current).
Motor DC, sebagaimana namanya Motor arus searah, yaitu menggunkan arus DC. Motor DC
digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau
percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Gambar 3. Sebuah motor DC

Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama :


Kutub medan.
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dynamo
yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana
memiliki dua kutub medan yaitu kutub utara dan selatan. Garis magnetic energy membesar
melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar
atau lebih komplekter dapat satu atau lebih electromagnet. Elektromagnet menerima listrik
dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
Dinamo
Bila arus masuk menuju dynamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk
silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakkan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil,
dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub – kutub, sampai kutub utara dan selatan
magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub – kutub utara dan selatan
dinamo.
Commutator.
Komponen ini terutama ditemukan dalam motorDC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrikdalam dinamo.Commutator juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan,


y a n g t i d a k m e m p e n g a r u h i k u a l i t a s p a s o k a n d a ya . Motor ini dapat dikendalikan
dengan mengatur :
Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan.
Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai
berikut :
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited. Adalah jenis motor DC yang sumber
arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC
sumber daya terpisah (separately excited).
Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan
disupply dari sumberyang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga motor listrik DC ini
disebut motor DC sumber dayasendiri (self excited).
Motor DC sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis berdasarkan
konfigurasi supply medan dengan kumparan motornya sebagai berikut :
a. Motor DC shunt, Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt) disambungkan
secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu total arus dalam jalur
merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
b. Motor DC Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulungan kumparan motor (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus
dinamo.
c. Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan
shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan
seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil.

C. CARA KERJA MOTOR LISTRIK

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik dalam medan
magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi
sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/
torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya
untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor,
penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada
keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya
dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok :
1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan
kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque
konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan
operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque
bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
3. Beban Dengan Energi Konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh: Peralatan mesin.

Prinsip Kerja Motor Listrik DC

Motor listrik adalah sebuah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Motor listrik pertama kali diciptakan dengan menggunakan sumber
arus listrik searah atau DC (Direct Current) oleh beberapa ilmuwan seperti Englishman Peter
Barlow (1822), Prussian Moritz Jacobi (1834), dan William Sturgeon (1832). Perkembangan
motor listrik DC tidak dapat terlepas dari sebuah fenomena induksi elektromagnetik yang
diperkenalkan oleh Michael Faraday (1831) dan terkenal dengan sebutan Hukum Faraday.
Namun justru di akhir abad 19, puluhan tahun setelah para ilmuwan memperkenalkan
motor listrik, John Ambrose Fleming memperkenalkan sebuah sistem mneumonik untuk
memudahkan kita memahami fenomena yang terjadi pada motor listrik dan generator
listrik. Sistem mneumonik tersebut Fleming sebut dengan kaidah tangan kiri untuk motor
listrik, dan kaidah tangan kanan untuk generator listrik. Kaidah ini memudahkan kita untuk
menentukan arah gaya dorong, arah medan magnet, serta arah arus listrik pada sebuah
sistem induksi elektromagnetik.

Kaidah Tangan Kiri


(Sumber)

Gambar di atas adalah kaidah tangan kiri yang diperkenalkan oleh Fleming untuk
memudahkan kita memahami fenomena induksi elektromagnetik pada motor listrik. Tirukan
saja susunan jari tangan kiri Anda untuk membentuk konfigurasi seperti gambar di atas.
Sekarang yang perlu kita ingat adalah dengan konfigurasi jari tangan kiri seperti ini maka jari
tengah Anda menunjukkan arah arus listrik, jari telunjuk Anda menunjukkan arah medan
magnet, sedangkan ibu jari Anda menunjukkan gaya dorong yang terjadi akibat fenomena
induksi elektromagnetik. Arah dari ketiga parameter pada kaidah tangan kiri ini berlaku
untuk semua motor listrik dan bekerja secara alami selayaknya Anda mengenal gaya
gravitasi bumi maupun gaya tarik menarik antara dua kutub magnet yang berbeda.
Skema Dasar Motor Listrik DC

Selanjutnya untuk lebih memahami bagaimana sebuah motor listrik dapat bekerja, mari kita
perhatikan gambar skema motor listrik DC di atas. Pada skema di atas, rotor motor
diskemakan dengan sebuah kawat angker penghantar listrik (armature) yang membentuk
persegi panjang. Pada kedua ujung kawat angker terpasang komutator berbentuk lingkaran
yang terbelah di tengahnya, komponen ini sering kita dengar dengan sebutan cincin belah.
Cincin belah termasuk bagian dari rotor, sehingga ia ikut berputar dengan rotor. Sedangkan
stator motor tersusun atas dua magnet dengan kutub berbeda yang saling berhadapan.
Pada bagian yang kontak langsung dengan cincin belah, stator dilengkapi dengan sikat
karbon yang berfungsi untuk menghubungkan arus listrik dari sumber tegangan ke
kumparan rotor.

Sumber tegangan DC diilustrasikan dengan gambar baterai pada skema motor DC di atas.
Masing-masing kutub baterai terhubung dengan sikat karbon, sehingga tercipta arus listrik
DC dengan arah arus dari kutub positif ke negatif melewati sikat karbon, satu bagian cincin
belah, kawat angker (armature), kembali ke cincin belah, sikat karbon dan ke kutub negatif
baterai.
(a)

(b)
(c)
Proses Berputarnya Rotor Motor Listrik DC
(Sumber)

Setelah kita memahami konsep kaidah tangan kiri Fleming serta juga komponen-komponen
dasar dari motor listrik, maka kita akan dengan mudah memahami bagaimana motor listrik
dapat bekerja. Kita mulai dengan gambar (a) di atas, garis medan magnet mengarah ke kiri
yang disimbolkan dengan garis biru dan huruf (B). Untuk arah arus listrik ditunjukkan
dengan garis berwarna hitam dan huruf (I). Jika kita mencoba menggunakan kaidah tangan
kiri kita pada sisi kiri kawat angker, maka akan kita dapatkan bahwa gaya dorong (F) akan
mengarah ke atas. Sedangkan untuk sisi kanan kawat angker, kaidah tangan kiri akan
menunjukkan bahwa gaya dorong akan mengarah ke bawah. Gaya dorong yang tegak lurus
langsung terhadap kawat angker kanan dan kiri ini menghasilkan torsi yang paling besar
pada rotor motor. Gaya torsi inilah yang akan memutar rotor motor.

Pada posisi rotor seperti gambar (b), masing-masing cincin belah masih terhubung dengan
sikat karbon sehingga arah arus listrik tidak berubah. Dengan cara yang sama menggunakan
kaidah tangan kiri, arah gaya dorong juga mengarah ke atas untuk kawat angker kiri dan ke
bawah untuk kawat angker kanan. Namun besar gaya torsi yang terjadi adalah lebih kecil
sebesar cos α daripada gaya F. Gaya torsi ini masih akan membuat rotor motor berputar
searah jarum jam.

Torsi rotor akan menjadi nol pada saat kawat angker berposisi seperti pada gambar (c).
Sesuai dengan kaidah tangan kiri, jika pada kawat angker terdapat arus listrik, maka arah
gaya dorong kawat juga ke atas atau pun ke bawah. Namun karena gaya tersebut segaris
dengan titik poros rotor, atau dapat pula dikatakan tegak lurus dengan arah putaran rotor,
maka tidak akan timbul gaya torsi pada kawat angker. Sudut α yang sebesar 90o
menjelaskan pula tidak akan timbul gaya torsi pada saat posisi kawat angker demikian,
karena nilai dari cos 90o adalah nol. Nilai torsi nol ini tidak akan membuat rotor motor
berhenti berputar, karena sifat kelembaman rotor maka rotor akan terus berputar selama masih
ada arus listrik yang mengalir pada kawat angker.

Setelah kawat angker melewati fase tegak lurus dan membentuk sudut -α, arah arus listrik
akan mengalir dengan arah yang sama seperti pada saat kawat angker bersudut +α (gambar
b). Komponen komutator yang selalu ikut berputar dengan rotor dan sikat karbon yang
selalu diam, menjadi komponen yang akan menjaga arah arus listrik untuk selalu tetap yakni
--sesuai gambar skema-- mengalir dari sisi kiri kawat angker ke kanan. Arah arus listrik yang
selalu tetap di setiap setengah putaran rotor inilah yang akan membuat rotor motor listrik
selalu berputar selama masih ada arus listrik yang mengalir ke kawat angker.

Animasi Prinsip Kerja Motor Listrik DC


(Sumber)

Gaya Lorentz
Gaya dorong pada kawat angker motor listrik dc merupakan salah satu bentuk gaya Lorentz.
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh adanya arus listrik yang berada di dalam
sebuah medan magnet. Perhitungan besar gaya Lorentz adalah sesuai dengan rumus
berikut:
F =BxIxL
Dimana:
F = Gaya Lorentz (Newton)
B = Medan magnet (Tesla)
I = Arus listrik (Ampere)
L = Panjang kawat yang dialiri listrik (Meter)

Besar gaya Lorentz berpengaruh langsung terhadap kecepatan putaran serta gaya torsi
motor listrik. Sesuai dengan rumusan di atas, maka kecepatan putaran serta torsi motor
tergantung dari besar medan magnet, besar arus listrik, serta panjang kawat. Ketiga
komponen tersebut dapat direkayasa sehingga didapatkan karakteristik motor listrik yang
sesuai dengan yang diinginkan. Merekayasa jumlah lilitan kawat angker serta besar arus
listrik yang masuk ke kawat tersebut menjadi dua komponen yang paling mudah
dimodifikasi pada sebuah motor listrik.

Diagram Motor Listrik Dengan Tiga Lilitan Kawat Angker


(Sumber)

Video Prinsip Kerja Motor Listrik DC

Referensi :

Electrical4U: Working Principle of DC Motor

Electrical4U: Fleming Left & Right Hand Rules

Wikipedia: Gaya Lorentz

Anda mungkin juga menyukai