PEMBAHASAN
Ada beberapa subproses dalam persepsi, dan dapat dipergunakan sebagai bukti bahwa sifat
presepsiitu merupakan hal yang kompleks dan interaktif.
1. Subproses pertama yang dianggap penting adalah stimulus, atau situasi yang hadir. Mula
terjadinya persepsi diawali ketika seseorang diahadapkan dengan suatu situasi atau suatu stimulus.
2. subproses selanjutnya adalah registrasi, interpretasi, dan umpan balik (Feed back). Dalam
masa registrasi gejala yang nampak ialah mekanisme fisik yang berupa peginderaan dan syaraf
seseorang terpengaruh, kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengarui
persepsi.
4. PERSEPSI SOSIAL
Aspek sosial dalam presepsi memainkan peranan yang amat penting dalam perilaku
organisasi, sebab Persepsi sosial berhubungan secara langsung dengan bagaimana seseorang
individu melihat dan memahami orang lain.
Karakteristik orang-orang yang menilai ( perceiver) dapat dikemukakan antara lain :
1. Mengetahui diri sendiri itu akan memudahkan melihat orang lain secara tepat
2. Karakteristik diri sendiri sepertinya bisa mempengaruhi ketika melihat karakteristik orang
lain.
3. Aspek-aspek yang menyenangkan dari orang lain sepertinya mampu dilihat oleh orang-orang
yang merasa dirinya berlebihan.
4. Ketepatan menilai orang lain itu tidaklah merupakan kecakapan tunggal.
Karakteristik dari orang-orang yang dilihat atau dinilai (perceived) dalam proses persepsi sosial itu
antara lain :
1. Status orang yang dinilai akan mempunyai pengaruh yang besar bagi persepsi orang yang
menilai.
2. Orang yang dinilai biasanya ditempatkan dalam kategori-kategori tertentu
3. Sifat perangai orang-orang yang dinilai akan memuberikan pengaruh yang besar terhadap
persepsi orang lain pada dirinya.
Hal yang menentukan peranan dalam proses sosial dan yang menghasilkan suatu perilaku, dapat
kiranya disebutkan sebagai berikut:
1. Atribusi ( attribution )
Atribusi ini diartikan sebagai suatu proses begaimana seseorang mencari kejelasan
sebab-sebab dari perilaku orang lain.
2. Stereotype
Stereotype adalah suatu proses yang cenderung melihat orang lain sebagai suatu bagian
dari suatu klas atau kategori. Serta adanya persatuan umum atas sifat-sifat yang disandang, dan
timbulnya suatu perbedaan antara sifat yang disandang dengan sifat-sifat senyatanya.
3. Halo effect
Halo effect dipergunakan untuk menilai pelaksanaan kerja seseorang berdasarkan atas
salah satu sifat yang diketahui oleh yang menilai.
5. PENGERTIAN KOMUNIKASI DAN TIGA ASPEK PENTING KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari
seseorang ke orang lain. Suatu komunikasi yang tepat tidak bakal terjadi, kalau tidak penyampain
berita tadi cara menyempaikannya secara patut dan penerima berita menerimanya tidak dalam
bentuk distrisi.
Chester barnand pada tahun 1930 mengadakan penelitian dengan cara stimulus pada
sejumlah orang dengan, menguraikan dan menyampaikan kalimat, kemudian hasil pengamatan ini
amat bermanfaat untuk mengembangkan komunikasi sebagai suatu dinamika yang penting dalam
ilmu pengetahuan organisasi.
Dalam hasil penelitian tersebut disimpulkan 7 faktor komunikasi yang berperan
menciptakan dan memelihara otoritas yang obyektif dari dalam organisasi.
Tujuh faktor tersebut :
1. Saluran komunikasi itu harus diketahui secara pasti
2. Seyogyanya harus ada saluran komunikasi formal pada setiap anggota organisasi
3. Jalur komunikasi itu seharusnya langsung dan sependek mungkin
4. Garis komunikasi formal keseluruhannya hendaknya dipergunakan secara formal
5. Orang-orang yang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi haruslah orang-orang yang
cakap
6. Garis komunikasi seharusnya tidak mendapat gangguan sementara organisasi sedang
berfungsi
7. Setiap komunikasi haruslah disahkan.
Banyak pengertian yang dikemukakan tentang komunikasi ini, tetapi ada tiga aspek
penting yang di bahas pada buku PERILAKU ORGANISASI karangan “ Miftah Thoha ‘ yang
kami jadikan refrensi di antaranya informasi, komunikasi organisasi dan komunikasi antarpribadi.
v INFORMASI
Sifat informasi sangat dipengaruhi oleh jumlah besar sedikitnya informasi yang diterima,
cara penyajian dan pemahaman informasi, dan proses umpan balik. Implikasi dari sifat ini akan
menimbulkan kelebihan informasi ( overload) hal ini merupakan keadaan bahwa besarnya jumlah
informasi yang diterima akan banyak mempengaruhi jalannya komunikasi. Menurut Miller
terdapat 7 reaksi terjadi kelebihan muatan informasi ini.
Umpan balik adalah suatu cara untuk menguji seberapa jauh informasi yang dikomunikasikan itu
dimengerti.
1. Intensi
Umpan balik yang efektif jika diarahkan secara langsung untuk menyempurnakan
pelaksanaan pekerjaan dan lebih menjadikan pegawai sebagai harta milik organisasi yang paling
berharga.
2. Kekhususan ( specificity)
Umpan balik yang efektif dirancang untuk membekali penerima dengan Informasi yang
khusus sehingga mengetahui apa yang seharusnya dikerjakan untuk suatu situasi yang benar.
3. Deskriptif
Efektifitas umpan balik dapat pula dilakukan dengan lebih bersifat deskriptif di
bandingkan dengan yang bersifat evaluatif.
4. Kemanfaatan
Karakteristik ini meminta agar setiap umpan balik mengandung informasi yang dapat
dipergunakan oleh pegawai untuk pejabat untuk memperbaiki dan menyempurnakan
pekerjaannya.
5. Tepat waktu
Umpan balik yang efektif jika terdapat pertimbangan-pertimbangan yang
memperhitungkan faktor waktu yang tepat.
6. Kesiapan
Agar umpan balik bisa efektif, para pegawai hendaknya mempunyai kesiapan untuk
menerima umpan balik tersebut.
7. Kejelasan
Umpan balik bisa efektif jikalau dapat dimengerti secara jelas oleh penerima.
8. Validitas
Agar sesuatu umpan balik dapat efektif, maka umpan balik tersebut hendaknya dapat
dipercaya dan sah.
v KOMUNIKASI ORGANISASI
Dalam organisasi dikenal adanya susunan organisasi formal dan informal.
a) Dimensi vertikal adalah dimensi komunikasi yang mengalir dari atas ke bawah dan
sebaliknya dari bahwah ke atas, seperti yang tergambar dalam susunan organisasi yang,
melukiskan hubungan kerja antara atasan dan bawahan.
b) Dimensi horizontal,yakni pengiriman berita atau informasi yang dilakukan antara berbagai
pejabat yang mempunyai kedudukan sama.
c) Dimensi luar organisasi, Dimensi komunikasi ini timbul sebagai akibat dari kenyataan bahwa
suatu organisasi tidak bisa hidup sendiri.
v KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
Komuniaski antarpribadi ini berorientasi pada perilaku, sehingga penekananya pada proses
penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain. Suatu komuniksai antarpribadi bisa efektif
nampaknya dapat dikenal dengan lima hal berikut ini. Yakni:
1. Keterbukaan
2. Empathy
3. Dukungan
4. Kepositipan
5. Kesamaan
Dari lima konsep tersebut akan lebih lengkap kalau diikuti keterangan mengenai konsep
homophily dan heterophily. Homophily menenjukan kepada suatu derajat kesamaan antara dua
pihak yang terkait dalam komunikasi anatrpribadi, antar pihak penyampai dan penerima informasi.
Sedangkan heterophily menunjukan kepada derajat perbedaan antara dua pihak tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dua istilah persepsi dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui guna
memahami ilmu perilaku ini. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin menyampaikan informasi
kepada orang lain. Dan komunikasi tersebut dapat berjalan baik dan tepat jika penyampai
informasi tadi menyampaikannya dengan patut, dan penerima informasi menerimanya tidak dalam
bentuk distorsi.
Jika dalam proses penyampaian informasi tidak patut dan terjadi distorsi, maka komunikasi
semacam ini dapat dikatakan komunikasi yang tidak efektif atau mengalami kegagalan. Kegagalan
berkomunikasi bisa terjadi karena banyak hambatan-hambatan. Salah satu hambatan yang
ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya ialah karena persepsi yang berbeda.
Dalam persepsi yang amat menarik dibicarakan adalah proses pemilihan persepsi, yakni
suatu proses bagaimana seseorang bisa tertarik pada suatu objek sehingga menimbulkan adanya
suatu persepsi mengenai objek tersebut. Adapun faktor penyebab bagaimana seseorang tertarik
pada objek tersebut dapat dikelompokkan atas dua hal yakni faktor dari luar diri seseorang dan
faktor dari dalam diri sendiri. Faktor dari luar misalnya karena intensitas, ukuran, kontras,
pengulangan, gerakan, dan objek tersebut baru atau sudah dikenal. Adapun faktor dari dalam
terdiri dari proses pemahamam atau learning, motivasi, dan kepribadian seseorang.
Istilah lain lagi yang amat berhubungan dengan persepsi adalah komunikasi. Banyak
pengertian yang dikemukakan tentang komunikasi ini, tetapi ada tiga aspek penting yang
merupakan kontinum dibahas dalam buku ini. Tiga aspek tersebut adalah informasi, proses
komunikasi dalam suatu organisasi, dan komunikasi antar orang. Mengenai informasi ada tiga hal
penting yang dikemukakan dalam bab ini sehingga dapat memberikan pengertian tentang sifat
hakekatnya. Tiga hal itu antara lain kelebihan, pengertian, dan umpan balik. Dengan demikian jika
suatu informasi yang dikomunikasikan itu berlebihan akan menimbulkan beberapa reaksi,
misalnya orang-orang berkomunikasi gagal memperhitungkan dengan tepat informasi yang
diterimanya, banyak membuat kesalahan, menumpuk pekerjaan, penyaringan informasi, mengerti
hanya garis besarnya saja, melempar tugas ke orang lain, dan menghindar dengan sengaja
informasi yang datang. Adapun sifat lain dari informasi adalah pengertian dan umpan balik.
Penerimaan dan pemahaman penerima informasi akan mempengaruhi pengertian ini, demikian
pula umpan balik dari informasi tersebut