UJI KERAS
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN METALURGI
OLEH:
DEDEN HERMANSYAH (06201053)
DEKA RULIATMADY (06201054)
DIDIT FAUZI (06201055)
FAIZAL RACHMAN (06201056)
FANNY GEOFANA R (06201057)
FARIS AHMAD (06201058)
Tujuan Praktikum :
Mahasiswa dapat melakukan pengujian kekerasan dengan metoda :
a. Brinell
b. Vikers
c. Rockwell
1. Dasar Teori
Kekerasan bahan adalah ketahanan suatu bahan terhadap deformasi
pemanen oleh penekanan benda lain yang lebih keras. Atau juga dapat diartikan
sebagai suatu sifat bahan sebagian besar dipengaruhi oleh unsur-unsur paduannya.
Kekerasan suatu bahan merupakan sifat yang penting, karena kekerasan bahanlah
yang menentukan kemudahan penggarapannya dan yang menentukan umur bahan
terhadap keausan.
Metode kuantitatif untuk mengetahui kekerasan adalah dengan cara
menggoreskan benda dengan benda lainnya untuk membedakan kekerasan
material. Skala Mohs memberikan angka kekerasan dari material yang paling
lunak (talk) diberi skala 1, dan yang paling keras (intan) diberi skala 10. Cara lain
yang digunakan untuk menentukan kekerasan dapat dilakukan dengan cara
dinamik yaitu dengan menjatuhkan bola baja kepermukaan benda yang diuji
selanjutnya dilihat pantulannya. Alat ukur ini disebut Scleroscope.
X= F
0.5.π.d.(D- D2-d2)
2F
BHN
D( D D 2 d 2 )
2. Vickers
Pengujian ini menggunakan identor yang berbentuk piramid intan dengan
dasar berbentuk bujur sangkar dan sudut antara dua bidang miring yang
berhadapan sebesar 136 derajat. Cara yang di lakukan sama dengan metode
Brinell, dengan mengukur indentasi (bekas identor). Bahan yang diuji pada
pengujian Vickers ini adalah baja St 37 yang dilakukan di empat titik dengan
tujuan agar diperoleh hasil yang lebih akurat.
Rumus untuk menentuan besarnya kekerasan dengan Vickers adalah:
F d1 d 2
VHN 1,854 d
d2 2
3. Rock well
Pengujian kekerasan dengan menggunakan metode Rock Well ini
didasarkan pada prinsip mengukur kedalaman bekas penekanan. Cara pengujian ini
sama dengan pengujian Brinell dan Vickers yaitu dengan pemberian beban minor
(10 Kgf) terlebih dahulu ditunggu selama kurang lebih 10 detik kemudian skla di-
set pada titik acuan nol. Setelah itu baru diberi baben mayor/beban utama (62,5
Kgf) pembacaan skala ditunggu selama kurang lebih 20 detik setelah jarum skala
berhenti. Bahan yang diuji pada pengujian Rock Well ini adalah baja St 60 yang
dilakukan di 4 titik.
NO BEBAN
BAHAN PENETRATOR RHN (Kg/mm2)
PENGUJIAN (Kgf)
2. Kesimpulan
Dengan melakukan pengujian kekerasan kita dapat mengetahui harga
kekerasan dari suatu bahan. Dari data-data hasil pengujian dan analisa dapat
diperoleh kesimpulan bahwa urutan kekerasan bahan dimulai dari yang paling
keras yaitu: St.60 kemudian St 37 dan yang terakhir adalah kuningan. Harga
VHN dan BHN dapat kita peroleh langsung dari mesin ataupun dengan
menggunakan perhitungan yang rumusnya sudah dituliskan di atas. Dalam
melakukan pengujian kita harus melihat bahan apakah yang akan kita uji
sehingga akan memudahkan kita dalam menentukan jenis pengujiannya dan
memperoleh hasil yang akurat.
PERTANYAAN PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud kekerasan logam?
2. Jelaskan beda antara kekerasan logam dan mampu keras logam?
3. Dari hasil praktikum jelaskan bila ada perbedaan hasil kekerasan dan kenapa terjadi
perbedaan?
JAWAB
1. Ketahanan material terhadapat deformasi plastis dimana material mampu kembali
bentuk semula setelah diberi beban atau dalam arti kata ridak patah
2.