Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai besar diare pada anak disebabkan oleh infeksi virus, yaitu

rotavirus. Rotavirus merupakan penyebab utama terjadinya diare akut pada anak

usia di bawah tahun 5 tahun dan merupakan penyebab terbesar dari kasus diare

yang terjadi di negera sedang berkembang ataupun negara berkembang. Infeksi

rotavirus tidak perluh pengobatan antibiotik karena dapat sembuh sendiri seiring

dengan peningkatan daya tahan tubuh anak. Namun, infeksi rotavirus tidak bisa

diabaikan begitu saja. Meskipun rotavirus menyebabkan penyakit yang ringan,

anak dengan infeksi rotavirus akan mengeluarkan tinja yang sangat encer.

(Rendi Aji Prihaningtyas, 2014).

Menurut data WHO pada tahun 2013, diare merupakan penyakit kedua

yang menyebabkan kematian pada anak-anak balita (bawah lima tahun). Anak-

anak yang mengalami kekurangan gizi atau sistem imun yang kurang baik seperti

pada orang dengan HIV sangat rentan terserang penyakit diare. Diare sudah

membunuh 760.000 anak setiap tahunnya. Sebagian besar orang diare yang

meninggal dikarenakan terjadinya dehidrasi atau kehilangan cairan dalam jumlah

yang besar. Di dunia, terdapat 1,7 miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya.

Menurut prevalensi yang didapat dari berbagai sumber, salah satunya dari hasil

Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) pada tahun 2013, penderita diare

1
2

di Indonesia berasal dari semua umur, namun prevalensi tertinggi penyakit diare

diderita oleh balita, terutama pada usia <1 th (7%) dan 1-4 tahun (6,7).

( https://dinacils.wordpress.com/2014/06/28/penyakit-diare/).

Survei morbiditas yang dilakukan oleh subdit Diare. Departemen

Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011, proporsi terbesar penderita diare pada

balita adalah kelompok umur 6 – 11 bulan yaitu sebesar 21,65 %, lalu kelompok

umur 12 – 17 bulan sebesar 14,43 %, kelompok umur 24 – 29 bulan sebesar

12,37 %. Hal ini merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan terutama

diare yang umumnya diderita oleh bayi dan balita dapat menjadi penyumbang

kematian terbesar. Faktor hygiene dan sanitasi lingkungan, kesadaran orang tua

untuk berprilaku hidup bersih dan sehat serta pemberian ASI menjadi faktor yang

penting dalam menurunkan angka kesakitan diare pada bayi – bayi.

(https://www.google.com/search?

q=Angka+kejadian+diare+di+indonesia+yang+terbaru&ie=utf-8&oe=utf-8).

Menurut Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan jumlah kasus diare

pada tahun 2014 yaitu pada bulan Januari 14784, Februari 13963, Maret 14576,

April 15391, Mei 13006, Juni 14769, Juli 12376, Agustus 15155, September

14453, Oktober 15984, November 14310, Desember 10697. Total keseluruhan

jumlah kasus diare di Sumatera Selatan pada tahun 2014 sebanyak 169.464 kasus

yang menderita diare.

(http://www.google.com/search?q=PROFILDINASKESEHATAN2015.pdf-Adobe

Reader).
3

Data yang didapat dari Medical Record Rumah Sakit Umum Daerah Lahat

yang dirawat inap anak yang menderita diare sejak tahun 2013 – 2015.

Tabel 1.1
Jumlah Penderita Diare di Zaal Anak Rumah Sakit Umum Daerah Lahat
Tahun 2013 – 2015

No. Tahun Jumlah

1. Januari – desember 2013 396


2.
3. Januari – desember 2014 497

Januari – desember 2015 555

Sumber : Medical Record Rumah Sakit Umum Daerah Lahat

Berdasarkan data atau prevalensi angka kejadian diare yang masih cukup

tinggi di Indonesia di Kabupaten Lahat khususnya yang di Rumah Sakit Umum

Daerah Lahat. Maka penulis tertarik untuk mengetahui "Asuhan keperawatan

pada pasien An”D” dengan diagnosa diare di Zaal Anak Rumah Sakit Umum

Daerah Lahat Tahun 2016 "

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diteliti yaitu

gambaran Asuhan Keperawatan pada An”D” dengan diagnosa Diare di Ruang

Anak Rumah Sakit Umum Daerah Lahat Tahun 2016.


1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menggambarkan tentang bagaimana penerapan Asuhan Keperawatan

pada An”D” dengan diagnosa Diare di Ruang Anak Rumah Sakit Umum
Daerah Lahat Tahun 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus


4

1. Untuk menggambarkan bagaimana pengkajian pada pasien An”D” dengan

diagnosa Diare di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah Lahat Tahun

2016.
2. Untuk menggambarkan bagaimana diagnosa keperawatan pada pasien

An”D” dengan diagnosa Diare di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah

Lahat Tahun 2016.


3. Untuk menggambarkan bagaimana rencana keperawatan pada pasien An”D”

dengan diagnosa Diare di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah Lahat

Tahun 2016.
4. Untuk menggambarkan bagaimana tindakan keperawatan pada pasien

An”D” dengan diagnosa Diare di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah

Lahat Tahun 2016.


5. Untuk menggambarkan bagaimana evaluasi pada pasien An”D” dengan

diagnosa Diare di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah Lahat Tahun

2016.
1.4 MANFAAT PENULISAN

1.4.1 Bagi Mahasiswa

Memberikan pengalaman kepada penulis untuk mengaplikasikan materi atau

ilmu yang didapatkan mahasiswa secara langsung pada penderita diare.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menjadikan bahan acuan dan bahan pertimbangan dalam penyusunan

materi pembelajaran tentang ilmu keperawatan dengan diare dan diharapkan

mampu sebagai bahan acuan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

selanjutnya.

1.4.3 Bagi Profesi


5

Untuk memberikan informasi, sumbangan pikiran dan menambah

pengetahuan serta saran dalam melaksanakan asuhan keperawatan

1.5 SISTEMATIKA PENULIS

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Karya Tulis Ilmiah

ini. Penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari 5 bab. Bab 1

terdiri dari pendahuluan : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan

Penulisan, Manfaat Penulisan, Sistematika Penulis. Bab 2 tinjauan pustaka

yang terdiri dari konsep dasar penyakit, asuhan keperawatan proses

keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi

dan evaluasi. Bab 3 berisi tinjauan kasus yang berisikan tinjauan kasus yang

memuat keseluruhan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses

keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan

evaluasi. Bab 4 pembahasan, pada Bab ini membahas tenteng kesenjangan

antara teori dan praktik dilapangan yang ditemukan pada klien diare. Bab 5

kesimpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran.

Anda mungkin juga menyukai