PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PROSES INTEGRITAS
Prinsip Proses Integritas dari Kerangka kerja Pelayanan keyakinan (trust
service) menyatakan bahwa sistem yang andal adalah salah satunya menghasilkan
informasi yang akurat, komplit, tepat waktu, dan valid. Seperti yang dibahas
dalam tujuan pengendalian COBIT DS 11.1, hal ini membutuhkan pengendalian
atas input, proses, dan output data. Tabel 10-1 menyajikan 6 katagori dasar
penerapan pengendalian yang dibahas dalam COBIT framework untuk
memastikan proses integritas.
Pengujian data entry terdahulu (preceding) digunakan dua metode yaitu batch
processing dan online real-time processing. Pengendalian data input tambahan
berbeda dengan kedua metode proses tersebut.
Batch total ini dihitung dan disimpan oleh sistem ketika data awalnya
dimasukkan. Data tersebut kemudian akan di kalkulasi ulang untuk memverifikasi
apakah seluruh input diproses dengan benar.
Ketersediaan (Availability)
Interupsi proses bisnis karena tidak tersedianya atau jika sistem informasi
dapat menyebabkan kerugian keuangan secara signifikan. Akibatnya, COBIT
bagian DS 4 membahas pentingnya memastikan bahwa sistem dan informasi yang
tersedia bisa digunakan. Tujuan utama adalah untuk meminimalkan resiko tidak
bekerjanya sistem. Hal ini tidak mungkin, namun demikian, untuk benar-benar
risiko tidak bekerjanya sistem. Oleh karena itu, organisasi juga perlu kontrol yang
dirancang untuk memungkinkan dimulainya kembali operasi normal secara cepat
setelah terjadinya permasalahan pada sistem. Tabel 10-2 merangkumcara
mengontrol tujuan dengan dua cara.
Tabel 10-2
Tujuan dan Kontrol Kunci
Control perubahan
PENUTUP
Romney, Marshall B., 2014, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 13, Salemba
Empat, Jakarta