Jaringan Saraf
Jaringan Saraf
Sistem saraf dibentuk oleh jaringan saraf. Sel pembentuk jaringan saraf :
Neuron
1. Sel Saraf
a. Differensiasi paling tinggi
b. Tidak dapat membelah lagi
c. Jumlahnya diduga 14 milyar
Histologisnya :
a. Badan sel (Perikarion/soma)
b. Juluran / taju saraf (prosesus saraf) berupa Akson dan Dendrit
Gambar 2. Sel Saraf (Neuron)
a. Ukuran 4-135 mm
b. Bentuk: piramid, lonjong, bulat
c. Struktur :
Inti (mata burung hantu / owl eye) ; Bulat, lonjong ; Pucat dan Di tengah
perikarion
d. Sitoplasma :
Organel
Sitoskeleton
Neurofilamen (penyokong)
Mikrotubulus (transportasi zat-zat)
Apparatus Golgi
Mitokondria
Retikulum endoplasmik kasar (Badan Nissl)
HE: basofilik
Substansia Tigroid
Sentriol (Pasca lahir ( - ))
Badan inklusi
Vesikel
Granula
Hormon
Pigmen
Lipofuksin
Besi
Tetes lemak
Glikogen
Gambar 3. Perikarion
Juluran Saraf
Dendrit
Akson
Komponen pembentuk
Jenis Sinaps
a. Akso-dendritik
b. Akso-somatik
c. Akso-aksonik
d. Dendro-dendritik
e. Akson-serat otot
Gambar 6. Sinaps
Rudolf Virchow (1846) : nerve glue (perekat neuron). 70-80% dari seluruh sel yang ada di
SSP. Selnya kecil dengan inti 3-10 mm.
Jenisnya
a. Astrosit (ektoderm)
b. Oligodendroglia (ektoderm)
c. Ependim (ektoderm)
d. Sel Schwann (krista neuralis/ektoderm)
e. Sel Satelit (krista neuralis/ektoderm)
f. Mikroglia (?)
1. Astrosit
Astro = bintang, berasal dari ektoderm. Salah satu komponen pembentuk sawar darah
otak (blood-brain barrier). Terdapat di substansia alba dan grisea
Gambaran histologis
a. Berbentuk seperti bintang (astro)
b. Inti bulat, lonjong, besar
c. Banyak cabang sitoplasma
Ribosom, kompleks Golgi, lisosom, neurofilamen
Ada 2 Tipe
a. Astrosit Protoplasmatik
Cabang sitoplasmanya pendek dan gemuk mirip lumut
Substansia grisea
b. Astrosit Fibrosa
Cabang sitoplasmnya lurus, langsing mirip lidi atau landak
Substansia alba
Fungsi
a. Menyerap kelebihan ion kalsium yang lolos dari sel saraf selama proses
konduksi impuls saraf.
b. Berperan dalam transportasi zat-zat metabolisma
c. Berperan dalam pembentukan jaringan parut di SSP
2. Oligodendroglia
Oligo = sedikit. Terdapat di substansia grisea dan alba
Gambaran histologis
3. Mikroglia
Berasal dari mesoderm. Terdapat di substansia alba dan grisea, fungsinya untuk
fagositosis
Gambaran histologis
a. Selnya kecil, badan sel gepeng dengan inti yang sukar dilihat
b. Sitoplasma bercabang besar (cabang primer), yang kemudian dari cabang
primer bercabang-cabang lagi. Cabang-cabang ini saling tegak lurus
4. Sel Ependim
Melapisi ventrikel otak dan kanalis sentralis medula spinalis. Membentuk epitel
pleksus khoroideus
Gambaran histologis
Sel silindris rendah atau kuboid, permukaannya terdapat silia dan mikrovili
1. Medulla Spinalis
a. Substansia Alba (White matter)
Kumpulan serat-serat saraf (Funikulus) berupa Anterior (ventral), Lateral dan
Posterior (dorsal)
Funikulus terbagi atas kelompokan kecil lagi (Fasikulus) / traktus
b. Substansia Grisea
Perikaryon, neuroglia, pembuluh darah. Daerah berbentuk huruf H atau kupu-
kupu. Terdiri atas, Kornu Anterior, Kornu Posterior, dan Kornu Lateralis.
Kornu Anterior
a. Bagian yang paling banyak mengandung neuron
b. Sel saraf multipolar Besar
1. Inti bulat besar
2. Perikarion dan dendrit mengandung badan Nissl
3. Akson hilock dan akson tidak mengandung badan Nissl
4. Akson keluar sebagai serat alfa efferen yang mempersarafi otot skelet
Kornu Posterior
Ada 4 group sel saraf
1. Grup Substansia gelatinosa
2. Grup Nucleus Proprius
3. Grup nucleus dorsalis (Clark’s column)
4. Grup visceral eferent
Kornu Lateralis
Kelompokan sel saraf terletak dari Th1-L3 dan sel saraf kecil
2. Otak
a. Cerebrum
Terdiri atas hemisfer kiri dan kanan
Struktur histologis
a. Substansia grisea (Korteks)------ perikarion
b. Substansia alba (Medula)----- akson bermielin
c. Bagian terdalam serebrum (nukleus)---- perikarion
Korteks Serebri
Neuron, neuroglia, serat saraf dan pembuluh darah
Ada 5 tipe sel saraf :
a. Sel Piramid
b. Sel Stelata
c. Sel Fusiform
d. Sel Horizontal (Cajal)
e. Sel Martinotti
Terdapat 6 lapisan yaitu :
a. Lapisan Molekular (Plexiform), terdiri dari Dendrit sel piramid dan sel
fusiform, akson sel stelata dan sel-sel Horizontal of Cajal.
b. Lapisan Granular Luar, terdiri dari sel-sel pyramid kecil dan sel stellata.
c. Lapisan Pyramid Luar, terdiri dari sel-sel Pyramid besar.
d. Lapisan Granular Dalam, terdiri dari sel-sel stellata dan sel-sel pyramid.
e. Lapisan Pyramidal Dalam (Ganglionik), terdiri dari sel-sel pyramid
berukuran sedang dan sangat besar (sel Batz), sel-sel stellata dan sel-sel
martinotti
f. Lapisan Multiform (Sel-sel Polymorfik), terdiri dari sel-sel fusiform,
modifikasi sel-sel pyramid dan sel martinotti.
Gambar 9. Cerebellum
3. Meniges
Terdiri dari 3 lapisan
1. Duramater
Lapisan luar yang keras. Terbagi atas 2 lapisan yaitu lapisan periosteum
duramater dan lapisan fibrosa. Pada medula spinalis di antara keduanya terdapat
ruang epidural terisi oleh jaringan ikat longgar, pembuluh darah, sel lemak.
Kedua lapis duramater di dalam tengkorak orang dewasa menyatu, kecuali
pada beberapa tempat tertentu terpisah membentuk sinus-sinus venosus. Ruang
potensial untuk terjadi perdarahan “epidural hematom”.
2. Arachnoid
Membran tipis, halus, avaskular. Membentuk trabekula dalam ruang ruang
subarachnoid. Ruang subarachnoid berisi LCS. Terdapat Villus arachnoid untuk
Menyalurkan cairan LCS ke sinus venosus.
3. Piamater
Membran halus, lembut. Terdiri dari 2 lapisan yaitu, luar: serat kolagen,
pembuluh darah dan serat retikular dan elastin halus.
4. Cairan Cerebrospinal / Cerebrospinal Fluid (CSF)
Terdapat di
a. Ruang subarachnoid
b. Ventrikel otak
c. Kanal sentralis medula spinalis
Dihasilkan oleh Pleksus khoroideus yang terdapat pada
a. atap ventrikel III, IV dan dinding medial ventrikel lateral
b. Paranchyma of the brain
c. Area postrema at the caudal margin of the 4th ventricle
Proses aktif (diproduksi selalu)
Komponen motorik serat sarat perifer adalah Sistem Saraf Simpatik dan Sistem Saraf Otonom.
1. Ganglia
Ganglia adalah sekumpulan neuron yang terdapat diluar SSP. Nukleus adalah
kumpulan neuron di SSP yang mempunyai fungsi tertentu.
Macam ganglia adalah gangia kraniospinal dan ganglia autonom yang terbagi
menjai simpatis dan parasimpatis.
Ganglia Kraniospinalis
a. Ganglia kranial
Jenis neuronnya adalah pseudounipolar. Sel-sel satelit atau sel kapsul atau
amfisit. Ganglia trigeminal, fasilis (geniculatum), vestibularis
b. Ganglia spinal
Jenis neuronnya pseudounipolar. Sel-sel satelit atau sel kapsul atau amfisit
Letaknya di radiks atau akar posterior saraf spinal
Ganglia Autonom
Jenisnya adalah simpatis (adrenergik) dan parasimpatis (kolinergik)
Karakteristiknya :
a. Bersimpai jaringan ikat
b. Lebih kecuil daripada ganglio kranio-spinal
c. Multipolar
d. Mempunyai sel-sel satelit yang jumlahnya lebi sedikit
2. Selubung Serat Saraf
Berdasarkan ada atau tidaknya elubug mielin, serat saraf (akson) di SSP dan SST
terbagi menjadi 2.
a. Serat saraf bermielin (myelinated nerve)
Di SSP dibentuk oleh sel oligodendroglia, 1 sel oligodendroglia membentuk
selubung mielin untuk beberapa serat saraf.
Di SST dibentuk oleh sel schwann, 1 sel Schwann membentuk hanya 1 selubung
mielin.
b. Serat saraf tak bermielin (unmiyeinated nerve)
1. Selubung Mielin
a. Terjadi invaginasi serat saraf kedalam sitoplasma sel schwann.
b. Kedua ujung sitoplasma sel schwann menyatu dan membungkus serat saraf.
Tempat penyatuan awal disebut mesaxon interna.
c. Mesaxon kemudian meluas ke arah dalam, membentuk lapisan-lapisan / lamel-
lamel.
d. Sitoplasma kemudian menghilang dan sisi dalam membran sitoplas menyatu...
garis perioda.
e. Membran ekstrasellular kemudian mendekat tetapi tidak menyatu... garis
interperioda.
f. Tempat penyatuan akhir sitoplasma sel schwann.... mesaxon eksterna.
g. Pada saat penyatuan kedua sisi dalam membran sitoplasma sel schwann, terdapat
kegagalan di beberapa tempat sehingga meninggalkan sejumlah sitoplasme yang
terjerat dalam selubung mielin... celah atau insisura Schmidth-Lanterman.
h. Fiksasi osmium tetraoksida bisa terihat celah Schmidth-Lanterman.
i. Di SSP, Proses pembentukan serupa, 1 sel oligodendroglia membentuk selubung
mielin untuk beberapa serat saraf.
j. Fungsi selubung mielin sebagai insulator.
2. Serat Saraf Tak Bermielin
Di SST serat saraf tak bermielin diselubungioleh selubung sel Schwann, sedangkan
di SSP tak ada selubung.
Selubung Schwann
a. Membungkus seluruh serat saraf tepi bermielin atau tanpa mielin.
b. Disebut neurilema, tersusun dari sitoplasma sel schwann.
c. Pada pinggetan ranvier akson hanya diselubungi oleh juluran-juluran sel schwann
yang terpisah oleh celah atau gap.
d. Sel schwann yaitu sel dengan inti gepeng, mitokondria, mikrotubulus,
mikrofilamen, endoplasmik retikulum, dan kompleks golgi.
2. Encapsulated (berkapsul)
a. Korpuskulum vater pacini : untuk getaran + tekanan
b. Korpuskulum Meissner : untuk rasa raba
c. Korpuskulum dr Krause : untuk rasa dingin + mekanoreseptor
d. Korpuskulum dr Ruffini : untuk rasa panas + mekanoreseptor
e. Neuromuscular – spindle : pada otot, untuk mekanoreseptor