PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Alat pengaduk zat cair biasanya diaduk didalam suati tangki atau bejana
biasanya yang berbentuk silinder dengan sumbu terpasang vertikal. Bagian atas
bejana itu mungkin terbuka saja ke udara ataudapat pula tertutup. Ukuran dan
proporsi tangki itu bermacam-macam, bergantung pada masalah pengadukan itu
sendiri. Walaupu demikianujung bawah tangki itu biasanya agak membulat, jadi
tidak tertutup saja, maksudnya agar tidak terdapat terlalu banyak sudut – sudut
tajam atau daerah yang ditebus arus zat cair. Kedalaman zat biasanya hampir sama
dengan diameter tangki. Di dalam tangki itu dipasang umpeller pada ujung poros
menggantung, artinya poros itu ditumpu dari atas. Poros itu digunakan oleh motor
yang kadang – kadang dihubungkan langsung dengan poros itu, namun biasanya
dihubngkan melalui peti roda gigi untuk menurunkan kecepatannya. Tangki itu
biasanya diperlengkapi pula dengan lubang masuk dan lubang keluar. Kumparan
kalor, mantel, dan sumur untuk menempatkan temometer atau pengganti
pengukuran suhu lainnya.
Dayung untuk tugas sederhana, agitator yang terdiri dari satu dayung datar
yang berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup efektif.
Kadang kadang daun daunnya dibuat miring, tetapi biasanya vertikal saja. Dayung
ini berputar ditengah bejana dengan kecepatan rendah sampai sedang, dan
mendorong zat cair secara radiasi dan tangensial, hampir tanpa adanya gerakan
vertikal pada impeler, kecuali bila daunnya agak miring. Arus yang terjadi
bergerak keluar ke arah dinding, lalu membelok keatas atau ke bawah.dalam
tangki tangki yang dalam kadang kadang dipasang beberapa daying yang satu
poros. Dayung jenis tersebut dinamakan agitator jangkar (anchor agitator).
Jangkar ini sangat efektif untuk mencegah terbentuknya endapan atau kerak pada
permukaan pemutar kalor. Seperti umpamanya, dalam bejana proses bermantel
tetapi tidak terlalu efektif sebagai alat pencampur. Jangkar ini biasanya
dioperasikan bersama dengan dayung berkecepatan tinggii atau agitator lain, yang
biasanya berputar menurut arah yang berlawanan.
(Mc Cabe,1999)
Draft tube merupakan saluran silinder yang sedikit lebih besar daripada
diameter impeler dan diposisikan disekitar impeler. Alat ini digunakan dengan
impeller aksial untuk menggerakkan hisapan dan debit aliran. Aliran sirkulasi dari
atas ke bawag sangat penting untuk aliran proses suspensi padatan dan dispersi
gas. Karakteristik aliran tergantung pada ukuran vessel dan geometer, tambahan
internal seperti baffle dan sifat dari fluida yang digunakan. Kecepatan fluida
memiliki 3 komponen, komponen kecepatan radial bertindak tegak lurus dengan
proses pengaduk. Komponen kecepatan aksial bertindak sejajar dengan poros.
Tangensial atau rotasi komponen bertindak dalam arah tangensial ke jalur
melngkar disekitar poros. Kerugian dari aliran tangensial adalah terciptanya
pusaran dalam percampuran.
(Joyesh,2013)
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan daya atau power untuk pengadukan adalah:
1. Diameter pengaduk
2. Kekentalan cairan
3. Kerapatan cairan
4. Medan grafitasi
5. Laju putaran pengaduk
(Septiani,2013)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan
1. Natrium Klorida (NaCl)
2. Aquadest (H2O)
III.2 Alat
1. Kaca arloji
2. Neraca analitik
3. Beaker glass
4. Gelas ukur
5. Stopwatch
6. Piknometer
7. Penggaris
8. Pipet tetes
9. Tangki
10. Pengaduk
11. Statif
12. Motor
13. Baffle
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I
Piknometer
III.5 Prosedur
1. Menimbang pikno kosong
2. Membuat larutan NaCl dan H2O sesuai konsentrasi lalu masukkan
kedalam pikno. Timbang sebagai berat pikno isi
3. Memasang satu set alat berpengaduk
BAB IV
Tanpa Baffle
N T ρ μ
Bahan Vortex
(rpm) (menit) (gr/cm3) (gr/cm.s)
300 2 v 0,9292 1,8.10-3
Dengan Baffle
N T ρ
Bahan Vortex μ (gr/cm.s)
(rpm) (menit) (gr/cm3)
NaCl 300 5 x 0,9732 2,074.10-3
15% 350 5 x 0,9732 2,074.10-3
Keterangan:
: Terjadi Vortex
Dengan Baffle
Tanpa Baffle
Dengan Baffle
Tanpa Baffle
Dengan Baffle
Tanpa Baffle
IV.2.4 Air
Tanpa Baffle
IV.3 Grafik
4.3.1. Air
IV.4 Pembahasan
Dari percobaan tangki berpengaduk yang telah dilakukan dan dari hasil
pengamatan serta perhitungan yang telah ditabelkan, maka dapat dianalisa faktor
yang mempengaruhi sistem pengaduk yaitu :
a. Besarnya power dipengaruhi oleh jenis liquida dan besarnya kecepatan (rpm)
dari pengaduk.
b. Kecepatan putaran, semakin besar kecepatan putarannya, maka daya yang
dibutuhkan juga semakin besar.
Saat pengadukan dengan tidak menggunakan baffle, vortex semakin jelas
terlihat. Sedangkan saat menggunakan baffle, vortex tidak terlihat.
BAB V
V.1 Kesimpulan
a. Turbulen
Ada atau tidaknya baffle mempengaruhi ada atau tidaknya vortex. Proses
pengadukan biasanya berhubungan dengan pencampuran, yaitu peristiwa
menyebarnya bahan secara acak sampai bahan tersebut dapat dikatakan homogen.
Dari pelaksanaan praktikum dan penyelesaian laporan, dapat disimpulkan:
1. Kebutuhan daya (P) dipengaruhi oleh densitas (ρ) dan viskositas (μ)
suatu bahan.
2. Harga bilangan reynold (NRe) untuk NaCl lebih kecil daripada harga
NRe untuk air.
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIX
a. Air
Berat pikno isi = 22,3945 gr
b. NaCl 15%
Berat pikno isi = 22,8340 gr
c. NaCl 25%
Berat pikno isi = 23,1896 gr
d. NaCl 35%
Berat pikno isi = 23,3056 gr
Da = 6 cm
= 0,9732 gr/
84,462
= 965,255
6. Menghitung P (Power)
965,255