Kesigapan Distribusi & Transaksi b.

Fungsi Operasi
Energi Dalam Mendukung
Pertumbuhan Penjualan 2016
Dalam upaya efektivitas peningkatan
pertumbuhan penjualan 2016 tidak bisa hanya
bidang tertentu yang berperan aktif akan tetapi
harus melibatkan bidang lain supaya lebih
bersinergi dalam pelaksanaanya.
Sebagai contoh adalah bidang Distribusi dan
Transaksi Energi yang juga mempunyai peran
serta dalam mendukung pertumbuhan pelanggan
2016. Dalam artikel kali ini akan kita mengupa
supaya dari kedua bidang dalam mendukung
pertumbuhan penjualan 2016.
1. DISTRIBUSI
a. Kesigapan Distribusi
Bagaimana upaya menjaga keandalan sistem
tenaga listrik dari GI sampai ke pelanggan dan
memastikan KWh tetap tersalur.
Fungsi operasi adalah keadaan dimana ketika
terjadi gangguan harus segera melakukan tindakan
sehingga jaringan kembali normal dan energi
dapat tersalurkan.
Yang harus diperhatikan agar fungsi operasi
berjalan dengan baik adalah :
 LBS
LBS merupakan saklar atau pemutus arus 3
phasa yang dapat dilakukan secara manual
menyerupai tongkat yang dapat dikendalikan dari
bawah. Terkait dengan perkembangan zaman,
dibuat LBS yan dapat dimanuver menggunakan
remote. LBS motorize dapat diremote dari luar
daerah asalkan pada lokasi tersebut mempunyai
kualitas sinyal yang baik. Sehingga pada saat
terjadinya gangguan atau memasukkan LBS, dapat
diremote yang dilakukan oleh APD ( Area Pengatur
Distribusi).
Semakin banyak jumlah LBS yang terpasang
di jaringan maka luas daerah yang padam akibat
gangguan akan semakin sempit karena dapat
dimanuver lewat remote maupun manual yang
dilakukan oleh petugas teknik.

Untuk menjaga keandalan sistem secara

keseluruhan adalah dengan melakukan inspeksi
rutin dan yang penting adalah tindak lanjut dari
inspeksi tersebut. Disamping inspeksi jaringan,
yang paling penting adalah bagaimana kita
mengoperasikan tegangan agar tidak terjadi
tegangan drop pada suatu penyulang. Apabila
terjadinya gangguan, kita bisa manuver dengan
penyulang lain sehingga pada saat terjadi
gangguan, listrik tetap menyala sehingga kWh jual
dapat tersalurkan.
  Recloser
Saat ini recloser sudah menjadi target kinerja
KPI 2016. Masalah penurunan gangguan recloser
harus turun 25 % dari tahun lalu.
Fungsi dari recloser sendiri adalah untuk
mengisolasi sumber gangguan ketika terjadi
hubung singkat di jaringan sehingga luas daerah
yang terimbas gangguan bisa diminimalisir.
c. Fungsi PDKB
Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)
adalah pekerjaan pemeliharaan jaringan yang
dilakukan tanpa pemadaman sehingga penyaluran
tenaga listrik tetap berlangsung dan keandalan
terjaga. Dan PDKB juga dapat mempengaruhi saidi
saifi dalam hal mengurangi pemadaman.
d. Cadangan Daya
Setelah masuknya PLTU Celukan Bawang
kedalam sistem kelistrikan Bali, daya mampu
pembangkit Bali sebesar 1265 MW dan beban
puncak 822 MW. Dengan angka tersebut maka
cadangan daya untuk sistem kelistrikan di Bali
sebesar 443 MW. Dengan cadangan daya sebesar
itu serta pengoptimalan fungsi operasi maupun
PDKB, kita mempunyai kesempatan untuk menjual
lebih banyak lagi
Agar menjadi perhatian bersama, suplay dari
PLTU Celukan Bawang harus tetap terjaga supaya
cadangan daya pada sistem kelistrikan di Bali
dapat mengakomodir pertumbuhan penjualan di
masa mendatang. Maka dari itu marilah kita
sebagai insan PLN selalu berdoa dan merapatkan
barisan sehingga semua masalah yang berkaitan
dengan PLTU Celukan Bawang bisa segera
terselesaikan.
-
2. TRANSAKSI ENERGI
a. Pemeriksaan Pelanggan 1P & 3P
Melakukan pemeriksaan pada pelanggan dan
memastikan bahwa KWh meter sebagai titik
transaksi kita telah terpasang dengan baik dan
bebas dari segala bentuk pemakaian tidak sah /
illegal. Jika ditemukan pemakaian tidak sah itu
berarti kita telah kehilangan “dagangan” yang kita
jual sehingga dapat menghambat pertumbuhan
penjualan.
b. Pengecekan Akurasi CT
Current Transformer (CT) adalah peralatan
instrument untuk menurunkan arus besar menjadi
arus kecil yang digunakan untuk pengukuran dan
proteksi.
Dalam mentransformasikan arus besar menjadi
arus kecil banyak faktor yang mempengaruhinya
sehingga tingkat keakurasian perlu menjadi
perhatian. Jika terjadi perbedaan antara arus
primer dengan arus sekunder akan menyebabkan
f. Monitoring Segel Plastik
error CT sehingga mempengaruhi pembacaan pada
KWh meter. Dengan pengecekan akurasi CT, KWh Titik transaksi pejualan kita terletak pada KWh
yang terjual juga akan terukur lebih akurat. meter oleh karena itu kita harus menjaga agar KWh
meter aman dari segala kemungkinan tindakan
yang akan merugikan seperti pemakaian tidak sah,
c. Penggantian KWh 10 tahun & Bermasalah
perusakan KWh meter dan upaya tindak
Jika kita analogikan KWh meter adalah kecurangan lainya.
timbangan yang akan memberikan informasi
Dengan monitoring segel ini kita akan
berapakah pelanggan membeli “dagangan” kita.
memudahkan penelusuran jika terjadi kerusakan
Maka jika timbangan telah berumur tua dan
segel yang disebabkan faktor alam maupun
bermasalah tidak akan dapat mengukur secara
pelanggan. Kegiatan ini juga membuat petugas
akurat bahkan tidak mengukur sama sekali. Begitu
pemasangan KWh meter berpikir ulang ketika
juga dengan KWh meter tua dan bermasalah
muncul niat akan mengutak-atiknya sebelum
bahkan ada yang macet sehingga KWh yang terjual
memasang karena nama mereka juga akan
tidak terukur.
termonitor.
Dengan penggantian KWh 10 tahun dan
Kita targetkan dengan monitoring segel ini,
bermasalah ini diharapkan kontinuitas pengukuran
KWh meter akan mempunyai kekuatan lebih dalam
KWh yang terjual akan tetap berlangsung dengan
menghitung KWh yang terjual sehingga proses
baik.
penjualan dapat berlangsung dengan baik.
d. Kecepatan Komisioning & Tambah Daya
Demikian tulisan mengenai “Kesigapan
Kecepatan penyalaan pada pelanggan baru Distribusi & Transaksi Enegi Dalam Menudukung
maupun tambah daya dapat menjadi indikator Pertumbuhan Penjualan 2016” semoga bermanfaat
kecepatan pertumbuhan penjualan. bagi kita semua sebagai tambahan pengetahuan.
Mohon maaf jika ada kesalahan.
Semakin cepat penyalaan maka semakin cepat
pula kita menjual ke pelanggan, semakin besar
daya yang terpasang semakin besar pula penjualan
Salam
kita.

e. Pengujian CT Saat Komisioning

Memastikan proses pengukuran berjalan

dengan baik dan benar akan menjamin bahwa
besaran KWh yang terjual dapat terukur dengan
akurat. Maka dari itu dilakukan pengujian CT
sebelum dipasang untuk mengetahui apakah CT
yang akan dipasang dalam keadaan layak atau
rusak.