Anda di halaman 1dari 24

A.

Plagioklas

Plagioklas termasuk dalam kelompok feldspar yang mana mineral ini sangatlah penting

untuk belajar mineral optik karena mempunyai ciri-ciri yang khas seperti kembaran, gelapan dan

lainnya. Sedangkan kita tahu bahwa mineral-mineral feldspar sangatlah penting dalam mineral

pembentuk batuan dan terdiri dari beberapa bagian dalam pembekuan diantarannya ortoklas (K

Al Si3 O8), albit (Na Al Si3 O8) dan anorthit (Ca Al2 Si2 O8).

Dari reaksi bowens dapat kita ketahui proses pembentukan kristal dari plagioklas ini

sendiri, yang mana urutan dari kristalisasi mineral plagioklas berada pada seri kontinyu

(Continous Series). Kristalisasi Plagioklas-Ca pada fase awal berangsur-angsur dengan jalan

bereaksi dengan larutan sisa berubah komposisinya dari arah plagioklas-Na. Reaksi perubahan

ini, perubahan plagioklas merupakan deret solit-solution yang merupakan reaksi kontinyu artinya

kristalisasi Plagioklas-Ca ----Plagioklas-Na (Anorthit ---- Albit) jika setimbang akan berjalan

terus menerus. Anorthit akan selalu bereaksi dengan larutan sisa membentuk bitonit, sejalan

dengan penurunan temperatur dan tekanan, bitonit juga kan bereaksi dengan larutan sisa

membentuk labradorit, demikian seterusnya sehingga pada waktu larutan sisa habis, pada batuan

beku hanya akan dijumpai satu jenis plagioklas. Plagioklas ini sendiri mempunyai 6 jenis seperti

albit, oligoklas, andesine, labradorit, bytownite dan anorthit, yang kesemuanya akan dijelaskan

dibawah. Mineral plagioklas ini terbentuk hampir ada dimana-mana pada batuan beku gabbro,

basalt dan anorthosit yang cenderung pada plagioklas yang kaya akan calcium ( calcium-rich

plagiclase ) umumnya labradorit. Pada batuan beku lainnya seperti andesit, diorit, granit dan

syenit terdapat mineral plagioklas yang cenderung pada plagioklas yang kaya akan sodium (

sodium-rich plagioclase ) yang umumnya adalah andesine.


Rumus Kimia dari mineral plagioklas adalah NaAlSi3O8 - CaAl2Si2O8. Karakteristik fisik

yang dimiliki mineral plagioklas adalah mempunyai warna putih, abu-abu, sampai hitam keabu-

abuan, dengan kilap kaca, kekerasan 6 – 6,5, cerat putih, sifat kristal: transparan – opaque (albit,

anorthit, bytownite), transclucent – transparan (oligoklas, andesin, labradorit), mempunyai sistem

kristal trilklin, belahan 1 arah, pecahan konkoidal, berat jenis 2,61 (albite), 2,64 – 2,68

(oligoklas), 2,68 – 2,71 (andesin), 2,70 – 2,74 (labradorit), 2,74 – 2,76 (bytownite dan anorthit),

cerat putih, asosiasi mineral :kuarsa, toumalin, muscovit (albit); kuarsa, muscovit dan K-feldspar

(oligoklas);biotit, hornblende, kuarsa dan K-feldspar (andesine); biotit, piroksen, dan hornblende

(labradorit, dan bytownit); biotit, augit, hornblende dan piroksen (anorthit)

Seri reaksi bowen merupakan suatu skema pembentukan Kristal (kristalisasi) dari mineral-

mineral utama yang menyusun batuan beku. Mineral-mineral utama (primer) ini dibagi menjadi

dua yaitu :

1. Golongan mineral mafik : mineral yang berwarna gelap danmempunyai berat jenis yang

besar (berat)

2. Golongan mineral felsik : mineral yang berwarna terang dan cerah serta memiliki berat

jenis yang kecil (ringan)

Pada umumnya mineral plagioclase adalah golongan mineral felsik atau mineral

yang berwarna cerah. Mineral plagioclase juga dapat menghasilkan mineral

sekunder jika mengalami perubahan proses yang menghasilkan siderite.

Mineral plagioclase memiliki warna putih atau abu-abu berwarna lain, kilap petreus. Bidang

belahan baik kedua arah sitriasi. Mudah dibedakan dari orthoclase karena adanya kembaran yang
dapat dilhat dibawah loupe, lebih-lebih dibaah microskop. Mineral plagioclase juga dapat

mendominasi batuan beku plutonik menengah / intermediet.

Ciri-ciri umum dari mineral plagioclase :

 Tidak berwarna

 Belahan (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan(110) tidak sempurna

 Relief rendah

 Briefringence rendah orde I

 Bentuk kristal euhedral sampai anhedral

 Indeks biasn mineral < n balsam.

 Sistem kristal triclinic

 Kembaran polisintetik, albit,carlsbad, carlsbad-albit,biaxial (+) (-). Jenis plagioklas

carlsbad, carlsbad albit,‐biaxial(+) ( - ).

SISTEM KRISTALTRIKLIN

Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak salingtegak lurus.

Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak sama.Pada kondisi sebenarnya, sistem

kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingansumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-

sumbunya tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut

kristalografi α = β ≠ γ ≠ 90˚. Hal ini berarti, pada system ini, sudut α, β dan γ tidak saling tegak

lurus satu dengan yang lainnya.


Gambar SistemTriklin

Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, Triklin

memiliki perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan

menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya

a+^bˉ = 45˚ ; bˉ^c+= 80˚. Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+memiliki nilai 45˚

terhadap sumbu bˉ dan bˉ membentuk sudut 80˚ terhadap c+.

Sistem ini dibagi menjadi 2 kelas:

1. Pedial

2. Pinakoidal

Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Triklin ini adalah albite, anorthite,labradorite,

kaolinite, microcline dan anortoclase (Pellant, chris. 1992)

Adapun jenis-jenis mineral yang termasuk ke dalam golongan mineral plagioklas adalah

Anorthit, Bitownit, labradorit, andesine, oligoklas dan albit. Ciri-ciri darisetiap

mineral adalah sebagai berikut :


Albit

Mineral albit merupakan salah satu mineral yang masuk di dalam kelompok felspar dengan klas

silikat dan sub klas tektosilikat. Warna dari mineral albit ini biasanya berwarna putih atau tidak

berwarna, dengan kilap mineral menyerupai kaca dan akan berubah menjadi kilap tanah jika

lapuk.

Mineral albit memiliki kekerasan 6 hingga 6,5 dengan berat jenis mineral sekitar 2,61 dan

memiliki belahan sempurna dengan sifat pecahan konkoidal. Sistem kristal pada mineral albit ini

berupa sistem kristal trikilin dengan bentuk kristal tabular dan mendatar.

 Warna : berasal dari kata albino yang berarti berwarna putih atau tidak berwarna.

 Kilap : kaca, kilap tanah jika lapuk

 Transparansi : transulen sampai opak, kadang-kadang transparan

 Sistem kristal : tabular dan mendatar

 Belahan : sempurna

 Pecahan : konkoidal

 Kekerasan : 6-6,5

 Berat jenis : 2,61

 Streak : putih,
 Mineral asosiasi : kwarsa, tourmalin, dan muskovit.

Anortit

Mineral anortit merupakan salah satu mineral dari sekian banyak mineral yang masuk dalam

group felspar dengan warna mineral pada umumnya putih, abu-abu, hingga tidak berwarna.

Mineral anortit ini juga memiliki sistem kristal trikilin dengan perawakan kristalnya membata

dan jarang terlihat sebagai kristal bebas.

Mineral anortit pada umumnya memiliki belahan sempurna satu arah dengan pecahan konkoidal

dan berat jenis rata-rata 2,76. Kekerasan mineral ini pada kisaran 6 hingga 6,5. Sedangkan

transparansi pada mineral ini biasanya translusen hingga opak bahkan terkadang ditemukan

mineral anortit yang transparan

 Warna: putih, abu-abu, dan tidak berwarna.

 Kilap: kaca hingga damar jika lapuk

 Transparansi: translusen hingga opak, kadang-kadang transparan.

 Sistem kristal: trikilin


 Perawakan kristal: membata atau memapan, jarang terlihat sebagai kristal bebas

 Belahan: sempurna satu arah,

 Pecahan: konkoidal

 Kekerasan: 6-6,5

 Gores putih

 Mineral asosiasi: biotit, augit, hornblende, dan piroken.

Labradorit ( (Al, Si) Al Si2 O8 )

Labradorit termasuk jenis dari plagioklas yang mempunyai warna kegelap-gelapan, dan dapat

menghasilkan warna yang terjadi karena warna tersebut memotong bidang belahan yang disebut

labradorescence. Labradorit biasanya mempunyai batas intensitas warna bertipe biru dan violet-

hijau, kuning dan orange. Selain itu warna yang dihasilkan adalah hasil dari pertumbuhan kristal,

pertumbuhan ini adalah hasil dari kandungan susunan kimia yang serasi ketika pada temperatur

yang tinggi, sedangkan efek warna yang dihasilkan disebabkan karena sinar yang masuk pada

lapisan dan terefraksi kembali. Sinar refraksi ini sangat pelan dan bergabung dengan sinar-sinar

lain yang datang dan kemudian keluar, yang mana sinar-sinar tersebut mempunyai panjang

gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang tersebut berhubungan dengan panjang

gelombang pada warna partikular seperti biru.

Labradorite mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 50-70% calcium dan 50-

30% sodium dan mempunyai kembaran albit. Karakteristik fisik mineral labradorit: mempunyai

wrana abu-abu sampai hitam keabu-abuan, dengan kilat kaca dan bersifat transparan-

transclucent. Mempunyai belahan 1 arah dengan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan
berat jenis 2,70-2,74 serta mempunyai cerat putih. Labradorit berasosiasi dengan mineral biotit,

piroksen dan hornblende

Karakteristik optik dari mineral labradorite: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal

euhedral-anhedral, dengan belahan 1 arah, sempurna {001}, kurang sempurna{010}, dan tidak

sempurna{110}. Berelief rendah, n > balsam. Warna interferensi abu-abu atau putih pada orde

1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan pada batuan beku seperti auganit, basalt, gabbro dan

olivin gabbro, labradorit juga terbentuk pada batuan metamorf

Oligoklas

Mineral Oligoklas merupakan mineral yang masuk dalam group felspar dengan klas silikat dan

sub klas tektosilikat. Jika dilihat dari ciri fisiknya, mineral ini memiliki beberapa warna mulai

dari tanpa warna-putih, abu-abu, hijau pucat, kuning hingga coklat. Sistem kristal yang terdapat

pada mineral oligoklas memiliki sistem trikilin dengan perawakan kristal berbentuk blocky atau

tabular.

Mineral oligoklas ini memiliki sifat belahan satu arah sempurna dengan pecahana konkoidal
 Warna: Tidak berwarna – putih, abu-abu, hijau pucat, kuning atau coklat,

 Kilap: kaca sampai tanah (jika lapuk)

 Transparansi: translusen sampai transparan

 Sistem kristal: blocky atau tabular

 Belahan: satu arah sempurna

 Pecahan: konkoidal

 Kekerasan: 6-6,5

 Berat jenis: 2,64-2,68

 Streak: Putih

 Mineral asosiasi: kwarsa, muskovit, dan K-felspars


Andesine

Mineral andesin ini merupakan group dari felspar dengan klas silikat dan berada pada sub klas

tektosilikat. Mineral andesin sebagian besar berwarna putih atau abu-abu dengan kilap mineral

menyerupai kaca. Sementara kristal yang membentuk mineral andesin ini memiliki sistem kristal

trikilin dengan bentuk perawakan kristal blocky.

Jika dilihat dari sifat belahannya, mineral andesin ini memiliki belahan sempurna satu arah dan

baik pada arah lainnya sehingga membentuk sudut seperti prisma. Sedangkan pecahan mineral

andesin memiliki pecahan konkoidal dengan kekerasan 6 hingga 6,5 serta memiliki cerat gores

yang berwarna putih.

 Warna: sebagian besar putih atau abu-abu

 Kilap: kaca hingga tanah jika lapuk

 Transparansi: transulen-transparan

 Sistem kristal: trikilin

 Perawakan kristal: blocky

 Belahan: Sempurna satu arah dan baik pada arah lainnya membentuk sudut mirip prisma.
 Pecahan: konkoidal

 Kekerasan: 6-6,5

 Berat jenis: 2,68-2,71

 Gores: putih

 Mineral asosiasi: biotit, hornblende, kwarsa dan k-felspars

Bytownite ( (Al,Si) Al Si2 O8 )

Bitonit mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 30-10% sodium dan 70-90%

calcium, mempunyai karakteristik fisik: berwarna putih, abu-abu bahkan tidak berwarna

(colorless), kilat kaca, cerat putih, bersifat transparan-opaque, mempunyai belahan 1 arah, dan

pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,74-2,76 dan berasosiasi dengan

mineral biotit, hornblende dan piroksen.

Sedangkan sifat-sifat optik mineral bitonit: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal

subhedra-anhedra, relief rendah n > balsam, dengan belahan 1 arah pada {001}sempurna,

{010}kurang sempurna dan {110) tidak sempurna. Warna interferensi abu-abu, putih atau

kuning pada orde 1 dengan kembaran albit. Keterdapatan pada gabbro, anorthosit atau basalt
Anorthit

Nikol sejajar : Nikol silang :

Warna absorbsi : Tidak berwarna

Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral

Relief : Rendah

Pleokroisme : -Indeks bias : n.mineral < n.kbalsam

Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna

Bias rangkap : Lemah, abu-abu atau putih orde-I

Kembaran : Albit, Kalsbad dan Kalsbad-Albit

Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi, tergantung dari jenisplagioklasnya

Orientasi optis : -Sumbu optis : Dua (biaxial) Tanda optis : Positif

Keterangan :

Karakteristik fisik mineral Anorthite adalah mempunyai warna putih, abu-abu. Anorthite juga

memiliki kilap kaca, cerat putih,tenacity rapuh dan bersifat transclucent-opaque dengan
belahan 1 arah. Selain itu mineral ini memiliki pecahankonkoidal dengan kekerasan 6 - 6,5 serta

memiliki berat jenis 2,76.Anorthite merupakan mineral yang tergolong ke dalam kelompok

Plagioklas dengan komposisikimia kurang lebih 10% sodium dan 90% kalsium . Anorthite adalah

mineral yangbanyak terdapat pada batuan beku basa seperti gabro dan basalt yang terbentuk pada suhu 1000o

-1300oC. Anorthite juga terdapat pada batuan metamorf seperti granulitdan terbentuk secara

metamorfosis regional. Pada batuan metamorf, mineral initerbentuk pada suhu berkisar 600o

-1000oC dengan tekanan yang berkisar antara 300-1000 MPa serta dengan kedalaman 0-30 km.

Mineral ini biasanya berasosiasi denganmineral Biotite, Augite, Hornblende dan Phyroxene

BYTOWNITE (Ca(70-90%))(Na(30-10%))(Al, Si)AlSi2O8)

Sifat Optis

Warna absorbsi : Tidak berwarna

Bentuk : Kristal subhedral sampai anhedral

Relief : Sedang

Pleokroisme : -Indeks bias : n mineral > n. Kbalsam


Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna

Bias rangkap : Lemah abu-abu ,orde I

Kembaran : Albit Kalsbad, dan KalsbadAlbit

Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi, tergantung dari jenis plagioclasnya

Orientasi optis : Length slowSumbu optis : Dua (biaxial)

Tanda optis : Positif

Keterangan :

Bytownite dibedakan dari plagioklas lainya oleh sudut pemadaman dan indeks bias. Bytownite

umunya terdapatdalam gabro, anorthosite atau basalt

.Bytownite mempunyai karakteristik fisik yakni berwarna putih, abu-abu bahkan tidak berwarna

(colorless). Mineral Bytownite mempunyai kilap kaca, cerat putih, tenacity rapuh dan bersifat

transparan-opaque dengan belahan 1 arah. Selain itumineral ini mempunyai pecahan konkoidal

dengan kekerasan 6 - 6,5 dan memiliki berat jenis 2,74 - 2,76.Bytownite mempunyai komposisi kimia

kurang lebih 30-10% sodiumdan 70-90% kalcium. Mineral Bytownite pada umumnya terdapat pada

batuan bekudan batuan metamorf. Bytownite merupakan mineral pembentuk batuan beku basaseperti

gabro dan anorthosit atau basalt. Pada batuan beku intrusif (plutonik) ultrabasamineral ini terbentuk

pada temperatur 400-1000°C. Pada batuan metamorf khususnyapada batuan hornfelse terbentuk secara

metamorfosis kontak dengan temperaturantara 640-700°C dan tekanan antara 100-150 Mpa.

Mineral Bytownite pada umumnya berasosiasi dengan mineral Quartz, Muscovite, Biotite, Hornblende,

Olivin,Phyroxene.
LABRADORITE (Ca(50-70%)(Na(50-30%))(Al, Si)AlSi28)

Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna

Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral

Relief : Rendah

Pleokroisme : -Indeks bias : n mineral > n. Kbalsam

Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna

Bias rangkap : Lemah abuabu atau putih orde ke I

Kembaran : AlbiteSudut pemadaman : Kembar albit bervariasi dari 27,5osampai 39o Pada

(001)=-7o – (-1vopada (010) = -16o – (-29o)

Orientasi optis : -Sumbu optis : Dua (biaxial)

Tanda optis : -

Positif Keterangan :

Labradorite dibedakan dari plagioclaselainya oleh sudut pemadaman maksimum kembar albite
dan indeks bias.Labradorit adalah minertal yang sangat umum dalam batuan beku subsilicic

sepertiaugenit, basalt, gabro dan olivine gabro, juga terdapat dalam batuan metamorf.

ALBITE (NaAlSi3O8)

Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna

Bentuk : Plate atau lath-shaped, jarang dalam fenokris. Mungkin intergrowth dengan

microcline

Relief : Rendah

Pleokroisme : -Indeks bias : n mineral < n. Kbalsam

Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna

Bias rangkap : Agak lemah, kuning muda, orde ke I

Kembaran : Polisintetik sesuai dengan albite, jarang tidak ada. Yang sesuai dengan Carlsbad atau

kombinasinya,percline.Sudut pemadaman : Sesuai dengan kembar albit bervariasi dari 12osampai

19o,yang pararel dengan (001) = 3o– 5o, pada (010) = 15o – 20o

Orientasi optis : -
Sumbu optis : Dua (biaxial)

Tanda optis : Positif

Keterangan :

Albite terdapat dalam granite, granite pegmatite, vein dan batuan metamorf.

Andesine

Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral

Relief : rendah

Pleokroisme : -

Indeks bias : n mineral < n balsam

Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna, dan (110) tidak sempurna

Birefringence : lemah, abu-abu atau putih orde pertama

Kembaran : albite.

Sudut sayatan rhombic bervariasi dari +30sampai –20dalam andesine

Sudut pemadaman : kembar albite bervariasi dari 130sampai 27½0. Pada (001) = 00-(-70), pada (010) = 00-(-160

Orientasi optis : m
Oligoclase

Warna : tidak berwarna

Bentuk : Kristal euhedral, subhedral , anhedral

Relief : rendah

Pleokrisme : -

Indeks bias : n mineral < n balsam, n mineral > n balsam, n mineral = balsam

Belahan : (001) sempurna, (010) kurang sempurna

Birefringce : agak lemah, abu-abu atau putih pada orde pertama

Kembaran : albit

Sudut pemadaman : kemabaran albit bervariasi dari 0o sampai 12o

Sumbu optik : dua biaxial

Tanda optik : positif atau negative

Catatan : oligoclase terdapatnya sangat umum pada batuan beku persilicic seperti granit, ryolit,
syanite, trachite dan batuan beku.
Berikut adalah rentetan cara Menganalisa plagioklas:

 Membuat mineral dalam posisi sejajar dengan sumbu C

 Meletakan posisi mineral dengan posisi terang semua

 M e m b a c a d a l a m k e a d a a n n o n i u s b e r a p a p o s i s m i n e r a l terangsemua

 Mengeser mineral kearah kanan ataua kiri

 Mengeser pada arah kanan sampai melihat pada kembarannya

 Mengeser pada arah kiri sampai melihat pada kembaranya

 Mendapatkan sudut pemadaman yang berasala dari jumlah

s u d u t g e s e r k a n a n d a n k i r i d i b a g i 2 d e n g a n p e r s ya r t a n dimana selisih

pergerseran sudut <6

Dalam mengidentifikasikan suatu plagioklas, dapat digunakan metode seperti:

 METODE MICHEL –LEVY

Kembaran albit pada plagioclase ini memiliki bidang kembaran yang sejajar dengan b Kristal, yang

dicirikan oleh :

a. Garis- garis perpotongan antara bidang-bidang komposisi dengan bidang sayatan Nampak jelas dan

tajam.

b. Garis kembaran yang diletakan sejajar dengan benng silang vertical, akan memberikan warna

interferensi yang sama dan merata.

Cara Mencari Sudut Pemadamannya :

a. Memposisikan garis kembaran mineral sejajar dengan benang silang vertical, dalam kondisi warna

interferensi sama dan meratan serta mencatat skala noniusnya (Xo)


b. Memutar meja objek searah jarum jam, sampai mineral dalam keadaan gelap maksimum, mencatat skala

noniusnya (X1)

c. Lakukan hal yal yang sama dengan memutar meja objek berlawanan arah jarum jam (X2)

d. Cari P ( Xo-X1)

e. Cari Q ( Xo-X2)

f. Selisih antara P dan Q tidak boleh lebih dari samadengan 6 ( ≤ 6 )

g. Mencari harga sudut pemadaman ( P + Q ) / 2 = Zo

h. Memasukan harga sudut pemadamaanya ( Zo ) kedalam kurva levi chart sebagai kordinatnya, kemudian

tarik garis horizontal hingga memotong kurva

i. Dari perpotogan tersebut tarik lagi kebawah untuk mengetahui komposisi dan jenis plagioclasennya

j. Jika harga sudut pemadaman kurang dari 20, maka ukur indeks biasnnya

k. Nm < Ncb , maka digunakan kurva bagia kiri, dan jika Nm > Ncb, digunakan kurva bagian kanan
 Metode kembaran karlsbad Albit

Plagioklas memperlihatkan memperlihatkan kembaran karlsbat-Albit.

Cara mencari sudut pemadamannya :

1. Mencari sudut pemadaman kembaran karlsbad albit

2. Pada kembaran ditentuk dengan cara :

o
Xo – X1 + Xo – X2 _ S

Xo – X1 + Xo – X2 < 6o

3. Pada kembaran albit ditentukan dengan cara :

o
Yo – Y1 + Yo –Y2 _ T

Yo – Y1 + Yo –Y2 < 6o

4. Kedua harga sudut pemadaman tersebut diplotkankedalam kurva dengan sudut pemadaman

yang lebih kecil sebagai ordinat dan sudut pemadaman yang lebih besardiplotkan pada

kurva

5. Kemudian tarik garis horizontal dari sudut pemadamanyang lebih kecil, potongkan dengan

kurva sudut pemadaman yang lebih besar

6. Dari perpotongan tersebut ditarik garis kebawah dan jenis plagioklas dapat diketahui.

7. Bila diketahui harga sudut pemadaman kurang dari 20 o,maka harus diketahui dulu

indeks biasnya

8. Bila diketahui Nm < Ncb, maka digunakan nilai ordinat negative dalam pengeplotannya. Dan

jika Nm . Ncb, maka digunakan ordinat positif


Dengan Chart MichelLevy dan Kurva F.E Wright inilah kitadapat menentukan jenis jenis

plagioklas yang akan kita amati.Dimana pada dasarnya plagioklas mempunyai bidang bidang kembar,

maka dari itu dalam menentukan sudut pemadamanberbeda dengan mineral-mineral lain.

Kurva MichelLevy

Kurva F.E Wright (Kalsbad-Albit)


Daftar Pustaka

https://www.scribd.com/doc/95698485/Analisa-Mineral-Plagioklas-Kalsbad-Albit182

http://www.academia.edu/19177558/Mineral_Plagioklas
Tugas mineral optik

Disusun oleh :

Muhamad rifaid
410013092

Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta


2017

Anda mungkin juga menyukai