Anda di halaman 1dari 11

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia dengan judul


“Volume dan Kapasitas Paru-paru” yang disusun oleh:
nama : Hasbia Firman
NIM : 1514040022
Kelas : Pendidikan Biologi B
kelompok : III(Tiga)
telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten dan Koordinator Asisten,
maka dinyatakan diterima.

Makassar, April 2018


Koordinator Asisten Asisten

Muh. Richsan Yamin, S.Pd Paewa Panennungi S.Pd

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

DR. A. Mushawwir Taiyeb, M.Kes


NIP. 19640416199803 1 002
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia diciptakan dengan berbagai macam bagian tubuh yang memiliki
fungsi yang luar biasa. Bagian-bagian tubuh yang ada pada tubuh manusia
diciptakan dengan sangat kompleks dan memiliki fungsinya masing-masing.
Sangat banyak bagian dari tubuh manusia yang begitu luar biasa hebatnya dalam
melaksanakan fungsinya dalam kehidupan manusia. Beberapa bagian tubuh
manusia yang sangat luar biasa tersebut antara lain, otak manusia, jantung, paru-
paru, mata dan sebagainya.
Bernafas merupakan suatu kebutuhan manusia yang sangat penting. Apabila
manusia tidak bernafas maka ia tidak akan bisa hidup. Melalui bernafas seseorang
memperoleh oksigen yang menjadi kebutuha terbesar makhluk hidup. Dalam
bernafas manusia menggunakan banyak bagian yang saling bekerja sama
membentuk system pernafasan. Adapun yang terlibat di dalam proses pernafasan
antara lain hidung, bronkus, bronkiolus dan juga paru-paru. Paru-paru merupakan
organ vital yang sangat berperan penting di dalam tubuh utamanya dalam hal
pernafasan.
Paru-paru merupakan organ tubuh pada manusia yang jumlahnya sepasang
dan terletak di rongga dada. Paru-paru merupakan tempat pertukaran oksigen dan
karbondioksida pada system pernafasan. Paru-paru sangat berperan dalam
berlangsungnya pernafasan. Pada manusia paru-paru memiliki kapasitas dan
volume paru-paru. Setiap orang memiliki kapasitas dan volume paru-paru yang
berbeda-beda. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh bentuk tubuh, usia, jenis kelamin
dan posisi tubuh pada saat pengukuran dilakukan. Kita dapat melakukan
pengukuran terhadap kapasitas dan volume paru-paru seseorang menggunakan
cara sederhana misalnya menggunakan suatu alat khusus. Berdasarkan pernyataan
tersebut maka dilakukan sebuah praktikum untuk melakukan pengukuran terhadap
volume dan kapasitas paru-paru menggunakan peralatan sederhana.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui volume pernapasan probandus
pria dan wanita berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat praktikum adalah mahasiswa dapat melakukan pengukuran dan
mengetahui jumlah kapasitas dan volume paru-paru seseorang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Udara masuk ke dalam paru-paru melalui trakea, yang bercabang di bagian


dasarnya menjadi dua saluran udara utama, yaitu bronkus primer. Setiap bronkus
primer memasuki paru-paru dibagian yang disebut hilum, yang juga merupakan
tempat pembuluh darah utama masuk dan keluar dari dalam paru-paru. Bronkus
primer terbagi menjadi bronkus sekunder dan bronkus tersier. Jaringan saluran
udara yang rumit ini menyeruppai pohon terbalik dengan trakea sebagai
batangnya, dan disebut pohon bronkus. Terdapat pohon lain untuk arteri
pulmonal dan arteriol, yang membawa darah miskin oksigen dari sisi kanan
jantung, serta venul dan vena pulmonal, yang membawa kembali darah kaya
oksigen ke sisi kiri jantung (Parker,2013).
Pernapasan merupakan kegiatan menghirup udara dari luar serta
menghembuskan udara keluar dari tubuh. Pada umumnya volume dan kapasitas
paru-paru manusia hanya dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin. Tetapi selain
itu, faktor penyakit dan aktifitas seseorang juga dapat mempengaruhi kapasitas
paru-paru. Seorang atlet dan pekerja bangunan atau kuli memiliki kapasitas paru-
paru yang berbeda dibandingkan seorang pekerja kantoran. Seorang yang
mempunyai penyakit paru-paru atau asma juga mempunyai kapasitas paru-paru
yang berbeda dibandingkan dengan orang normal. Pada orang yang memiliki
penyakit asma (emfisema), diameter saluran udara pada paru-parunya menyempit,
sehingga aliran udara yang keluar masuk paru-paru menjadi berkurang. Hal
tersebut mengakibatkan adanya penurunan kapasitas paru-parunya (Rifa’i, 2013).
Pernapasan adalah menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen
(O₂) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
karbondioksida (CO₂) sebagai sisa dari oskidasi keluar dari tubuh. Fungsi utama
pernapasan adalah sebagai ventilasi paru, difusi oksigen dan karbondioksida
antara alveoli dan darah, pengangkutan oksigen dan karbondioksida dalam darah
dan cairan tubuh ke dan dari sel jaringan tubuh, serta pengaturan ventilasi dan hal-
hal lain dari pernapasan. Udara bergerak masuk dan keluar karena ada selisih
tekanan yang terdapat antara atmosfir dan alveolus akibat kerja mekanika otot-
otot. Dinding toraks berfungsi sebagai penembus. Selama inspirasi, volume toraks
bertambah besar karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi
beberapa otot yaitu sternokleidomastoiseus mengangkat sternum ke atas dan otot
seratus, skalenus dan interkostalis eksternus mengangkat iga-iga (Juarfianti,2015).
Kegiatan inspirasi dan ekspirasi atau menghirup dan menghembuskan udara
dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan
(kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar
masuk paru-paru pada pernapasan normal. Namun dalam keadaan ekstrim atau
olah raga, siklus pernapasan memerlukan sekitar 1500 cc udara pernapasan
(expiratory reserve volume). Secara perhitungan matematis Kapasitas Total Paru-
paru (KTP) dapat ditentukan dengan cara mengukur hiperventilasi maksimal
dalam satu menit, atau dengan kata lain Kapasitas Vital (KV) ditambah Volume
Residual (KR). Saat keadaan normal volume paru-paru manusia mencapai 4500
cc, yang disebut sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Pada keadaan
normal, kegiatan inspirasi dan ekspirasi dalam pernapasan hanya mengunakan 500
cc volume udara pernapasan atau disebut kapasitas tidal. Dari 500 cc udara
pernapasan yang digunakan untuk alveolus hanya sebesar 350 cc saja, sisanya
hanya mengisi saluran pernapasan. Walaupun demikian, kapasitas vital udara
yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc
merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi
bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah
udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya
secara maksimum (Rifa’i, 2013).
Kapasitas paru merupakan kesanggupan atau kemampuan paru dalam
menampung udara di dalamnya. Gangguan sistem pernafasan ini akan
menurunkan kemampuan fungsi paru, dimana gangguan terhadap penurunan
fungsi paru ini dapat diketahui dari volume paru. Volume paru itu sendiri
digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kondisi faal paru apakah masih
dalam kondisi yang prima ataukah tidak. Sewaktu menghirup udara (inspirasi)
dinding dada secara aktif tertarik keluar oleh pengerutan dinding dada, dan sekat
rongga dada (diafragma) tertarik ke bawah. Berkurangnya tekanan di dalam paru-
paru menyebabkan udara mengalir ke paru-paru. Hembusan napas keluar
(ekspirasi) disebabkan mengkerutnya paru-paru dan diikuti rongga dada yang
menyusut. Menyusutnya volume paru-paru juga diikuti oleh pengembang dan
menyusutnya rongga dada. Tekanan antara paru-paru dan dinding dada disebut
tekanan intrapleural atau intrathoacic. Tekanan udara dalam paru-paru berbanding
terbalik dengan tekanan di luar paru-paru. Perubahan tekanan paru-paru
dipengaruhi oleh perubahan volume paru-paru, hubungan antara perubahan
volume dan tekanan paru-paru hampir linier dan dibatasi oleh elastisitas organ
paru-paru (Tumiwa, 2016).
Menurut Rifa’i (2013) Metode perhitungan volume dan kapasitas paru-paru
adalah sebagai berikut:
1. Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada
setiap kali pernapasan normal. Besarnya ± 500 cc pada rata-rata orang dewasa.
2. Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi
setelah volume tidal, dan biasanya mencapai ± 3000 cc.
3. Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat
dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan
normal besarnya ± 1100 cc.
4. Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah
ekspirasi kuat. Besarnya ± 1200 ml.

Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi
menjadi empat bagian, yaitu:
1. Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi,
besarnya ± 3500 cc.
2. Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal +
volume cadangan ekspirasi, besarnya ± 4600 cc.
3. Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital + volume residu, besarnya ±
5800 cc.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/ tanggal : Selasa, 10 Mei 2018
Waktu : Pukul 16.00 - selesai
Tempat : Laboratorium Zoologi lt.3 Barat Biologi FMIPA UNM

B. Alat dan bahan


1. Alat
a. Spirometer 1 buah
2. Bahan
a. Air secukupnya
b. Probandus

C. Prosedur Kerja

Mengisi spirometer dengan air Membersihkan mulut pipa tiup


sampai batas yang ditentukan dengan menggunakan alkohol

Jika mengukur volume tidal, Kontrol semua perlengkapan


lakukan respirasi seperti biasa spirometer

Jika mengukur volume inspirasi Jika mengukur cadangan ekspirasi,


cadangan, lakukan inspirasi sekuat- lakukan isnpirasi normal dan
kuatnya dan ekspirasi normal ekspirasi kuat

Jika mengukur kapasitas vital Jika mengukur kapasitas inspirasi,


lakukan sekuat-kuatnya inspirasi lakukan inspirasi dan ekspirasi
dan sekuat-kuatnya ekspirasi normal
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan
NO. Nama Posisi Volume (L)
tubuh Tidal Cad. Cad. Kap. Kap.
Inspirasi Ekspirasi Inspirasi Vital

1. Fika Berdiri
2. Lira Berdiri
3. Nurlina Berdiri
4. Sariana Berdiri
5. Dean Berdiri
6. Purnama Berdiri

B. Pembahasan
Pengukuran kapasitas paru-paru dilakukan dengan menggunakan alat yang
disebut spirometer. Spirometer menggunakan prinsip salah satu hukum dalam
fisika yaitu hukum Archimedes. Hal ini tercermin pada saat spirometer ditiup,
ketika itu tabung yang berisi udara akan naik turun karena adanya gaya dorong ke
atas akibat adanya tekanan dari udara yang masuk ke spirometer. Adapun macam-
macam udara yang diukur melalui spirometer antara lain volume udara tidal,
cadangan inspirasi, cadangan ekspirasi, kapasitas inspirasi dan kapasitas vital.
Untuk hasil pengukuran pada udara tidal rentang volume yang
didapatkan adalah 1,0- 2,0 liter. Untuk Cadangan inspirasi adalah antara 1,0- 2,0
liter. Cadangan ekspirasi 1,0- 2,5 liter, kapasitas inspirasi 1,5-2,4 liter sedangkan
kapasitas vital paru-paru berada dalam rentang 1,9-4,0 liter. Teori menurut
Soewolo (2003) yang menyatakan bahwa volume tidal paru-paru normal ±500 ml,
volume cadangan inspirasi sebesar 3.100 ml, volume cadangan ekspirasi ±1.200
ml, udar residu ±1.200 ml, kapasitas inspirasi sebesar 3.600 (volume tidal +
cadangan inspirasi) dan kapasitas vital sebesar 4.800 ml (udara residu +kapasitas
vital). Jika dibandingkan teori dengan data rata-rata volume tidal yang diperoleh
melebihi dari kadar normal yang biasanya diperoleh. Sementara cadangan
inspirasi data lebih kecil dibandingkan dengan teori, cadangan ekspirasi terdapat
beberapa yang melebihi ukuran yang dinyatakan dalam teori. Sedangkan untuk
kapasitas inspirasi data yang diperoleh masih belum ada yang mencapai batasan
seperti teori. Kapasitas vital paru-paru yang diperoleh juga masih lebih rendah
dibandingkan teori.
Kapasitas yang diperoleh juga berbeda-beda tiap orang. Hal ini disebabkan
beberapa faktor antara lain ukuran tubuh probandus yang berbeda-beda serta jenis
kelamin. Jika dibandingkan secara keseluruhan kapasitas vital paru-paru laki-laki
lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Kapasitas vital ini sebenarnya dapat
dihitung apabila kita sudah mendapatkan volume cadangn inspirasi, volume udara
tidal dan volume cadangan ekspirasi. Kita dapat menjumlahkan ketiga volume
tersebut. Tetapi pada data yang diperoleh jumlah kapasitas vital paru-paru sangat
kecil dan bahkan ada yang melebihi jika merujuk pada penjumlahan volume tidal,
cadangan inspirasi dan cadangan ekspirasi. Hal ini bisa saja terjadi karena adanya
beberapa kesalahan. Kesalahan pun dapat disebabkan beberapa factor antara lain
kesalahan prosedur penggunaan alat spirometer.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan terhadap 6 probandus yang
terdiri dari 5 orang perempuan dan 1 orang laki-laki dengan aktivitas dan posisi
yang sama yaitu berdiri diperoleh hasil pengukuran pada udara tidal rentang
volume yang didapatkan adalah 1,0- 2,0 liter. Untuk Cadangan inspirasi adalah
antara 1,0- 2,0 liter. Cadangan ekspirasi 1,0- 2,5 liter, kapasitas inspirasi 1,5-2,4
liter sedangkan kapasitas vital paru-paru berada dalam rentang 1,9-4,0 liter.

B. Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya agar lebih cermat dalam menggunakan
alat spirometer untuk mendapatkan hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan. 2016. Kapasitas Vital dan Volume Total Paru-paru Manusia.


www.catatanpelajar.net, diakses tanggal 06 Mei 2017

Juarfianti, dkk. 2015. Kapasita Vital Paru Pada Penduduk Dataran Tinggi Desa
Rurukan Tomohon. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-
April 2015. Diakses tanggal 06 Mei 2017

Pinzon, Rizaldy. 1999. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kapasitas Vital
Paru-paru Golongan Usia Muda. Bul. Penelit. Kesehat. 26 (1) 1998-1999.
Diakses tanggal 06 Mei 2017

Sari, Maya. 2016. Kapasitas Vital Paru-paru Manusia. www.dosenbiologi.com,


diakses tanggal 06 Mei 2017

Soewolo, dkk. 2003. Fisiologi Manusia. Malang : IMSTEP

Tumiwa, Hendra T dkk. 2016. Gambaran Kapasita Vital Paru dan Volume
Oksigen Maksimum(VO2MAX) Pada Atlet Sepak Bola PS.BANK
SULUTGO Di Kota Manadp Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Farmasi –
UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016. Diakses tanggal 06 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai