Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

“Epidemiologi Kanker dan Tumor”

Oleh :

Kelompok 8

Shinta Yunia Wulandari 1611212024


Khoridatul Hasindah 1611212028
Rista 1611212030
Clarita Tiffany 1611212032
Cut Annisa Barmah 1611212036
Tessa Yuriandini 1611212034

Dosen Pengampu:

Dr. dr. Fauziah Elytha, M.Sc

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada

Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah

ini guna memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular ini. Dalam

penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun, penyusun

menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,

dorongan, dan bimbingan orangtua, sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Epidemiologi

kanker dan tumor yang penyusun sajikan berdasarkan dari berbagai informasi dan referensi.

Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri

penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan

dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya mahasiswa Universitas Andalas. Penyusun

sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,

kepada dosen pengampu, penyusun meminta masukannya demi perbaikan pembuatan

makalah penyusun di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca.

Padang, 28 Januari 2018

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan........................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumor...........................................................................................4

2.1.1 Definisi Tumor...................................................................4

2.1.2 Faktor Resiko Tumor........................................................ 6

2.1.3 Pencegahan dan Pengobatan Tumor..................................7

2.2 Kanker........................................................................................12

2.2.1 Definisi Kanker.................................................................8

2.2.2 Perkembangan Kanker.......................................................9

2.2.3 Epidemiologi Kanker........................................................10

2.2.4 Perjalanan Penyakit Kanker..............................................11

2.2.5 Faktor Resiko Kanker.......................................................12

2.2.6 Gejala Kanker...................................................................14

2.2.7 Pencegahan dan Pengobatan Kanker................................15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................20

3.2 Saran...........................................................................................20

iii
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini insiden kanker sebagai salah satu jenis penyakit tidak

menular semakin meningkat. Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia setiap

tahun bertambah sekitar 7 juta orang, dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara

yang sedang berkembang. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita

kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya,kejadian ini akan

terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (InternationalUnion Against Cancer

/UICC, 2009).

Di Indonesia, tiap tahun diperkirakan terdapat 100 penderita baru per

100.000 penduduk. Ini berarti dari jumlah 237 juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita

kanker baru setiap tahunnya. Sejalan dengan itu, data empiris juga menunjukkan bahwa

kematian akibat kanker dari tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan hasil Riskesdas

tahun 2007, sekitar 5,7 % kematian semua umur disebabkan oleh kanker ganas. Menurut

Prof. Tjandra Yoga, di Indonesia prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk.

Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera,

perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007).

Faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia

yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia ≥ 15 tahun pada laki-

laki13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur

93,6%,konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan

penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2% (data Riskesdas

tahun 2007).

1
Tingginya tingkat kematian akibat kanker terutama di Indonesia antara laindisebabkan

karena terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini dari

kanker, faktor-faktor resiko terkena kanker, cara penanggulangannyasecara benar serta

membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Tidak sedikit dari merekayang terkena kanker,

datang berobat ketempat yang salah dan baru memeriksakan dirike sarana pelayanan

kesehatan ketika stadiumnya sudah lanjut sehingga biaya pengobatan lebih mahal.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi tumor dan kanker ?

1.2.2 Bagaimana faktor resiko dari kanker dan tumor ?

1.2.3 Bagaimana perkembangan sel kanker ?

1.2.4 Bagaimana epidemiologi kanker?

1.2.5 Bagaimana perjalanan penyakit kanker ?

1.2.6 Bagaimana gejala-gejala kanker ?

1.2.7 Bagaimana pencegahan dan pengobatan kanker dan tumor ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang epidemiologi kanker

dan tumor. Disamping itu untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah epidemiologi

penyakit menular.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui definisi tumor dan kanker.

1.3.2.2 Untuk mengetahui faktor resiko dari kanker dan tumor.

2
1.3.2.3 Untuk mengetahui perkembangan sel kanker.

1.3.2.4 Untuk mengetahui epidemiologi kanker.

1.3.2.5 Untuk mengetahui proses perjalanan penyakit kanker.

1.3.2.6 Untuk mengetahui gejala-gejala dari penyakit kanker.

1.3.2.7 Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan kanker dan tumor.

1.4 Manfaat Penulisan

Kami mengharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi

pembaca dan juga khususnya bagi mahasiswa kesehatan masyarakat terutama dalam

memahami materi tentang Epidemiologi kanker dan tumor.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumor

2.1.1 Definisi Tumor

Tumor adalah pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal. Tumor merupakan

sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk dari hasil proses pembelahan sel yang

berlebihan dan tak terkoordinasi. Dalam bahasa medisnya, Tumor dikenal sebagai

Neoplasia. Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan/pembelahan, jadi Neoplasia

mengacu pada pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari pertumbuhan sel-sel di

sekitarnya yang normal. Istilah tumor kurang lebih merupakan sinonim dari istilah

neoplasma. Semua istilah tumor diartikan secara sederhana sebagai pembengkakan atau

gumpalan, dan kadang-kadang istilah “ tumor sejati” dipakai untuk membedakan neoplasma

dengan gumpalan lainnya. Neoplasma dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya; ada yang

jinak, ada pula yang ganas.

Perlu diingat bahwa sel tubuh secara umum memiliki 2 tugas utama yaitu

melaksanakan aktivitas fungsional nya serta berkembang biak dengan membelah diri. Namun

pada sel tumor yang terjadi adalah hampir semua energi sel digunakan untuk aktivitas

berkembang biak semata. Fungsi perkembangbiakan ini diatur oleh inti sel (nucleus),

akibatnya pada sel tumor dijumpai inti sel yang membesar karena tuntutan kerja yang

meningkat.

Ada dua golongan tumor/neoplasma yaitu tumor jinak dan tumor ganas :

a. Tumor Jinak

Tumor jinak tumbuhnya lamban dan bersimpai atau

berselaput pembungkus sehingga mudah dioperasi dan diangkat. Tumor

4
jinak tidak pernah bermetastasis. Tumor jinak hanya tumbuh pada satu bagian

tubuh dan tidak menyebar atau menyerang bagian lain. Tumor jinak juga biasanya

tidak akan tumbuh lagi setelah diangkat. Tumor jinak tumbuh secara ekspansif

atau mendesak, tetapi tidak merusak struktur jaringan sekitarnya yang normal.

Hal ini dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi antara bagian

sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal.

b. Tumor Ganas

Tumor ganas atau kanker tumbuhnya cepat, tidak bersimpai,

tumbuhnya menyusup ke bagian lain melalui pembuluh darah dan pembuluh

getah bening. tumor ganas atau yang sering disebut kanker adalah tumor yang

dapat menyerang jaringan di sekitarnya, masuk ke pembuluh darah, dan

menyebar ke bagian tubuh yang lain. tumor ganas memiliki kemungkinan untuk

kambuh.

Tumor ganas tumbuhnya relative lebih cepat karena memang lebih aktif

dan agresif, akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar

dengan cepat dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau pembusukan

yang tidak kunjung sembuh. Luka menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada

sel-sel tumor tidak mampu mengimbangi lagi sel-sel tumor yang jumlah sangat

cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang berada diujung tidak mendapat nutrisi

dan mati. Jadi hati-hati jika memiliki luka yang kotor dan tidak kunjung sembuh

dengan pengobatan bahkan bertambah luas.

Tumor ganas tidak berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau

menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya. Pertumbuhan semacam ini

pertama kali ditemukan oleh Hippocrates – bapak ilmu kedokteran – dan beliau

menamakan sebagai cancer (bahasa latin dari kepiting) karena menurutnya proses

5
infiltratif seperti demikian menyerupai bentuk capit kepiting. Akibat proses

infiltratif tersebut, maka jaringan disekitar tumor ganas seringkali rusak, dan jika

jaringan yang diinfiltrasi itu berupa pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat

menimbulkan gejala perdarahan. Contohnya, pada kanker paru salah satu

gejalanya adalah batuk darah.

Pada tumor ganas akan terjadi metastasis. Metastasis merupakan anak

sebar, artinya kemampuan suatu jaringan tumor untuk lepas dari induknya dan

menempel serta mampu hidup dan berkembang lebih lanjut pada jaringan tubuh

lain yang letaknya jauh dari jaringan tumor induk. Misalnya kanker payudara

dapat bermetastasis hingga ke paru-paru dan menyebabkan gangguan proses

pernapasan. Jalur metastasis bisa melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses

terlepas/terjatuh langsung menempel pada tempat tertentu.

2.1.2 Faktor Resiko Tumor

a. Pemakaian rokok yang mengandung nikotin dan zat-zat adiktif lainnya.


b. Benzene dan zat kimia lain yang berada di lingkungan, diserap oleh darah

sehingga meracuni seluruh jaringan tubuh.


c. Mengonsumsi minuman beralkohol
d. Sinar radiasi matahari yang tidak mampu ditahan oleh jaringan kulit hingga

menembus ke dalam dan membuat karakteristik kulit berubah


e. Masalah genetis
f. Gaya hidup yang tidak sehat
g. Obesitas (kegemukan)
h. Akibat radiasi
i. Virus tertentu dapat pula menyebabkan tumor tumbuh menjadi tidak terkendali.

Virus itu antara lain cervical cancer (human papilomavirus) dan hepatocellular

carcinoma (virus hepatitis B)

Jenis tumor dipengaruhi oleh beberapa hal:

a. jenis kelamin
b. umur

6
c. lingkungan
d. genetika
e. faktor diet

2.1.3 Pencegahan dan Pengobatan Tumor

Pencegahan tumor dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :

a) Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi


b) Berolahragalah secara teratur
c) Hindari minum minuman beralkohol
d) Diet untuk merawat berat badan
e) Mengurangi risiko tubuh agar tidak terkena radiasi dan keracunan zat kimia
f) Tidak merokok
g) Mengurangi kontak dengan sinar matahari secara langsung

Perawatan yang diberikan pada penderita tumor sangat bergantung pada tipe tumor,

penyebab, juga lokasi tumor tumbuh. Jika dalam pemeriksaan tumor yang dimaksud tidak

mempunyai kemungkinan untuk menyebar, dan area nya sangat aman dan tidak menimbulkan

kerusakan organ di dekatnya, maka tidak diperlukan perawatan yang serius. Sering kali tumor

dapat dihilangkan dengan perawatan standar. Tapi untuk tumor otak, harus dilakukan operasi

yang harus mengikuti prosedur tingkat tinggi dan amat ketat. Hal ini dikarenakan untuk

mengurangi efek merusak yang bisa terjadi di sekitar lokasi pembedahan. Perawatan yang

dilakukan untuk tumor berat:

a. Pembedahan
b. Radiasi
c. Kemoterapi
d. Kombinasi antara ketiga model perawatan di atas.

2.2 Kanker

2.2.1 Definisi Kanker

Kanker menurut WHO adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang

dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor

ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan kanker adalah pertumbuhan sel-sel

7
baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat

menyerang bagian sebelah tubuh dan menyebar ke organ lain. Proses ini disebut metastasis.

Metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2009).

Penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya

sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat

menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita yang akan terus membelah diri,

selanjutnya menyusup ke jaringan sekitar (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan

ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Sel-sel yang

berkembang ini akan menumpuk, mendesak dan merusak jaringan dan organ yang ditempati.

Penumpukan sel baru inilah yang disebut tumor ganas.

Sel kanker bersifat ganas dan dapat menginvasi serta merusak sel-sel normal di

sekitarnya sehingga merusak fungsi jaringan tersebut. Penyebaran (metastasis) sel

kanker dapat melalui pembuluh darah maupun pembuluh getah bening. Sel penyakit

kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam

perjalanan selanjutnya tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa

tumor.

2.2.2 Perkembangan Kanker

Sel kanker terbentuk dari sel yang sehat dengan proses kompleks yang disebut

transformasi. Langkah pertama pada poses tersebut adalah inisiasi, yaitu sebuah pertumbuhan

genetic sel (pada DNA dan kadangkala pada struktur kromosom) memicu sel menjadi kanker.

Perubahan pada bahan genetic sel bisa terjadi secara spontan atau dibawa oleh alat yang

menyebabkan kanker (karsinogen). Karsinogen termasuk beberapa bahan kimia, tembakau,

virus, radiasi dan sinar matahari. Tapi tidak semua sel rentan terhadap karsinogen.

Tahap kedua dan akhir di dalam perkembangan kanker disebut promosi. Senyawa

yang menyebabkan promosi disebut promotor. Promotor dapat berupa zat-zat di dalam

8
lingkungan atau bahkan beberapa obat-obatan (seperti obat tidur). Tidak seperti karsinogen,

promotor tidak menyebabkan kanker dengan sendirinya. Hanya, promotor membiarkan sel

yang telah mengalami inisiasi menjadi kanker. Promosi tidak mempunyai efek pada sel

noninisiasi. Sehingga beberapa faktor seringkali berkombinasi dengan karsinogen untuk

menyebabkan kanker. Beberapa karsinogen cukup kuat untuk bisa menyababkan kanker

tanpa perlu promosi. Misalnya radiasi ionisasi bisa menyebabkan berbagai macam kanker,

terutama sarcoma, leukemia, kanker tiroid dan kanker payudara.

Kanker berkembang secara langsung ke dalam jaringan di sekitarnya atau menyebar

ke jaringan-jaringan atau organ-organ yang dekat atau jauh. Kanker bisa menyebar melalui

sistem lymphatic. Jenis penyebaran ini adalah cirri khas pada carcinoma. Misalnya kanker

payudara biasanya menyebar pertama kali disekitar kelenjar getah bening; kemudian

menyebar lebih luas melalui tubuh. Kanker juga bisa menyebar melalui aliran darah. Jenis

penyebaran ini adalah cirri khas sarcoma.

2.2.3 Epidemiologi Kanker

Dari data WHO diketahui, setiap tahun jumlah penderita kanker di dunia bertambah

menjadi 6,25 juta orang. Di negara maju, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua

setelah penyakitpenyakit kardiovaskuler. Sepuluh tahun mendatang, diperkirakan 9 juta orang

diseluruh dunia akan meninggal karena kanker setiap tahunnya (Familiy’s Doctor, 2006).

Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Gumawan

Achmad seorang ginekolog (Kompas, 2001) menyatakan bahwa dua pertiga dari penderita

kanker di dunia berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesi apada

Kabinet Indonesia Bersatu, Siti Fadilah Supari (2005), menyatakan bahwa kanker telah

menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula dalam sambutannya ketika

mmembuka Temu Ilmiah Dokter Bedah Onkologi Indonesia ke-1 (1st International Scientific

9
Meeting di Indonesi Society of Surgical Oncologyst/ISSO), beliau menyatakan bahwa jumlah

pasien kanker di Indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih penduduk Indonesia (Media

Indonesia, 2005). Bahkan telah diperkirakan bahwa menjelang permulaan abad ke-21, peta

penyakit di Indonesia akan mendekati peta penyakit di negara maju dimana penyakit kanker

berada pada urutan ketiga penyebab terjadinya kematian setelah penyakit kardiovaskuler dan

kecelakaan (Tambunan, 1995).

Selain itu, dalam seminar sehari ”Kanker Pada Alat Reproduksi Perempuan” dalam

rangka peringatan hari Ulang Tahun ke-26 Yayasan Kanker Indonesia, Achmad sujudi (1998),

menyatakan bahwa di Indonesia ketika ini dijangkakan terdapat penyakit kanker baru dengan

perbandingan/rasio 1:1000 penduduk pertahun. Walaupun demikian, apabila penyakit ini

dapat dideteksi pada tahap awal, maka lebih daripada separuh penyakit kanker dapat dicegah,

bahkan dapat disembuhkan (KBI Gemari, 2003). Sayangnya hasil diagnosis kanker

menyatakan bahwa 80% penderita kanker ditemukan pada stadium lanjut, yakni stadium 3

dan 4 (Kompas, 2002). Pada tahap ini kanker sudah menyebar ke bagian-bagian lain di dalam

tubuh sehingga semakin kecil peluang untuk sembuh dan pulih, dan berkemungkinan

langsung tidak akan sembuh. Keadaan di atas menjadi salah satu penyebab meningkatnya

penyakit kanker di Indonesia.

Di sisi lain, bila ditinjau dari aspek gender, maka jumlah kaum perempuan yang

menderita penyakit kanker menduduki proporsi yang lebih banyak dibandingkan kaum lelaki.

Kenyataan ini paling tidak dapat dilihat dari hasil pendataan yang dilakukan oleh Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Yayasan Kanker Indonesia, dan Ikatan Ahli Patologi

Indonesia bahwa 64,4% penderita kanker adalah dari kaum perempuan dan sisanya (36,6%)

adalah pria (Mangunkusuma, 1995).

10
Oleh karena sangat pesatnya pertambahan penderita kanker di Indonesia, sangat

penting bagi masyarakat untuk menghindari penyakit kanker dengan mengetahui faktor-

faktor resiko penyebab kanker.

2.2.4 Perjalanan Penyakit Kanker

Penyakit kanker terbentuk melalui proses kompleks yang disebut transformasi yang

terbagi menjadi dua tahap, yaitu : penyakit perubahan secara karsinogen dapat zat kimia

nikotin virus radiasi sinar matahari lain-lain

a. Tahap Inisiasi

Tahap ini disebut juga sebagai tahap awal dimana terjadi proses

perubahan genetik sel sel menuju penyakit kanker. Perubahan dapat terjadi

secara spontan atau diakibatkan oleh suatu unsur (agen) yang disebut

karsinogen. Karsinogen dapat berupa zat kimia, nikotin, virus, radiasi, sinar

matahari, dan lain-lain.

b. Tahap Promosi

Tahap berikutnya adalah proses promosi, yakni perubahan sel yang telah

mengalami inisiasi menjadi sel kanker dipengaruhi oleh agen tertentu atau

promotor. Promotor tidak akan berdampak pada sel yang tidak mengalami

inisiasi.

2.2.5 Faktor Resiko Kanker

Penyakit kanker akan mudah berkembang jika didukung oleh faktor resiko yaitu

faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan kemungkinan seseorang menderita

penyakit kanker. Faktor resiko ini dapat berupa :

a. Lingkungan (Agen Luar)

11
 Faktor polusi udara dan air akibat pembuangan limbah ke lingkungan

dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker.


 Terpapar radiasi pengion dapat menyebabkan kanker paru-paru C dan

terpapar sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit.


 Zat kimia seperti vinyl chlorid dapat menyebabkan kanker hati.
 Infeksi virus Hepatitis B dan Hepatitis Cdapat menyebabkan kanker hati,

Human Papilloma Virus (HPV) dapat menyebabkan kanker leher rahim,

Helycobacter Pylori pada kanker lambung, dan lain-lain.


 Salah satunya yang paling berbahaya adalah merokok. Merokok dapat

meningkatkan resiko terjadinya kanker paru-paru, mulut, laring (pita

suara) dan kandung kemih. Asap rokok (yang dihirup oleh perokok pasif)

dapat menyebabkan kanker paru, nasopharing, kanker payudara, dan lain-

lain.

b. Diet dan Makanan

Dari beberapa studi diketahui bahwa sejumlah besar produk lemak pada

hewan dan daging (red meat) serta lemak jenuh lainnya dan obesitas

meningkatkan resiko terjadinya kanker kolon dan payudara. Makanan adalah

faktor resiko penting lainnya untuk kanker, terutama kanker pada saluran

pencernaan. Banyak bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker dan bahan

kimia lainnya banyak dicurigai sebagai penyebab kanker. Misalnya pemaparan

asbes bisa menyebabkan kanker paru-paru dan mesotelioma (kanker pleura).

Resiko ini akan lebih besar jika pekerja asbes adalah seorang perokok.

c. Hormonal

Penggunaan hormon dalam jangka waktu lama, menarche dini diertai

menopause terlambat dicurigai meningkatka risiko wanita terkena kanker

payudara dan ovarium.

12
d. Perilaku

Berhubungan seks tidak aman dapat menularkan HPV yang merupakan

penyebab kanker leher rahim. Kebiasaan merokok diketahui meningkatkan risiko

penyebab kanker, terutama kanker paru, nasopharing, kanker payudara dan lain-

lain. Minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati,

sedangkan kurang aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko terkena penyakit

kanker kolon, kanker payudara, dan kanker protat.

e. Genetik

Ada riwayat keluarga yang menderita penyakit kanker. Meskipun tidak

dominan, tetapi genetik berperan dalam peningkatan risiko terkena kanker.

Sebagai contoh, 10 % dari semua kanker payudara terjadi pada wanita dengan

riwayat kanker pada keluarga (WHO, 2002).

Beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker

tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Misalnya resiko wanita untuk

menderita kanker payudara meningkat 1,5 – 3 kali jika ibunya atau saudara

perempuannya menderita kanker payudara.

f. Kelainan Kromosom

Misalnya seseorang dengan Sindroma Down, yang memiliki 3 buah

kromosom 21, memiliki resiko 12-20 kali lebih tinggi untuk menderita leukemia

akut.

g. Virus

Virus papiloma yang menyebabkan kutil genitals agaknya merupakan

salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita. Virus sitomegalo

menyebabkan sarcoma Kaposi. Virus hepatitis B bisa menyebabkan kanker hati,

meskipun karsinogen atau promosinya tidak dketahui.

13
h. Infeksi

Misalnya oleh parasit Schistosoma (Bilharzia) bisa menyebabkan kanker

kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Tapi

penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker. Infeksi oleh

Clonorchis, yang terutama banyak ditemukan di Timur Jauj, bisa menyebabkan

kanker pancreas dan saluran empedu.

i. Pekerjaan

Pekerja yang terpapar hazard zat-zat kimia atau radiasi berisiko terkena

penyakit kanker.

2.2.6 Gejala Kanker

Secara umum ada 8 gejala seseorang terserang penyakit kanker, yaitu :

a. Adanya luka yang tidak sembuh-sembuh, terutama disekeliling lidah, mulut atau
bibir
b. Suatu benjolan atau bengkak yang tidak menimbulkan rasa sakit, terutama pada
bibir dan lidah atau payudara
c. Perdarahan / pengeluaran cairan yang tidak wajar misalnya mimisan terus
menerus, ludah/batuk/muntah yang berdarah, cairan putting susu yang berdarah,
cairan liang rahim yang berdarah (diantara waktu menstruasi atau setelah
menopause), warna darah dalam air seni atau kotoran
d. Warna tahi lalat yang berubah-ubah atau kutil yang bertambah dan mencurigakan
e. Sulit buang air besar dan tidak teratur
f. Batuk dan suara serak yang tidak ada hentinya dan tidak diketahui sebabnya,
sukar waktu menelan
g. Wajah pucat, lemas dan kurang darah
h. Kedengaran suara dalam telinga yang menetap atau tuli.

2.2.7 Pencegahan dan Pengobatan Kanker

a. Pencegahan Kanker

Mengurangi resiko pada kanker tertentu mungkin bias melalui perubahan

makanan dan gaya hidup lain. Merubah gaya hidup menjadi gaya hidup sehat

14
dapat mengurangi resiko pada beberapa jenis kanker. Mengurangi asupan alcohol

bisa mengurangi resiko pada kenker kepala dan leher, hati dan kerongkongan.

Deteksi dini pada petumbuhan kanker atau prakenker bisa menyelamatkan

nyawa. Untuk wanita berusia 40 tahun atau lebih, melakukan mammogram

tahunan bisa membantu mendeteksi kanker payudara ketika mereka masih dapat

diobati. Untuk orang yang berusia 50 tahun atau lebih, menjalani colomoscopy

(inspeksi pada usus besar melalui pipa elastic untuk melihat) setiap beberapa

tahun bisa mendeteksi polip dan kanker awal pada usus.

Berdasarkan yayasan kanker Amerika, resiko yang terjadi pada kanker

tertentu kemungkinan dikurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup seperti

berikut ini :

 Menghindari merokok atau terkena asap tembakau


 Menghindari occupational carcinogen (misalnya asbestos)
 Menghindari terkena sinar matahari yang lama tanpa perlindungan tabir surya
 Menghindari asupan alcohol yang berlebihan
 Menghindari penggunaan terapi hormone (misalnya estrogen dan

progesteron)
 Membatasi asupan makanan berlemat tinggi, terutama dari bahan-bahan

hewani (misalnya daging berlemak tinggi, produk yang berasal dari lemak

susu)
 Meningkatkan asupan buah-buahan dan sayur-sayuran
 Menjadi aktif secara fisik
 Menjaga berat badan dibawah tingkat obesitas
b. Pengobatan Kanker
 Pembedahan

Pembedahan merupakan bentuk pengobatan yang paling tua. Pada

tahun 1988, dari 1 juta orang Amerika yang menderita kanker, 64 % telah

menjalani pembedahan dan 62 % dari kelompok ini mngalami kesembuhan.

15
Pengobatan dan prognosa ditentukan oleh beratnya dan penyebaran

kanker (staging). Beberapa kanker sering dapat disembuhkan hanya dengan

pembedahan jika dilakukan pada stadium dini.

 Teori Penyinaran

Penyinaran (radiasi) menghancurkan sel-sel yang membelah dengan

cepat. Tetapi penyinaran juga bisa merusak jaringan normal, terutama jaringan

dimana sel-sel secara normal berkembangbiak dengan cepat, yaitu kulit, akar

rambut, lapisan usus, indung telur, buah zakar dan sumsum tulang.

Terapi penyinaran biasanya dilakukan dengan alat yang disebut

akselerator linear. Sinar diarahkan sangat dekat dengan tumor. Bagaimana

sinar bisa mengenai jaringan normal tergantung dari luasnya area yang disinar

dan letaknya terhadap jaringan normal. Misalnya penyinaran tumor pada

kepala dan leher sering menyebabkan peradangan selaput mukosa dihidung

dan mulut, menyebabkan sakit dan luka terbuka (ulcerasi). Penyinaran pada

lambung atau perut sering menyebabkan peradangan lambung (gastritis) dan

usus bagian bawah (enteritis) sehingga menyebabkan terjadinya diare.

Terapi penyinaran memegang peran penting dalam menyembuhkan

berbagai kanker termasuk :

- Penyakit Hodgkin
- Limfoma non Hodgkin stadium dini
- Kanker sel skuamosa pada kepala dan leher
- Seminoma (kanker buah zakar)
- Kanker prostat
- Kanker payudara stadium dini
- Kanker paru-paru non sel stadium dini
- Meduloblastoma (kanker otau atau tulang belakang)

Jika tidak mungkin disembuhkan, terpi penyinaran dapat mengurangi

gejala pada myeloma multiple dan kanker paru-paru, kerongkongan, leher,

kepala dan lambung yang sudah menyebar. Terapi penyinaran juga bisa
16
mengurangi gejala yang disebabkan oleh penyebaran kanker ke tulang atau

otak.

 Kemoterapi

Belum ditemukan obat kanker yang ideal, yang menghancurkan sel-sel

kanker tanpa menciderai sel-sel yang normal. Meskipun demikian, banyak

penderita yang bisa diobati dengan obat-obat antikanker (kemoterapi) dan

beberapa diantaranya mengelami kesembuhan. Pada saat ini, efek samping

dari kemoterapi dapat diminimalkan.

Obat antikanker dikelompokkan kedalam beberapa kategori :

- Alkylating agents
- Antimetabolit
- Alkaloid tanaman
- Antibiotic antitumor
- Enzim
- Hormone
- Pengubah respon biologis
 Operasi Kanker

Operasi kanker adalah sebuah bentuk pengobatan tradisional pada

kanker. Hal ini paling efektif untuk menghilangkan berbagai jenis kanker

sebulum menyebar ke kelenjar getah bening atau tempat jauh lainnya

(metastasized). Operasi kemungkinan digunakan sendirian atau dipadukan

dengan pengobatan lainnya, seperti terapi radiasi dan kemoterapi. Jika kanker

tidak menyebar, operasi bisa menyembuhkan orang. Meskipun begitu, hal ini

tidak selalu pasti sebelum operasi apakah kanker sudah atau belum menyebar.

Jika ya, orang tersebut kemungkinan beriko tinggi mengalami kanker berulang

dan bisa membutuhkan kemoterapi atau radiasi setelah operasi untuk

mencegah kambuhnya.

Operasi bukan pengobatan utama ketika kanker telah menyebar.

Meskipun begitu, operasi kadangkala digunakan untuk mengurangi ukuran

17
tumor (prosedur yang disebut debulking), sehingga radiasi terapi tersebut dan

kemoterapi kemungkinan lebih efektif, atau untuk meringankan gejala-gejala

seperti rasa sakit hebat atau penyumbatan usus. Pengangkatan penyebaran

dengan cara operasi jarang menghasilkan kesembuhan karena menemukan

seluruh tumor tersebut adalah sulit. Tumor yang tertinggal biasanya terus

bertumbuh. Meskipun begitu, pada kanker tertentu yang memiliki penyebaran

dalam jumlah sangat kecil, terutama sekali pada hati, otak atau paru-paru,

operasi pengangkatan pada penyebaran bisa jadi bermanfaat.

Operasi bukan pengobatan yang dianjurkan untuk kanker tahap awal.

Beberapa kanker terjadi di daerah yang tidak dapat dijangkau. Selain itu,

pengangkatan kanker bisa membutuhkan pengangkatan organ penting, atau

operasi bisa merusak fungsi organ. Pada beberapa kasus, pengobatan radiasi

dengan atau tanpa kemoterapi kemungkinan lebih baik.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Tumor adalah pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal. Kanker disebut juga sebagai

tumor ganas yang merupakan pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh

melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah tubuh

dan menyebar ke organ lain.

b. faktor resiko terjadinya kanker adalah kumpulan faktor genetik dan lingkungan yang

berupa faktor lingkungan, riwayat keluarga, kelainan kromosom, makanan, pekerjaan,

virus, infeksi dan perilaku.


c. Pencegahan tumor dan kanker dapat dilakukan dengan mengurangi terpaparnya pada

faktor resiko, mengurangi perilaku merokok, meningkatkan makan makanan sehat,

dan lain-lain. Sedangkan untuk pengobatannya dapat dilakukan dengan cara

pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan operasi kanker.

d. 3.2 Saran

Semoga para pembaca makalah ini dapat memanfaatkan serta menambah

wawasan tentang Epidemiologi kanker dan tumor.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Dukungan Sosial pada Pasien Kanker, Perlukah?. usupress.usu.ac.id,

diakses tanggal 29 Januari 2013

Nugroho, Sri Haryanto S. 2009. Terapi Pengobatan Tumor Kanker. Yogyakarta : Penerbit

Kanisius

Rahayu U, Wahyu. Tanpa Tahun. Mengenali, Mencegah dan Mengobati 35 Jenis Kanker:

VIC

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 430/Menkes/SKLIV/2007

Tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Kanker

20

Anda mungkin juga menyukai