RANGKUMAN MATERI SBMPTN SOSHUM Ekonomi PDF
RANGKUMAN MATERI SBMPTN SOSHUM Ekonomi PDF
kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 2 PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUKSI
kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 3 PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUKSI
A. Permintaan • Hukum Penawaran
Apabila harga barang tertentu naik maka
• Permintaan adalah jumlah barang yang dibeli
penawaran barang yang bersangkutan akan
pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
meningkat.
Permintaan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
• Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
permintaan efektif, absolut, dan potensial.
1. Biaya produksi
P 2. Teknologi
Keterangan: 3. Munculnya produk baru
P = harga 4. Harga barang
D Q = jumlah barang 5. Harga faktor-faktor produksi
D = permintaan • Fungsi Penawaran
Hubungan antara variabel harga dengan jumlah
barang yang ditawarkan. Bentuknya: Q = aP - b
O Q
Kurva permintaan
C. Harga Keseimbangan
• Hukum Permintaan Harga keseimbangan adalah tingkat harga yang disepa-
Apabila harga suatu jenis barang naik, maka per- kati oleh produsen dan konsumen atas suatu jenis
mintaan barang tersebut akan turun, begitu juga barang tertentu.
sebaliknya. P
• Cateris Paribus D S
Hal-hal yang mempengaruhi permintaan barang
selain harga barang yang bersangkutan dianggap Titik keseimbangan
tetap.
• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Barang O Q
1. Pendapatan masyarakat Kurva keseimbangan
2. Selera konsumen
3. Barang substitusi • Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran
4. Intensitas kebutuhan P P D2
S1
• Fungsi Permintaan D1 S
Hubungan antara variabel harga dengan jumlah S2
barang yang diminta. Bentuknya: Q = -aP + b
D
B. Penawaran O Q O Q
Kurva pergeseran penawaran Kurva pergeseran permintaan
• Penawaran adalah jumlah barang yang dijual pada
tingkat harga tertentu.
• Golongan Pembeli dan Penjual
P Keterangan:
Pe per
P
su
m ma
P = harga
be rg
al
gin
bm al
li
S Q = jumlah barang
su nju
ar
S = penawaran
ina
Pe marginal
l
al su mb
in bm eli
al g
n ju mar ar
gin
O Q Pe per al
su S
Kurva penawaran D
O Q
Gambar golongan pembeli dan penjual
kendi_mas_media@yahoo.com
- Pembeli b. Penjual submarginal: biaya produksi >
a. Pembeli marginal: harga subjektifnya = harga pasar.
harga pasar. c. Penjual supermarginal: biaya produksi <
b. Pembeli submarginal: harga subjektifnya < harga pasar.
harga pasar. • Kebijakan Pemerintah
c. Pembeli supermarginal: harga subjektif > - Harga eceran tertinggi: untuk melindungi
harga pasar. konsumen.
- Penjual - Harga eceran terendah: untuk melindungi
a. Penjual marginal: biaya produksi = harga produsen.
pasar.
kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 5 PENERIMAAN DAN BIAYA
D MC
TR O Q
AR Kurva marginal cost
O MR Q
Macam-macam kurva penerimaan
• BEP (Break Event Point)
TR = TC
C. Macam-macam Biaya
• Keuntungan Maksimum
1. Fixed Cost (FC) MR = MC
C
TFC
O Q
Kurva fixed cost
TFC
Average Fixed Cost (AFC) =
Q
kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 6 PASAR DAN PASAR ABSTRAK
A. Pasar B. Pasar Abstrak
Pasar adalah pertemuan antara permintaan dan pena- 1. Pasar uang: bertemunya permintaan dan
waran. penawaran surat-surat berharga yang mempunyai
1. Pasar persaingan sempurna jangka waktu kurang dari satu tahun.
Penjual dan pembeli banyak, price taker. 2. Bursa valuta asing: tempat diperjualbelikannya
Ciri-cirinya: bermacam-macam mata uang asing.
a. jumlah penjual dan pembeli banyak, Fungsi bursa valas:
b. barang atau jasa yang diperjualbelikan bersifat - memperoleh informasi tentang keadaan pasar
homogen, valas,
c. informasi sempurna, - sebagai tempat dan alat untuk mengetahui
d. pembeli dan penjual bebas keluar masuk kurs-kurs mata uang asing.
pasar. 3. Pasar modal (bursa efek): tempat jual beli surat-
2. Pasar persaingan tidak sempurna surat berharga jangka panjang.
a. Monopoli Surat berharga yang diperjualbelikan antara lain
Satu penjual, banyak pembeli, price maker. saham dan obligasi.
Penyebab monopoli: Lembaga pengelola pasar modal:
- alami: adanya kondisi alam yang khas, - Badan Pembina Pasar Modal
- dari masyarakat: adanya kepercayaan - Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam)
masyarakat terhadap satu jenis barang - PT. Danareksa
tertentu, 4. Bursa tenaga kerja: tempat bertemunya para
- karena undang-undang: berdasarkan pencari kerja dan penyedia lapangan kerja.
kebijakan pemerintah. 5. Bursa komoditi: tempat jual beli barang-barang
b. Duopoli: dua penjual, banyak pembeli. dagangan di pasar dunia.
c. Oligopoli: beberapa penjual, banyak pembeli.
d. Monopsoni: satu pembeli.
e. Oligopsoni: beberapa pembeli.
BAB 7 KETENAGAKERJAAN
- Jumlah penduduk: banyaknya orang yang - Jenis-Jenis Pengangguran
mendiami suatu wilayah negara. 1. Menurut penyebabnya
- Penduduk usia kerja: penduduk dalam usia 15-64 a. Pengangguran konjungtur/siklis: akibat
tahun. adanya penurunan kondisi ekonomi
- Kesempatan kerja: tersedianya lapangan bagi ang- (resesi, depresi, krisis).
katan kerja yang membutuhkan pekerjaan. b. Pengangguran struktural: akibat adanya
- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perubahan struktur ekonomi.
Angkatan ker ja c. Pengangguran friksional: karena sulit
× 100%
Jumlah penduduk mempertemukan pemberi kerja dan pela-
mar kerja.
- Ketergantungan/Dependency Ratio
d. Pengangguran musiman: karena pergan-
Penduduk di luar usia kerja
× 100% tian musim.
Penduduk usia kerja 2. Menurut lama waktu bekerja
a. Pengangguran terbuka: sama sekali tidak
Semakin tinggi Dependency Ratio, semakin besar
bekerja.
tanggungan penduduk produktif.
b. Setengah menganggur: bekerja tetapi
kendi_mas_media@yahoo.com
tenaganya kurang termanfaatkan diukur - Cara Mengatasi Pengangguran
dari curahan jam kerja. 1. Pengangguran siklis: dengan meningkatkan
c. Pengangguran terselubung: tidak ada kese- daya beli masyarakat.
suaian antara pekerjaan dengan kemampuan- 2. Pengangguran struktural: dengan pengadaan
nya, sehingga tidak bisa bekerja secara optimal. pelatihan, mobilitas tenaga kerja, mendirikan
- Dampak Pengangguran industri padat karya.
a. Pendapatan nasional semakin kecil. 3. Pengangguran friksional: menyediakan infor-
b. Penerimaan negara (pajak) akan berkurang. masi yang lengkap bagi permintaan dan pena-
c. Beban psikologis bagi yang bersangkutan. waran tenaga kerja.
d. Biaya sosial akan semakin meningkat. 4. Pengangguran musiman: melatih keterampil-
an agar dapat tetap bekerja saat menunggu
musim tertentu.
kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 9 SISTEM ANGGARAN DI INDONESIA
A. APBN 2. Fungsi regulend/mengatur: sebagai alat untuk
mengatur dan melaksanakan kebijaksanaan
- APBN adalah suatu daftar yang memuat rincian pemerintah dalam bidang sosial ekonomi.
pendapatan dan pengeluaran negara untuk waktu
- Pengelompokan Pajak
tertentu.
1. Menurut golongannya
- Fungsi APBN
a. Pajak langsung: pajak yang harus dipikul
1. Fungsi alokasi, digunakan untuk membangun
sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
sarana umum (jembatan, jalan, taman umum).
dibebankan kepada orang lain. Contoh:
2. Fungsi distribusi, digunakan untuk dana
pajak penghasilan.
subsidi, dana pensiun.
b. Pajak tidak langsung: pajak yang dapat
3. Fungsi stabilisasi, sebagai pedoman agar
dibebankan kepada orang lain. Contoh:
pendapatan dan pengeluaran keuangan negara
pajak pertambahan nilai.
bisa sesuai dengan yang telah ditetapkan.
2. Menurut sifatnya
- Asal Pendapatan Negara dalam APBN/APBD
a. Pajak subjektif: pajak yang berpangkal
- Penerimaan pajak: luar negeri dan dalam
pada subjeknya. Contoh: pajak pengha-
negeri.
silan.
- Penerimaan bukan pajak: bagian dari BUMN,
b. Pajak objektif: pajak yang berpangkal pada
penerimaan SDA.
objeknya. Contoh: pajak pertambahan
- Pengeluaran Negara dalam APBN/APBD
nilai dan pajak penjualan atas barang
1. Belanja pemerintah pusat: belanja pegawai
mewah.
negeri dan TNI, belanja barang, belanja modal,
3. Menurut lembaga pemungutnya
bunga dan cicilan utang, subsidi, belanja
a. Pajak pusat: pajak yang dipungut oleh
hibah, bantuan sosial.
pemerintah pusat. Contoh: pajak peng-
2. Belanja pemerintah daerah: dana perim-
hasilan, pajak pertambahan nilai dan pa-
bangan, dana otonomi khusus.
jak penjualan atas barang mewah, PBB,
- Kebijakan fiskal (anggaran): kebijakan penyesuaian
bea materai.
di bidang pengeluaran dan penerimaan negara
b. Pajak daerah: pajak yang dipungut oleh
untuk memperbaiki keadaan ekonomi.
pemerintah daerah. Contoh: pajak
- Tujuan kebijakan fiskal: memperbaiki keadaan
propinsi:pajak kendaraan bermotor, pajak
ekonomi, mengusahakan kesempatan kerja dan
bahan bakar kendaraan bermotor, bea
menjaga kestabilan harga-harga secara umum.
balik nama kendaraan bermotor; pajak
- Macam-Macam Kebijakan Fiskal
kabupaten: pajak hiburan, pajak reklame,
1. Pembiayaan fungsional
pajak restoran, pajak hotel, pajak
2. Pengelolaan anggaran
penerangan jalan.
3. Stabilisasi anggaran otomatis
- Tarif Pajak
4. Anggaran belanja seimbang
1. Tarif sebanding/proporsional: persentase
- Alat/instrumen kebijakan fiskal: pajak, pinjaman
tetap terhadap berapapun jumlah yang dike-
publik, pengeluaran negara.
nai pajak.
2. Tarif tetap: jumlah yang tetap terhadap bera-
B. Pajak papun jumlah yang dikenai pajak.
- Pajak: iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan 3. Tarif progresif: persentase tarif yang digunakan
undang-undang dengan tidak mendapat kontra- semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak
prestasi secara langsung. semakin besar.
- Fungsi Pajak 4. Tarif degresif: persentase tarif yang digunakan
1. Fungi budgeter: sebagai sumber dana bagi semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak
pemerintah untuk membiayai pengeluaran- semakin besar.
pengeluarannya.
kendi_mas_media@yahoo.com
- Penghitungan PBB
Tarif pajak × persentase NJKP × (NJOP - NJOPTKP)
• NJKP = Nilai Jual Kena Pajak (20% jika aset < Rp
M, 40% jika asset > Rp 1 M)
• NJOP = Nilai Jual Objek Pajak
• NJOPTKP = Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena
Pajak maksimal Rp 12.000.000,00
kendi_mas_media@yahoo.com
- Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang - Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang
Impor Ekspor
1. Kuota 1. Diskriminasi harga
Pembatasan jumlah barang yang diimpor agar Penetapan harga atas suatu jenis barang
tidak mengganggu industri dalam negeri. berbeda antara satu negara dengan negara
2. Tarif lain, sesuai perjanjian dengan negara yang
Pemberlakuan tarif tinggi untuk barang-barang bersangkutan.
impor agar barang-barang sejenis produksi da- 2. Pemberian premi/subsidi
lam negeri dapat bersaing. Subsidi diberikan kepada pengusaha yang
3. Subsidi akan melakukan ekspor, agar barang yang
Diberikan kepada produsen dalam negeri agar dihasilkan bisa bersaing di pasar internasional.
harga barang dalam negeri bisa menjadi lebih 3. Dumping
murah. Kebijakan menjual barang lebih tinggi di pasar
4. Larangan impor dalam negeri daripada pasar internasional.
Diberlakukan untuk barang-barang tertentu 4. Politik dagang bebas
yang dianggap membahayakan masyarakat. Pemerintah memberikan kebebasan dalam
ekspor-impor.
5. Larangan ekspor
Diberlakukan untuk barang-barang tertentu
dengan alasan ekonomi, sosial, budaya dan
politik.
Pendapatan nasional yaitu penjumlahan seluruh nilai 3. Pendekatan produksi, dilakukan dengan cara
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor menjumlahkan nilai tambah seluruh barang dan
ekonomi masyarakat suatu negara dalam periode ter- jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor dalam
tentu yang dinilai dengan uang. perekonomian.
kendi_mas_media@yahoo.com
5. PI (Personal Income) D. Indikator untuk Mengukur Distribusi
PI = NNI – (laba ditahan – jaminan sosial + Pendapatan
transfer payment) 1. Indeks Gini (dengan kurva Lorenz)
6. DI (Disposable Income)
DI = PI – pajak langsung Semakin jauh kurva Lorenz
7. Pendapatan per kapita dari sumbu diagonal maka
distribusi pendapatan sema-
GNP
Pendapatan per kapita = kin tidak merata.
jumlah penduduk Kurva Lorenz
BAB 12 INFLASI
A. Inflasi b. Politik pasar terbuka
Menjualbelikan surat-surat berharga.
Inflasi yaitu kondisi yang menunjukkan kemerosotan
c. Penetapan persediaan kas pada bank-
nilai uang karena banyaknya uang yang beredar
bank (cash ratio).
sehingga menyebabkan kenaikan harga barang secara
d. Kebijakan kredit
umum.
Pinjaman kepada masyarakat diperketat.
- Jenis-Jenis Inflasi 2. Kebijakan fiskal
a. Berdasarkan tingkatannya
a. Menaikkan tarif pajak
- Inflasi ringan, < 10%
b. Menghemat pengeluaran pemerintah
- Inflasi sedang, 10% - 30%
3. Kebijakan yang lain
- Inflasi berat, 30% - 100%
a. Menaikkan hasil produksi
- Hiperinflasi, > 100%
b. Menetapkan harga maksimum untuk
b. Berdasarkan sumbernya
bebe-rapa jenis barang tertentu
- Luar negeri, ada kenaikan harga di luar
- Cara Menghitung Inflasi
negeri.
- Dalam negeri, adanya pencetakan uang baru
oleh pemerintah, penerapan ang-garan a. IHK =
∑P × Q
t 0
c. Berdasarkan penyebabnya
- Karena kenaikan permintaan (demand b. IHP =
∑P × Q
t 0
pull inflation) ∑P × Q
0 0
- Karena kenaikan biaya produksi (cost push
inflation) c. GDP Deflator =
∑P × Q
t 0
kendi_mas_media@yahoo.com
B. Fungsi Konsumsi dan Tabungan C. Uang
- Secara matematis dapat ditulis dengan: Uang yaitu suatu benda yang diterima umum oleh ma-
syarakat sebagai alat pembayaran.
C = a + b Yd
- Fungsi Uang
C = konsumsi a. Alat tukar
a = konsumsi otonom b. Satuan hitung
b = MPC c. Alat pembayaran di masa yang akan datang
Yd = pendapatan disposable d. Pengalihan nilai
e. Penimbun kekayaan
Y=C+S - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
S = –a + (1 – b) Yd Uang
MPS = 1 – MPC 1. Untuk transaksi
2. Untuk berjaga-jaga
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi dan 3. Untuk spekulasi
Tabungan - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1. Kekayaan yang telah terkumpul Uang
2. Sikap hemat 1. Pendapatan
3. Tingkat suku bunga 2. Tingkat suku bunga
4. Kondisi perekonomian 3. Harga barang
5. Program dana pensiun 4. Selera
5. Tingkat inflasi
6. Kondisi kesehatan perbankan
7. Tingkat produksi dan pendapatan nasional
8. Nilai tukar rupiah
9. Kekayaan masyarakat
BAB 13 PERBANKAN
- Bank adalah badan usaha yang menghimpun B. Jasa-jasa Perbankan
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
1. Jual beli valuta asing
dan menyalurkannya lagi pada masyarakat dalam
2. Jasa penyimpanan
bentuk pinjaman.
3. Pengiriman/transfer uang
4. Pemberian jaminan
A. Jenis-jenis Bank
5. Kartu kredit
1. Berdasarkan fungsinya 6. Cek perjalanan
a. Bank sentral (Bank Indonesia) 7. Inkaso (penagihan piutang)
b. Bank umum 8. ATM
c. Bank syariah 9. Kartu debit
d. Bank perkreditan rakyat
2. Berdasarkan kepemilikan
a. Bank pemerintah, contoh: BTN
b. Bank swasta, contoh: NISP, Bank Mega, Bank
Niaga
c. Bank campuran, contoh: BNI 46, Mandiri, BRI
d. Bank pemerintah daerah, contoh: Bank DKI,
Bank Jatim, BPD
e. Bank asing, contoh: City Bank, Bank of Tokyo
kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 14 PERUSAHAAN JASA DAN DAGANG
kendi_mas_media@yahoo.com
2. Pendapatan pokok berasal dari penjualan • Potongan penjualan
barang tersebut • Biaya angkut pembelian
3. Harga pokok penjualan: persediaan awal + 2. Jurnal khusus
pembelian bersih – persediaan akhir Macam–macam jurnal khusus:
4. Laba kotor: penjualan bersih – harga pokok a. Jurnal pembelian
penjualan b. Jurnal penjualan
- Akun-akun Perusahaan Dagang c. Jurnal penerimaan kas
Dicatat di sisi D Dicatat di sisi K d. Jurnal pengeluaran kas
1. Pembelian 1. Penjualan Perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus
2. Potongan penjualan 2. Potongan pembelian
3. Retur penjualan 3. Retur pembelian No Jurnal umum Jurnal khusus
4. Biaya angkut pembelian 4. Utang usaha
5. Biaya pengiriman
1. Digunakan untuk Digunakan untuk
mencatat semua mencatat transaksi yang
6. Persediaan barang dagangan transaksi sejenis saja
7. Piutang usaha
8. Harga pokok penjualan 2. Bentuk jurnal dua kolom Bentuk jurnal banyak
kolom
- Syarat Penyerahan Barang yang Diperjualbelikan 3. Posting dilakukan setiap Posting dilakukan secara
transaksi berhimpun dan periodik
1. Franko Gudang Penjual: ongkos angkut
tanggung jawab pembeli. 4. Pencatatan dilakukan oleh Pencatatan dilakukan
satu orang oleh banyak orang
2. Franko Gudang Pembeli: ongkos angkut
tanggung jawab penjual. 5. Tidak menciptakan Dapat menciptakan
pengendalian intern pengendalian intern
3. FOB Tempat Pengapalan (Free on Board
Shipping Poin): ongkos dari gudang penjual 3. Buku besar utama
dan menaikkan barang ke kapal tanggung Cara melakukan posting:
jawab penjual, setelah itu tanggung jawab a. melalui rekapitulasi jurnal khusus, baru di-
pembeli. posting ke buku besar,
4. FOB Tempat Tujuan (Free on Board Destination b. langsung dari jurnal khusus ke buku besar.
Point): ongkos dari gudang penjual, menaikkan Buku besar pembantu: buku tambahan yang
barang ke kapal dan ongkos ke kapal dan beisi sekelompok akun dengan karakteristik
ongkos kapal tanggung jawab penjual, setelah yang sama dengan rincian masing-masing
itu tanggung jawab pembeli. saldo.
5. CIF (Cost Frieght and Insurance): penjual Perbedaan buku besar utama dan buku besar
menanggung semua biaya angkut dan premi pembantu
asuransi selama dalam perjalanan.
6. CIFIC (Cost Freight and Insurance Comission): Buku besar Buku besar
Perbedaan
sama dengan CIF + tanggungan biaya komisi. utama pembantu
- Siklus Akuntasi Perusahaan Dagang Sumber
Jurnal khusus Bukti transaksi
1. Jurnal umum pencatatan
a. Pembelian Metode Setiap
• Pembelian tunai Secara kolektif
pencatatan transaksi
• Pembelian kredit
• Pembelian sebagian tunai dan Diikhtisarkan Ke neraca sisa Ke daftar sisa
sebagian kredit
• Retur pembelian 4. Tahap pengikhtisaran akuntansi perusahaan
• Potongan pembelian dagang
• Biaya angkut pembelian Tahap-tahap pengikhtisaran
b. Penjualan a. Neraca saldo, bermanfaat untuk:
• Penjualan tunai 1) mempermudah penyusunan laporan
• Penjualan kredit keuangan,
• Penjualan sebagian tunai dan seba- 2) mengontrol jumlah saldo dari seluruh
gian kredit akun pada buku besar.
• Retur penjualan
kendi_mas_media@yahoo.com
b. Jurnal penyesuaian, dibuat untuk
menyesuaikan agar dalam akun–akun
yang ada menunjukkan aktiva, kewajiban,
ekuitas, beban, dan pendapatan yang
sebenarnya.
Dikerjakan dengan 2 cara:
1) pendekatan ikhtisar laba/rugi
2) pendekatan HPP
c. Kertas kerja, berisi kolom-kolom neraca
sisa jurnal penyesuaian dan laporan
keuangan.
d. Jurnal penutup
e. Neraca saldo setelah penutupan
5. Harga pokok penjualan
* Rumus menghitung HPP:
Persediaan awal + pembelian bersih –
persediaan akhir
atau
kendi_mas_media@yahoo.com