Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH UU PERLINDUNGAN ANAK TERHADAP DIUNIA PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :
1. Marja Sulthan (4516091090)
2. Tri Dayanti Tamrin (4516091092)
3. Moh.Ainun Muhtadi (4516091095)
4. M.Riski Pratama (451609109
5. Rudy Andi Ahmad Tandi Abeng (4516091
6. Nur Fadillah (4516091097)
7. Elisabet N.Jelita (4516091096)
8. Ayu Andira Syafitri Asry (4516091

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BOSOWA
2016/2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, dan hidaya-Nya, sehingga kami

dapat menyelesaikan tugas Makala mata kuliah Psikologi Pendidikan yang berjudul “PENGARUH UU

PERLINDUNGAN ANAK TERHADAP DIUNIA PENDIDIKAN”. Guna menambah wawasan tentang

Psikologi dan sebagai kewajiban dalam proses belajar mengajar sebagai faktor.

Dalam pembuatan tugas Makalah mata kuliah Psikologi Pendidikan ini, kami menghadapi banyak

kesulitan rintangan disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, refresi, dan sumber informasi,

berkat bantuan dan dorongan, semangat, dan ketekunan yang diberikan oleh teman-teman dalam kelompok,

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah mata kuliah Psikologi Pendidikan ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa tugas Makalah mata kuliah Psikologi Pendidikan ini jauh dari sempurna, oleh

karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami sebagai tim penulis berharap

semoga tugas Makalah mata kuliah Psikologi Pendidikan ini dapat bermanfaat dan sumber informasi bagi

banyak orang dan mahasiswa psikologi Universitas Bosowa pada umumnya dan terkhususnya bagi kami sendiri.

Makassar, 19 Desember 2017

Ttd

Tim Penulis Kelompok 2

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia dalam menjaga kelestarian dan
keberadabannya. Anak juga merupakan suatu aset dalam mempertahankan, dan memajukan suatu bangsa. Untuk
itu sudah sepatutnya pemerintah menjaga, melindungi, dan menjamin hidup anak-anak Indonesia. Untuk itu
upaya pemerintah mengeluarkan Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA) yang diluncurkan pada tahun
2012. Titik berat atau point utama dalam UUPA adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak
dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Secara teoritik, anak-
anak Indonesia dijamin dalam mejalani hidupnya.

Namun seiring berjalannya waktu, pada kenyataannya undang-undang tersebut dirasa belum dapat
berjalan secara efektif karena masih adanya tumpang tindih antar peraturan perundang-undangan sektoral terkait
dengan definisi anak, di sisi lain maraknya kejahatan terhadap anak di tengah-tengah masyarakat, salah satunya
adalah kejahatan seksual yang saat ini banyak dilakukan oleh orang-orang dekat sang anak, serta belum
terakomodirnya perlindungan hukum terhadap anak penyandang disabilitas. Sehingga, berdasarkan paradigma
tersebut maka Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang saat ini sudah berlaku ±
(kurang lebih) 12 (dua belas) tahun akhirnya diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang mempertegas tentang
perlunya pemberatan sanksi pidana dan denda bagi pelaku kejahatan terhadap anak terutama kepada kejahatan
seksual yang bertujuan untuk memberikan efek jera, serta mendorong adanya langkah konkrit untuk memulihkan
kembali fisik, psikis dan sosial anak..

Selain undang-undang ini memberikan kewajiban dan tanggung jawab kepada negara, pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat, undang-undang ini juga memberikan kewajiban dan tanggung jawab kepada
orang tua dalam hal perlindungan kepada anak, mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak,
menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya, mencegah terjadinya perkawinan
pada usia anak dan memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi pekerti pada anak. Karena pada
kenyataannya orang tualah yang paling dekat dengan sang anak dalam kesehariannya yang secara langsung
memantau pertumbuhan fisik dan psikis sang anak dan memantau pergaulan keseharian sang anak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengaruh UU perlindungan anak ?

2. Apa factor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya UU perlindungan anak ?

3. Bagaimana cara mengatasi Kekerasan pada anak dalam dunia pendidikAN ?

4. bagaimana peraturan UUPA di Indonesia dalam dunia pendidikan ?

5. Bagaimana mengetahui hak perlindungan anak menurut UUPA

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh UU perlindungan anak

2. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya UU perlindungan anak ?

3. Untuk mengetahui cara mengatasi Kekerasan pada anak dalam dunia pendidikAN ?

4. peraturan UUPA di Indonesia dalam dunia pendidikan ?

5. untuk mengetahui hak perlindungan anak menurut UUPA ?


BAB II

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai