Tahun 2003 yang menyatakan, pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan
dan negara.
hidup kepada anak-anak bangsa yang kini tengah gencar menuntut ilmu. Nilai-
nilai kearifan lokal masyarakat setempat perlu terus digali dan dikembangkan
menyenangkan. Pola dan gaya penyajiannya pun tidak bercorak teoretis dan
dogmatis seperti orang berkhotbah, tetapi harus lebih interaktif dan dialogis
dengan mengajak siswa didik untuk berdiskusi dan bercurah pikir melalui
hidup yang disemaikan melalui dunia pendidikan tidak harus menjadi mata
pelajaran tersendiri, tetapi dapat disajikan lintas mata pelajaran melalui materi
salah satu cabang ilmu merupakan tujuan peradaban manusia yang memegang
peneliti dengan Bapak Irwansyah S.Pd., selaku guru fisika SMA PGRI 1
siswa cenderung pasif. Hanya sekitar 40% siswa yang ikut aktif dalam
pembelajaran. Selain itu hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika belum
sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari nilai Ulangan Tengan
3
oleh sekolah yaitu 70. Pada dasarnya, guru fisika di SMA PGRI 1
pembelajaran yang tepat. Selain itu agar pelajaran fisika dapat diserap baik
oleh siswa maka seorang guru perlu menerapkan salah satu model atau metode
pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu model yang dapat
(PBI).
secara berkesinambungan.
Intruction (PBI) Terhadap Hasil Belajar dan Sikap Kepedulian Siswa SMA
PGRI 1 Lubuklinggau”.
2. Rumusan Masalah
adalah:
Pelajaran 2013/2014?
Pelajaran 2013/2014?
a. Hasil belajar yang akan diteliti dalam penelitian adalah hasil belajar yang
c. Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah Energi dan Daya Listrik.
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
a. Siswa
b. Guru
c. Sekolah
d. Peneliti
6. Definisi Operasional
a. Pengaruh yang dimaksud adalah akibat yang ditimbulkan atau yang akan
belajar.
d. Hasil Belajar dalam penelitian ini adalah akibat dari proses belajar siswa
7. Tinjauan Pustaka
a. Belajar
7
keterampilan, dan sikap dalam diri seseorang dari hasil interaksi dengan
b. Hasil Belajar
afektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu
pembelajaran tertentu. Hasil belajar pada penelitian ini adalah akibat dari
proses belajar siswa yang bersifat kognitif, diperoleh melalui tes setelah
c. Sikap
saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. ‘sesuatu’ itu bisa benda,
keyakinan.
1) Pengalaman pribadi
3) Pengaruh kebudayaan
4) Media massa
6) Faktor emosional
Adapun indikator sikap kepedulian dapat dilihat pada tabel.1 dibawah ini
Tabel.1
Indikator sikap kepedulian
No Indikator Deskriptor
1 Sikap kepedulian Memilih alat penerangan
terhadap pemakaian Penggunaan mesin cuci
listrik rumah tangga Penggunaan kulkas
Penggunaan lampu secara
bergantian antar lampu belajar dan
lampu tidur
Penggunaan Air Conditioner
Perlakuan terhadap televisi jika akan
istirahat
Penggunaan setrika
Penggunaan charger handphone
Penggunaan mesin pompa air
2 Sikap kepedulian Menggunakan peralatan listrik
10
konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan
sebagai berikut:
Tabel 1
Sintaks pengajaran berdasarkan masalah
memecahkan masalah.
a) Keungulan
nyata.
berakhir.
b) Kelemahan
waktu, atau dapat ditulis I = q/t (Zaelani & Cunayah, 2006: 400-401).
Besarnya energi listrik yang diperlukan oleh alat listrik tersebut sama
potensialnya V, yaitu :
Keterangan :
W = energi listrik (Joule)
q = muatan arus listrik ( Coulomb)
V = Beda potensial (volt)
Daya listrik merupakan besarnya energi listrik yang terkonvensi
setiap satu satuan waktu. Semakin besar daya peralatan listrik yang
listrik.
W
P= , karena W = q.V maka,
t
q.V
P= , sementara q/t = I maka
𝑡
16
P = I. V (Giancoli, 2001:74)
Keterangan :
W = energi listrik (Joule)
q = muatan arus listrik ( Coulomb)
V = beda potensial (volt)
P = daya listrik (watt)
Oleh karena V = I.R, maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai
berikut:
V 𝑉2
P = (IR). I = I2R, atau P = V = (Tippler, 2001: 138)
R 𝑅
Jika pada alat listrik (lampu) tertera data (label) yang tertulis pada
lampu adalah 60W/220V. Ini berarti daya listrik yang dipakai oleh alat
tersebut tepat 100 watt jika tegangan yang diberikan pada alat itu tepat 220
Internasional (SI) energi listrik bersatuan joule atau watt detik, namun
jam dengan laju tetap sebesar satu kW (1kWh = 3,6 106J) (Zaelani &
8. Hipotesis Penelitian
17
adalah:
9. Metode Penelitian
a. Desain Penelitian
posttest design.Di dalam desain ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu
Tabel 1
Desain penelitian
Pre-test Treatment Post-test
O1 X O2
Keterangan:
O1 = Tes Awal (Pre-Test)
O2 = Tes Akhir (Post-Test)
18
X = Perlakuan (Teatment)
b. Variabel Penelitian
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
Instruction.
1) Populasi
Tabel 3.
Populasi Penelitian
No Kelas L P Jumlah
1 X1 17 18 35
2 X2 16 17 33
3 X3 21 12 33
4 X4 18 14 32
5 X5 19 15 34
6 X6 18 16 34
7 X7 17 15 32
19
8 X8 17 15 32
Jumlah 143 122 265
(Sumber: StafTata Usaha SMA Negeri 4 Lubuklinggau Tahun
Pelajaran 2013/2014)
2) Sampel
Energi dan Daya Listrik. Kisi-kisi tes hasil belajar dapat dilihat pada
lampiran.
2) Angket
3) Wawancara
informassi tentang hal-hal yang mungkin tidak terjaring dalam tes dan
rata-rata dan simpangan baku pada tes awal dan tes akhir, kemudian
a) Mencari skor rata-rata dan simpangan baku pada tes awal dan tes
x
f .x
i i
(Sudjana, 2005:67)
fi
Keterangan:
x = Nilai rata-rata sampel
fi = Frekuensi
xi = Titik tengah nilai tes
s
f (x i i x) 2
(Sudjana, 2005:95)
n 1
Keterangan:
21
s = Simpangan baku
xi = Titik tengah nilai tes
x = Nilai rata-rata sampel
n = Banyaknya siswa dalam sampel
fi = Frekuensi
b) Uji normalitas menggunakan uji Chi Kuadrat ( 2 )
kecocokan chi-kuadrat 2 yaitu:
( fo fh )2
2 i 1
k
(Sugiyono, 2011:108)
fh
Keterangan:
2 = Harga chi-kuadrat yang dicari
fo = Frekuensi dari hasil observasi
a) Uji Hipotesis
akhir tes pada akhir materi yang diberikan kepada siswa dianalisis
𝑥̅1 − 𝑥̅2
𝑡=
1 1
𝑠√𝑛 + 𝑛
1 2
Keterangan:
tetapi tidak homogen, maka uji statistik yang digunakan adalah uji-t
x1 x 2
t' (Sudjana, 2005:241)
s12 s12
n1 n2
Keterangan:
tidak valid.
w1t1 w2 t 2 w t w2 t 2
< t’ < 1 1
w1 w2 w1 w2
s12 s2
Dengan: w1 = ; w2 = 2
n1 n2
t1 = t( 1- ½ α), (n1- 1)
Data yang diperoleh dari tes sikap diberi skor menurut skala
𝑅
NP = X 100% (Purwanto, 2010:102)
𝑆𝑀
Keterangan:
NP = Nilai keaktifan
R = Skor mentah hasil observasi
SM = Skor maksimum ideal
Setelah data diperoleh, diberikan kriteria sebagai berikut:
24
Tabel 4
Kriteria Tingkat Kepedulian
Tingkat Penguasaan Nilai
Bobot Kriteria Keaktifan
(%) Huruf
86 – 100 A 4 Sangat Baik
76 – 85 B 3 Baik
60 – 75 C 2 Cukup
55 – 59 D 1 Kurang
≤ 54 TL 0 Kurang Sekali
Sumber : Purwanto (2010:103)
f. Pertanggungjawaban Penelitian
reliabel dan mempunyai taraf kesukaran, serta daya pembeda soal yang
baik.
1) Validitas
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑋𝑌 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan:
𝑟𝑋𝑌 = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑ 𝑋𝑌 = Jumlah perkalian X dengan Y
2
𝑋 = Kuadrat dari X
2
𝑌 = Kuadrat dari Y
𝑁 = Banyak sampel
n2
t hitung rXY (Sudjana, 2005:377)
1 rXY
2
25
Keterangan:
t = Nilai thitung
rXY = Koefisien korelasi hasil rhitung
n = jumlah responden
Tabel 5
Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Interpretasi
rxy 0,00 Tidak Valid
0,00 rxy 0,20 Validitas sangat rendah
0,20 rxy 0,40 Validitas rendah (kurang)
0,40 rxy 0,60 Validitas sedang (cukup)
0,60 rxy 0,80 Validitas tinggi (baik)
0,80 rxy 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
2) Reliabilitas
𝑛 𝑠𝑖2
𝑟11 = (𝑛−1) (1 − ) (Suherman dan Sukjaya, 1990:194)
𝑠𝑡2
Keterangan :
(ΣXi )2
2
Σ𝑋 − 𝑛
𝑠𝑖2 =
𝑛
Keterangan:
2
b = Jumlah varians butir
n = Banyaknya sampel
X = Skor butir masing-masing responden
Tabel 6
Kriteria Reliabilitas
Besarnya nilai r11 Kriteria Reliabilitas
r11 < 0,20 Reliabilitas sangat rendah
0,20 <r11 < 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 <r11 < 0,60 Reliabilitas sedang
0,60 <r11 < 0,80 Reliabilitas tinggi
0,80 <r11 < 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
3) Daya Pembeda
JS A JS B
DP ( Suherman dan Sukjaya,1990:201)
SI A
Keterangan :
DP = Daya beda
JSA = Jumlah skor kelompok atas
JSB = Jumlah skor kelompok bawah
SIA = Jumlah skor ideal kelompok atas
SIB = Jumlah skor ideal kelompok bawah
Tabel 7
Interprestasi Koefisien Daya Pembeda
Besarnya Nilai DP Interpretasi
DP 0,00 Sangat jelek
0,00 < DP 0,20 Jelek
0,20 < DP 0,40 Cukup
0,40 < DP 0,70 Baik
0,70 < DP 1,00 Sangat baik
4) Tingkat Kesukaran
butir soal tersebut tergolong butir soal yang sukar, sedang dan mudah.
Butir soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak sukar.
rumus berikut:
28
JS A JS B
IK (Suherman dan Sukjaya, 1990:243)
SI A SI B
Keterangan :
IK = Indeks kesukaran
JSA = Jumlah skor kelompok atas
JSB = Jumlah skor kelompok bawah
SIA = Jumlah skor ideal kelompok atas
SIB = Jumlah skor ideal kelompok bawah
Tabel 8
Interprestasi Koefisien Tingkat Kesukaran
Besarnya Nilai IK Interpretasi
IK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < IK 0,30 Soal sukar
0,30 < IK 0,70 Soal sedang
0,70 < IK < 1,00 Soal mudah
IK = 1,00 Soal terlalu mudah
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
b. Halaman Judul
c. Halaman Persetujuan
d. Halaman Pengesahan
e. Halaman Pernyataan
f. Kata Pengantar
g. Abstrak
29
h. Daftar Isi
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
A. Deskriptif Teoritik
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
A. Rancangan Penelitian
E. Pertanggungjawaban Penelitian
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
30
C. Keterbatasan Penelitian
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6 Pengelolaan data
dan penyusunan
skripsi
7 Pelaksanaan
persiapan ujian
skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Suherman, Erman. & Sukjaya, Yaya. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan
Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah 157.
Zaelani, Ahmad dkk. 2006. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika untuk
SMA/MA Ringkasan Materi X, XI, XII. Bandung: Yrama Widya.
33