Disusun oleh:
Indah Dwi Setyaningrum
17/420977/KU/20162
1. PENGERTIAN
Hernia (Latin) merupakan penonjolan bagian organ atau jaringan melalui lubang abnormal
atau hernia merupakan protrusi (penonjolan) isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga yang bersangkutan (Sesa & Efendi, 2016).
Hernia adalah penonjolan peritoneum parietale yang berisi viskus melalui bagian yang lemah
pada dinding abdomen, pada hernia selalu ada 3 unsur yaitu: kantung hernia (peritoneum
parietale), isi (viskus: organ/jaringan yang keluar melalui kantung hernia), dan pintu/hernia
(locus minorus resisten) (Alfieri et al, 2011).
Alfieri, S., Amid, P. K., Campanelli, G., Izard, G., Kehlet, H., Wijsmuller, A. R., Doglietto, G. B.
(2011). International guidelines for prevention and management of post-operative chronic pain
following inguinal hernia surgery. Hernia, 15(3), 239–249. https://doi.org/10.1007/s10029-011-
0798-9
Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4, United States Of
America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States Of America: Mosby
Elseveir Acadamic Press, 2004.
Muysoms, F. E., Antoniou, S. A., Bury, K., Campanelli, G., Conze, J., Cuccurullo, D., Berrevoet, F.
(2015). European Hernia Society guidelines on the closure of abdominal wall incisions. Hernia,
19(1), 1–24. https://doi.org/10.1007/s10029-014-1342-5
Nieuwenhuizen, J., van Ramshorst, G. H., ten Brinke, J. G., de Wit, T., van der Harst, E., Hop, W. C.
J., … Lange, J. F. (2011). The use of mesh in acute hernia: frequency and outcome in 99 cases.
Hernia, 15(3), 297–300. https://doi.org/10.1007/s10029-010-0779-4
North American Nursing Diagnosis Association. 2015. Nursing Diagnoses: Definition & Classification
2015-2017. Philadelphia:Wiley Blackwell.
Ohene-Yeboah, M., & Abantanga, F. A. (2011). Inguinal hernia disease in Africa: a common but
neglected surgical condition. West African Journal of Medicine, 30(2), 77–83.
Sesa, I. M., & Efendi, A. A. (2016). KARAKTERISTIK PENDERITA HERNIA INGUINALIS YANG
DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU TAHUN 2012. Healthy
Tadulako, 1(1).
SITI, A., ANDRI, H., & SUTRIS, W. (2017). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN PENYAKIT HERNIA INGUINAL PADA LAKI-LAKI DI RUMAH SAKIT
UMUM Dr. SOEDARSO PONTIANAK. UM PONTIANAK.
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 Ansietas Anxiety Level Anxiety Reduction
Setelah dilakukan tindakan keperawatan minimal Aktivitas :
1x30 menit klien menunjukkan penurunan tingkat a. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
ansietas yang ditandai dengan indikator : b. Jelaskan seluruh prosedur termasuk sensasi yang
No Indikator Target dapat dialami selama prosedur
1 Ungkapan verbal 4 c. Dukung keluarga untuk menemani klien
2 Peningkatan pernapasan 4 d. Identifikasi perubahan tingkat cemas
3 Peningkatan nadi 4 e. Bantu klien mengidentifikasi situasi yang menjadi
4 Tangan gemetaran 4 faktor presipitasi cemas
Keterangan : f. Instruksikan klien menggunakan teknik relaksasi
1. Buruk g. Kaji tanda kecemsan verbal dan non verbal
2. Substansial
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
Anxiety Self Control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan minimal
1x30 menit klien menunjukkan aksi personal untuk
mengontrol kecemasan yang ditandai dengan
indikator :
No Indikator Target
1 Menggunakan teknik relaksasi 4
1. tidak dilakukan sama sekali
2. jarang dilakukan
3. kadang dilakukan
4. sering dilakukan
5. selalu dilakukan
Pre-Procedure Readiness
Setelah dilakukan tindakan keperawatan minimal
1x30 menit klien menunjukkan kesiapan terhadap
keamanan prosedur dengan sedasi yang ditandai
dengan indikator :
No Indikator Target
1 Pengetahuan mengenai prosedur 5
2 Persiapan status bowel 5
3 Persiapan status hidrasi 5
4 Patrisipasi dalam checklist 3
sebelum prosedur
Keterangan :
1. Tidak asdekuat
2. Sedikit adekuat
3. Cukup adekuat
4. Subtansial adkuat
5. Adekuat penuh
2 Kurang pengetahuan Pengetahuan : Proses Penyakit Pembelajaran Proses Penyakit:
Kriteria Hasil : 1. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam 2. Jelaskan tanda dan gejala penyakit
klien menunjukkan tingkat pengetahuan yang 3. Jelaskan proses penyakit 4. Identifikasi penyebab
ditandai dengan indikator : penyakit
1.Mengenal nama penyakit 5. Berikan informasi tentang kondisi klien
2.Deskripsi proses penyakit 6. Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan
3.Deskripsi faktor penyebab laboratorium
4.Deskripsi tanda dan gejala 7. Diskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah
5. Deskripsi cara komplikasi
meminimalkan perkembangan penyakit
6.Deskripsi komplikasi penyakit
7.Deskripsi tindakan pencegahan terhadap
komplikasi
Skala Penilaian :
1.Tidak ada
2.Sedikit
3.Sedang
4.Luas
5.Lengkap
3 Nyeri akut Pain Level Pain Management
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam a. Kaji tingkat nyeri,meliputi : lokasi,karakteristik,dan
klien menunjukkan tingkat nyeri berkurang yang onset,durasi,frekuensi,kualitas, intensitas/beratnya
ditandai dengan indikator : nyeri, faktor-faktor presipitasi
No Indikator Target b.Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat
1 Frekuensi nyeri 5 mempengaruhi respon pasien terhadap
2 Ekspresi akibat nyeri 5 ketidaknyamanan
Pain Control c. Berikan informasi tentang nyeri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan minimal d.Ajarkan teknik relaksasi
3x24 jam klien menunjukkan kontrol terhadap nyeri e. Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup
yang ditandai dengan indikator : f. Turunkan dan hilangkan faktor yang dapat
No Indikator Target meningkatkan nyeri
1 Mengenal faktor penyebab 3 g.Lakukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri
2 Mengenal reaksi serangan nyeri 4 Analgetic Administration
3 Mengenali gejala nyeri 4 a. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
4 Melaporkan nyeri terkontrol 4 nyeri sebelum pemberian obat
Keterangan : b.Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
1. tidak dilakukan sama sekali analgetik
2. jarang dilakukan c. Berikan analgetik yang tepat sesuai dengan resep
3. kadang dilakukan d.Catat reaksi analgetik dan efek buruk yang
4. sering dilakukan ditimbulkan
5. selalu dilakukan e. Cek instruksi dokter tentang jenis obat,dosis,dan
frekuensi
4 Resiko infeksi Risk Control : Infectious Process Infection Control : Intra Operative
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam Aktivitas :
klien menunjukkan aksi personal untuk mengontrol a. Monitor dan pertahankan suhu ruangan 20-24 derjat
resiko infeksi yang ditandai dengan indikator : celcius
No Indikator Target b. Monitor dan pertahankan kelembaban relative
1 Mempertahankan lingkungan 3 antara 40-60
yang bersih c. Verifikasi pemberian antibiotic
2 Menggunakan universal 3 d. Gunakan universal precaution
precaution e. Monitor isolation precaution
3 Mempraktekan cuci tangan 3 f. Pastikan anggota tim operasi menggunakan
perlengkapan yang tepat
4 Monitor faktor lingkungan yang 3 g. Verifikasi integritas pengemasan sterilisasi
berhubungan dengan resiko h. Buka peralatan steril dengan mempertahankan
infeksi teknik aseptic
5 Mengembangkan strategi yang 3 i. Pisahkan peralatan steril dengan non steril
efektif untuk mengontrol infeksi j. Scrub, gown, dan gunakan sarung tangan sterile
Keterangan : untuk setiap protocol
Keterangan : k. Pertahankan integritas kateter dan IV line
1 : tidak ditunjukkan l. Gunakan cairan antimicrobial pada area operasi
2 : jarang ditunjukkan m. Lacak kultur
3 : kadang-kadang ditunjukkan n. Gunakan dressing bedah yang melindungi
4: sering ditunjukkan o. Bersihkan dan sterilka kembali instrument
5 : terus menerus dtunjukkan