Anda di halaman 1dari 1

 Mioma uteri banyak ditemukan bersamaan dengan anovulasi ovarium dan wanita

dengan sterilitas.
 17B hidroxydesidrogenase: enzim ini mengubah estradiol (sebuah estrogen kuat)
menjadi estron (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini berkurang pada jaringan miomatous,
yang juga mempunyai jumlah reseptor estrogen yang lebih banyak daripada miometrium
normal.
2. Progesteron
 Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen. Progesteron menghambat
pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu: mengaktifkan 17B hidroxydesidrogenase dan
menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor
3. Hormon pertumbuhan
 Level hormon pertumbuhan menurun selama kehamilan, tetapi hormon yang
mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa yaitu HPL, terlihat pada periode ini,
memberi kesan bahwa pertumbuhan yang cepat dari leiomioma selama kehamilan mingkin
merupakan hasil dari aksi sinergistik antara HPL dan Estrogen

Diagnosis
Diagnosis mioma uteri ditegakkan berdasarkan:
1. Anamnesis
 Timbul benjolan di perut bagian bawah dalam waktu yang relatif lama.
 Kadang-kadang disertai gangguan haid, buang air kecil atau buang air besar.
 Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir, pecah.
2. Pemeriksaan fisik
 Palpasi abdomen didapatkan tumor di abdomen bagian bawah.
 Pemeriksaan ginekologik dengan pemeriksaan bimanual didapatkan tumor tersebut menyatu
dengan rahim atau mengisi kavum Douglasi.
 Konsistensi padat, kenyal, mobil, permukaan tumor umumnya rata.
Gejala klinis
 Adanya rasa penuh pada perut bagian bawah dan tanda massa yang padat kenyal.
 Adanya perdarahan abnormal.
 Nyeri, terutama saat menstruasi.
 Infertilitas dan abortus.
Pemeriksaan luar

Anda mungkin juga menyukai