DISUSUN OLEH:
1702011009
2018
BAB 1
KESEHATAN MASYARAKAT
EPIDEMIOLOGI
b. Populasi
c. Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada
kesehatan lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun
sosial. Hal inilah yang dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit
pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.
1. Penyebaran Penyakit
2. Kegunaan
B. Metode-metode Epidemiologi
Di dalam epidemiologi terdapat 2 tipe pokok pendekatan atom metode,
yakni:
1) Orang (Person)
a) Umur
b) Jenis kelamin
c) Kelas social
d) Jenis pekerjaan
e) Penghasilan
Yang sering dilakukan ialah menilai hubungan antara
tingkat penghasilan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan
maupun pencegahan. Seseorang kurang memanfaatkan
pelayanan kesehatan yang ada mungkin oleh karena tidak
mempunyai cukup uang untuk membeli obat, membayar
transpor, dan sebagainya.
f) Golongan etnik
g) Status perkawinan
h) Besarnya keluarga
i) Struktur keluarga
j) Paritas
2) Tempat (Place)
3) Waktu (Time)
1) Studi riwayat kasus (case history studies). Dalam studi ini akan
dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni kelompok
yang terkena penyakit dengan kelompok orang tidak terkena
(kelompok kontrol).
3. Epidemiologi Eksperimen
a. Segitiga Epidemilogi
c. Roda
2) Penyakit menular
1) Berkembang baik.
2) Bergerak atau berpindah dari induk semang.
II. Carrier
D. Imunisasi
1) Pengertian
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak
diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit
tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit, tetapi belum
tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
2) Macam Kekebabalan
a) Genetik
STATISTIK KESEHATAN
Secara umum arti statistik dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu:
Arti sempit:
Arti luas:
1) Konsep statistic
1) Descriptive Statistic
2) Inferencial Statistic
2) Peranan Statistik
B. Statistik Kesehatan
Pengolahan data statistik dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan
bantuan perangkat lunak (software) komputer. Pengolahan data secara manual
dewasa ini sudah jarang dilakukan. Namun, untuk data yang berskala kecil
dan dengan kelangkaan prasarana komputer dan kemampuan (keterampilan)
sumber daya manusia, pengolahan secara manual masih digunakan
(dilakukan).
D. Penyajian Data
a) Tabel Umum
b) Tabel Khusus
Purata (rate) adalah ukuran umum yang sering digunakan dalam analisis
statistik, khususnya statistik kesehatan. Rate adalah suatu jumlah kejadian
dihubungkan dengan populasi yang bersangkutan.Rate yang dihitung dari total
populasi di dalam suatu area sebagai denominator (penyebut) disebut crude
rate atau angka kasar (purata kasar). Sedangkan rate yang dihitung dari
kelompok atau segmen tertentu disebut specific rate atau angka spesifik
(purata spesifik).
BAB 4
Dalam kegiatan apa saja, agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuannya
secara efektif diperlukan pengaturan yang baik. Demikian juga kegiatan dan
atau pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengaturan yang baik, agar
tujuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan baik Prosess pengaturan
kegiatan ilmiah ini disebut manajemen, sedangkan proses untuk mengatur
kegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut 'Manajemen
Pelayanan Kesehatan Masyarakat'. Manajemen adalah suatu kegiatan untuk
mengatur orang lain guna mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan.
Apabila batasan ini diterapkan dalam bidang kesehatan masyarakat dapat
dikatakan sebagai berikut. "Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau
suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non-petugas kesehatan
guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan."
a) Perencanaan (Planning)
b) Pengorganisasian (Organizing)
d) Pengkoordinasian (Coordinating)
b) Perencanaan Kesehatan
4) Pembatasan cacat
Kelompok Besar.
KESEHATAN LINGKUNGAN
B. Perumahan (Housing)
Air adalah sangat penting bai kehidupan manusia. Manusia akan lebih
cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan.
1) Syarat fisik, yaitu air harus bening, tidak berasa, suhu dibawah
suhu udara diluarnya
Yang dimaksud dengan kotoran manusia adalah semua benda atau zat
yang sudah tidak dipakai lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan oleh tubuh.
Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh kotoran manusia yaitu tifus,
disentri, kolera, bermacam-macam cacing, schistosomiasis, dan sebagainya.
Pembuangan kotoran harus disuatu tempat tertentu atau jamban yang sehat.
3) Jamban empang
4) Jamban pupuk
5) Septik tank
E. Pengolahan Sampah
Pengelolaan Sampah
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari
rumah tangga, industri maupun tempat umum lainnya yang pada umumnya
mengandung zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
menganggu lingkungan hidup. Sumber-sumber air limbah:
a. Karakteristik fisik.
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari
bahan-bahan padat dan suspense
b. Karakteristik kimiawi.
c. Karakteristik bakteriologi.
a. Pengeceran
c. Irigasi
BAB 7
KESEHATAN KERJA
A. Batasan
Tujuan akhir dari kesehatan kerja ini adalah untuk menciptakan tenaga
kerja yag sehat dan produktif.
1. Beban kerja
Beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban
sosial sesuai dengan jenis pekerjaan. Tingkat ketepatan penempatan
seseorang pada suatu pekerjaan, di samping didasarkan pada beban
optimum juga dipengaruhi oleh pengalaman, keterampilan, motivasi
dan sebagainya. Kesehatan kerja berusaha mengurangi atau mengatur
beban kerja para karyawan dengan cara merencanakan suatu alat yang
dapat mengurangi beban kerja.
2. Beban tambahan
c. Gas, uap, asap, dan debu yang terhirup lewat pernapasan dapat
mempengaruhi berfungsinya berbagai jaringan tubuh, yang
akhirnya menurunkan daya kerja.
3. Kemampuan kerja
1. Pendahuluan
Bayi atau anak balita yang kekurangan gizi sangat rentan terhadap
penyakit-penyakit infeksi, termasuk diare dan infeksi saluran akut, utamanya
pneumonia. Oleh sebab itu, perbaikan gizi masyarakat yang difokuskan pada
perbaikan bayi dan anak balita merupakan awal dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Sebaliknya kekurangan gizi pada bayi akan berakibat
terhadap munculnya masalah kesehatan yang lain, dan akhirnya akan
berdampak terhadap menurunnya derajat kesehatan masyarakat.
Pengaruh gizi kurang pada waktu bayi yang diteliti di kalangan anak-anak
Jamaica menunjukkan bahwa setelah umur 6-10 tahun, IQ anak-anak yang
menderita gizi kurang pada waktu bayi lebih rendah daripada IQ anak-anak
yang cukup gizi pada masa bayinya.
Dalam keadaan gizi yang baik, tubuh mempunyai cukup kemampuan
untuk mempertahankan din terhadap penyakit infeksi. Jika keadaan gizi
menjadi buruk maka reaksi kekebalan tubuh akan menurun yang berarti
kemampuan tubuh mempertahankan diri terhadap serangan infeksi menjadi
turun. Oleh karena itu, setiap bentuk gangguan gizi sekalipun dengan gejala
defisiensi yang ringan merupakan pertanda awal dari terganggunya kekebalan
tubuh terhadap penyakit infeksi. Penelitian yang dilakukan dj berbagai negara
menunjukkan bahwa infeksi protozoa pada anak-anak yang tingkat gizinya
buruk akan jauh lebih parah dibandingkan dengan anak-anak yang gizinya
baik.
Semua orang telah mengakui bahwa air susu ibu (ASI) tidak perlu
diragukan lagi sebagai makanan bayi yang paling baik. Akan tetapi kadang-
kadang oleh suatu sebab tertentu ibu harus menambah atau mengganti ASI ini
dengan makanan lain. Keadaan yang mengaharuskan ibu menggantikan ASI
kepada bayi atau anaknya antara lain:
d) ASI keluar tetapi ibu tidak dapat terus menerus menyusui bayinya
karena ibu berada di luar rumah (bekerja di kantor, kebun atau
tugas lainnya).
1. Formula Adaptasi
a. Lemak
b. Protein
c. Karbohidrat
d. Mineral
4. Makanan Tambahan
ASI dalam jumlah yang cukup memang merupakan makanan terbaik dan
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 4-6 bulan pertama. Namun,
setelah umur 4 bulan, kebutuhan gizi bayi meningkat sehingga bayi
memerlukan makanan tambahan yang tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh
ASI saja. Setelah bayi berumur 4 bulan secara berangsur-angsur perlu
diberikan makanan tambahan berupa sari buah atau buah-buahan segar,
makanan lumat, dan akhirnya makanan lembek.