Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri

 Mioma cepat membesar karena rangsangan estrogen.


 Kemungkinan torsi mioma uteri bertangkai. 2,3,8,9,10
 Diagnosis Banding
 Tumor solid ovarium.
 Uterus gravid.
 Kelainan bawaan rahim.
 Endometriosis, adenomiosis.
 Perdarahan uterus disfungsional.

Faktor Predisposisi

Dalam Jeffcoates Principles of Gynecology, ada beberapa faktor yang diduga kuat sebagai
faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu :
 Umur: mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan sekitar 10% pada
wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering memberikan gejala klinis antara
35-45 tahun.
 Paritas: lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanirta yang relatif infertil, tetapi sampai
saat ini belum diketahui apakan infertilitas menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya mioma
uteri yang menyebabkan infertilitas, atau apakah kedua keadaan ini saling mempengaruhi.
 Faktor ras dan genetik : pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam, angka
kejadian mioma uteri tinggi. 14 Terlepas dari faktor ras, kejadian tumor ini tinggi pada wanita
dengan riwayat keluarga ada yang menderita mioma.
 Fungsi ovarium: diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan pertumbuhan
mioma, dimana mioma uteri muncul setelah menarke, berkembang setelah kehamilan dan
mengalami regresi setelah menopause.

Pemberian agonis GnRH dalam waktu lama sehingga terjadi hipoestrogenik dapat
mengurangi ukuran mioma. Efek estrogen pada pertumbuhan mioma mungkin berhubungan
dengan respon mediasi oleh estrogen terhadap reseptor dan faktor pertumbuhan lain.
Terdapat bukti peningkatan produksi reseptor progesteron, faktor pertumbuhan epidermal
dan insulin-like growth factor 1 yang distimulasi oleh estrogen. Anderson dkk, telah

Anda mungkin juga menyukai