Klasifikasi reseptor sensoris menurut jenis stimulusnya yaitu :
Mekanoreseptor mendeteksi stimulus mekanis seperti nyeri,suara,raba
Termoreseptor mendeteksi perubahan temperatur seperti panas dan dingin Nosiseptor mendeteksi kerusakan jaringan baik fisik maupun mekanik seperi nyeri Elektromaknetik reseptor mendeteksi cahaya yang masuk ke mata seperti warna,cahaya Khemoreseptor mendeteksi pengecapan,penciuman,kadar O2 dan CO2 2. Sel saraf motoris Sel saraf ini mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot/skelet yang hasilnya berupa tanggapan terhadap rangsangan. Badan sel saraf berada di sistem saraf pusat dan dendritnya berhubungan dengan akson sel saraf asosiasi dan aksonnya berhubungan dengan efektor(bagian motoris yang menghantarkan sinyal ke otot/skelet). Aktivitas sistem motoris tergantung dari aktivitas neuron motoris pada medula spinalis. Input yang masuk ke neuron motorik menyebabkan 3 kegiatan dasar motorik yaitu : 1. Aktivitas volunter( di bawah kemauan) 2. Penyesuaian posisi untuk suatu gerakan tubuh yang stabil 3. Koordinasi kerja dari berbagai otot untuk membuat gerakan yang tepat dan mulus. 3. Sel saraf intermedit/Asosiasi (Interneuron) Ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lainnya. Beberapa interneuron dalam otak terkait dengan fungsi berfikir, belajar dan mengingat Sel saraf ini terbagi 2 yaitu : 1. Sel saraf ajustor yaitu menghubungkan sel saraf sensoris dan motoris 2. Sel saraf konektor yaitu untuk menghubungkan neuron yang satu dengan neuron yang lainnya. Sel Neuroglial Biasa disebut glia yg merupaka sel penunjang tambahan pada SSP yg berfungsi sebagai jaringan ikat Sel glial dapat mengalami mitosis selama rentang kehidupannya dan bertanggungjawab atas terjadinya tumor system saraf. IMPULS SARAF Terjadinya impuls listrik pada saraf sama dengan impuls listrik yg dibangkitkan dalam serabut otot