Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah disebut air tanah. Secara
global, dari keseluruhan air tawar yang berada di planet bumi lebih dari 97 % terdiri atas air
tanah. Tampak bahwa peranaan air tanah di bumi sangat penting. Air tanah dapat dijumpai
dihampir semua temmpat di bumi. Ia dapat ditemukan di bawah gurun pasir yang paling kering
sekalipun. Demikian juga di bawah tanah yang membeku karena tertutup lapisasn salju atau es.
Sumbangan terbesar air tanah berasal dari daerah arid dan semi-arid serta daerah lain yang
mempunyai formasi geologi paling sesuai untuk penampungan air tanah. Dengan semakin
berkembangnya industry serta pemukiman dengan segala fasilitasnya seprti lapangan golf, kolam
renang, maka ketergantungan manusian pada air tanah menjadi semakin terasakan. Namun
demikian, patut disayangkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air tanah yang semakin
meningkat tersebut , cara pengambilan air tanah seringkali tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
hidrologiyang baik sehingga seringkali menimbulkan dampak negative yang serius terhadap
kelangsungan dan kualitas sumber daya air tanah.Dampak negative pemanfaatan air tanah yang
berlebihan seperti pencemaran sumur-sumur penduduk, terutama yang berdekatan dengan aliran
sungai yang menjadi sarana pembuangan limbah pabrik. Untuk mengetahui hal tersebut
diperlukan pengetahuan mengenai air tanah khususnya pada proses pemantauan air tanah itu
sendiri sehingga diperlukan pembuatan makalah.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses pembentukan air tanah


2. Untuk mengetahui teknologi pemantauan air tanah
3. Untuk mengetahui teknik – teknik pemantauan air tanah
C . Rumusan Masalah

1. Bagaimana air tanah terbentuk


2. Bagaimana cara memantau air tanah
3. Teknologi apa saja yang digunakan dalam pemantauan air tanah
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air
tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan di
atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur
yang digali oleh penduduk. Permukaan bagian atas air itu lebih preatik.
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan
tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan
kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan. Selain
air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam
menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga
(domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air
bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%. Sebenarnya di bawah permukaan tanah terdapat
kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah
yang disebut air tanah. memahami proses terbentuknya air tanah, pertama kali kita harus
mengetahui gaya-gaya yang mengakibatkan terjadinya gerakan air di dalam tanah. Uraian
tentang infiltrasi secara lengkap menunjukkan proses dan mekanisme perjalanan air di dalam
tanah. Semakin dalam permukaan tanah, maka jumlah dan ukuran por-pori tanah menjadi
semakin kecil. Ketika air tersebut mencapai tempat yang lebih dalam, air tersebut sudah tidak
berperan dalam proses evaporasi atau transpirasi. Keadaan tersebut menyebabakan terbentuknya
wilayah jenuh di bawah permukaan tanah, yang dikenal dengan sebutan air tanah.

B. Teknik – Teknik Pemantauan Air Tanah

Teknik yang digunakan dalam pemantauan air tanah yaitu dengan menggunakan
teknologi. Adapun teknologi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Automatic Water Level Monitoring System (AWLMS)
merupakan prototipe peralatan uji pemompaan untuk memantau dan merekam data debit
aliran air tanah dan level muka air tanah secara otomatis saat aktivitas uji pemompaan
bertahap (step drawdown test) dan uji kambuh (recovery test), baik pada sumur produksi maupun
sumur pantau.

Alat ini dapat menghindari kesalahan pengukuran dan pembacaan data yang diakibatkan
oleh penggunaan sensor yang kurang memadai untuk berbagai kondisi air tanah.

Peralatan Automatic Water Level Monitoring System (AWLMS)

a. Keunggulan Teknologi

Peralatan ini menggunakan mechanic automatic water level yang dilengkapi dengan
sensor non kontak yang dapat digunakan untuk memantau/mengukur fluktuasi muka air tanah
secara otomatis tanpa dipengaruhi oleh suhu atau fiskositas serta memiliki jangkauan
pengukuran lebih dalam.

Remote Terminal Unit dan software AWLMS dapat dipasang dengan mekanik
otomatis water level lebih dari satu, sehingga pengukuran uji pemompaan dapat dilakukan secara
bersamaan pada beberapa sumur. Dengan demikian, pengukuran ini dapat menghemat waktu,
biaya dan tenaga serta mendapatkan data uji pemompaan yang cepat dan akurat.
Untuk menjaga keakuratan dari sensor, dilakukan proses kalibrasi terhadap rotary
encoder dan waterflow meter dengan mengukur perubahan setiap jarak tertentu pada kondisi
yang berbeda. Data hasil uji kalibrasi ini dilakukan uji regresi linier dan menunjukkan linieritas
yang tinggi, sehingga sensor tersebut dapat digunakan untuk proses pengukuran.

Mekanisme uji simulasi step-draw down dan debit pemompaan

b. Keuntungan Penggunaan Peralatan AWLMS

Produk rancang bangun otomatisasi sistem pengambilan data, akan memudahkan


pelaksanaan kegiatan uji pemompaan, kecepatan, dan ketepatan data serta efisiensi dalam waktu
dan biaya. Pembuatan peralatan ini menggunakan komponen yang mudah didapat di pasar dalam
negeri dengan biaya yang relatif murah namun memiliki kualitas yang memadai.

AWLMS Software merupakan perangkat lunak untuk mempermudah dalam pengambilan dan
pengolahan data, sehingga data yang diperoleh dapat ditampilkan dalam bentuk grafik maupun
tabel, dan dapat dicetak. Mechanic automatic water level dengan pelampung dapat memantau
setiap perubahan/fluktuasi muka air tanah tanpa dipengaruhi oleh kondisi air (suhu, densitas,
fiskositas).
Pemasangan pipa jalur pelampung

Blok diagram Automatic Water Level Monitoring System

C. Potensi Aplikasi

AWLMS ini dapat dikembangkan untuk memantau produksi air tanah pada beberapa sumur bor
secara serentak, sehingga debit serta volume yang dipompa dari setiap sumur dapat diketahui
dengan pasti

2. Geolistrik

Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang bertujuan mengetahui sifat-sifat
kelistrikan lapisan batuan dibawah permukaan tanah dengan cara menginjeksikan arus listrik ke
dalam tanah. Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika aktif, karena arus listrik berasal
dari luar sistem. Tujuan utama dari metode ini sebenarnya adalah mencari resistivitas atau
tahanan jenis dari batuan. Resistivitas atau tahanan jenis adalah besaran atau parameter yang
menunjukkan tingkat hambatannya terhadap arus listrik . Batuan yang memiliki resistivitas
makin besar, menunjukkan bahwa batuan tersebut sulit untuk dialiri oleh arus listrik. Selain
resistivitas batuan, metode geolistrik juga dapat dipakai untuk menentukan sifat-sifat kelistrikan
lain seperti potensial diri dan medan induksi.

Resistivitas batuan dapat diukur dengan memasukkan arus listrik ke dalam tanah melalui
2 titik elektroda di permukaan tanah dan 2 titik lain untuk mengukur beda potensial di
permukaan yang sama. Hasil pengukuran geolistrik dapat berupa peta sebaran tahanan jenis baik
dengan jenis mapping atau horisontal maupun sounding atau kedalaman. Hasil pengukuran
geolistrik mapping maupun sounding disesuaikan dengan kebutuhan diadakannya akuisisi data
serta jenis konfigurasi yang digunakan.

Pengukuran geolistrik berhubungan dengan geometri susunan elektroda arus dan


potensial yang digunakan saat akuisisi. Metode geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi,
misalnya yang ke 4 buah elektrodanya terletak dalam satu garis lurus dengan posisi elektroda AB
dan MN yang simetris terhadap titik pusat pada kedua sisi yaitu konfigurasi Wenner dan
Schlumberger. Setiap konfigurasi mempunyai metode perhitungan tersendiri untuk mengetahui
nilai ketebalan dan tahanan jenis batuan di bawah permukaan.

Dengan Tahu karakteristik susunan batuan bawah permukaan hingga kedalaman seputar
300 m sangatlah bermanfaat untuk tahu kemungkinan ada susunan akifer yakni susunan batuan
yang disebut susunan pembawa air. Biasanya yang di cari yaitu ‘confined aquifer’ yakni susunan
akifer yang diapit oleh susunan batuan kedap air (umpamanya susunan lempung) di bagian
bawah serta sisi atas. ‘Confined’ akifer ini memiliki ‘recharge’ yang relatif jauh, hingga
ketersediaan air tanah dibawah titik bor tak dipengaruhi oleh pergantian cuaca setempat.

gambar mekanisme metode geolistrik


Gambar peralatan geolistrik

Gambar pengambilan data dengan metode geolistrik


3. Pemantauan Laboratorium

A. Kualitas Air Melalui Parameter Biologi

Air mempunyai fungsi untuk menunjang kehidupan di dalamnya. Dari segi biologi, air
merupakan media yang baik untuk kegiatan biologis dalam pembentukan dan penguraian bahan-
bahan organik.
Parameter biologi yang paling banyak berpengaruh dalam pengelolaan kualitas air
meliputi seperti plankton, alga, tanaman air, dan bentos. Jasad renik dalam perairan berpengaruh
terhadap kehidupan ikan. Parameter biologi sangat perlu untuk dipahami oleh pembudidayaan
ikan karena beberapa jasad renik bermanfaat untuk budidaya ikan khususnya larva untuk hidup,
tumbuh dan berkembang.
Sifat biologi air yang banyak berperan dan perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi
budidaya ikan adalah produktifitas primer. Hal ini karena berperan sebagai pakan alami serta
penyedia oksigen terlarut dalam air bagi ikan untuk respirasi.
a. Plankton
Plankton merupakan jasad renik yang melayang di dalam perairan, tidak bergerak atau
bergerak sedikit dan selalu mengikuti arus.
- Fitoplankton mempunyai klorofil yang dapat membuat makanan sendiri dengan
mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesa.
- Zooplankton umumnya bersifat fototaksis negatif sehingga dapat hidup di lapisan
perairan yang tidak terjangkau sinar matahari. Zooplankton merupakan konsumen primer atau
kelompok yang memakan fitoplankton
b. Alga
Alga merupakan organisme autotrof yang tidak memiliki akar, batang,dan daun.
c. Tanaman air
Berdasarkan cara hidupnya di dalam ekosistem, tanaman air dikelompokkan ke dalam
tiga jenis:
1. Mengapung
2. Melayang
3. Timbul
d. Bentos
Bentos merupakan organisme yang hidup baik di lapisan atas dasar perairan (epifauna)
maupun di dalam dasar perairan (infauna) dan dapat menjadi pakan alami bagi ikan atau
sebaliknya apabila dalam jumlah banyak menjadi penyaing atau predator bagi ikan. Secara
ekologi bentos yang berperan penting di perairan adalah zoobentos.
Pengelolaan faktor biologi air dilakukan dengan cara:
a. Pengangkatan lumpur
Setelah digunakan untuk siklus terdahulu, pada dasar kolam akan telah menjadi kubangan
lumpur organik yang terdiri dari bangkai organisme air seperti plankton, perifiton, nekton,
bentos,dan organisme lain yang mengendap yang tidak terurai oleh bakteri. Keberadaan lumpur
selain menyebabkan pendangkalan,meningkatkan kekeruhan, juga menyebabkan berkurangnya
kandungan oksigen terlarut. Lumpur organik dibuang dengan mengangkat atau menggelontorkan
dengan air sehingga dasar kolam bersih.
b. Pengeringan dan penjemuran dasar kolam
Dasar kolam dijemur dengan bantuan sinar matahari selama 3 – 7 hari, tergantung cuaca
sampai dasar kolam retak-retak. Penjemuran bertujuan untuk mengoksidasi bahan organik yang
terkandung dalam dasar kolam menjadi mineral (hara), membunuh bakteri patogen dan
membunuh telur atau benih organisme hama.
c. Pengapuran
Pengapuran dilakukan untukmeningkatkan pH tanah sehingga bakteri patogen dan
organisme hama serta meningkatkan kesuburan.
d. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kandungan hara bagi kebutuhan fitoplankton untuk
melakukan fotosintesis. Peningkatan polulasi fitoplankton mendorong pertumbuhan populasi
zooplankton sehingga dapat meningkatakan ketersediaan pakan alami ikan.

B. Kualitas Air Melalui Parameter Fisika

Beberapa parameter fisik yang digunakan untuk menentukan kualitas air meliputi suhu,
kekeruhan, warna, daya hantar listrik, jumlah zat padat terlarut, rasa, bau.
a. Bau

Air minum yang berbau, selain tidak estetis juga tidak disukai oleh masyarakat. Bau air
dapat memberi petunjuk terhadap kualitas air, misalnya bau amis dapat disebabkan oleh adanya
algae dalam air tersebut.

b. Jumlah Zat Padat Terlarut

Zat padat merupakan materi residu setelah pemanasan dan pengeringan pada suhu 103 oC
– 105 oC. Residu atau zat padat yang tertinggal selama proses pemanasan pada temperatur
tersebut adalah materi yang ada dalam contoh air dan tidak hilang atau menguap pada 105 oC.

c. Kekeruhan

Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya


cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air Secara optis,
kekeruhan merupakan suatu kondisi yang mengakibatkan cahaya dalam air didispersikan atau
diserap dalam suatu contoh air. Beberapa metode pengukuran kekeruhan antara lain (Santika,
1987) :

- Metode Jackson Candler Turbidimetry

Metode ini dilakukan berdasarkan transmisi cahaya yang terjadi. Pengukuran kekeruhan
menggunakan metode ini bersifat visual dan dilakukan dengan cara membandingkan contoh air
dengan air standar. Pada awalnya metode standar yang digunakan untuk menentukan kekeruhan
adalah metode Turbidimeter Jackson Candler yang dikalibrasi menggunakan silika. Namun,
tingkat kekeruhan terendah yang dapat diukur dengan alat ini adalah 25 unit. Satu unit turbiditas
Jackson Candler Turbidimeter dinyatakan dengan satuan 1 JTU.

- Metode Nephelometric

Nephelometer tidak dipengaruhi oleh perubahan kecil pada desain parameter. Satuan
kekeruhan dalam pengukuran nephelometer dinyatakan dalam NTU (Nephelometric Turbidity
Unit). Nephelometric Method disarankan untuk metode visual karena ketepatan, sensitifitas, dan
dapat digunakan dalam rentang turbiditas yang besar. Prinsip kerja dari metode ini adalah
membandingkan cahaya yang didispersikan oleh contoh air pada kondisi yang sama dengan
intensitas cahaya yang didispersikan oleh larutan suspensi standar (polymer formazin). Semakin
tinggi intensitas yang didispersikan, semakin tinggi pula turbiditasnya. Penentuan turbiditas
sebaiknya dilakukan pada saat pengambilan contoh air. Bila tidak, disimpan pada tempat yang
gelap, paling lama 24 jam. Penyimpanan yang terlalu lama dapat menyebabkan kekeruhan.

- Metode Visual

Metode ini merupakan cara kuno yang lebih sesuai digunakan untuk contoh air dengan
tingkat kekeruhan yang tinggi. Dalam sistem penyediaan air minum, kekeruhan merupakan salah
satu faktor penting karena beberapa alasan sebagai berikut (Sawyer, 4th edition) :

d. Rasa

Air minum biasanya tidak memberikan rasa (tawar). Air yang berasa menunjukkan
kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan. Efek yang dapat ditimbulkan
terhadap kesehatan manusia tergantung pada penyebab timbulnya rasa. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa syarat air minum
yang dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berasa.

e. Suhu

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas, agar tidak terjadi pelarutan zat kimia pada
saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan, menghambat reaksireaksi biokimia di dalam
saluran/pipa, mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak, dan bila diminum dapat
menghilangkan dahaga.

f. Warna

Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetika dan untuk mencegah
keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Warna dapat
menghambat penetrasi cahaya ke dalam air. Berdasarkan zat penyebabnya, warna air dapat
dibedakan menjadi :
- Warna Sejati (true color)

Warna sejati disebabkan adanya zat-zat organik dalam bentuk koloid. Warna ini tidak akan
berubah walaupun mengalami penyaringan dan sentrifugasi.

- Warna Semu (apparent color)

Warna semu disebabkan oleh adanya partikel-partikel tersuspensi dalam air. Warna ini akan
mengalami perubahan setelah disaring atau disentrifugasi serta dapat mengalami pengendapan.
Warna semu akan semakin pekat bila kekeruhan air meningkat.

g. Daya Hantar Listrik (DHL)

Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu cairan untuk menghantarkan
arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air merupakan ekspresi numerik yang
menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu,
semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL.
Besarnya nilai DHL bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta
konsentrasi total maupun relatifnya.

h. Intensitas Cahaya

Cahaya penting bagi budidaya terutama untuk pembenihan ikan kerapu, dengan intensitas
cahaya yang baik maka dapat pertumbuhan ikan akan baik. Intensitas cahaya diukur
menggunakan alat Lux meter. Untuk pengukuran intensitas cahaya dilakukan langsung pada bak-
bak pemeliharaan ikan kerapu yang ada dilingkungan BBAP ujung batee. Pengukuran biasanya
dilakukan pada pagi, siang dan menjelang sore hari oleh petugas laboratorium didampingi
pelaksana dihatchery.

C. Kualitas Air Melalui Parameter Kimia

Parameter kimia air yang banyak berperan adalah Oksigen terlarut, Kandungan Karbon
dioksida bebas (CO2 ), pH air (derajat keasaman), Alkalinitas, Ammonia (NH3 dan NH4), Asam
Sulfida (H2S) dan Salinitas,
a. Oksigen Terlarut (DO)

Oksigen terlarut dalam air sangat menentukan kehidupan ikan, bila kadar oksigen rendah
dapat berpengaruh terhadap fungsi biologis dan lambatnya pertumbuhan, bahkan dapat
mengakibatkan kematian ikan.

b. Karbondioksida bebas (CO2)

Karbondioksida atau dikenal dengan nama zat asam arang dibutuhkan secara tidak
langsung oleh ikan. Dengan kata lain karbon dioksida dibutuhkan pada proses fotosintesa
fitoplankton dan penentu derajat keasaman (pH) pertairan.

c. Nilai pH air (derajat keasaman)

Besarnya pH suatu perairan adalah besarnya konsentrasi ion hidrogen yang terdapat di
dalam perairan tersebut. Dengan kata lain nilai pH suatu perairan akan menunjukkan apakah air
bereaksi asam atau basa.

d. Kesadahan Air

Kesadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk membentuk busa apabila


dicampur dengan detergen (sabun). Pada air yang mempunyai kesadahan rendah akan mudah
membentuk busa apabila dicampur dengan sabun. Sedangkan pada air yang mempunyai
kesadahan tinggi tidak akan terbentuk busa.

Kesadahan sangat penting bagi kehidupan ikan. Tidak semua ikan dapat hidup pada nilai
kesadahan yang sama. Dengan kata lain, setiap jenis ikan memerlukan nilai kesadahan pada
kisaran tertentu untuk hidupnya. Disamping itu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang
penting dalam hubungannya dengan usaha untuk mengubah nilai pH.
Kesadahan merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah ion kalsium (Ca2+) dan ion
magnesium (Mg2+) dalam air. Ion-ion lain sebenarnya ikut pula mempengaruhi nilai kesadahan,
akan tetapi pengaruhnya diketahui sangat kecil dan relatif sulit diukur sehingga diabaikan.
Kesadahan pada umumnya dinyatakan dalam satuan ppm (part per million atau satu persejuta
bagian) kalsium karbonat (CaCO3), tingkat kekerasan (dH) atau dengan menggunakan
konsentrasi molar CaCO3. Satu satuan kesadahan Jerman atau dH sama dengan 10 mg CaO
(kalsium oksida) per liter air (10 ppm). Di Amerika, kesadahan pada umumnya menggunakan
satuan ppm CaCO3, dengan demikian satu satuan Jerman (dH) dapat diekspresikan sebagai 17,8
ppm CaCO3. Sedangkan satuan konsentrasi molar dari 1 mili ekuivalen = 2,8 dH = 50 ppm.
Perlu diperhatikan bahwa kebanyakan teskit pengukur kesadahan menggunakan satuan CaCO3.

e. Alkalinitas

Alkalinitas adalah kemampuan suatu senyawa (karbonat dan bikarbonat) yang ada dalam
air untuk menetralisir asam kuat atau disebut juga sebagai penyangga (buffer). Produktifitas
pembenihan ikan laut dapat optimal apabila mempunyai alkalinitas 50 – 200 ppm
Pada perairan yang alkalinitasnya rendah, maka nilai pH dan kesadahan air juga rendah. Hal ini
karena dalam perairan tersebut hanya terdapat sedikit ion Ca yang dapat meningkatkan nilai pH
dan kesadahan

f. Ammonia

Ammonia merupakan perombakan senyawa nitrogen oleh organisme renik yang


dilakukan pada perairan anaerob atau kandungan oksigen terlarut dalam air kurang. Di dalam air
ammonia mempunyai dua bentuk senyawa yaitu senyawa ammonia bukan ion (NH3) dan berupa
ion amonium (NH4+).

Dalam kaitannya dengan usaha pembenihan ikan laut, NH3 akan dapat meracuni ikan
sedangkan NH4+ tidak berbahaya kecuali dalam konsentrasi sangat tinggi. Konsentrasi NH3
yang tinggi biasanya terjadi setelah fitoplankton mati kemudian diikuti dengan penurunan pH air
disebabkan konsentarsi CO2.
Batas pengaruh yang mematikan ikan apabila konsentarsi NH3 pada perairan tidak lebih dari 1
ppm karena dapat menghambat daya serap hemoglobin darah terhadap oksigen dan ikan akan
mati kartena sesak napas.

Perombakan senyawa nitrogen pada perairan aerob akan menghasilkan senyawa nitrat
yang dapat diserap oleh organisme nabati sampai menjadi senyawa organik berupa protein.

g. Nitrit (NO2ˉ) dan Nitrat (NO3ˉ)

Nitrit mempunyai sifat racun bagi ikan. Pada darah yang banyak mengandung nitrit akan
bereaksi dengan haemoglobin membentuk methemoglobin sebagai penyakit darah coklat. Nitrit
terbentuk dari hasil reduksi nitrat oleh bakteri anaerob dalam dasar perairan. Di perairan nitrit
dapat bersifat racun bila konsentrasi lebih dari 5 mg/l NO2ˉ – N. Untuk mengatasi tingkat
keracunan nitrit dapat ditambahkan calsium dan klorida pada perairan tersebut.

h. Asam Sulfida (H2S)

Asam sulfida merupakan hasil perombakan yang belum sempurna dari bahan organik
yang mengandung sulfur akibat perairan yang anaerob. Hasil perombakan tersebut dapat
memperbesar pengurangan oksigen terlarut dan menimbulkan bau busuk.
Senyawa sulfur organik di perairan berasal dari buangan limbah industri dan limbah rumah
tangga atau ada kalanya lahan yang mempunyai kandungan sulfida seperti daerah pertambangan
batu bara. Konsentarsi maksimal asam sulfida yang tidak membahayakan kehidupan ikan adalah
1 mg/liter.

i. Salinitas

Salinitas ditentukan berdasarkan banyaknya garam-garam yang larut dalam air. Salinitas
dipengaruhi oleh curah hujan dan penguapan (evaporasi) yang terjadi suatu daerah.
Berdasarkan kemampuan ikan menyesuaikan diri pada salinitas tertentu, dapat digolongkan
menjadi Ikan yang mempunyai toleransi salinitas yang kecil (Ctenohaline) dan Ikan yang
mempunyai toleransi salinitas yang lebar.(Euryhaline).
Golongan ikan laut merupakan golongan Ctenohaline yang hanya mampu hidup di perairan .
kecuali pada muara-muara sungai dimana tempat pertemuan air tawar dan air laut.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah.
Kedalaman air tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal
atau tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah
tersebut. Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur yang digali oleh
penduduk. Permukaan bagian atas air itu lebih preatik.
2. di bawah permukaan tanah terdapat kumpulan air yang mempersatukan
kumpulan air yang ada di permukaan. Kumpulan air inilah yang disebut air
tanah. memahami proses terbentuknya air tanah, pertama kali kita harus
mengetahui gaya-gaya yang mengakibatkan terjadinya gerakan air di dalam
tanah.
3. Teknik yang digunakan dalampemantauan kualitas air yakni menggunakan
metode pengamatan laboratorium dengan menggunakan parameter biologi,
fisika dan gunakan metode geolistrik dan metode Automatic Water Level
Monitoring System (AWLMS)

B.Saran

Makalah ini tentunya memiliki banyak kesalahan dan kekurangan oleh karena itu sangat
dibutuhkankritik dansaran yang sifatnya konstruktif srhingga untuk pembuatan makalah
kedepannya bisalebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Pengamatan Kualitas Air, Jilid I: Pedoman Pengambilan Contoh Sumber Air, 1986,
Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

American Public Health Association, American Water Works Association, Water Pollution
Control Federation, 1995, Standard Methods for the Examination of Water and
Wastewater,18 th Edition, APHA, Washington DC.

United Nations Environment Programme, World Health Organization, United Nations


Educational, Scientific and Cultural Organization, World Meteorological Organization,
GEMS/Water Operational Guide, 1992, Third Edition, National Water Research Institute,
Burlington-Canada

Anda mungkin juga menyukai