Anda di halaman 1dari 6

Definisi:

Efusi pleura adalah akumulasi cairan dalam rongga pleura dalam jumlah abnormal yang
dihasilkan dari produksi cairan berlebih atau penurunan penyerapan atau keduanya. Efusi
pleura merupakan manifestasi klinis dari penyakit yang mendasari antara lain gangguan
jantung, inflamasi, keganasan, infeksi dan penyakit autoimun yang memerlukan evaluasi dan
pengobatan yang mendesak. Sekitar 1,5 juta efusi pleura didiagnosis di Amerika Serikat setiap
tahun

Epidemiologi:

Kejadian di Amerika Serikat

Efusi pleura merupakan manifestasi dari penyakit yang mendasari, maka dari itu jumlah pasti
kejadian sulit untuk ditentukan. Namun, kejadian di Amerika Serikat diperkirakan sedikitnya 1,5
juta kasus per tahun. Gagal jantung kongestif, pneumonia yang disebabkan oleh bakteri,
keganasan, dan emboli paru bertanggung jawab untuk sebagian besar kasus-kasus ini.

Prevalensi:

Prevalensi dari efusi pleura diperkirakan ada 320 kasus per 100.000 orang di negara-negara
industri, yang etiologinya tergantung dari prevalensi penyakit yang mendasari.

Demografi Efusi Pleura Berdasarkan Jenis Kelamin:

Secara umum, kejadian efusi pleura sama antara Laki- laki dan perempuan. Namun, penyebab
tertentu memiliki kecenderungan pada jenis kelamin yang berbeda. Sekitar dua pertiga dari
efusi pleura ganas terjadi pada wanita, di antaranya mereka berhubungan dengan payudara
dan ginekologi keganasan. Efusi pleura yang disebabkan oleh lupus eritematosus sistemik juga
lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Demografi Efusi Pleura Berdasarkan Ras dan Usia:

Karena efusi pleura adalah manifestasi dari penyakit yang mendasari, perbedaan ras
kemungkinan besar akan mencerminkan variasi dari penyebab terjadinya efusi pleura itu
sendiri.
Efusi pleura biasanya terjadi pada orang dewasa. Namun, prevalensi pada anak-anak lebih
tinggi akibat penyakit yang mendasari. Efusi pleura juga dapat terjadi pada janin namun sudah
ada pengobatan yang dapat menyembuhkan sebelum lahir.

Klasifikasi:

Secara umum, efusi pleura dapat diklasifikasikan menjadi 2 menurut jenis cairan yang ada.
Akumulasi cairan yang disebabkan oleh gangguan fungsi dari organ sekitar yang disebut cairan
transudat. Sedangkan akumulasi cairan yang disebabkan oleh inflamasi dan infeksi disebut
cairan eksudat.

Transudat:

Cairan transudat merupakan hasil dari ketidakseimbangan dalam tekanan onkotik dan
hidrostatik. Cairan transudat biasanya terdiri dari kumpulan plasma di pleura karena
ketidakseimbangan dalam kekuatan hidrostatik dan tekanan onkotik di dada. Namun juga bisa
disebabkan oleh pergerakan cairan dari ruang peritoneal dari pemasangan kateter vena sentral
(CVC) yang salah atau bermigrasi dan dari tabung makan nasogastrik. Cairan transudat yang
berakumulasi pada rongga pleura dapat disebabkan oleh beberapa penyakit berikut:

- Gagal jantung kongestif


- Sirosis
- Atelektasis
- Hipoalbuminemia
- Sindroma nefrotik
- Dialisis peritoneal
- Myxedema
- Perikarditis konstriktif
- Urinothorax
- Kebocoran cerebrospinal fluid (CSF) ke pleura
- Duropleural fistula - Komplikasi operasi sumsum tulang belakang
- migrasi ekstravaskuler kateter vena sentral (CVC)
- Glycinothorax - Sebuah komplikasi yang jarang irigasi kandung kemih dengan larutan
glisin 1,5% setelah operasi urologi
Eksudat:

Cairan eksudat adalah hasil dari peradangan pleura atau penurunan drainase limfatik. Eksudat
diproduksi oleh berbagai kondisi peradangan dan sering memerlukan evaluasi lebih luas dan
pengobatan dari transudat. Eksudat timbul dari radang pleura atau paru-paru, gangguan
drainase limfatik dari rongga pleura, gerakan transdiaphragmatic cairan inflamasi dari ruang
peritoneal, perubahan permeabilitas membran pleura, dan peningkatan permeabilitas dinding
kapiler atau gangguan vaskuler. Membran pleura terlibat dalam patogenesis pembentukan
cairan. Permeabilitas kapiler pleura untuk protein meningkat di perjalanan penyakit tertentu
yang mengakibatkan kandungan protein tinggi seperti infeksi.

Penyebab umum dari terbentuknya cairan eksudat adalah berikut ini:

- Penyebab parapneumonik
- Keganasan
- Emboli paru
- kondisi kolagen-vaskular (rheumatoid arthritis, systemic lupus erythematosus)
- Tuberkulosis (TB)
- Pankreatitis
- Trauma
- Sindrom cedera Postcardiac
- perforasi esofagus
- pleuritis akibat radiasi
- sarkoidosis
- infeksi jamur
- pseudokista pankreas
- abses intra-abdominal
- Post-op arteri koroner bypass
- penyakit perikardial
- sindrom Meigs
- sindrom hiperstimulasi ovarium
- penyakit pleura akibat obat- obatan
- Penyakit pleura yang berhubungan dengan asbes
- Sindrom kuku kuning (kuku kuning, lymphedema)
- Uremia
- Trapped lung (akibat jaringan parut pada pleura yang menyebabkan pembentukan kulit
fibrin menghambat ekspansi paru- paru, seringkali penyebabkan efusi pleura.)
- Chylothorax (penyakit akut dengan peningkatan trigliserida dalam cairan pleura)
- Pseudochylothorax (kondisi kronis dengan kolesterol tinggi dalam cairan pleura)
- Fistula (ventriculopleural, biliopleural, gastropleural)

Anamnesa:

Riwayat medis rinci harus diperoleh dari semua pasien dengan efusi pleura, karena hal ini
dapat membantu untuk mengetahui penyakit yang mendasari. Misalnya, riwayat hepatitis kronis
atau alkoholisme dengan sirosis menunjukkan hydrothorax hati atau pankreatitis akibat alkohol
dengan efusi. Trauma atau operasi untuk tulang belakang dada meningkatkan kemungkinan
kebocoran CSF. Pasien harus ditanya tentang riwayat kanker dan penyakit lain yang mungkin
dapat menyebabkan efusi karena efusi dapat muncul beberapa tahun setelah diagnosa awal
suatu penyakit.

Riwayat pekerjaan juga harus diperoleh, termasuk paparan terhadap bahan kontaminan, yang
dapat mempengaruhi pasien untuk terkena mesothelioma dan penyakit non-malignant
berhubungan dengan efusi pleura. Pasien juga harus ditanya tentang riwayat konsumsi obat.

Manifestasi Klinis:

Manifestasi klinis efusi pleura tergantung dengan penyakit yang mendasarinya. Gejala yang
paling sering dikaitkan adalah dyspnea yang progresif, batuk, dan nyeri dada pleuritik.

Dsypnea

Dyspnea adalah gejala yang paling umum yang terkait dengan efusi pleura. Pada banyak
pasien, drainase cairan pleura merupakan tindakan medik yang biasa dilakukan untuk
mengurangi dyspnea pada efusi pleura. Drainase cairan pleura juga dapat menunjukan
penyakit yang mendasari melalui foto thorax berulang.

Batuk

Batuk pada pasien dengan efusi pleura sering ringan dan tidak produktif. batuk yang parah atau
produksi purulen atau dahak berdarah menunjukkan sebuah pneumonia yang mendasari atau
lesi endobronkial.
Sakit dada

Nyeri dada, yang dihasilkan dari iritasi pleura, menimbulkan kemungkinan etiologi eksudatif,
seperti infeksi pleura, mesothelioma, atau infark paru.

Nyeri mungkin ringan atau berat. Hal ini biasanya digambarkan sebagai tajam atau menusuk
dan diperburuk dengan inspirasi yang mendalam. Nyeri dapat diterjemahkan ke dinding dada
atau perut bagian atas karena iritasi diafragma. Nyeri bisa berkurang jika permukaan pleura
yang meradang tidak lagi kontak dengan organ atau jaringan sekitar.

Gejala Tambahan

Gejala lain dalam hubungan dengan efusi pleura mungkin menyarankan proses penyakit yang
mendasarinya. Edema tungkai, ortopnea, dan dispnea nokturnal paroksismal semua dapat
terjadi dengan gagal jantung kongestif.

Keringat malam, demam, hemoptisis, dan penurunan berat badan harus menyarankan TB.
Hemoptisis juga meningkatkan kemungkinan keganasan, endotrakeal atau patologi
endobronkial, atau infark paru. Demam akut, produksi sputum purulen, dan nyeri dada pleuritik
dapat terjadi pada pasien dengan efusi yang berhubungan dengan pneumonia.

Pemeriksaan Fisik:

Penemuan dalam pemeriksaan fisik untuk efusi pleura tergantung pada volume efusi. Pada
umumnya, akumulasi cairan dibawah 300ml tidak dapat menunjukan suatu kelainan dalam
pemeriksaan fisik. Namun, akumulasi cairan diatas 300ml dapat menunjukan beberapa
kelaianan dalam pemeriksaan fisik antara lain:

- Perkusi redup, penurunan fremitus taktil, dan ekspansi dada asimetris, dengan ekspansi
berkurang atau tertunda di sisi efusi, adalah temuan fisik yang paling dapat diandalkan
untuk menegakkan diagnosis efusi pleura.
- Deviasi trakea ke bagian efusi, biasanya ditemukan pada keganasan.
- Suara nafas menurun atau tidak terdengar.
- Egophony
- Pleura friction rub

Temuan fisik lainnya sebagai berikut, merupakan presentasi dari penyakit yang mendasari
terjadinya efusi pleura:
- Edema perifer, peningkatan JVP, dan S 3 gallop berkaitan dengan gagal jantung
kongestif. Edema juga dapat merupakan manifestasi dari sindrom nefrotik, penyakit
perikardial, atau, bila dikombinasikan dengan kuku kuning, sindrom kuku kuning.
- Perubahan kulit dan ascites menunjukan adanya penyakit hati.
- Limfadenopati atau terabanya massa menunjukkan keganasan.

Rubins, J. Pleural Effusion [Internet]. [United States]; Medscape; 2017 [cited 2017 April 16].

Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/299959

Mason, R. 2010. Murray and Nadel's Textbook of Respiratory Medicine, 5th edition:

Philadelphia. Saunders.

Anda mungkin juga menyukai