Apabila memperhatikan kehidupan zaman yang kian mendekati akhir ini, semakin terasa bahwa kita membutuhkan kepada ilmu. Sungguh, betapa perlunya kita terhadap ilmu. Ilmu yang kami maksudkan ialah ilmu agama. Ilmu yang dapat menjadikan kita selamat. Ilmu yang mengantar kita kepada kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Ingatlah, semakin hari usia kita kian berkurang. Cepat atau lambat dunia akan segera mengakhiri perjalananya. Sementara itu, zaman telah diliputi fitnah yang semakin mengakhiri perjalannaya.Kita ingat sabda Rasulullah n dari Abu Hurairah z . sesungguhnya Rasulullah n bersabda,
Zaman menjadi semakin dekat dengan hari Kiamat. Dan
ilmu dihilangkan oleh Allah k . (dalam riwayat lain), ilmu semakin sedikit. Ditanamkan sifat kikir dan tamak. Dan semakin merebak al hajr. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah n , “Apa al harj itu, ya Rasulullah?” Rasulullah n menjawab, “Yaitu pembunuhan.”
Hadits ini mengingatkan kepada kita, bahwa
pada saat dunia mendekati zaman akhir, akan banyak terjadi fitnah pembunuhan. Fitnah saling membunuh antar sesama muslim. Dan semakin tamak dengan dunia. Dan ilmu agama kian langka dan semakin sedikit. Karena itu sebagaimana pernah dipesankan oleh Rasulullah n pada saat hajjatul wada’, haji yang pertama dan terakhir kali dilaksanakan oleh Rasulullah n ; yaitu Rasulullah n mendekati akhir hayatnya. Beliau n berpesan kepada sekalina manusia. Beliau mengatakan, “Hendaklah kalian mencari ilmu, hendaklah kalian mencari ilmu.” Karena ilmu ini menjadi bekal agar hidupnya selamat di dunia dan akhirat. Alangkah tepat bagi kita, bila pada zaman yang kian mendekati akhir ini, kita mempertahankan ilmu, sehingga tidak semakin langka. Renungkanlah, seandainya Allah k mencabut ilmu ini dari dunia. Berarti sudah tidak ada lagi ilmu. Orang-orang yang memiliki ilmu sudah tidak ada lagi. Dan pada saat ilmu tidak ada lagi, maka dunia akan segera berakhir.
Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI/1423H/2002M 2
Rasulullah n telah mengatakan dalam sebuah [Khutbah Kedua] hadits muttafakun ‘alaih.
Sesungguhnya Allah tidak mecabut ilmu begitu saja dari
dada-dada manusia, tetapi mencabut ilmu dengan dimatikanNya para ulama. Jika sudah tidak ada lagi seorang ulama maka manusia kan menjadikan orang- orangj jahil menjadi pemimpin mereka. Mereka ditanya lalu memberikan fatwa tanpa dasar ilmu, sehingga mereka Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, sesat dan menyesatkan. Sekali lagi, marilah senantiasa menyadari, Demikian diriwayatkan oleh Nabi n yang bahwa hidup kita sekarang ini adalah hidup yang termuat dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim. terakhir kali. Dalam arti kesempatan yang kita Mengingatkan kita, bahwa sesungguhnya betapa dapatkan adalah kesempatan yang tidak bias ilmu yang kita miliki masih sidikit. Bahwa kita masih diulangi lagi. Karena kehidupan sesudah alam dunia menggantungkan kepada dunia. Di hadapan kita ini ialah kehidupan yang berujung pada akhirat, masih selalu hadir gemerlap dunia. Kita masih hanya untuk memetik hasil dari akibat yang telah terhanyut mengenyam kehidupan ini. kita lakukan di dunia. Untuk itu marilah kita benar- Adalah tanggungjawab bersama untuk benar bertaqwa kepada Allah k . mempertahankan ilmu selama kita masih hidup; Berkaitan dengan khutbah pertama tadi, hendaklah ilmu ini tidak hilang dari muka bumi. selanjutnya ingin kami sampaikan. Untuk Adalah kewajiban kita sebagai orang tua, ataupun mendapatkan ilmu, marilah kita bersabar kepada sebagai anak untuk memotivasi diri dan keturunan Allah k . karena Allah berfirman dalam sebuah kita, agar mempelajari ilmu agama. Janganlah kita ayatNya: setengah hati dan ragu-ragu mendorong diri kita dan anak-anak kita untuk mempelajari ilmu agama (Al Islam). Karena dengan ilmu agama, niscaya hidupkita Dan bersabarlah kalian. Karena sesungguhnya Allah akan selamat. Yang berarti kita akan hidup bersama orang-orang yang bersabar. (Qs. Al Anfaal: 46). menyelamatkan kehidupan dunia ini dari kerusakan. Demikianlah yang kami sampaikan. Mudah- Apabila kita perhatikan dan renungkan serta kita mudahan bermanfaat dan kita senantiasa hayati ayat yang pendek ini, maka kita dapat mendapatkan barakah dari Allah k dengan niat mengambil kesimpulan. Sesungguhnya antara sabar dan kesungguhan hati kita, sehingga menjadi dan keberhasilan, sabar dengan kemenangan, sabar hamba-hambaNya yang bertaqwa. Sebab tanpa ilmu, dengan kejayaan, ibarat pinang dibelah dua. Dimana bagaimana mungkin kita akan menjadi orang-orang ada sabar, maka disitulah akan didapatkan yang bertaqwa. Bagaimana mungkin seseorang akan kemenangan. Untuk mencapai kemenangan, maka bias berjalan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah harus disertai kesabaran. Karena ketika Allah k n apabila tidak mempunyai ilmu. Dan ilmu itu tidak menyertai orang-orang yang sabar, berarti Allah k akan didapatkan, apabila kita tidak menyempatkan akan memenangkan dan membela orang-orang yang waktu ataupun berkonsentrasi utnuk bersabar. mendapatkannya. Sebagian ulama menggambarkan, sesungguhnya sabar itu satu senjata yang tidak pernah akan tumpul. Sabar itu adalah satu kendaraan yang tidak akan pernah macet. Dan sabar itu adalah suatu tameng yang akan melindungi pemiliknya.
Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI/1423H/2002M 3
Demikianlah. Sesungguhnya sabar sangat erat Apabila manusia meninggal dunia, maka amal perbuatan kaitannya dengan kondisi sekarang ini, atau sangat itu terputus kecuali tiga hal, yaitu shadaqah jariyah, erat kaitannya dengan apa yang kami sampaikan pada waladun shalih yang mendo’akan orang tuanya dan ilmu khutbah pertama. Maka mencari ilmu sangat yang bermanfaat. membutuhkan kesabaran. Orang tua yang mempunyai anak anak agar bersabar mendorong anaknya supaya Yang pertama shadaqah jariyah. Maka shadaqah mendapatkan ilmu. Anak yang bersangkutan ketika ini tidak akan putus. Selalu dapat dipetik hasinya berusaha mencari ilmu, juga harus bersabar. Maka , walaupun kita sudah mati. Yang kedua, adalah anak sungguh sangat dibutuhkan kesabaran. Karena shalih yang mendo’akan orang tuanya. Anak shalih mencari ilmu itu banyak tantangannya. Karena itu, ialah anak yang berhasil kita didik memiliki ilmu orang tua yang kehilangan anak pergi jauh merantau sehingga mengetahui, bagaimana bersikap kepada mencari ilmu, harus tahan dan bersabar dan Allah k dan bersikap kepada orang tuanya. Dan senantiasa mendorong dan memotivasi anaknya. ketiga adalah ilmu yang bermanfaat. Yaitu ilmu yang Selalu mendo’akannya agar anaknya senantiasa diturunkan Allah k kepada Rasulullah n . Kita dianugerahi Allah k ilmu yang bermanfaat. Karena menerimanya dari para ahlul ilmi, kemudian sesungguhnya do’a orang-orang tua itu dikabulkan mengajarkannya kepada umat. Sehingga umat oleh Allah k . sehingga anaknya betul-betul menjadi mengerti dan mengamalkannya. mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan kelak bias menjaga kehidupannya sendiri. Menjaga kehidupan keluarga, kehidupan masyarakat. Dan menjaga kehidupan manusia secara umum. Menjadi ana-anak shalih dan shalihah.
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Pada sisi lain, ketika sabar dipadukan dengan satu keyakinan yang sepenuhnya, maka sesungguhnya kesabaran dan keyakinan itu akan mengangkat derajat seseorang menjadi seorang imam dalam agama. Karena allah k berfirman:
Dan kami jadikan diantara mereka sebagai imam-imam
dalam agama ketika mereka bersabar. Dan mereka adalah orang-orang yang berkeyakinan dengan ayat-ayat Kami. (Qs. As-Sajadah: 24). Demikianlah kiranya yang bisa kami sampaikan. Sekali lagi mudah-mudahan kita betul-betul mempunyai semangat membina anak cucu kita menjadi generasi yang berilmu. Kita jangan terlalu terpesona dengan persoalan-persoalan duniawi. Karena persoalan duniawi itu akan ditinggalkan setelah mati. Sebaliknya sang ilmu akan menjadi sesuatu yang abadi. Bukankah Rasulullah n pernah bersabda dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim.
Bonus Majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun VI/1423H/2002M 4