Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang
memiliki peranan sangat penting dalam memudahkan
mobilitas dan aksesibilitas distribusi barang dan jasa.
Keberadaan jalan raya diperlukan untuk menunjang laju
pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
Prasarana transportasi jalan yang setiap waktu
terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan berulang-
ulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas
perkerasan jalan sebagaimana indikatornya dapat diketahui
dari kondisi permukaan jalan, baik kondisi struktural dan
fungsionalnya yang mengalami kerusakan perkerasan jalan.
Pada dasarnya perencanaan umur perkerasan jalan
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lalu lintas yang
ada, umumnya didesain dalam kurun waktu antara 10-20
tahun, yang artinya jalan diharapkan tidak akan mengalami
kerusakan dalam 5 tahun pertama. Tetapi jika pada realita
yang ada jalan sudah rusak sebelum 5 tahun pertama maka
bisa dipastikan jalan akan mengalami masalah besar
dikemudian hari (Hardiyatmo, 2007).
Evaluasi kondisi perkerasan jalan sangat perlu
dilakukan untuk monitoring seberapa tingkat kerusakan yang
terjadi pada suatu ruas jalan. Untuk dapat menentukan
tingkat kerusakan dan jenis perbaikan diperlukan suatu
metode yang memberikan pedoman dalam melakukan survey
kondisi kerusakan perkerasan jalan secara visual, analisis
terhadap kerusakan, dan mengklasifikasikannya. Hasil yang
didapat sangat membantu dalam penyusunan program
rehabilitasi dan pemeliharaan jalan.
Metode yang bisa digunakan dalam rangka
menentukan tingkat nilai kondisi kerusakan perkerasan jalan
yaitu metode Bina Marga dan Pavement Condition Index.
PCI (Pavement Condition Index) merupakan sistem penilaian
kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat, dan
kadar kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai
acuan dalam usaha pemeliharaan perkerasan jalan.
PCI (Pavement Condition Index) merupakan indeks numerik
yang bernilai antara 0 untuk kondisi perkerasan rusak (failed)
sampai 100 untuk kondisi baik (good). Menurut Bina Marga
No. 03/MN/B/1983 tentang Manual Pemeliharaan Jalan,
jenis kerusakan jalan dibedakan atas retak (cracking), distorsi,
cacat permukaan (disintegration), pengausan (polished
aggregate), kegemukan (bleeding or flushing), dan penurunan
pada bekas penanaman utilitas.
Berdasarkan permasalahan dari latar belakang diatas
dilakukan penelitian Analisis Nilai Kondisi Perkerasan Jalan
Secara Visual dengan Metode Bina Marga dan PCI (Pavement
Condition Index) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
nilai kondisi perkerasan jalan dari kerusakan yang terjadi
pada suatu ruas jalan.

B. Rumusan Masalah
Prasarana transportasi jalan yang terbebani oleh
volume lalu lintas yang tinggi dan berulang-ulang akan
menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan. Oleh
sebab itu perlu dilakukan penelitian terhadap kondisi
perkerasan jalan yaitu dengan melakukan survey kondisi
secara visual dengan cara menganalisa kerusakan tersebut
berdasarkan jenis, tingkat, dan kadar kerusakannya dengan
menggunakan metode Bina Marga dan PCI (Pavement
Condition Index).
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tentang Analisis Nilai Kondisi
Perkerasan Jalan Secara Visual dengan Metode Bina Marga
dan PCI (Pavement Condition Index) adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kondisi perkerasan jalan secara visual sesuai
dengan jenis, tingkat, dan kadar kerusakan yang terjadi.
2. Menilai berbagai jenis kerusakan jalan menggunakan
metode Bina Marga dan PCI (Pavement Condition Index).

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dari penelitian tentang
Analisis Nilai Kondisi Perkerasan Jalan Secara Visual dengan
Metode Bina Marga dan PCI (Pavement Condition Index)
adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan gambaran kondisi perkerasan jalan
dengan jenis, tingkat, dan kadar kerusakan yang terjadi.
2. Untuk memberikan alternatif penanganan terhadap
berbagai jenis kerusakan perkerasan jalan.

E. Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian adalah pada ruas Jalan Tanjung Sari,
Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya.
2. Panjang tinjauan ruas Jalan Tanjung Sari, Kecamatan
Sukomanunggal, Kota Surabaya sepanjang 4 kilometer.
3. Data kerusakan diperoleh melalui survey secara visual
yaitu berupa dimensi panjang, lebar, luasan, serta
kedalaman pada setiap jenis kerusakan perkerasan jalan.
4. Kondisi kerusakan yang dibahas hanya pada perkerasan
jalan lentur (flexible pavement).
5. Penentuan tingkat nilai terhadap kondisi kerusakan
perkerasan jalan dianalisis dengan metode Bina Marga
dan PCI (Pavement Condition Index).
6. Alternatif penanganan terhadap kerusakan perkerasan
jalan mengacu pada aturan yang ditetapkan Bina Marga.

Anda mungkin juga menyukai