Anda di halaman 1dari 2

INISIASI 5

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL (POLSTRANAS)

A. Pengertian Politik

Secara etimologi politik berasal dari bahasa Yunani yaitu politeia yang akar katanya
adalah polis dan teia. Polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri yaitu
Negara. Teia yang berarti urusan. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip,
keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita
kehendaki. Setiap warga negara terlibat dalam kehidupan bernegara atau kehidupan
politik. Kehidupan politik dapat berupa :

1. Politik sebagai kegiatan (politik praktis) adalah kegiatan yang mempermasalahkan


kekuasaan, bagaimana memperoleh kekuasaan dan bagaimana melaksanakan
kekuasaan. Contoh : partai politik, kampanye politik dan struktur politik.
2. Politik sebagai kebijaksanaan (policy) dapat berupa pemerintah, keputusan presiden,
instruksi presiden, keputusan menteri, peraturan menteri dan peraturan daerah. Disini
warga Negara terlibat sebagai konsumen politik.

B. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos menjadi strategia yang kemudian
diartikan sebagai the art of the general atau seni seorang panglima yang biasanya
digunakan dalam peperangan. Saat ini strategi tidak terbatas pada konsep atau seni dalam
perang dlam dunia militer tetapi sudah digunakan secara luas termasuk dalam bidang
ekonomi, teknik, sosial dan semua bidang kehidupan lainnya. Jadi strategi pada dasarnya
adalah seni dan ilmu dalam menggunakan dan mengembangkan berbagai kekuatan yang
dimiliki dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

C. Politik dan Strategi Nasional

Politik Nasional adalah asas, haluan dan kebijaksanaan negara tentang


pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan dan pengendalian) serta
penggunaan potensi nasional dalam bangnas untuk mencapai tujuan nasional. Politik
nasional mencakup politik dalam negeri, politik ekonomi, politik pertahanan dan
keamanan. Faktor yang mempengaruhi politik nasional ialah ideologi, ekonomi, sosial
budaya dan Hankam. Strategi Nasional adalah tata cara untuk melaksanakan
politik/kebijaksanaan nasional untuk mencapai sasaran dan tujuan nasional. Kebijaksanaan
nasional (National Policies) yaitu rencana alokasi sumber kemampuan bangsa, dari rincian
langkah-langkah dan tahapan waktu yang diperlukan untuk mencapai sasaran nasional.
Sasaran nasional (National Objectives) yaitu kondisi nyata yang hendak dicapai dengan
melibatkan usaha dan sumber kemampuan yang tersedia yang telah ditetapkan melalui
kebijaksanaan nasional. Sasaran nasional ini kemudian diwujudkan melalui sejumlah
kegiatan nasional (National Commitment).
Landasan politik dan strategi nasional ialah Ketahanan Nasional, Wawasan
Nusantara, UUD 1945, dan Pancasila. Sistem perencanaan strategik adalah perangkat
untuk mengendalikan seluruh tingkat perencanaan dalam upaya mencapai sasaran
nasional. Untuk itu, diperlukan perencanaan strategik guna menghadapi masa depan yang
merupakan alternatif strategi terbaik dalam menghadapi ATHG yang mungkin timbul
demi membangun kemampuan dan ketangguhan. Polstranas pada hakikatnya adalah
kebijaksanaan nasional dalam menentukan cita-cita, tujuan, sasaran, program, dan cara-
cara mencapainya.
Cita-cita suatu bangsa yang ingin dicapai sebagai penentu Tujuan Nasional (TUNAS)
sebagai mana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah dengan melakukan
Pembangunan Nasional (BANGNAS) secara bertahap dan berkesinambungan. Agar
pembangunan nasional dapat berjalan secara efektif dan efisien diperlukan adanya
Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) berupa politik dan strategi nasional.

Program pembangunan nasional pada masa orde baru (ORBA) dituangkan dalam
suatu ketetapan MPR yang bernama GBHN yang berisi program Pembangunan Jangka
Panjang (PJP) 25 tahun dan Program Pembangunan Jangka Sedang (PPJS) 5 tahun.
Presiden yang dipilih oleh MPR berkedudukan sebagai mandataris MPR, bertugas dan
bertanggung jawab melaksanakan GBHN. Untuk melaksanakan GBHN tersebut Presiden
dibantu Kabinet menyusun Rancangan Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang
dituangkan dalam Keputusan Presiden (KEPRES). Namun setelah UUD 1945
diaamandemen sebanyak empat kali, tidak ada lagi produk GBHN yang dibuat oleh MPR
dan sebagai gantinya terbit Visi dan Misi Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden
yang disampaikan pada saat kampanye PILPRES. Kemenangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden terpilih dapat diartikan sebagai persetujuan Mayoritas Rakyat atas Visi dan Misi
yang dikampanyekan sehingga dapat disamakan sebagai pengganti GBHN. Setelah
Presiden yang terpilih dilantik, Presiden dibantu oleh Kabinet menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 5 tahun dan dituangkan dalam bentuk Peraturan
Presiden (PERPRES) yang dapat disamakan dengan REPELITA. Hal ini membawa
dampak yang signifikan terhadap rencana pembangunan. Maka diterbitkanlah Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Dengan demikian, Pembangunan Nasional berpedoman pada Visi dan Misi Presiden dan
RPJ, yang selanjutntya dapat disebut sebagai Politik dan Strategi Nasional
(POLSTRANAS) sebagai instrumen untuk mencapai Tujuan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai