Sejarah Elektronika
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik
dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan
lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu
fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari
teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut sebagai peralatan
elektronik (electronic devices). Contoh peralatan (peranti) elektronik ini: Tabung Sinar
Katode (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video
(VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi
desk-top, komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.
Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah
komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu
(integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa
electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang
hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama efek Edison.
Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison ini untuk menemukan dua buah
elemen tabung electron yang dikenal dengan nama dioda, dan Lee De Forest
mengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung
hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan energi listrik
sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan.
Aplikasi tabung elktron pertama diterapkan dalam bidang komunikasi radio.
Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf tanpa kabel(wireless telegraph)
pada tahun 1896 dan komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901. Pada tahun 1918,
Edwin Armstrong menemukan penerima "super-heterodyne" yang dapat memilih sinyal
radio atau stasion dan dapat menerima sinyal jarak jauh. Armstrong juga menemukan
modulasi frekuensi FM pita lebar (wide-band) pada tahun 1935; sebelumnya hanya
menggunakan AM atau modulasi amplitudo pada rentang tahun 1920 sampai 1935. Bell
Laboratories mengeluarkan televisi ke publik pada tahun 1927, dan ini masih merupakan
bentuk electromechanical. Ketika sistem elektronik menjadi jaminan kualitas, para
insinyur Bell Labs memperkenalkan tabung gambar sinar katoda dan televisi berwarna.
Namun Vladimir Zworykin, seorang insinyur di Radio Corporation of America (RCA),
dianggap sebagai "bapak televisi" karena penemuannya, tabung gambar dan tabung
kamera iconoscope. Pada pertengahan tahun 1950-an, televisi telah melewati radio untuk
penggunaan di rumah dan hiburan.
Setelah perang, tabung elektron digunakan untuk mengembangan komputer
pertama, tetapi tabung ini tidak praktis karena ukuran komponen elektroniknya. Pada
tahun 1947, transistor ditemukan oleh tim insinyur dari Bell Laboratories. Fungsi
transistor seperti tabung hampa udara, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil, lebih
ringan, konsumsi daya lebih kecil, dan lebih kuat, dan lebih murah untuk diproduksi
dengan adanya kombinasi penghubung metalnya dan bahan semikonductor.
Konsep sirkuit terintegrasi diusulkan pada tahun 1952 oleh Geoffrey W. A.
Dummer, seorang ahli elektronika berkebangsaan Inggris dengan Royal Radar
Establishment-nya. Pada tahun 1961, sirkuit terintegrasi menjadi produksi penuh oleh
sejumlah perusahaan, dan desain peralatan berubah secara cepat dan dalam beberapa arah
yang berbeda untuk mengadaptasi teknologi.
2. Komponen elektronik
Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian
pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya.
Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB,
Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada
papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang
terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian
yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada
yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat
sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
a. Komponen pasif
Resistor atau tahanan
Kapasitor atau kondensator
Induktor atau kumparan
Transformator
b. Komponen aktif
Dioda
o Dioda cahaya
o Dioda foto
o Dioda laser
o Dioda Zener
o Dioda Bridge
Dioda Schottky
Transistor
o Transistor efek medan
o Transistor bipolar
o Transistor IGBT
o Transistor Darlington
o Transistor foto
4. Tegangan
a. Fungsi Tegangan
Tegangan listrik berfungsi sebagai tenaga (power). Untuk bisa bekerja, sebuah
rangkaian elektronika membutuhkan tegangan listrik sebagai tenaga
"penggeraknya". Oleh karena itu dalam rangkaian, bagian yang menghasilkan
tegangan listrik biasanya disebut Power Supply atau Penyuplai tenaga.
b. Satuan Tegangan
Besarnya tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt dan sering disingkat
dengan V saja. Untuk ukuran yang lebih besar bisa menggunakan satuan kiloVolt
disingkat kV (1kV=1000Volt) dan MegaVolt disingkat MV (1MV=1.000.000Volt).
Sedangkan untuk satuan yang lebih kecil biasanya menggunakan miliVolt disingkat
mV (1mV=1/1000Volt) dan mikroVolt disingkat uV (1uV=1/1000000Volt).
c. Simbol Tegangan
Simbol tegangan listrik dinyatakan dalam V ditulis dengan huruf besar. Pada
beberapa kasus juga ditemui penggunaan simbol E, tujuannya agar tidak bingung
antara V sebagai simbol dan V sebagai satuan (Volt). Khusus untuk tegangan DC
juga bisa ditulis dengan simbol B, yaitu singkatan dari Battery.
d. Jenis Tegangan
Berdasarkan aliran arusnya, tegangan listrik dibagi menjadi dua, yaitu
Tegangan DC dan Tegangan AC. Tegangan DC adalah tegangan dengan aliran arus
searah, sedangkan tegangan AC adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik.
Masing-masing tegangan ini memiliki fungsi dan aplikasi yang berbeda-beda
tergantung kondisi dan kebutuhan.
e. Tegangan DC
Adalah tegangan dengan aliran arus searah. Tegangan DC memiliki
notasi/tanda positif pada satu ttiknya dan negatif pada titik yang lain. Sumber-
sumber tagangan DC diantaranya adalah elemen volta, battery, aki, solar cell dan
adaptor/power supply DC. Pemasangan tegangan DC pada rangkaian harus benar
sesuai kutubnya karena jika terbalik bisa berakibat kerusakan pada kedua bagian.
Aplikasi tegangan DC banyak kita jumpai pada peralatan elektronik portabel seperti
handphone, remote, sepeda motor, mainan dan pemutar musik portabel. Sekarang ini
sudah banyak dipakai sumber tegangan DC berupa battery yang bisa diisi ulang
(recharge) jadi jika tegangan listrik pada battery habis bisa dibangkitkan lagi dengan
mengisinya.
f. Tegangan AC
Adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik. Tegangan AC tidak memiliki
notasi/tanda seperti tegangan DC. Oleh karena itu pemasangan tegangan AC pada
rangkaian boleh terbalik kecuali untuk aplikasi tegangan AC 3 phase pada motor
listrik. Sumber-sumber tegangan AC diantaranya adalah listrik rumah tangga (dari
PLN), genset, dinamo sepeda dan altenator pada mobil atau sepeda motor. Ada dua
jenis tegangan AC yaitu single phase dan triple phase atau 3 phase. Tegangan listrik
AC yang kita pakai sehari-hari merupakan jenis tegangan AC single phase, artinya
hanya ada satu phase dan ground/netral. Oleh karena itu tegangan AC single phase
hanya membutuhkan dua titik kabel koneksi.
Tegangan AC 3 phase membuthkan tiga kabel untuk bekerja, yaitu dikenal
dengan istilah R, S dan T. Tegangan listrik 3 phase banyak dipakai pada dunia
industri khususnya untuk menggerakkan motor listrik. Jika kita membutuhkan
tegangan AC 3 phase namun hanya memiliki sumber tegangan AC single phase
maka kita memerlukan sebuah inverter untuk membuat listrik single phase menjadi 3
phase.
g. Mengukur Tegangan
Untuk mengetahui besarnya tegangan antara dua titik kita membutuhkan
sebuah alat ukur. Ada dua alat ukur yang lazim dipakai untuk mengukur tegangan
listrik yaitu Voltmeter (bagian dari Multimeter) dan Oscilloscope. Khusus untuk
tegangan AC, dengan Voltmeter/Multimeter kita hanya bisa mengetahui nilai
tegangannya saja, sedangkan dengan oscilloscope kita bisa melihat bentuk
gelombang sekaligus menghitung frekuensinya.
5. Resistor (Tahanan)
a. Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
1. Pengertian Resistor.
Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur
tegangan listrik atau sebagai tahanan arus istrik dengan resistansi tertentu (tahanan
ohm), nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir,
berdasarkan Hukum Ohm :
5. Gabungan resistor
a. Resistor Hubungan Seri
Resistor yang dihubungkan seri nilai hambatannya adalah Rt= R1 + R2 + R3
.......
Contoh 1K ohm + 1K ohm = 2k Ohm
b. Resistor Hubungan Pararel
Resistor Hubungan pararel jika dihubungkan hasilnya adalah 1/Rt= 1/R1 +
1/R2 + 1/R.........
Contoh 1 K Ohm dipararel dengan 1K ohm hasilnya adalah 0,5 K ohm
Note : Resistor tidak memiliki kaki yang bermuatan positif ataupun negatif jadi
pemasangannya dapat terbalik.
6. ATOM
a. Pengertian, Sejarah dan Teori atom
Beberapa pengertian atom menurut para ahli yaitu :
1. Leucipus dan Democritus mengatakan bahwa atom adalah bagain terkecil dari
suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian tertentu. atom
merupakan penyusun segala materi yang ada di dunia ini.
2. John Dalton, mengatakan bahwa atom ialah partikel terkecil daripada suatu zat
yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi partikel yang lebih kecil melalui reaksi
kimia biasa.
3. Joseph John Thompson berpendapat bahwa atom merupakan sebuah bola yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh electron seperti roti kismis
4. Ernest Rutherford berpendapat bahwasanya atom ialah atom merupakan partikel
yang terdiri dari neutron dan proton serta dikelilingi oleh electron.
Terdapat penekanan yang harus dimengerti oleh setiap orang bahwasanya atom
yang tidak dapat dibagi lagi memiliki artian bahwa atom yang masih dapat dibagi
seperti halnya atom oksigen yang dipisah dari partikel dasar proton, neutron dan
elektron bukan merupakan sebuah atom lagi, melainkan sudah menjadi ion. Artinya,
jika atom tersebut dipisahkan dengan zat atau partikel dasarnya, maka zat tersebut
tidak dapat dikatakan atom lagi, sudah menjadi ion.
c. Teori-Teori Atom
Teori-teori atom selalu mengalami perkembangan-perkembangan dari waktu ke
waktu sesuai dengan penemuan-penemuan baru yang ditemukan oleh para ahli. Teori
tentang atom telah dimulai sejak abad sebelum masehi. Seorang ahli filsafat Yunani
yang bernama Demokritus berpendapat bahwa sebuah materi bersifat diskontinu, jika
materi tersebut dibelah secara terus-menerus, maka akan didapatkan bagian yang
tidak dapat dibelah lagi. Bagian tersebut dinamakan dengan atom.
1. Teori Atom Dalton
Teori ini disapampaikan oleh John Dalton pad atahun 1803 M. ia berpendapat
berdasarkan dua hukum yang diambil, yaitu hukum kekekalan massa (Lavoisier)
dan hukum susunan tetap (hukum Prouts). Dalam hukum kekekalan massa,
lavosier mengatakan bahwa “massa total zat-zat sebelum reaksi sama dengan
massa total zat-zat hasil reaksi”. Begitu juga dengan hukum susunan tetap, Prouts
berpendapat “perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”.
Dari kedua hukum itu, maka Dalton menarik kesimpulannya yaitu :
Atom merupakan bagian terkecil materi yang tidak dapat dibagi lagi
Atom berbentuk mirip seperti bola pejal yang snagat kecil, suatu atom memiliki
unsur-unsur memiliki atom-atom yang identikdan berbeda dengan unsur yang
berbeda
Atom-atom jika bergabung maka akan membentuk suatu senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Reaksi kimia merupakan pemisahan ataupun penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
Teori atom Dalton memunculkan satu kelemahan, yaitu tidak dapat
menjelaskan bagaimana suatu materi dapat menghantarkan listrik. Bagaimana
mungkin sebuah bola pejal menghantarkan listrik, karena listrik itu dihantarkan
oleh electron yang bergerak.
TEORI ATOM DALTON
2. Teori Atom Thomson
Teori ini dikemukakan oleh Joseph John Thomson. Berawal dari penemuan
tabung katode oleh William Crooker, maka Thompson kemudian meneliti lebih
lanjut tentang sinar katode. Ia menemukan bahwasanya sinar katode merupakan
sebuah partikel, karena sinar ini dapat memutar baling-baling yang diletakkan
antara katode dan anode. Dari hasil inilah ia menyusun kesimpulan bahwa sinar
katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negative dan
selanjutnya disebut dengan electron.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa atom merupakan partikel yang bersifat
netral, oleh karena electron bermuatan negative, maka harus ada suatu partikel lain
yang mampu untuk menteralkan hal tersebut, yaitu partikel positif.
Teori atom Thomson berbunyi “Atom merupakan partikel yang berbentuk
seperti bola pejal dengan muatan positif, dan dialamnya tersebar muatan negatif”.
Bola atom ini dapat diumpakan seperti jambu biji yang terkelupas kulitnya.
Electron di dalam atom persis seperti biji jambu yang tersebar merata di dalam
jambu. Teori Thompson memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton.
f. Sifat-Sifat Atom
1. Sifat Nuklir
Sifat nuklir (radioaktif) hanya dimiliki oleh unsur-unsur atom yang
memiliki nomor atom lebih dari 82. Dari sekitar 339 nuklida yang sudah ditemukan
secar alami di bumi, sebanyak 269 diantaranya belum terpantau secara
menyeluruh. Pada unsur kima, 80 dari unsur yang diketahui memiliki satu atau
lebih isotope stabil. Unsur 43, 63, dan semu aunsur yang memiliki nomor atom
lebih dari 82 tidak memiliki isotope stabil. Hal inilah yang menyebabkan unsur
tersebut memiliki sifat radioaktif.
2. Massa Atom
Jumlah keseluruhan dari partikel dasar dalam suatu atom disebut dengan
nomor massa. Massa atom dalam keadaan diam dinilai dengan menggunakan
satuan Dalton. Massa atom dalam unsur yang berbeda memiliki massa yang
bervariasi. Massa tersebut tergantung dari jumlah proton dan neutron dalam
intinya. Semakin besar massa atom, maka semakin kecillah atom tersebut.
3. Nomor Atom
Atom-atom dalam zat yang berbeda memiliki jumlah proton yang tidak
sama dalam intinya. Jumlah proton dalam inti ini disebut dengan nomor atom.
4. Gaya Atom
Gaya elektromagnetik menjaga elektron yang bermuatan negatif agar tetap
berada orbit sekeliling inti muatan positif. Terdapat gaya tarik inti yang merupakan
gaya paling kuat yang menjaga proton dan neutron tetap berada dalam inti atom.
Gaya inti seratus kali lebih kuat daripada gaya elektromagnetik.
Goldstein
1
Proton 1p +1
(1886)
1
James Chadwick
Neutron 0n 0
(1932)
J.J. Thomson
0
Elektron -1e -1
(1897)
Rutherford
Inti atom
(1910)
h. Penemuan Elektron
Penemu elektron adalah J.J Thomson melalui percobaan sinar katode.
Muatan elektron ditemukan oleh Robert Milikan melalui percobaan tetesan halus
minyak.
Sifat-sifat Sinar katode:
1. merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode
2. merupakan radiasi partikel, terbukti dapat memutar kincir
3. bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub positif
4. dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas
i. Penemuan Proton
Penemu proton adalah Eugene Goldstein melalui percobaan sinar katode
yang telah dimodifikasi, yaitu memberi lubang (saluran) di tengah katode.
Sifat-sifat Sinar Anode (sinar terusan):
1. merupakan radiasi partikel (dapat memutar kincir)
2. dalam medan listrik/magnet dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan radiasi
bermuatan positif
3. partikel sinar terusan tergantung pada jenis gas dalam tabung
j. Penemuan Neutron
Penemu neutron adalah James Chadwick melalui percobaan dengan
menembaki atom Berilium dengan sinar alfa. Neutron tidak bermuatan.
Dimana :
X = lambang unsur/notasi unsur
Z = nomor atom
= jumlah proton dalam inti (p)
= jumlah elektron yang mengelilingi inti
A= nomor massa
= jumlah proton + jumlah neutron (n)
n = neutron (n = A – Z)
2. Elektron Valensi
Elektron valensi adalah elektron pada kulit terluar yang dapat digunakan
untuk membentuk ikatan kimia. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifat-
sifat kimia suatu atom. Unsur-unsur yang memiliki struktur elektron valensi yang
smaa memiliki sifat kimia yang sama.
Contoh :
11Na : K L M
2 8 18
Jumlah kulit = 3
Kulit terluar = M
Elektron valensi = 18
Model Atom Thomson (1897) Atom bermuatan positif ditaburi elektron bermuatan
negatif
Kelemahan :
Tidak dapat menerangkan dinamika reaksi kimia yang terjadi antar atom.
c. Model Atom Ernest Rutherford
Setelah menemukan inti atom, Rutherford mengemukakan model atom yang
menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi
oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif.
Model Atom Rutherford (1911). Inti atom bermuatan positif yang dikelilingi elektron
bermuatan negatif
9. Sejarah IC
IC (Integrated Circuit) adalah nama lain chip. IC adalah piranti elektronis yang
dibuat dari material semikonduktor. IC atau chip merupakan cikal bakal dari sebuah
komputer dan segala jenis device yang memakai teknologi microcontroller lainnya. IC
ditemukan pada tahun 1958 oleh seorang insinyur bernama Jack Kilby yang bekerja pada
Texas Intruments mencoba memecahkan masalah dengan memikirkan sebuah konsep
menggabungkan seluruh komponen elektronika dalam satu blok yang dibuat dari bahan
semikonduktor.
Penemuan itu kemudian dinamakan IC (Integrated Circuit) atau yang kemudian
lazim disebut chip. Beberapa saat setelah itu, Robert Noyce, yang bekerja pada Fairchild
Semiconductor Corporation, menemukan hal serupa, meskipun mereka bekerja pada dua
tempat yang berbeda. Semenjak itu banyak riset yang dilakukan untuk mengembangkan
IC (Integrated Circuit) atau Chip hingga saat ini.
Seorang pendiri Intel, Gorden Moore, pada tahun 1965 memperkirakan bahwa
jumlah transistor yang terdapat dalam sebuah IC akan bertambah 2 kali setiap 18 bulan
sekali. Kecenderungan peningkatan jumlah transistor ini telah terbukti setelah sekian
lama dan diperkirakan akan terus berlanjut. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan IC,
sebuah 64Mbit DRAM yang pertama kali di pasaran pada tahun 1994, terdiri dari 3 juta
transistor. Dan microprocessor Intel Pentium 4 terdiri lebih dari 42 juta transistor dan
kirakira terdapat 281 IC didalamnya. Bahkan berdasar pada International Technology
Roadmap for Semiconductor (ITRS), diharapkan akan tersedia sebuah chip yang terdiri
dari 3 milyar transistor pada tahun 2008.
IC sendiri dipergunakan untuk bermacam-macam piranti, termasuk televisi,
telepon seluler, komputer, mesin-mesin industri, serta berbagai perlengkapan audio dan
video. IC sering dikelompokkan berdasar jumlah transistor yang dikandungnya:
SSI (SmallScale Integration) : chip dengan maksimum 100 komponen elektronik.
MSI (MediumScale Integration):chip dengan 100 sampai 3.000 komponen elektronik
LSI (LargeScale Integration) : chip dengan 3.000 sampai 100.000 komponen
elektronik.
VLSI (Very LargeScale Integration): chip dengan 100.000 sampai 1.000.000
komponen elektronik.
ULSI (Ultra LargeScale Integration) : chip dengan lebih dari 1 juta komponen
elektronik.
a. Pengertian IC
IC (Integrated Circuit) adalah komponen elektronika semi konduktor yang
merupakan gabungan dari ratusan atau ribuan komponen-komponen lain. Bentuk IC
berupa kepingan silikon padat, biasanya berwarna hitam yang mempunyai banyak
kaki-kaki (pin) sehingga bentuknya mirip sisir. IC merupakan gabungan dari beberapa
komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi
menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa
keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan
yang berukuran relatif kecil. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik
dibuat dari satuan-satuan komponen (individual) yang dihubungkan satu sama lainnya
menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak
praktis.
Perkembangan teknologi elektronika terus semakin meningkat dengan
semakin lengkapnya jenis-jenis IC yang disediakan untuk rangkaian Linear dan
Digital, sehingga produk peralatan elektronik makin tahun makin tampak kecil dan
canggih. Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah
mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat
16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh
mikroprosesor adalah 60nm.
IC (Integrated Circuit) dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20
dalam fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan
bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung
vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip
yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tubevakum
sebesar jari.
Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan “switch”, konsumsi listrik rendah,
produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat
menyingkirkan tabung vakum. IC di dalam Sebuah Sirkuit Elektronik Hanya setengah
abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi,
komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian
penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll
tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital
yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam
sejarah umat manusia.
IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat
diisi sampai 250 kali dan digunakan pada alat elektronika seperti :
Telepon
Kalkulator
Ponsel
Radio
b. Jenis-Jenis IC
Ada beberapa macam IC berdasarkan komponen utamanya yaitu IC TTL dan
IC CMOS. Dengan adanya teknologi IC ini sangat menguntungkan, sehingga
rangkaian yang tadinya memakan banyak tempat dan sangat rumit bisa diringkas
dalam sebuah kepingan IC.
IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC digital yang
dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator dan system kontrol elektronik. IC
digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner Logic (bilangan dasar 2)
yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1 (on) dan 0 (off).
Komponen/Bentuk utama dalam sebuah IC yaitu:
1. IC TTL (Integrated Circuit Transistor Transistor Logic)
IC TTL adalah IC yang banyak digunakan dalam rangkaian-rangkaian digital
karena menggunakan sumber tegangan yang relatif rendah, yaitu antara 4,75 Volt
sampai 5,25 Volt. IC TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai
komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic,
sehingga dinamakan Transistor.
Komponen utama IC TTL adalah beberapa transistor yang digabungkan
sehingga membentuk dua keadaan (ON/FF). Dengan mengendalikan kondisi
ON/OFF transistor pada IC digital, dapat dibuat berbagai fungsi logika. ada tiga
fungsi logika dasar yaitu AND, OR dan NOT.
2. IC CMOS (IC Complementary Metal Oxide Semiconductor)
Sebenarnya antara IC TTL dan IC CMOS memiliki pengertian sama, hanya
terdapat beberapa perbedaan yaitu dalam penggunaan IC CMOS konsumsi daya
yang diperlukan sangat rendah dan memungkinkan pemilihan tegangan sumbernya
yang jauh lebih lebar yaitu antara 3 V sampai 15 V. Level pengsaklaran CMOS
merupakan fungsi dari tegangan sumber. Makin tinggi sumber tegangan akan
sebesar tegangan yang memisahkan antara keadaan “1” dan “0”.
Kelemahan IC CMOS diantaranya seperti kemungkinan rusaknya komponen
akibat elektrostatis dan harganya lebih mahal. Perlu diingat bahwa semua masukan
(input) CMOS harus di ground kan atau dihubungkan dengan sumber tegangan.
c. Generasi/Pengelompokan IC
Pada mulanya sirkuit terpadu hanya dapat memuat beberapa transistor dalam
sebuah chip, akibat ukuran transistor yang besar dan produksinya yang belum efisien.
Karena jumlah transistor yang sedikit ini, proses mendesain sirkuit terpadu tergolong
mudah. Saat ini, desain sirkuit terpadu dilaksanakan dengan bantuan software yang
disebut CAD tools.
1. SSI, MSI and LSI
Sirkuit terpadu awal hanya memuat beberapa transistor dan digolongkan
sebagai “small-scale integration” (SSI), yaitu sirkuit digital yang memuat beberapa
puluh transistor atau beberapa logic gate. Contoh SSI yaitu linear IC seperti
Plessey SL201 atau Philips TAA320 yang hanya memiliki dua transistor. Istilah
Large Scale Integration pertama kali digunakan oleh ilmuwan IBM, Rolf Landauer
saat menjelaskan konsep, yang selanjutnya melahirkan istilah SSI, MSI, VLSI, dan
ULSI.
SSI digunakan pada proyek-proyek awal kedirgantaraan, dan mendorong
perkembangan teknologi sirkuit terpadu sebagaimana teknologi-teknologi lainnya.
2. VLSI
Pada tahun 1986 megabit RAM chip pertama kali diperkenalkan, yang berisi
lebih dari satu juta transistor. Chip mikroprosesor melewati transistor dengan
jumlah jutaaan pada tahun 1989 dan miliaran transistor pada tahun 200,
perkembangan mikroprosesorpun terus berlanjut. Dengan sebuah chip yang
diperkenalkan pada tahun 2007 yang berisi puluhan miliar transistor memori.
3. ULSI, WSI, SOC dan 3D-IC
Wafer-Scale Integration (WSI) adalah sistem bangunan sirkuit terpadu yang
sangat besar yang menggunakan seluruh wafer silikon untuk menghasilkan satu
“super-chip”. Sebuah sirkuit terpadu tiga dimensi (3D-IC) memiliki dua atau lebih
lapisan komponen elektronik aktif yang terintegrasi baik secara vertikal dan
horisontal menjadi sebuah sirkuit tunggal. Komunikasi antara lapisan
menggunakan on-die sinyal, sehingga konsumsi daya jauh lebih rendah daripada di
sirkuit terpisah setara.