Anda di halaman 1dari 29

1.

Sejarah Elektronika
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik
dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan
lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu
fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari
teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut sebagai peralatan
elektronik (electronic devices). Contoh peralatan (peranti) elektronik ini: Tabung Sinar
Katode (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video
(VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi
desk-top, komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.
Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah
komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuum tube), transistor dan sirkuit terpadu
(integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa
electron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang
hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dikenal dengan nama efek Edison.
Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison ini untuk menemukan dua buah
elemen tabung electron yang dikenal dengan nama dioda, dan Lee De Forest
mengikutinya pada tahun 1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda. Tabung
hampa udara menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan energi listrik
sehingga bisa diperkuat dan dikirimkan.
Aplikasi tabung elktron pertama diterapkan dalam bidang komunikasi radio.
Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf tanpa kabel(wireless telegraph)
pada tahun 1896 dan komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901. Pada tahun 1918,
Edwin Armstrong menemukan penerima "super-heterodyne" yang dapat memilih sinyal
radio atau stasion dan dapat menerima sinyal jarak jauh. Armstrong juga menemukan
modulasi frekuensi FM pita lebar (wide-band) pada tahun 1935; sebelumnya hanya
menggunakan AM atau modulasi amplitudo pada rentang tahun 1920 sampai 1935. Bell
Laboratories mengeluarkan televisi ke publik pada tahun 1927, dan ini masih merupakan
bentuk electromechanical. Ketika sistem elektronik menjadi jaminan kualitas, para
insinyur Bell Labs memperkenalkan tabung gambar sinar katoda dan televisi berwarna.
Namun Vladimir Zworykin, seorang insinyur di Radio Corporation of America (RCA),
dianggap sebagai "bapak televisi" karena penemuannya, tabung gambar dan tabung
kamera iconoscope. Pada pertengahan tahun 1950-an, televisi telah melewati radio untuk
penggunaan di rumah dan hiburan.
Setelah perang, tabung elektron digunakan untuk mengembangan komputer
pertama, tetapi tabung ini tidak praktis karena ukuran komponen elektroniknya. Pada
tahun 1947, transistor ditemukan oleh tim insinyur dari Bell Laboratories. Fungsi
transistor seperti tabung hampa udara, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil, lebih
ringan, konsumsi daya lebih kecil, dan lebih kuat, dan lebih murah untuk diproduksi
dengan adanya kombinasi penghubung metalnya dan bahan semikonductor.
Konsep sirkuit terintegrasi diusulkan pada tahun 1952 oleh Geoffrey W. A.
Dummer, seorang ahli elektronika berkebangsaan Inggris dengan Royal Radar
Establishment-nya. Pada tahun 1961, sirkuit terintegrasi menjadi produksi penuh oleh
sejumlah perusahaan, dan desain peralatan berubah secara cepat dan dalam beberapa arah
yang berbeda untuk mengadaptasi teknologi.

2. Komponen elektronik
Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian
pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya.
Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB,
Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada
papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang
terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian
yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada
yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat
sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
a. Komponen pasif
 Resistor atau tahanan
 Kapasitor atau kondensator
 Induktor atau kumparan
 Transformator
b. Komponen aktif
 Dioda
o Dioda cahaya
o Dioda foto
o Dioda laser
o Dioda Zener
o Dioda Bridge
 Dioda Schottky
 Transistor
o Transistor efek medan
o Transistor bipolar
o Transistor IGBT
o Transistor Darlington
o Transistor foto

3. Teori Dasar Arus Listrik


Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
[1]
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.[1] Contoh arus listrik
dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA)
seperti yang terjadi pada petir.[2][3] Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang
mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum
Ohm.[1]
Teori dasar arus listrik adalah mengalirnya muatan elektron (muatan negatif)
secara terus-menerus pada penghantar listrik menuju muatan proton (muatan positif)
yang mengakibatkan beda potensial dari sumber berpindah menuju alat dan kemudian
dikonversikan di dalam alat ke energi lainnya sebagai keluaran.Menurut pendapat Owen
Bishop “arus listrik adalah aliran muatan negatif (elektron-elektron) dari kutub negatif ke
kutub posiif” dari pendapat beliau secara tersurat sangat jelas bahwa arus listrik mengalir
dari kutub negatif menuju kutub positif namun,dalam elektronika mengasumsikan bahwa
arus listrik mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif,teori ini disebut teori
konvensional.Sebenarnya teori konvensional ini tidak dapat dibenarkan karena menurut
Owen Bishop “ketika arus mengalir melali suau zat berbentuk gas atau melalui sebuah
larutan,terdapat kemungkinan bahwa muatan-muatan listrik positif ikut
mengalir.Muatan-muatan listrik positif ini dibawa oleh ion-ion positif seperti misalnya
neon (Ne+),sodium(Na+),dan tembaga (Cu++).Elektron-elektron membawa muatan
negatif dari kutub negatif ke kutub positif.Pada saat yang bersamaan,ion-ion positif
membawa muatan positif dari kutub positif menuju kutub negatif .Hal ini
mengidentifikasikan aliran muatan dua arah”. Namun karna dalam elektronika
mengasumsikan arus mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif maka untuk
pembahasan selanjutnya apabila mengatakan tentang arus,maka kita akan merujuk pada
teori konversional.
Arah arus listrik diasumsikan berlawanan arah dengan arah gerak elektron.hal ini
akan direpresentasikan dari gambar dibawah ini:

Gambar Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.


Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.co.id

a. Muatan dan Terjadinya Arus Listrik


Materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat keil yang disebut atom.atom
terdiri atas partikel-partikel sub-atom yang tersusun atas elektron,proton, dan neutron
dalam berbagai gabungan.Sebuah elektron adalah muatan negatif (-) listrik yang
paling mendasar.Elektron-elektron dalam lintasan terluar suatu atom disebut elektron-
elektron valensi.Apabila energi eksternal seperti energi kalor,cahaya,atau listrik
diberikan pada materi,elektron-elektron valensinya akan memperoleh energi dan
dapat berpindah ketingkat energi yang lebih tinggi.Jika energi yang diberikan telah
cukup,sebagian dari elektron-elektron terluar tadi akan meninggalkan atomnya dan
statusnyapun berubah sebagai elektron bebas.Gerakan elektron-elektron bebas inilah
yang akan menjadi arus listrikdalam konduktor logam.
Sebagian atom kehilangan elektron dan sebagian atom lainnya memperoleh
elektron. Keadaan ini akan memungkinkan terjadinya perpindahan elektron dari satu
objek ke objek lain.Apabila perpindahan ini terjadi,distribusi muatan positif dan
negatif dalam setiap objek tidak sama lagi,Objek dengan jumlah elektron yang
berlebih akan memiliki polaritas listrik negatif (-).Objek yang kekurangan elektron
akan memiliki polaritas listrik positif (+).Besaran muatan listrik ini ditentukan oleh
jumlah elektron dibandingakn dengan jumlah proton dalam suatu objek.Simbol untuk
muatan elektron ialah Q dan satuannya adalah Coulomb (C).Muatan sebesar -1
C=6,25 x 1018 elektron.
Kemampuan muatan listrik untuk mengerahkan suatu gaya dimungkinkan oleh
keberadaan medan elektrostatik yang mengelilingi objek yang bermuatan
tersebut.Medan elektrostatik ini ditandai oleh garis-garis gaya yang ditarik diantara
dua objek.Jika satu elektron dilepas dititik A dalam medan ini,elektron akan ditolak
oleh muatan negatif dan ditarik oleh muatan positif .Tanda panah dalam Gambar 2
menandakan arah yang akan dilalui oleh elektron jika elektron tersebut berada dalam
daerah yang berbeda pada medan listrik tersebut.
Suatu muatan listrik memiliki keammpuan untuk melakukan kerja akibat
tarikan atau tolakan yang disebabkan oleh gaya medan elektrostatiknya.Kemampuan
melakukan kerja ini disebut potensial.Apabila satu muatan berbeda dari muatan
lainnya,di antara kedua muatan ini pasti terdapat beda potensial.Penjumlahan beda
potensial dalam elektrostatik ini diacu sebagai gaya gerak listrik (GGL)

b. Persamaan Arus Listrik


1. Hukum Ohm
Milton Gussow (2002) Dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Teknik
Listrik menyatakan bahwa,hukum Ohm mendefinisikan hubungan antara arus
(I),tegangan (V),dan resistansi (R).Arus dalam suatu rangkaian sama dengan
tegangan yang diberikan pada rangkaian tersebut dibagi dengan resistansi rangkain
bersangkutan. Dari definisi di atas dapat diketahui rumus persamaan arus listrik
pada hukum ohm adalah : I=V/R
2. Definisi Arus Listrik
Cekmas Cekdik dan Taufik Barliah (2013) Dalam bukunya yang berjudul
Rangkaian Listrik mengemukakan Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran
muatan listrik yang melalui luas penampang lintang A.Jika q adalah muatan yang
mengalir melalui luas penampang lintang A dalam waktu t,maka persamaan
listriknya adalah:

Arah arus dianggap searah dengan aliran muatan positif.Elektron-elektron


bebas yang muatannya negatif adalah partikel-partikelyang sebenarnya bergerak
dan mengakibatkan arus pada kawat penghantar.Gerak dari elektron-elektron
negatif dalam satu arah ekuivalen dengan aliran muatan positif yang arah geraknya
berlawanan.Jadi elektron-elektron bergerak dalam arah yang berlawanan dengan
arah arus

3. Hukum Arus Kirchhoff


Milton Gussow (2002) Dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Teknik
Listrik,Hukum kirchhoff I menyatakan bahwa “Penjumlahan arus yang masuk satu
simpul (sambungan) sama dengan penjumlaahan arus yang meninggalkan simpul
tersebut.Dengan kata lain,penjumlahan semua arus pada satu simpul harus sama
dengan nol”. Secara matematis dari hukum kirchhoff diatas dapat dituliskan:
Imasuk=Ikeluar atau masuk = keluar
Dan dalam bentuk percabangan dirumuskan:

Gambar Rangkain Percabangan pada Hukum Arus Kirchhoff


Sumber: http://kreasiaspin.blogspot.co.id

4. Jenis-jenis Arus Listrik


Arus listrik terdiri dari dua jenis,yaitu arus liatrik AC (Alternating Current)
dan DC (Direct Current).Penjelasan tentang jenis arus AC dan DC seperti berikut.
a. Pengertian Arus Listrik AC
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan
arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan
membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau
lebih lengkapnya sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC)
dipelihara dan berada dibawah naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik
bolak-balik dengan frekuensi 50Hz. Tegangan standar yang diterapkan di
Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa adalah 220 volt. Tegangan dan
frekuensi ini biasanya terdapat pada rumah warga, yang berlangganan listrik
PLN.(website: http://www.miung.com)

Gambar Gambar Rangkaian,bentuk Arus AC dan Arus DC


Sumber : https://www.google.co.id

b. Contoh pemanfaatan listrik AC


Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak. Untuk mempermudah
sebenarnya anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda,
perhatikanlah bahwa semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah
memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman listrik AC yang ada dirumah anda,
biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus pengaman yaitu MCB
(miniature circuit breaker). Meskipun demikian tak semua barang yang anda
lihat menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik
PLN namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya
saja Laptop. Laptop menggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari
adaptor yang terdapat pada laptop (atau terdapat pada charger) tersebut. Jadi
saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik PLN (AC) maka adaptor
didalam laptop akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga sesuai
kebutuhan dari laptop anda. Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain
adalah: Untuk mesin cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin
ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi. (website:
http://www.miung.com)
c. Pengertian arus listrik DC
Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada awalnya
aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung
negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli
menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari
negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan
timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke
negatif.(website: http://www.miung.com).
d. Contoh pemanfaatan listrik DC
Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat ektronika.
Meskipun ada sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan
arus DC (contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan
untuk keperluan beban elektronika. Beberapa beban elektronika yang
menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode),
Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik DC juga
sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang digunakan
untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak
lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC merupakan
beban perangkat elektronika.(website:http://www.miung.com)
Tegangan listrik adalah beda potensial listrik antara dua titik. Tegangan
listrik terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik diantara kedua titik
tersebut. Tegangan listrik tidak bisa dilihat namun bisa dirasakan dan diukur
besarnya. Pada nilai tertentu, tegangan listrik bisa berbahaya bagi manusia.
Kejadian terkena tegangan listrik pada manusia seing kita sebut dengan
kesetrum. Tegangan listrik merupakan perwujudan dari energi listrik. Tegangan
listrik bisa dihasilkan melalui pembangkit-pembangkit listrik. Namun dalam
skala kecil tidak disebut pembangkit tapi lebih umum dengan penghasil listrik
saja. Contoh tegangan listrik yang sering kita temui adalah 220V pada listrik
rumah tangga, 1.5V pada battery dan 12V pada aki.

4. Tegangan
a. Fungsi Tegangan
Tegangan listrik berfungsi sebagai tenaga (power). Untuk bisa bekerja, sebuah
rangkaian elektronika membutuhkan tegangan listrik sebagai tenaga
"penggeraknya". Oleh karena itu dalam rangkaian, bagian yang menghasilkan
tegangan listrik biasanya disebut Power Supply atau Penyuplai tenaga.
b. Satuan Tegangan
Besarnya tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt dan sering disingkat
dengan V saja. Untuk ukuran yang lebih besar bisa menggunakan satuan kiloVolt
disingkat kV (1kV=1000Volt) dan MegaVolt disingkat MV (1MV=1.000.000Volt).
Sedangkan untuk satuan yang lebih kecil biasanya menggunakan miliVolt disingkat
mV (1mV=1/1000Volt) dan mikroVolt disingkat uV (1uV=1/1000000Volt).
c. Simbol Tegangan
Simbol tegangan listrik dinyatakan dalam V ditulis dengan huruf besar. Pada
beberapa kasus juga ditemui penggunaan simbol E, tujuannya agar tidak bingung
antara V sebagai simbol dan V sebagai satuan (Volt). Khusus untuk tegangan DC
juga bisa ditulis dengan simbol B, yaitu singkatan dari Battery.
d. Jenis Tegangan
Berdasarkan aliran arusnya, tegangan listrik dibagi menjadi dua, yaitu
Tegangan DC dan Tegangan AC. Tegangan DC adalah tegangan dengan aliran arus
searah, sedangkan tegangan AC adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik.
Masing-masing tegangan ini memiliki fungsi dan aplikasi yang berbeda-beda
tergantung kondisi dan kebutuhan.
e. Tegangan DC
Adalah tegangan dengan aliran arus searah. Tegangan DC memiliki
notasi/tanda positif pada satu ttiknya dan negatif pada titik yang lain. Sumber-
sumber tagangan DC diantaranya adalah elemen volta, battery, aki, solar cell dan
adaptor/power supply DC. Pemasangan tegangan DC pada rangkaian harus benar
sesuai kutubnya karena jika terbalik bisa berakibat kerusakan pada kedua bagian.
Aplikasi tegangan DC banyak kita jumpai pada peralatan elektronik portabel seperti
handphone, remote, sepeda motor, mainan dan pemutar musik portabel. Sekarang ini
sudah banyak dipakai sumber tegangan DC berupa battery yang bisa diisi ulang
(recharge) jadi jika tegangan listrik pada battery habis bisa dibangkitkan lagi dengan
mengisinya.
f. Tegangan AC
Adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik. Tegangan AC tidak memiliki
notasi/tanda seperti tegangan DC. Oleh karena itu pemasangan tegangan AC pada
rangkaian boleh terbalik kecuali untuk aplikasi tegangan AC 3 phase pada motor
listrik. Sumber-sumber tegangan AC diantaranya adalah listrik rumah tangga (dari
PLN), genset, dinamo sepeda dan altenator pada mobil atau sepeda motor. Ada dua
jenis tegangan AC yaitu single phase dan triple phase atau 3 phase. Tegangan listrik
AC yang kita pakai sehari-hari merupakan jenis tegangan AC single phase, artinya
hanya ada satu phase dan ground/netral. Oleh karena itu tegangan AC single phase
hanya membutuhkan dua titik kabel koneksi.
Tegangan AC 3 phase membuthkan tiga kabel untuk bekerja, yaitu dikenal
dengan istilah R, S dan T. Tegangan listrik 3 phase banyak dipakai pada dunia
industri khususnya untuk menggerakkan motor listrik. Jika kita membutuhkan
tegangan AC 3 phase namun hanya memiliki sumber tegangan AC single phase
maka kita memerlukan sebuah inverter untuk membuat listrik single phase menjadi 3
phase.
g. Mengukur Tegangan
Untuk mengetahui besarnya tegangan antara dua titik kita membutuhkan
sebuah alat ukur. Ada dua alat ukur yang lazim dipakai untuk mengukur tegangan
listrik yaitu Voltmeter (bagian dari Multimeter) dan Oscilloscope. Khusus untuk
tegangan AC, dengan Voltmeter/Multimeter kita hanya bisa mengetahui nilai
tegangannya saja, sedangkan dengan oscilloscope kita bisa melihat bentuk
gelombang sekaligus menghitung frekuensinya.
5. Resistor (Tahanan)
a. Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
1. Pengertian Resistor.
Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur
tegangan listrik atau sebagai tahanan arus istrik dengan resistansi tertentu (tahanan
ohm), nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir,
berdasarkan Hukum Ohm :

2. Kegunaan Resistor Pada Perangkat Elektonik.


Resistor berfungsi untuk menahan arus listrik, membagi tegangan arus listrik,
serta menghaluskan suara yang keluar dari komponen - komponen lainnya.
Resistor juga dinamakan dengan Werstand. Simbol resistor pada sekema
rangkaianya :

3. Jenis - jenis Resistor


Jenis resistor sebenarnya sangat banyak tetepi secara garis besar resistor
terbagi atas dua jenis:
a. Fixed resistor (resistor biasa ) adalah jenis resistor yang memiliki tahan teteap
atau ukuran Ohm nya tetap/tidak berubah.
b. Variable resistor adalah jenis resistor yang ukuran atau tahanannya dapat
dirubah atau di sesuaikan. Simbol variabel resistor (Potensiometer)
Variabel rsistor ada lima jenis yaitu:
 Potensiometer
 Trimmer potensio (Trimpot)
 NTC (Negatif Temperatur Coefficient) Semakin panas suhu disekitar
Hambatannya akan semakin kecil.
 PTC (Positif Temperatur Coefficient) Semakin Panas hambatannya akan
semakin besar.
 LDR (Light Dependence Resistor) Bila terkena cahaya maka
hambatannya akan mengecil.
Satuan tahanan resistor yaitu Ohm, 1 Mega Ohm = 1.000 Kilo Ohm 1 Kilo
Ohm = 1.000 Ohm
4. Cara membaca Gelang warna pada Resistor
Untuk lebih mengertinya silahkan pahami gambar berikut ini:
Misal ada sebuah resistor dengan gelang warna sebagai berikut:

Gelang pertama Berwarna coklat dengan nilai 1 Gelang kedua Berwarna


Hitam dengan nilai 0 Gelang ketiga Berwarna merah dengan nilai 2 tapi karna dia
berada di gelang ketiga jadi dia bernilai nol (0) sebanyak dua jadi warna merah
nilainya 0 0 Gelang keempat Berwarna emas gelang terakhir tidak memiliki nilai
tahanan tetapi memiliki nilai toleransi karna berwarna emas jadi toleransinya
kurang lebih 5% Jadi jika digabungkan semua nilai nya menjadi 1000 ohm
dengan toleransi 5% atau 1 kilo Ohm toleransi 5%

5. Gabungan resistor
a. Resistor Hubungan Seri
Resistor yang dihubungkan seri nilai hambatannya adalah Rt= R1 + R2 + R3
.......
Contoh 1K ohm + 1K ohm = 2k Ohm
b. Resistor Hubungan Pararel
Resistor Hubungan pararel jika dihubungkan hasilnya adalah 1/Rt= 1/R1 +
1/R2 + 1/R.........
Contoh 1 K Ohm dipararel dengan 1K ohm hasilnya adalah 0,5 K ohm
Note : Resistor tidak memiliki kaki yang bermuatan positif ataupun negatif jadi
pemasangannya dapat terbalik.
6. ATOM
a. Pengertian, Sejarah dan Teori atom
Beberapa pengertian atom menurut para ahli yaitu :
1. Leucipus dan Democritus mengatakan bahwa atom adalah bagain terkecil dari
suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian tertentu. atom
merupakan penyusun segala materi yang ada di dunia ini.
2. John Dalton, mengatakan bahwa atom ialah partikel terkecil daripada suatu zat
yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi partikel yang lebih kecil melalui reaksi
kimia biasa.
3. Joseph John Thompson berpendapat bahwa atom merupakan sebuah bola yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh electron seperti roti kismis
4. Ernest Rutherford berpendapat bahwasanya atom ialah atom merupakan partikel
yang terdiri dari neutron dan proton serta dikelilingi oleh electron.
Terdapat penekanan yang harus dimengerti oleh setiap orang bahwasanya atom
yang tidak dapat dibagi lagi memiliki artian bahwa atom yang masih dapat dibagi
seperti halnya atom oksigen yang dipisah dari partikel dasar proton, neutron dan
elektron bukan merupakan sebuah atom lagi, melainkan sudah menjadi ion. Artinya,
jika atom tersebut dipisahkan dengan zat atau partikel dasarnya, maka zat tersebut
tidak dapat dikatakan atom lagi, sudah menjadi ion.

b. Sejarah Penemuan Atom


Sejarah tentang penemuan atom dimulai ketika John Dalton mengggas sebuah
teori tentang atom pad atahun 1803. Kemudian, terdapat beberapa penelitian yang
mendukung teori atom yang dikemukakan oleh John Dalton, speerti Michael Faraday
yang menemukan teori pemecahan molekul menggunakan elektrolisis pada tahun
1832, dan J.Plucker yang menemukan tabung katoda pada tahun 1839. Kemudian
diikuti penemuan Dmitri Mendelev tentang hukum periodic pada tahun 1869, lalu
John C.Maxwell pada tahun 1873 yang melakukan penelitian tentang listrik dan
medan listrik. Setelah itu terdapat Sir Willian Crookes yang pada tahun 1870 melalui
penelitian eksperimental menemukan bahwa suatu electron memiliki massa tertentu
melalui percobaan penembakan sinar katoda. Lalu ada penelitian dari E.Goldstein
yang menemukan proton bermuatan positif. Kemudian G.J Stoney yang berhasil
menemukan partikel penyusun atom yang bermuatan negative yaitu electron. Dan
kemudian penelitian oleh Wilhelm Roentgen yang menemukan X-Ray. Rutherford
kemudian membuat hipotesis berdasarkan penelitiannya yang mengatakan bahwa
terdapat suatu inti atom selain proton yang menjaga keseimbangan atom. Hipotesis
Rutherford ini kemudian dibuktikan oleh James Chadwik pada tahun 1932 dengan
menemukan partikel atom yang bermuatan netral yang disebut dengan neutron.

c. Teori-Teori Atom
Teori-teori atom selalu mengalami perkembangan-perkembangan dari waktu ke
waktu sesuai dengan penemuan-penemuan baru yang ditemukan oleh para ahli. Teori
tentang atom telah dimulai sejak abad sebelum masehi. Seorang ahli filsafat Yunani
yang bernama Demokritus berpendapat bahwa sebuah materi bersifat diskontinu, jika
materi tersebut dibelah secara terus-menerus, maka akan didapatkan bagian yang
tidak dapat dibelah lagi. Bagian tersebut dinamakan dengan atom.
1. Teori Atom Dalton
Teori ini disapampaikan oleh John Dalton pad atahun 1803 M. ia berpendapat
berdasarkan dua hukum yang diambil, yaitu hukum kekekalan massa (Lavoisier)
dan hukum susunan tetap (hukum Prouts). Dalam hukum kekekalan massa,
lavosier mengatakan bahwa “massa total zat-zat sebelum reaksi sama dengan
massa total zat-zat hasil reaksi”. Begitu juga dengan hukum susunan tetap, Prouts
berpendapat “perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”.
Dari kedua hukum itu, maka Dalton menarik kesimpulannya yaitu :
 Atom merupakan bagian terkecil materi yang tidak dapat dibagi lagi
 Atom berbentuk mirip seperti bola pejal yang snagat kecil, suatu atom memiliki
unsur-unsur memiliki atom-atom yang identikdan berbeda dengan unsur yang
berbeda
 Atom-atom jika bergabung maka akan membentuk suatu senyawa dengan
perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
 Reaksi kimia merupakan pemisahan ataupun penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
Teori atom Dalton memunculkan satu kelemahan, yaitu tidak dapat
menjelaskan bagaimana suatu materi dapat menghantarkan listrik. Bagaimana
mungkin sebuah bola pejal menghantarkan listrik, karena listrik itu dihantarkan
oleh electron yang bergerak.
TEORI ATOM DALTON
2. Teori Atom Thomson
Teori ini dikemukakan oleh Joseph John Thomson. Berawal dari penemuan
tabung katode oleh William Crooker, maka Thompson kemudian meneliti lebih
lanjut tentang sinar katode. Ia menemukan bahwasanya sinar katode merupakan
sebuah partikel, karena sinar ini dapat memutar baling-baling yang diletakkan
antara katode dan anode. Dari hasil inilah ia menyusun kesimpulan bahwa sinar
katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negative dan
selanjutnya disebut dengan electron.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa atom merupakan partikel yang bersifat
netral, oleh karena electron bermuatan negative, maka harus ada suatu partikel lain
yang mampu untuk menteralkan hal tersebut, yaitu partikel positif.
Teori atom Thomson berbunyi “Atom merupakan partikel yang berbentuk
seperti bola pejal dengan muatan positif, dan dialamnya tersebar muatan negatif”.
Bola atom ini dapat diumpakan seperti jambu biji yang terkelupas kulitnya.
Electron di dalam atom persis seperti biji jambu yang tersebar merata di dalam
jambu. Teori Thompson memperbaiki kelemahan dari teori atom Dalton.

TEORI ATOM THOMSON


3. Teori Atom Rutherford
Rutherford dibantu oleh dua orang muridnya yaitu Hans Geigerden dan Erners
Masreden melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa di suatu
lempeng emas tipis. Sebelum dilakukan percobaan ini, terlebih dahulu sudah
ditemukan partikel alfa yang bersifat positif dan bergerak lurus, serta berdaya
tembus besar, sehingga dapat menembus lembaran tipis emas.
Dari hasil penelitian ini, mereka menemukan bahwasanya ketika ditembakkan
sinar alfa ke lempengan tipis emas, maka sebagian partikel alfa akan diteruskan
(walaupun terdapat penyimpangan sudut kurang dari 1`), tetapi dari pengamatan
Marsden ditemukan bahwa satu dari 20.000 partikel alfa akan membelok dengan
sudut 90` atau bahkan lebih. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
 Atom bukan berbentuk bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
 Jika lempeng emas itu dianggap sebagai lapisan atom-atom emas, maka di
dalam atom emas didapat partikel yang sangat kecil bermuatan positif
 Partikel positif itu merupakan partikel penyusun inti atom, dan ukuran inti atom
lebih kecil 10.000 kali dari ukuran atom

TEORI ATOM RUTHERFORD

4. Teori Atom Bohr


Pada tahun 1913, seorang pakar fisika bernama Neils Bohr berusaha untuk
memperbaiki teori yang dikemukakan oleh Rutherford. Ia melakukan sebuah
percobaan yang dikenal dengan spectrum atom hydrogen. Dalam percobaan ini, ia
berhasil menemukan gambaran mengenai bagaimana keadaan electron yang
menempati daerah inti atom. Teori Bohr menggabungkan antara teori mekanika
kuantum yang ditemukan oleh Planck dengan teori Rutherford yang dikemukakan
oleh Rutherford. Kemudian, Bohr mengungkapkan empat postulatnya, yaitu :
 Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang boleh bagi satu electron dalam satu
atom hydrogen. Orbit ini dikenal dengan orbit stationer (menetap) electron dan
merupkaan lintasan melingkar di sekeliling inti
 Selama electron berada di lintasan stationer, energy elektorn akan tetap
sehingga tidak ada energy dalam bentuk radiasi yang dipancarkan atau diserap
 Elektron dapat berpindah dari satu lintasan stationer ke lintasan stationer yang
lain. Perpindahan ini juga akan memakan energy sesuai dengan persamaan
Plank E2-E1 =hf
 Lintasan stationer yang dibolehkan memiliki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut.
Bohr juga mengungkapkan bahwa electron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentuyang disebut kulit electron atau kulit energy. Tingkat
energy yang paling rendah adalah kulit electron yang paling dalam, dan semakin
besar nomor kulitnya, maka semakin besar tingkat energinya.

d. Partikel Dasar Atom (Proton, Neutron dan Elektron)


Seperti yang telah disebutkan di atas, atom sebenarnya dikelilingi oleh proton
yang ebrmuatan positif, neutron yang bermuatan netral, dan electron yang bermuatan
negative. Adanya partikel dasar ini tidak terlepas dari pengaruh gaya elektromagnetik
yang mengikat partikel-pertikel ini. Pengertian dari masing-masing partikel dasar
suatu atom adalah :
1. Proton
Proton merupakan partikel dasar yang memiliki muatan positif (+1) dan
memiliki diameter hanya 1/3 diameter electron. Akan tetapi, proton memiliki
massa sekitar 1840 kali electron
2. Neutron
Neutron merupakan partikel dasar yang tidak memiliki muatan (netral), dan
memiliki massa yang sama dengan gabungan antara massa proton dan massa
electron
3. Elektron
Merupakan partikel dasar yang memiliki muatan negative (-1) dan memiliki
massa paling ringan diantara partikel lainnya yang hanya 1/1840 kali massa proton
atau neutron.
PARTIKEL DASAR ATOM
e. Partikel-Partikel Atom
1. Partikel Subatom
Walaupun definisi atom menyebutkan bahwa atom ialah bagian terkecil dari
material yang tidak dapat dibagi lagi, dalam ilmu modern, atom sendiri tersusun
atas beberapa partikel subatom. Partikel subatom ini meliputi proton, elektron dan
neutron.
2. Inti Atom
Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang terikat di inti atom oleh suatu
gaya elektromagnetik. Proton dan nutron itu disebut dengan nucleon (penyusun
inti). Inti atom memiliki diameter berkisar 10-15 nm. Atom dari unsur kimia yang
sama memiliki jumlah proton yang sama pula. Suatu unsur dapat memiliki variasi
jumlah neutron yang disebut dengan isotop.
3. Awan Elektron
Awan partikel merupakan suatu daerah dalam sumur potensi dimana tiap-tiap
electron menghasilkan sejenis gelombang diam (gelombang yang tidak bergerak).

f. Sifat-Sifat Atom
1. Sifat Nuklir
Sifat nuklir (radioaktif) hanya dimiliki oleh unsur-unsur atom yang
memiliki nomor atom lebih dari 82. Dari sekitar 339 nuklida yang sudah ditemukan
secar alami di bumi, sebanyak 269 diantaranya belum terpantau secara
menyeluruh. Pada unsur kima, 80 dari unsur yang diketahui memiliki satu atau
lebih isotope stabil. Unsur 43, 63, dan semu aunsur yang memiliki nomor atom
lebih dari 82 tidak memiliki isotope stabil. Hal inilah yang menyebabkan unsur
tersebut memiliki sifat radioaktif.
2. Massa Atom
Jumlah keseluruhan dari partikel dasar dalam suatu atom disebut dengan
nomor massa. Massa atom dalam keadaan diam dinilai dengan menggunakan
satuan Dalton. Massa atom dalam unsur yang berbeda memiliki massa yang
bervariasi. Massa tersebut tergantung dari jumlah proton dan neutron dalam
intinya. Semakin besar massa atom, maka semakin kecillah atom tersebut.
3. Nomor Atom
Atom-atom dalam zat yang berbeda memiliki jumlah proton yang tidak
sama dalam intinya. Jumlah proton dalam inti ini disebut dengan nomor atom.
4. Gaya Atom
Gaya elektromagnetik menjaga elektron yang bermuatan negatif agar tetap
berada orbit sekeliling inti muatan positif. Terdapat gaya tarik inti yang merupakan
gaya paling kuat yang menjaga proton dan neutron tetap berada dalam inti atom.
Gaya inti seratus kali lebih kuat daripada gaya elektromagnetik.

g. Partikel Penyusun Atom


Berdasarkan teori atom Dalton, atom merupakan partikel terkecil materi yang
tidak dapat terbagi lagi. Teori atom ini dapat menjelaskan hukum kekekalan massa
dan hukum perbandingan tetap, tetapi tidak dapat menjelaskan tentang sifat listrik
materi dan daya gabung unsur-unsur.

Partikel Simbol Muatan Penemu

Goldstein
1
Proton 1p +1
(1886)

1
James Chadwick
Neutron 0n 0
(1932)

J.J. Thomson
0
Elektron -1e -1
(1897)

Rutherford
Inti atom
(1910)

Kulit Niels Bohr


elektron
(1914)

h. Penemuan Elektron
Penemu elektron adalah J.J Thomson melalui percobaan sinar katode.
Muatan elektron ditemukan oleh Robert Milikan melalui percobaan tetesan halus
minyak.
Sifat-sifat Sinar katode:
1. merambat tegak lurus dari permukaan katode menuju anode
2. merupakan radiasi partikel, terbukti dapat memutar kincir
3. bermuatan listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub positif
4. dapat memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas

i. Penemuan Proton
Penemu proton adalah Eugene Goldstein melalui percobaan sinar katode
yang telah dimodifikasi, yaitu memberi lubang (saluran) di tengah katode.
Sifat-sifat Sinar Anode (sinar terusan):
1. merupakan radiasi partikel (dapat memutar kincir)
2. dalam medan listrik/magnet dibelokkan ke kutub negatif, jadi merupakan radiasi
bermuatan positif
3. partikel sinar terusan tergantung pada jenis gas dalam tabung

j. Penemuan Neutron
Penemu neutron adalah James Chadwick melalui percobaan dengan
menembaki atom Berilium dengan sinar alfa. Neutron tidak bermuatan.

k. Penemuan Inti Atom


Penemu inti atom adalah Ernest Rutherford bersama dua muridnya yaitu
Hans Geiger dan Ernest Marsden dengan nama Eksperimen penghamburan sinar
alpha. Inti atom tersusun atas proton dan neutron. Proton dan neutron disebut
nukleon.

l. Nomor Atom dan Nomor Massa


a. Nomor Atom (Z)
Nomor atom suatu unsur sama dengan jumlah proton. Untuk atom netral,
jumlah proton = jumlah elektron
No. Atom = Jumlah proton = Jumlah elektron
Contoh : Atom Oksigen bernomor atom 8 sehingga memiliki 8 proton dan 8
elektron.
b. Nomor Massa (A)
Nomor massa adalah jumlah nukleon (proton dan neutron) yang terdapat
dalam inti atom.
No. Massa = Jumlah proton + Jumlah neutron
Contoh : Atom natrium terdiri atas 11 proton dan 12 neutron, berarti nomor
massa atom natrium = 11 + 12 = 23
c. Lambang Unsur (X)
Susunan suatu unsur netral dapat dinyatakan dengan lambang:

Dimana :
X = lambang unsur/notasi unsur
Z = nomor atom
= jumlah proton dalam inti (p)
= jumlah elektron yang mengelilingi inti
A= nomor massa
= jumlah proton + jumlah neutron (n)
n = neutron (n = A – Z)

Notasi Ion Positif dan Negatif


7. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
1. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan penyebaran atau susunan elektron
dalam atom. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi aturan-aturan
tertentu, yaitu:
1. Jumlah maksiumum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus 2n2, dengan n =
nomor kulit.
Contoh :
 Kulit K (n = 1) maksimum 2 . 12 = 2 elektron
 Kulit L ( n = 2) maksimum 2. 22 = 4 elektron
 Kulit M ( n = 3) maksimum 2 . 32 = 18 elektron
2. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8
Contoh Soal:
1. Konfigurasi elektron unsur Br (Z= 35), yaitu 2 8 18 7
2. Konfigurasi elektron unsur Sn (Z= 50), yaitu 2 8 18 18 4
3. Konfigurasi elektron unsur Fr (Z=835), yaitu 2 8 18 32 18 8 1

2. Elektron Valensi
Elektron valensi adalah elektron pada kulit terluar yang dapat digunakan
untuk membentuk ikatan kimia. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifat-
sifat kimia suatu atom. Unsur-unsur yang memiliki struktur elektron valensi yang
smaa memiliki sifat kimia yang sama.
Contoh :
11Na : K L M
2 8 18
Jumlah kulit = 3
Kulit terluar = M
Elektron valensi = 18

8. Perkembangan Teori Atom


a. Model Atom Dalton
1. Atom merupakan partikel terkecil suatu materi yang berbentuk bola.
2. Atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
3. Atom dari unsur yang sama mempunyai sifat yang sama, atom dari unsur yang
berbeda mempunyai sifat yang berbeda pula
4. Pada reaksi kimia terjadi penggabungan atau pemisahan atom-atom.

Model atom Dalton (1805) Atom sebagai bola pejal


Kelemahan:
 Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi
 Tidak dapat menjelaskan daya gabung unsur-unsur. Misalnya mengapa satu atom
oksigen dapat mengikat dua atom hidrogen membentuk air.

b. Model Atom J. J. Thomson


Setelah menemukan elektron, Thomson menggambarkan bahwa atom
merupakan bola pejal bermuatan positif dan di dalamnya bertebaran elektron-elektron
yang bermuatan negatif bagaikan kismis dalam roti kismis, secara keseluruhan atom
bersifat netral.

Model Atom Thomson (1897) Atom bermuatan positif ditaburi elektron bermuatan
negatif
Kelemahan :
Tidak dapat menerangkan dinamika reaksi kimia yang terjadi antar atom.
c. Model Atom Ernest Rutherford
Setelah menemukan inti atom, Rutherford mengemukakan model atom yang
menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi
oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif.
Model Atom Rutherford (1911). Inti atom bermuatan positif yang dikelilingi elektron
bermuatan negatif

9. Sejarah IC
IC (Integrated Circuit) adalah nama lain chip. IC adalah piranti elektronis yang
dibuat dari material semikonduktor. IC atau chip merupakan cikal bakal dari sebuah
komputer dan segala jenis device yang memakai teknologi microcontroller lainnya. IC
ditemukan pada tahun 1958 oleh seorang insinyur bernama Jack Kilby yang bekerja pada
Texas Intruments mencoba memecahkan masalah dengan memikirkan sebuah konsep
menggabungkan seluruh komponen elektronika dalam satu blok yang dibuat dari bahan
semikonduktor.
Penemuan itu kemudian dinamakan IC (Integrated Circuit) atau yang kemudian
lazim disebut chip. Beberapa saat setelah itu, Robert Noyce, yang bekerja pada Fairchild
Semiconductor Corporation, menemukan hal serupa, meskipun mereka bekerja pada dua
tempat yang berbeda. Semenjak itu banyak riset yang dilakukan untuk mengembangkan
IC (Integrated Circuit) atau Chip hingga saat ini.
Seorang pendiri Intel, Gorden Moore, pada tahun 1965 memperkirakan bahwa
jumlah transistor yang terdapat dalam sebuah IC akan bertambah 2 kali setiap 18 bulan
sekali. Kecenderungan peningkatan jumlah transistor ini telah terbukti setelah sekian
lama dan diperkirakan akan terus berlanjut. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan IC,
sebuah 64Mbit DRAM yang pertama kali di pasaran pada tahun 1994, terdiri dari 3 juta
transistor. Dan microprocessor Intel Pentium 4 terdiri lebih dari 42 juta transistor dan
kirakira terdapat 281 IC didalamnya. Bahkan berdasar pada International Technology
Roadmap for Semiconductor (ITRS), diharapkan akan tersedia sebuah chip yang terdiri
dari 3 milyar transistor pada tahun 2008.
IC sendiri dipergunakan untuk bermacam-macam piranti, termasuk televisi,
telepon seluler, komputer, mesin-mesin industri, serta berbagai perlengkapan audio dan
video. IC sering dikelompokkan berdasar jumlah transistor yang dikandungnya:
 SSI (SmallScale Integration) : chip dengan maksimum 100 komponen elektronik.
 MSI (MediumScale Integration):chip dengan 100 sampai 3.000 komponen elektronik
 LSI (LargeScale Integration) : chip dengan 3.000 sampai 100.000 komponen
elektronik.
 VLSI (Very LargeScale Integration): chip dengan 100.000 sampai 1.000.000
komponen elektronik.
 ULSI (Ultra LargeScale Integration) : chip dengan lebih dari 1 juta komponen
elektronik.

a. Pengertian IC
IC (Integrated Circuit) adalah komponen elektronika semi konduktor yang
merupakan gabungan dari ratusan atau ribuan komponen-komponen lain. Bentuk IC
berupa kepingan silikon padat, biasanya berwarna hitam yang mempunyai banyak
kaki-kaki (pin) sehingga bentuknya mirip sisir. IC merupakan gabungan dari beberapa
komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah terintegrasi
menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk beberapa
keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan
yang berukuran relatif kecil. Sebelum adanya IC, hampir seluruh peralatan elektronik
dibuat dari satuan-satuan komponen (individual) yang dihubungkan satu sama lainnya
menggunakan kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak
praktis.
Perkembangan teknologi elektronika terus semakin meningkat dengan
semakin lengkapnya jenis-jenis IC yang disediakan untuk rangkaian Linear dan
Digital, sehingga produk peralatan elektronik makin tahun makin tampak kecil dan
canggih. Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah
mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat
16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh
mikroprosesor adalah 60nm.
IC (Integrated Circuit) dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20
dalam fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan
bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung
vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip
yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tubevakum
sebesar jari.
Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan “switch”, konsumsi listrik rendah,
produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat
menyingkirkan tabung vakum. IC di dalam Sebuah Sirkuit Elektronik Hanya setengah
abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi,
komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian
penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll
tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital
yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam
sejarah umat manusia.
IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat
diisi sampai 250 kali dan digunakan pada alat elektronika seperti :
 Telepon
 Kalkulator
 Ponsel
 Radio

b. Jenis-Jenis IC
Ada beberapa macam IC berdasarkan komponen utamanya yaitu IC TTL dan
IC CMOS. Dengan adanya teknologi IC ini sangat menguntungkan, sehingga
rangkaian yang tadinya memakan banyak tempat dan sangat rumit bisa diringkas
dalam sebuah kepingan IC.
IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC digital yang
dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator dan system kontrol elektronik. IC
digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner Logic (bilangan dasar 2)
yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1 (on) dan 0 (off).
Komponen/Bentuk utama dalam sebuah IC yaitu:
1. IC TTL (Integrated Circuit Transistor Transistor Logic)
IC TTL adalah IC yang banyak digunakan dalam rangkaian-rangkaian digital
karena menggunakan sumber tegangan yang relatif rendah, yaitu antara 4,75 Volt
sampai 5,25 Volt. IC TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai
komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic,
sehingga dinamakan Transistor.
Komponen utama IC TTL adalah beberapa transistor yang digabungkan
sehingga membentuk dua keadaan (ON/FF). Dengan mengendalikan kondisi
ON/OFF transistor pada IC digital, dapat dibuat berbagai fungsi logika. ada tiga
fungsi logika dasar yaitu AND, OR dan NOT.
2. IC CMOS (IC Complementary Metal Oxide Semiconductor)
Sebenarnya antara IC TTL dan IC CMOS memiliki pengertian sama, hanya
terdapat beberapa perbedaan yaitu dalam penggunaan IC CMOS konsumsi daya
yang diperlukan sangat rendah dan memungkinkan pemilihan tegangan sumbernya
yang jauh lebih lebar yaitu antara 3 V sampai 15 V. Level pengsaklaran CMOS
merupakan fungsi dari tegangan sumber. Makin tinggi sumber tegangan akan
sebesar tegangan yang memisahkan antara keadaan “1” dan “0”.
Kelemahan IC CMOS diantaranya seperti kemungkinan rusaknya komponen
akibat elektrostatis dan harganya lebih mahal. Perlu diingat bahwa semua masukan
(input) CMOS harus di ground kan atau dihubungkan dengan sumber tegangan.

c. Generasi/Pengelompokan IC
Pada mulanya sirkuit terpadu hanya dapat memuat beberapa transistor dalam
sebuah chip, akibat ukuran transistor yang besar dan produksinya yang belum efisien.
Karena jumlah transistor yang sedikit ini, proses mendesain sirkuit terpadu tergolong
mudah. Saat ini, desain sirkuit terpadu dilaksanakan dengan bantuan software yang
disebut CAD tools.
1. SSI, MSI and LSI
Sirkuit terpadu awal hanya memuat beberapa transistor dan digolongkan
sebagai “small-scale integration” (SSI), yaitu sirkuit digital yang memuat beberapa
puluh transistor atau beberapa logic gate. Contoh SSI yaitu linear IC seperti
Plessey SL201 atau Philips TAA320 yang hanya memiliki dua transistor. Istilah
Large Scale Integration pertama kali digunakan oleh ilmuwan IBM, Rolf Landauer
saat menjelaskan konsep, yang selanjutnya melahirkan istilah SSI, MSI, VLSI, dan
ULSI.
SSI digunakan pada proyek-proyek awal kedirgantaraan, dan mendorong
perkembangan teknologi sirkuit terpadu sebagaimana teknologi-teknologi lainnya.
2. VLSI
Pada tahun 1986 megabit RAM chip pertama kali diperkenalkan, yang berisi
lebih dari satu juta transistor. Chip mikroprosesor melewati transistor dengan
jumlah jutaaan pada tahun 1989 dan miliaran transistor pada tahun 200,
perkembangan mikroprosesorpun terus berlanjut. Dengan sebuah chip yang
diperkenalkan pada tahun 2007 yang berisi puluhan miliar transistor memori.
3. ULSI, WSI, SOC dan 3D-IC
Wafer-Scale Integration (WSI) adalah sistem bangunan sirkuit terpadu yang
sangat besar yang menggunakan seluruh wafer silikon untuk menghasilkan satu
“super-chip”. Sebuah sirkuit terpadu tiga dimensi (3D-IC) memiliki dua atau lebih
lapisan komponen elektronik aktif yang terintegrasi baik secara vertikal dan
horisontal menjadi sebuah sirkuit tunggal. Komunikasi antara lapisan
menggunakan on-die sinyal, sehingga konsumsi daya jauh lebih rendah daripada di
sirkuit terpisah setara.

Anda mungkin juga menyukai