Anda di halaman 1dari 4

Inisiasi 4

Ketahanan Nasional dalam Era Globalisasi

A. Pengertian Globalisasi

Pengertian globalisasi secara umum adalah suatu proses perubahan sosial dalam bentuk semakin
bertambahnya ketertarikan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi dengan akibat
transkulturasi dan perkembangan teknologi. Istilah globalisasi menunjukkan gejala menyatunya
kehidupan manusia tanpa mengenal batas-batas fisik-geografik dan sosial yang kita kenal sekarang
ini. Globalisasi berkembang melalui proses yang dipicu dan dipacu oleh kemajuan pesat
“revolusi” di bidang teknologi komunikasi atau informasi, transportasi dan perdagangan yang
dikenal dengan istilah Triple T. Globalisasi dapat diterapkan dalam berbagai konteks sosial,
budaya, ekonomi, dan lain sebagainya.

Globalisasi menyebabkan “bazar global” karena dunia sebenarnya telah merupakan pasar bersama
dengan adanya alat-alat komunikasi serta entertainment global melalui jaringan TV, internet, film,
musik maupun majalah-majalah maka dunia dewasa ini telah merupakan suatu pasar yang besar
(global cultural bazaar). Bahwa dunia telah menjadi satu pasar, dapat kita lihat gejalanya di kota-
kota besar di Indonesia, dengan menjamurnya mal-mal yang dibanjiri produk luar negeri.

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya globalisasi antara lain pertumbuhan kapitalisme,


maraknya inovasi dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi serta diciptakannnya
regulasi-regulasi yang meningkatkan persaingan dalam skala besar dan luas seperti halnya hak
cipta, standarisasi teknis dan prosedural dalam produk dan sistem produksi serta penghapusan
hambatan perdagangan. Globalisasi haruslah dipandang sebagai suatu “peluang” untuk
meningkatkan, mengembangkan, dan memperkokoh bangsa, agar sejajar dengan bangsa-bangsa
lain yang telah maju. Untuk itulah, diperlukan Tannas yang tangguh bagi bangsa Indonesia di Era
Globalisasi.

B. Pengaruh Globalisasi

Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak globalisasi, salah satunya globalisasi
budaya. Tentunya globalisasi tersebut dapat memberikan dampak terhadap budaya di Indonesia,
baik dampak positif maupun negatif. Pengaruh Globalisasi terhadap perkembangan budaya di
Indonesia.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara
jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningakat
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,
meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal
tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan
nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja
yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan
kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme kita terhadap bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme :

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa


kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri
diIndonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan
gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat
dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar perilaku
sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa

C. Ketahanan Nasional di Era Globalisasi

Di era globalisasi ini persaingan begitu ketat dan tajam pada semua aspek kehidupan. Hanya
orang, masyarakat bangsa dan negara yang memiliki kualitas sajalah yang berpeluang
memenangkan persaingan tersebut. Dalam menghadapi globalisasi, pemerintah menetapkan
beberapa kebijakan seperti termuat dalam GBHN sebagai berikut :
1. Bidang Ekonomi

Kebijakan bidang ekonomi dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi :

 Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan


teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan
komparatif sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk
unggulan di setiap daerah terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan,
kelautan, pertambangan, pariwisata, industri kecil serta kerajinan rakyat.
 Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam rangka
meningkatkan persaingan global dengan membuka aksesibilitas yang sama
terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat, dan seluruh
daerah melalui keunggulan kompetitif terutama berbasis keunggulan sumber
daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan
hambatan.

2. Bidang Politik

Kebijakan bidang politik dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi :


 Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada
kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang
mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam
segala bentuk, serta kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat.
 Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi
perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, AFEC, WTO
dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).
 Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana penerangan
khususnya di luar negeri dalam rangka memperjuangkan kepentingan Nasional di
Forum Internasional.

3. Bidang Agama

Kebijakan bidang Agama dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi:

 Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem pendidikan


agama, sehingga lebih terpadu dan integral dengan sistem pendidikan nasional dengan
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
 Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi
dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkokoh jati
diri dan kepribadian bangsa, serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

4. Bidang Pendidikan

Kebijakan bidang Pendidikan dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi :


 Meningkatkan kemampuan akademik dan kesejahteraan tenaga kependidikan sebagai
tenaga kependidikan sebagai tenaga pendidikan mampu berfungsi secara optimal
terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat
mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga pendidikan.
 Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat
maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien
dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
5. Bidang Sosial Budaya
Kebijakan bidang sosial budaya dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi:
 Mengembangkan dan membina kebudayaan Nasional bangsa Indonesia yang
bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang mengandung
nilai-nilai universal, termasuk kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam
rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan berbangsa dan
bernegara.
 Memberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkoba dengan
memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen, pengedar dan pemakai.
 Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruktif, terutama bahaya
penyalahgunaan narkoba melalui gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran
dan kepedulian masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.

Sebagai bangsa Indonesia, dengan berpijak pada Pancasila, untuk menghadapi era globalisasi
perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan yang kita miliki dalam segenap aspek kehidupan
(Astagatra). Kekuatan yang kita miliki dalam Astagatra (geografi, sumber kekayaan alam,
demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam) yang harus dipertahankan,
ditingkatkan dan dikembangkan, sedangkan kelemahan-kelemahan yang ada hendaknya dapat
diatasi dan diubah menjadi kekuatan untuk meningkatkan ketahanan nasional di dalam menghadapi
era globalisasi. Kunci dalam meningkatkan ketahanan nasional Indonesia adalah peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia yang menuju kepenguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) yang dilandasi oleh iman dan takwa (imtaq). Dalam pembangunan nasional yang
kita lakukan untuk meningkatkan ketahanan nasional dilandasi oleh wawasan nusantara. Penerapan
pendekatan ketahanan nasional dalam pembangunan nasional, berarti kita melihat kekuatan dan
kelemahan bangsa Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan (Astagatra) secara komprehensif
integral, membangun secara bersinergi aspek kehidupan bangsa tersebut.

Oleh karena itu, dalam pembangunan nasional untuk mencapai tingkat ketahanan nasiional
yang kita harapkan di dalam era globalisasi ini diperlukan pengaturan-pengaturan dalam aspek
Trigatra dan pancagatra. Dalam aspek Trigatra diperlukan pengaturan ruang wilayah nasional yang
serasi antara kepentingan kesejahteraan dan kepentingan keamanan, pembinaan kependudukan,
pengelolaan sumber kekayaan alam dengan memperhatikan asas manfaat, daya saing dan
kelestarian. Dalam aspek pancagatra diperlukan pemahaman penghayatan dan pengamalan
Pancasila di dalam kehidupan kita berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Penghayatan budaya
politik Pancasila, mewujudkan perekonomian yang efisien, pemerataan dan pertumbuhan yang
tinggi untuk mencapai kesejahteraan yang meningkat bagi seluruh rakyat, memantapkan identitas
nasional Bhinneka Tunggal Ika, dan memantapkan kesadaran bela negara bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai