Anda di halaman 1dari 2

Analisis Negara Aliansi

Isu utama dari UNICS kami ialah mengenai Sharing Technology, dimana negara yang
pro terhadap isu ini ialah negara yang saya wakili, India, dan negara Cyprus. Sedangkan
negara yang menjadi lawan kami ialah negara Brazil, dan Mesir.

Negara Cyprus merupakan negara maju yang juga merupakan anggota dari PBB
(Persekutuan Bangsa- Bangsa). Negara Cyprus ini merupakan negara yang paling makmur
dan kaya dibandingkan negara lainnya dari keempat negara ini dilihat dari pendapatan per
kapita penduduknya. Ekonomi negara ini tergantung pada ekspor produk pertanian, seperti
jeruk, kentang, anggur, tembakau. Negara ini juga cukup tergantung pada
penghasilan pariwisata mereka, negara ini merupakan salah satu negara yang ramai
dikunjungi oeh para turis karena keindahan alamnya. Sektor perikanan hampir tak ada
artinya, karena perairan di sekeliling pulau kurang ikan. Selain itu sektor pertambangan
masih menguntungkan (tembaga, besi, marmer, dan gipsum). Sedangkan negara yang saya
wakili, India yang merupakan negara berkembang, merupakan negara yang memiliki
perkembangan teknologi paling maju.

Negara Cyprus sebelumnya telah memiliki perjanjian teknologi dengan negara India
pada tahun 2010. Perjanjian ini dilakukan sebagai salah satu upaya sehingga MDG
(Millenium Development Goal) dapat tercapai. Dimana maksud dari MDG ini ialah agar pada
tahun 2015, baik negara berkembang maupun negara maju setara dalam hal kesehatan dan
sektor- sektor lainnya. Sehingga tidak hanya negara maju yang semakin maju, dan negara
berkembang tetap tertinggal dari negara maju. MDG ini bertujuan untuk menyamakan
kemajuan keduanya, agar negara berkembang dapat mengejar negara maju, sementara negara
maju tidak diam di tempat, tetapi juga berkembang dengan kecepatan yang disamakan
dengan kemajuan negara berkembang.

Menurut negara Cyprus, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melaksanakan
program sharing teknologi ini antara lain:

 Penanaman Investasi oleh negara maju di negara berkembang. Namun pekerjanya


harus merupakan penduduk dari negara berkembang yang bersangkutan. Sehingga
penduduk negara berkembang tidak hanya diberikan posisi yang rendah.
 Pembuatan Perjanjian antara negara maju dan negara berkembang. Ketika negara
maju telah mencapai target yang diinginkan, mereka harus membayar royalti kepada
negara berkembang yang bersangkutan.
 Penduduk dari negara berkembang diberikan kesempatan untuk bersekolah di negara
maju, dan ketika mereka telah selesai menempuh sekolahnya, mereka harus kembali
ke negara asal (negara berkembang) dan mengajarkan ilmu yang telah mereka peroleh
kepada negara mereka.
Program Sharing technology ini cukup bermanfaat, tidak hanya bagi negara berkembang,
melainkan juga bagi negara maju.

 Bagi negara berkembang, program sharing technolgy ini merupakan suatu


kesempatan bagi mereka untuk dapat mempelajari hal- hal yang sebelumnya tidak
mereka ketahui dari negara maju. Dan dapat menjadi pelajaran bagi mereka untuk
dapat mengikui jejak negara- negara maju lainnya.
 Bagi negara maju, program sharing technology ini bermanfaat sehingga negara
maju tidak hanya maju dalam suatu teknologi tertentu, tetapi juga pada teknologi
lainnya, yang mungkin merupakan keahlian dari negara berkembang. Sehingga
negara maju dan negara berkembang dapat saling melengkapi keahlian teknologi
mereka.

Dari beberapa analisa tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada salahnya untuk
menjalankan proyek sharing technology ini, karena tidak merugikan kedua pihak (negara
berkembang maupun negara maju). Melainkan program ini membawa keuntungan bagi kedua
belah pihak. Selain itu, negara India, Cyprus, Brazil, dan Mesir merupakan anggota dari PBB
(Persekutuan Bangsa- Bangsa), dimana PBB telah menyetujui adanya MDG (Millenium
Development Gold), dan MDG dapat terwujud apabila program Sharing Technology ini telah
berhasil dijalankan. Jadi sudah seharusnya negara-negara anggota PBB juga menyetujui
program Sharing Technology ini.

Akan tetapi, yang dikhawatirkan oleh negara Cyprus tentang berjalannya program
sharing technology ini ialah tidak dapat terkontrolnya program karena jumlah peserta yang
terlalu banyak. Maka dari itu, negara Cyprus lebih setuju apabila program Sharing
Technology dilakukan dengan membagi negara- negara ke dalam beberapa kelompok besar,
sehingga program Sharing Technology dapat lebih terkontrol, dengan PBB (Perserikatan
Bangsa- Bangsa) sebagai pengawas berjalannya program ini.

Negara aliansi kami, Cyprus tengah mengalami penurunan ekonomi akibat krisis
ekonomi eropa, hal inilah yang menyebabkan Cyprus memilih untuk menjadi pihak pro
dalam kasus ini. Apabila terjadi Sharing technology, negara- negara yang memiliki teknologi
maju, akan men-share teknologi mereka kepada Cyprus. Cyprus akan berusaha untuk
mengembangkan teknologi tersebut, sehingga teknologi yang dikembangkan tersebut dapat ia
jual kembali ke luar negeri dan dapat meningkatkan perekonomian mereka.

Anda mungkin juga menyukai