Anda di halaman 1dari 40

ANATOMI FISIOLOGI

MUSKULOSKELETAL
PETRUS NDS
 Rangka tersusun dari tulang. Jumlah tulang yang menyusun
rangka manusia jumlahnya 206 potong tulang. Tulang
berhubungan dengan tulang lain pada sambungan tertentu.
Sambungan tersebut yang membantu kelancaran gerakan
tubuh. Maka rangka ini disebut rangka dalam
(endoskeleton).
FUNGSI RANGKA

 membuat gerakan tubuh


 menopang berdirinya tubuh
 memberi bentuk tubuh
 melindungi organ penting tubuh yang lunak Cth: Otak,
paru, jantung, dll.
 tempat melekatnya otot rangka
 tempat pembentukan sel darah merah
Muskuloskeletal terdiri atas :
 Mu sk u l e r /Ot o t : Otot,
tendon,dan ligamen
 Sk e l e t al /R a n gk a : Tulang dan
sendi
Berdasarkan jenisnya, tulang dibagi menjadi dua
yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras
(osteon).
A.Tulang rawan (kartilago)
`Tulang rawan adalah tulang yang lunak. Tulang rawan dibentuk
oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) dan bahan dasar
(matriks). Diantara tulang rawan terdapat banyak zat perekat
(kolagen) dan sedikit zat kapur sehingga tulang rawan bersifat
lentur dan elastis. Cth: tulang daun telinga, tulang hidung, rangka
fetus. Tulang rawan dibagi menjadi tiga yaitu tulang rawan hialin,
tulang rawan elastis dan tulang rawan fibrosa.
 Tulang rawan hialin
` Tulang rawan hialin bersifat halus, lentur, transparan dan
memiliki matriks yang homogen. Tulang rawan ini terdapat pada
permukaan persendian serta dinding trakea.
Tulang rawan elastis
Tulang rawan elastis bersifat lentur dan matriks memiliki
serabut elastis yang bercabang-cabang. Tulang rawan elastis
terdapat pada ujung hidung dan daun telinga.
Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur dan matriks
mengandung banyak serabut-serabut kolagen. Terdapat di
antara ruas-ruas tulang belakang dan tulang rawan pada lutut.
B.Tulang Keras (Oeston)
Matriks tulang yang rapat dan padat akan membentuk tulang
keras. Tulang keras berasal dari tulang rawan. Bagian dalam
dari tulang berisi sum-sum tulang. Berdasarkan bentuknya
tulang keras dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu
tulang pendek, tulang pipih dan tulang pipa.
TULANG KERANGKA DIKLASIFIKASIKAN SESUAI
BENTUK DAN FORMASINYA
1. Tulang Panjang (Tulang Pipa)
Cth: tulang paha, tulang betis, tulang lengan atas. Tulang Pipa
bekerja sebagai alat ungkit dan memungkinkan bergerak
2. Tulang Pendek
Berbentuk silinder. Contoh : pada tulang karpal tangan dan
tarsal di kaki.
3. Tulang Pipih
Terdiri dari lapisan tl. Keras dan tengahnya lapisan tulang
seperti spons. Cth. Tl. Tengkorak, Skapula
4. Tulang Tak Beraturan
Cth. Tulang Vertebra dan Tulang Wajah
5. Tulang Sesamoid
tulang yang berkembang dalam tendon otot-otot dan
dijumpai dekat sendi. Cth. Patela
SUSUNAN RANGKA MANUSIA
1. TULANG TENGKORAK
2. TULANG BELAKANG
3. TULANG DADA
4. ANGGOTA GERAK ATAS
5. ANGGOTA GERAK BAWAH
TENGKORAK
DISUSUN ATAS DUA BAGIAN YAITU KRANIUM (8
TULANG) DAN TULANG WAJAH (14 TULANG)
TULANG WAJAH
T.D.A 14 tulang wajah yang dihubungkan oleh sutura dan tak
dapat bergerak kecuali mandibula.
2 tulang hidung
2 tulang palatum
2 tulang lakrimalis
2 tulang zygomatikus
1 vomer
2 tulang turbinatum inferior
2 maxilla
mandibula
TULANG DADA
Tersusun atas tulang dan tulang rawan, disebelah belakang
dibentuk oleh 12 vertebra torakalis, samping oleh 12
pasang iga, didepan sternum.
STERNUM
TULANG IGA
TULANG BELAKANG
TULANG PANGGUL
ANGGOTA GERAK ATAS
 T.D.A KLAVIKULA, SKAPULA, KERANGKA LENGAN,
LENGAN BAWAH DAN TELAPAK TANGAN SELURUHNYA
BERJUMLAH 30 BUAH TULANG.

 HUMERUS - TL. LENGAN ATAS


 ULNA DAN RADIUS - TL. HASTA DAN
PENGUMPIL
 8 TULANG KARPAL - TULANG PANGKAL
TANGAN
 5 TULANG METAKARPAL - TULANG TAPAK
TANGAN
 14 FALANX - RUAS JARI TANGAN
ANGGOTA GERAK ATAS
KERANGKA ANGGOTA GERAK BAWAH
TUALNG EKSTREMITAS BAWAH ATAU ANGGOTA
GERAK BAWAH t.d.a 31 TULANG
 1 TULANG KOXA - TL. PANGKAL PAHA
 1 FEMUR - TL. PAHA
 1 TIBIA - TL. KERING
 1 FIBULA - TL. BETIS
 1 PATELA - TEMPURUNG LUTUT
 1 TULANG TARSAL - TL. PANGKAL KAKI
 5 TULANG METATARSAL - TL. TELAPAK KAKI
 14 FALANX - RUAS JARI KAKI
ANGGOTA GERAK BAWAH
STRUKTUR TULANG

Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak


yang padat dan keras dan tulang spons yang berlubang-lubang
dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat, keras dan
membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya.

Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak,


rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga. tulang
spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak.
Jaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang
terdapat dalam cairan ekstraseluler (matriks) berupa garam-
garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan fosfor).
garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada
tulang dan serabut kolagen yang memberikan sifat elastis pada
tulang.
SEL TULANG
Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:
* Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma,
seperti fraktura (patah tulang). Sel ini memberikan perlindingan pada tulang
dan membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel yang rusak
* Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini
melakukan kegiatan sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi
dasar dan subtansi pada daerah yang memiliki kecepatan metabolisme yang
tinggi
* Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel
osteoblas. Sel-sel tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel
osteosit memelihara kesehatan tulang, menghasilkan enzim dan
mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga mengontrol pelepasan
kalsium dari tulang ke darah.
* Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk
menghancurkan jaringan tulang. Sel osteoklas berperan penting dalam
pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan pengaturan kembali bentuk tulang
* sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang
permukaan tulang orang dewasa. sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun
dan fosfat dari dan kedalam tulang.
OSIFIKASI
Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari
tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis osifikasi yaitu
osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Tulang
keras dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi
intamembran, osifikasi endokondral atau kombinasi
keduanya.
 osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal
bakal dari tulang.
pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan
lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. mesenkim
merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian
berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak
berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi
intramembran.
Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang
keras selama proses pertumbuhan. proses osifikasi ini bertanggung
jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada
proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul
dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi.
Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang
dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.
Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi
intramembran dan osifikasi endokondral. pada proses ini sel
mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah.
sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa
kondrin. kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan
osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang.
Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang
tersusun atas komponen organik dan komponen mineral.
Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut
kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-
sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks.
komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang
memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama
kehidupan individu, osteoblas terus mensekresikan
mineral, sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral.
pasien rawat inap dan astronot, tulangnya serikali rapuh
disebabkan proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih cepat
dibandingkan proses sekresi oleh osteoblast.
Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan
komponen mineral dalam tulang tersebut mulai menurun
produksinya
SENDI

Hubungan antartulang disebut artikulasi.


Hubungan antartulang yang memungkinkan
pergerakan disebut persendian. Berdasarkan
dapat dan tidaknya digerakkan, dibedakan atas
diartrosis, amfiartrosis dan sinartrosis.
A. DIARTROSIS
Hubungan antartulang yang dapat digerakkan
dengan bebas. Memiliki struktur yang terdiri
dari bonggol sendi, tulang rawan sendi dan
mangkok sendi. Berdasarkan arah geraknya,
diartrosis terdiri dari lima macam yaitu sendi
peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi pelana
dan sendi geser.
1. SENDI PELURU
Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya
gerakan ke segala arah., sendi panggul, sendi bahu
2. Sendi engsel
 Satu permukaan bundar diterima oleh tulang yanglain dan
hanya memungkinkan gerak ke satu arah. Sendi siku
3. Sendi putar
 Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan tulang
yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain
sehingga terjadi gerak rotasi (memutar). Sendi radioulnaris
4. Sendi pelana
 Bentuk hubungan dua tulang dan kedua ujung tulang berbentuk pelana kuda.
Sendi antara trapezium dg metakarpal ibujari pertama (ibu jari berhadapan
dg jari lain)
5. Sendi geser (kondiloid)
 Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Memungkinkan gerakan dua bidang, seperti fleksi ekstensi pada pergelangan
tangan

B. Amfiartrosis
 Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat
terbatas. Penghubung antartulang pada amfiartrosis adalah tulang rawan.
 Contoh:sendi intervertebra, sendi manubrium sterni dan badan sternum
C. Sinartrosis
 Hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Ujung-ujung
tulang yang berhubungan diperstaukan oleh serabut jaringan ikat dan
mengalami osifikasi sehingga tidak dapat digerakkan., sendi antar tulang
tengkorak
OTOT
Otot yang menyebabkan pergerakan sendi, melakat pada
dua buah tulang yang berbeda dengan perantaraan
tendon.Contoh otot melekat pada satu ujung di pangkal
tulang humerus, dan ujung lainnya melekat pada tulang
pengumpil hasta. Jika otot bisep berkontraksi, maka otot
trisep relaksasi. Aktivitas kedua jenis otot ini
menimbulkan gerakan menekuk di siku-siku. Jika otot
trisep berkontraksi dan otot bisep relaksasi, aktivitas
kedua otot tersebut meluruskan kembali lengan.
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA TULANG

 Kelainan dan penyakit pada tulang dapat menggangu proses


gerak yang normal. Dapat disebabkan oleh infeksi kuman
penyakit, kecelakaan, faktor keturunan, kebiasaan sikap tubuh
yang salah serta kekurangan vitamin D dan zat kapur.
 - Infeksi Kuman Penyakit
 Kuman penyakit kelamin dapat menyebabkan peradangan pada
sendi. peradangan ini menimbulkan rasa sakit bila sendi
digerakkan. Ini terjadi karena kekurangan cairan sehingga sendi
menjadi kering. Ini disebut artiritis sika. Rongga sendi dapat
pula terisi oleh getah radang yang disebut artritis eksudatif.
Umumnya kulit di atas sendi yang mengalami peradangan
berwarna merah. Infeksi virus polio dapat menyebabkan
gangguan pada tulang.
KECELAKAAN
KECELAKAAN
Akibat kecelakaan, seseorang dapat memgalami retak
tulang, patah tulang atau memar. Patah tulang dapat
dibedakan menjadi dua macam. Bila tulang patah, tetapi
otot dan kulit tidak terluka disebut patah tulang tertutup.
Bila tulang patah sehingga menembus otot dan kulit
disebut patah tulang terbuka. Kecelakaan juga dapat
menyebabkan robeknya selaput sendi yang disebut memar.
Robeknya selaput sendi yang diikuti oleh lepasnya ujung
tulang sendi disebut urai sendi.
Kekurangan vitamin D dan zat kapur
 Dapat menyebabkan gangguan pada proses pembentukan
tulang, sehingga tulang kurang keras. Bila kekurangan pada masa
anak-anak maka terjadi pembengkokan. Pembengkokan dapat
ke arah luar seperti O atau ke arah dalam seperti X. Penyakit
akibat kekurangan vitamin D disebut rakhitis
Kebiasaan sikap tubuh
 Kebiasaan sikap tubuh, misalnya kebiasaan duduk yang salah
dapat menyebabkan kelainan pada punggung. Tulang belakang
yang melengkung ke arah depan disebut lordosis. Tulang
belakang yang melengkung ke belakang disebut kifosis. Tulang
belakang yang melengkung ke samping disebut skoliosis.
Kebiasaan membawa beban di pundak dapat menyebabkan
cacat pada tulang.

Anda mungkin juga menyukai