atas permukaan bumi atau tubuh planet lain. Awan juga massa terlihat yang
tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan
antar bintang dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan,
suatu cabang meteorologi.
Pada beberapa soal, awan tinggi mungkin sebagian terdiri dari tetesan air
superdingin. Tetesan dan kristal biasanya sekitar 0,01 mm (0,00039 in) diameter.
Paling umum dari pemanasan matahari di siang hari dari udara pada tingkat
permukaan, angkat frontal yang memaksa massa udara lebih hangat akan naik
lebih keatas dan mengangkat orografik udara di atas gunung. Ketika udara naik ,
mengembang sehingga tekanan berkurang.
Jenis-jenis Awan
Pembentukan awan
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik
air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air
lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi,
hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair
dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembap. Udara makin lama
akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin
besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik
bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan
terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan
awan menghilang. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah
bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan
mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak
membawa hujan.
Apabila awan meliputi keseluruhan area langit yang kasat mata, ketebalan awan
akan menentukan warna awan; semakin tebal warnanya semakin gelap. Bila
sinar matahari menimpa awan, air di dalam awan dapat memantulkan sinar
matahari atau menyerapnya. Efeknya akan menipiskan atau mencairkan
kekuatan cahaya matahari yang menembus awan.
Jika panjang gelombang sinar tampak dari matahari, didalam spektrum sinar
merah hingga lembayung, sinar tersebut tidak akan ditahan melainkan terpencar
sescara mereata, hasilnya adalah sinar putih. Jadi, apabila matahari beersinar
dan awan tidak menutupi matahari, pada umumnya awan akan berwarna putih.
Di lain waktu, ketika langit berwarna orange misanya, sebagian sinar tersebut
akan dipantulkan ke awan seperti cahaya orange yang menyinari cermin,
sehingga awan tampak orange.
atau dengan kata lain, Sebenarnya, semakin tebal awan, semakin gelap
warnanya. Bila sinar Matahari menimpa awan, air di dalam awan dapat
memantulkan sinar Matahari atau menyerapnya. Efeknya akan menipiskan atau
mencairkan kekuatan cahaya Matahari yang menembus awan.
Warna asli awan adalah putih. Jadi, jika panjang gelombang sinar tampak dari
Matahari, di dalam spektrum sinar Merah hingga Lembayung, sinar tersebut
akan terpencar secara merata, menghasilkan sinar putih. Jadi, jika awan tidak
menutupi Matahari, warnanya akan putih.
Tambahan :
Mengapa langit berwarna biru?
Atmosfir bumi mengandung molekul gas kecil dan partikel (butiran) debu. Sinar
matahari yang memasuki atmosfir tersebut bertemu dengan molekul gas dan
partikel debu tadi. Warna sinar yang memiliki gelombang sinar lebih panjang
seperti merah dan kuning, dapat melewati dan menembus molekul gas dan debu
tadi. Tetapi warna biru yang memiliki gelombang sinar lebih pendek dipantulkan
kembali ke atas atmosfir. Itulah mengapa langit terlihat berwarna biru. Prinsip
yang sama berlaku juga dengan air di laut atau danau yang terlihat berwarna
biru.