Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEPERAWATAN :
BIOMEKANIKA
OLEH :
VENI DAYU PUTRI, S.Si, M.Si
SASARAN PEMBELAJARAN
Mampu menjelaskan tentang mekanika tubuh
2. Keseimbangan Tubuh
Postur
tubuh
Posisi sendi,
tendon,
ligamen, otot
selama
berdiri, duduk
Keseja
dan berbaring
jaran
tubuh
2. Keseimbangan Tubuh
• Penyakit
• Gaya berjalan yang tidak stabil pada todler
• Kehamilan
• Medikasi
• Proses menua
• Telinga bagian dalam
Keseimbangan tubuh diperoleh jika :
• Mempertahankan posisi
• Memperoleh kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi
lain
• Melakukan aktivitas hidup sehari-hari
• Bergerak bebas di komunitas
3. Koordinasi Gerakan Tubuh
Dorong klien untuk membantu sebanyak mungkin. Hal ini mendukung kemampuan dan kekuatan klien
dengan meminimalkan beban kerja.
Jaga punggung, leher, pelvis dan kaki lurus. Cegah Mengurangi resiko cedera pada vertebra lumbal dan
terpelintir. kelompok otot (Owen dan Garg, 1991). Terpelintir
meningkatkan resiko cidera.
Fleksikan lutut, buat kaki tetap lebar. Dasar yang luas meningkatkan kestabilan.
Dekatkan tubuh tenaga kesehatan klien (objek yang Meminimalkan gaya. Pengangkatan 5kg pada setinggi
diangkat) pinggang sama dengan 50kg pada setinggi lengan.
Gunakan lengan dan tungkai (bukan punggung) Otot tungkai lebih kuat, makin besar otot makin besar
kemampuan kerja tanpa cidera.
Tarik klien ke arah penariknya menggunakan seprai yang Menarik membutuhkan lebih sedikit tenaga daripada
dapat ditarik. mengangkat. Seprai yang dapat ditarik meminimalkan
gaya gesek yang dapat merusak kulit klien.
Rapatkan otot abdomen dan gluteal untuk persiapan Mempersiapkan otot serentak akan meminimalkan usaha
mengangkat beban.
Seseorang dengan beban yang sangat berat diangkat Mengangkat secara serentak akan meminimalkan beban
bersama dengan dipimpin seseorang dengan untuk beberapa orang pengangkat.
menghitung sampai tiga.
PERGERAKAN DASAR YANG
DIGUNAKAN DALAM MEKANIKA TUBUH
Berjalan / Walking
Jongkok / Squating
Menarik / Pulling
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya ketinggian, letak benda, posisi
kaki dan tubuh sewaktu menarik (seperti condong ke depan dari panggul), sodorkan telapak tangan dan
lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur,
pinggul, lutut dan pergelangan kaki ditekuk dan lalu lakukan penarikan.
Berputar / Pivoting
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh dibungkukkan dlm rangka
menghindari terjadinya resiko keseleo tulang
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MEKANIKA TUBUH
1. Status kesehatan
2. Kondisi kesehatan seseorang akan berpengaruh terhadap
keseimbangan tubuh sehingga aktivitasnya menjadi
terganggu.
3. Nutrisi
4. Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting
karena mempengaruhi produksi energi yang digunakan
untuk mobilisasi.
5. Emosi
6. Situasi dan kebiasaan
7. Gaya hidup
8. Pengetahuan
SISTEM TUBUH YANG BERPERAN
DALAM KEBUTUHAN AKTIVITAS
1. Tulang
• Tulang merupakan organ yang mempunyai berbagai fungsi, fungsi mekanis untuk membentuk rangka dan
tempat melekatnya berbagai otot, fungsi sebagai tempat menyimpan mineral kususnya kalsium dan fosfor yang
bisa dilepaskan setiap saat sesuai kebutuhan, fungsi tempat sumsum tulang dalam membentuk sel darah, dan
fungsi pelindung organ-organ dalam.
3. Ligamen
• Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang. Ligamen pada lutut merupakan
penjaga stabilitas.
4. Sistem syaraf
• Syaraf terdiri dari syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf tepi (percabangan dari syaraf pusat).
Bagian somatis memiliki fungsi sensorik dan motorik. Kerusakan pada syaraf pusat seperti kerusakan tulang
belakang akan menyebabkan kelemahan umum, sedangkan kerusakan saraf tepi menyebabkan terganggunya
daerah yang diinervasi dan kerusakan pada saraf radial akan menyebabkan drop hand atau gangguan
sensorik di daerah radial tangan.
5. Sendi
• Sendi merupakan tempat dua atau lebih tulang bertemu.
KONSEKUENSI MEKANIKA
TUBUH YANG BURUK
1. Jatuh
2. Cidera belakang
Besaran :
Sesuatu yang dapat diukur dinyatakan dengan angka
(kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.
Mengukur :
Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
contoh : panjang jalan 10 km
nilai
satuan
2. Besaran turunan
yaitu : besaran yg cara pengukurannya tergantung pada dua
atau lebih besaran dasar.
Contoh : kecepatan, gaya, usaha dll
3. Besaran pelengkap/tambahan
yaitu : besaran yang bukan besaran dasar, tapi cara
pengukurannya tidak bergantung pada besaran
lain. Besaran pelengkap tidak mempunyai dimensi
• Ketelitian :
- Menunjukkan pengukuran yang bagaimana
memberikan pendekatan untuk memperoleh
suatu standar
Contoh :
tinggi badan 1,765 m dengan ketelitian 0,003 m
( 33 mm) dibanding dengan patokan( standar )
meter
x i
x i 1
Standar Deviasi = n
n
i
( x x ) 2
S i 1
n 1
Kebenaran: berhubungan dengan kemampuan
pengembalian dari suatu pengukuran tanpa
memperdulikan ketelitian dalam pengukuran
Contoh:
Penderita yang diukur temperaturnya dalam 10 x
(36,1 ;36,0;36,2;36,1;36,4;36,3;36,0;36,3;36,4; dan
36,2 oC ), Temp tubuh normal 37 oC
1. Falsa Positif
suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita
dinyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali tidak
2. Falsa negatif
suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita
dinyatakan tidak sakit padahal penderita tersebut menderita
suatu penyakit
Yang Harus Dilakukan :
1. Pengambilan pengukuran
2. Pengulangan pengukuran
3. Penggunaan alat-alat yang
dipercayai
4. Kaliberasi alat
Data-data lain
Umur 30 tahun
Berat badan 690 N ( 154 lb)
Tinggi badan 172 cm
Massa 70 Kg
Luas permukaan 1,85 m2
Temperatur tubuh 37,0 oC
Basal Metabolisme 38 Kcal/ m2hr
Kebutuhan O2 260 ml/min
Tabel. Data Standar Manusia
Produksi CO2 260 ml/mnt
Volume darah 5,2 lt
Cardiac output 5 lt / min
Tekanan darah 120/80 mm Hg
Heart rate 70 beat/min
Total lung capacity 6 lt
Breathing rate 15 / min
Muscle mass 30.000 g ( 43% dr
massa badan
• Dalam mekanika hanya digunakan 4
besaran dasar yaitu : panjang, massa,
waktu dan jumlah zat
Alia dengan tinggi badan 159 cm, mempunyai berat badan 70 kg.
Maka IMT Alia adalah :
70
——————– = ——– = 27,7
(1,59 X 1,59) m 2
Berarti status gizi Alia adalah gemuk tingkat berat, dan Alia dianjurkan
menurunkan berat badannya sampai menjadi 47- 63 kg agar mencapai berat
badan normal (dengan IMT 18,5 – 25,0).
PERHATIAN !
Seseorang dengan IMT > 25,0 harus berhati-hati agar berat badan tidak naik.
Dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai dalam batas normal.
Berat Badan Ideal
• HUKUM NEWTON I
• HK NEWTON II
Contoh :
- bola bowling lebih inersia dibanding bola tennis.
- tempat tidur dengan pasien lebih inersia dibanding tempat
tidur tanpa pasien
Contoh Hk. Newton I
• Contoh I : Jika seseorang berada dalam bus yang berjalan dan tiba-
tiba mengerem, mungkin orang tersebut bisa terpelanting, padahal
itu adalah inersia yang menyebabkan ke depan berlanjut walau bus
telah berhanti.
Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia
untuk mematuhi hukum tersebut. Jika ada gaya sentakan dari
belakang, badan akan tersentak keras ke depan karena ia
berkontak dengan tempat duduknya. Namun kepala cenderung
tidak bergerak dan tersentak dalam posisi yang menjulur
(ekstensi). Karena kepala melekat pada badan, maka kepala
akan terbentur dengan keras ke depan menyebabkan
kerusakan pada vertebra serviks.
• Jika yang bekerja pada benda lebih dari satu gaya, maka :
ΣF = m a ; Σ F = jumlah vektor gaya yang
bekerja ( N )
m = massa( Kg)
a = percepatan ( m/dt2)
• Contoh :
Seorang tenaga medis yang kesulitan
memindahkan troli yang berat, mungkin akan
meminta bantuan teman sejawatnya, untuk
menghasilkan gaya yang lebih besar, sehingga
pergerakan troli dari keadaan diam menjadi
bergerak (percepatan) yang dihasilkannya lebih
besar atau troli lebih mudah dipindahkan.
HUKUM NEWTON III :
• Contoh :
Saat berjalan, hentakan kaki atau sepatu
ke permukaan lantai biasanya
mengartikan bahwa orang tersebut
menekankan kakinya ke permukaan lantai
dengan gaya reaksi bumi yang sama
melalui lantai pada kaki tersebut.
• Dalam konsep gaya menurut Newton juga dikenal
adanya gaya normal dan gaya gesek. Gaya normal
adalah gaya yang arahnya selalu tegak lurus bidang
sentuh sedangkan gaya gesek adalah gaya yang
arahnya sejajar bidang sentuh tetapi berlawanan
dengan pergerakannya.
Nutrisi
• Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalam membantu proses keseimbangan
organ, otot, tendon, ligament, dan persendian. Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan enegi pada organ
tersebut juga akan berkurang, sehingga dapat mengganggu proses keseimbangan.
Emosi
• Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga keseimbangan tubuh. Hal tersebut dapat
mempengaruhi proses koordinasi pada otot, ligament, sendi, dan tulang.
Faktor social
Manfaat gesekan
• Dengan gesekan tubuh kita dapat memegang suatu benda
• Manusia bisa berdiri, berlari dan berjalan dengan adanya gesekan
• Mobil/ motor bisa mengerem
3. Gaya gravitasi, yaitu gaya tarik menarik antara dua benda
yang arahnya menuju pusat bumi
W
W = gaya berat
M = gaya otot
M
2. Klas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
M W M
W
M M
W
W
Contoh : otot lengan
Gaya pada Tubuh Keadaan Dinamis
• ―Bila gaya besar atau arah vektornya berubah terhadap waktu
merupakan gaya-gaya dinamis‖.
• Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah kemampuan
untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak.
• Kesetimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari
integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan
somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal
(otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/ diatur dalam
otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area
asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal
dan eksternal.
• Dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, usia, motivasi,
kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman
terdahulu.
PENGATURAN POSISI
1. Posisi Fowler
• Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk,
di mana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau
dinaikan.
• Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan
dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
• Tujuan :
a. Mobilisasi
b. Memberikan perasaan nyaman pada pasien yang
sesak napas
c. Memudahkan perawatan misal memberi makan.
• Pelaksanaan :
a. Pasien sesak napas
b. Pasien pasca operasi struma, hidung.
• Cara:
1. Dudukkan pasien
2. Berikan sandaran pada tempat tidur pasien
atau atur tempat tidur, untuk posisi semifowler
(30-45 derajat) dan untuk fowler (90 derajat)
3. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring
setengah duduk
2. Posisi Sims
Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau miring ke kiri. Posisi ini
dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus
(supositoria).
Pelaksanaan :
a. Pada pasien dengan pemeriksaan rectal
b. Memberikan huknah, injeksi IM di otot gluteus maximus dll
Cara:
1. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri
dengan posisi badan setengah telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha
kanan ditekuk diarahkan ke dada
2. Tangan kiri diatas kcpala atau di belakang punggung dan tangan
kanan di atas tempat tidur
3. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengah
telungkup dan kaki kanan lurus, lutut, dan paha kiri ditekuk diarahkan
ke dada
4. Tangan kanan di atas kepala atau di belakang punggung dan tangan
kiri di atas tempat tidur
3. Posisi Dorsal Recumbent
Cara:
1. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, pakaian bawah di
buka
2. Tekuk lutut, renggangkan paha, telapak kaki menghadap ke
tempat tidur dan renggangkan kedua kaki.
3. Pasang selimut
4. POSISI LITOTOMI
Pengertian
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua
kaki dan menariknya ke atas bagian perut.
Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genetalia pada
proses persalinan dan memasang alat kontrasepsi
5. POSISI TRENDELENBURG
Pengertian
Posisi pasien berbaring ditempat tidur dengan
bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.
Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran
darah ke otak.
6. POSISI GENU PECTORAL
Pengertian
Merupakan posisi menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat
tidur.
Tujuan
Posisi ini digunakan untuk memeriksa daerah rectum
dan sigmoid
7. POSISI TERLENTANG (SUPINASI)
Pengertian
Posisi terlentang adalah posisi dimana klien berbaring terlentang
dengan kepala dan bahu sedikit elevasi menggunakan bantal.
Tujuan
a. Untuk klien post operasi dengan menggunakan anastesi spinal.
b. Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi
pronasi yang tidak tepat.
Peralatan
a. Tempat tidur
b. Bantal angin
c. Gulungan handuk
d. Footboard
e. Sarung tangan (bila diperlukan)
8. Posisi Orthopneu
Pengertian
Posisi orthopneu merupakan adaptasi dari posisi fowler tinggi
dimana klien duduk di bed atau pada tepi bed dengan meja yang
menyilang diatas bed.
Tujuan
a. Untuk membantu mengatasi masalah pernafasan dengan
memberikan ekspansi dada yang maksimal
b. Membantu klien yang mengalami masalah ekhalasi
Peralatan
1. Tempat tidur
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Footboard
5. Sarung tangan (bila diperlukan)
9. Posisi Pronasi (telungkup)
Pengertian
Posisi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring diatas
abdomen dengan kepala menoleh kesamping.
Tujuan
1. Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
2. Mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
3. Memberikan drainase pada mulut sehingga berguna bagi klien
post operasi mulut atau tenggorokan.
Peralatan
1. Tempat tidur
2. Bantal angin
3. Gulungan handuk
4. Sarung tangan (bila diperlukan)
10. POSISI LATERAL (SIDE LYING)
Pengertian
Posisi lateral adalah posisi dimana klien berbaring diatas salah
satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh kesamping.
Tujuan
a. Mengurangi lordosis dan meningkatkan aligment punggung
yang baik
b. Baik untuk posisi tidur dan istirahat
c. Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit.
Peralatan
a. Tempat tidur
b. Bantal angin
c. Gulungan handuk
d. Sarung tangan (bila diperlukan
11. Posisi antitrendelenberg
• Adalah posisi pasien berbaring di TT
dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
• Tujuan : tindakan menurunkan tekanan
intrakranial pada pasien trauma kapitis.
BIOMEKANIKA DALAM
KEPERAWATAN
• Contoh penerapan ilmu biomekanika dalam
keperawatan yaitu dengan penggunaan TRAKSI
(penarikan)
Kegunaan Traksi
a. Membantu penyembuhan tulang dan sendi
b. Untuk relaksasi otot
c. Untuk mencegah dan memperbaiki kecacatan pada
tulang dan sendi
d. Untuk mengurangi keram otot/ spaisme otot
METODE TRAKSI
1. Metode manual
Merupakan metode dengan cara menarik area yang cedera
dengan menggunakan tangan secara langsung selama
pemakaian gipsum
2. Metode Mekanik
Yaitu metode dengan cara mekanik dengan cara area yang
cedera ditupang dengan menggunakan alat penompang,
katrol, tali dan beban dengan prinsip kerja gaya vertikal,
gaya horizontal, dan membentuk sudut
• Untuk traksi tulang berat maksimal w ≤ 1/7 x BB
• Untuk traksi kulit berat maksimal w ≤ 1/10 x BB